Ajudikasi adalah sebuah upaya yang dipakai oleh pihak yang berselisih dalam melakukan penyelesaian terhadap suatu perselisihan atau konflik yang terjadi. Perselisihan tersebut berlangsung antara dua pihak yang bersengketa. Penyelesaian konflik dilakukan dengan menggunakan bantuan pihak ketiga.
Berdasarkan definisi secara luas, ajudikasi adalah suatu proses sosial dalam penyelesaian sengketa yang berlangsung di tengah masyarakat. Menyelesaikan sengketa di masyarakat sudah sangat umum. Salah satu caranya lewat jalur pengadilan dan juga ajudikasi.
Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pengertian ajudikasi dapat melihat pendapat para ahli tentang apa itu ajudikasi. Berikut ini pandangan para ahli mengenai ajudikasi, antara lain :
Berdasarkan pandangan Andreas Soeroso, pengertian ajudikasi adalah sebuah cara yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi diantara dua pihak yang bersengketa. Caranya dengan berusaha untuk mendapatkan kesepakatan bersama lewat peradilan.
Berbeda dengan pendapat Andreas Soeroso, salah seorang pakar sosiologi, Irma Devita Purnama Sari menjelaskan ajudikasi adalah kegiatan mendaftarkan akta tanah untuk pertama kali. Aktivitas ajudikasi dilaksanakan lewat pengumpulan barang bukti secara fisik terhadap tanah.
Menurut UU No 25 tahun 2009, ajudikasi adalah suatu proses sosial dalam menyelesaikan konflik layanan umum pada kedua belah pihak yang berselisih lewat putusan ombudsman.
Dengan penjelasan singkat para pakar tersebut, bisa dikatakan ajudikasi adalah sebuah upaya yang dapat dilakukan dalam penyelesaian sengketa dalam interaksi sosial lewat jalur penengah yakni persidangan majelis hakim.
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan ajudikasi sebagai alternatif menyelesaikan suatu konflik. Berikut ini beberapa manfaat ajudikasi, yatu:
Sedangkan yang menjadi ciri-ciri dari ajudikasi adalah sebagai berikut:
Ciri ajudikasi adalah terdapatnya konflik atau sengketa yang mesti diselesaikan dengan baik.
Ciri berikut dari ajudikasi adalah terdapatnya pihak yang bertikai atau subyek dari suatu permasalahan.
Ciri ajudikasi selanjutnya adalah adanya pihak ketiga sebagai penengah. Dalam hal ini, adalah hakim dalam proses persidangan
Selanjutnya, ciri ajudikasi adalah terdapatnya upaya yang dilakukan oleh para pihak bersengketa dalam menyelesaikan masalah. Salah satu wujudnya lewat bantuan peradilan dengan terlebih dahulu memberikan bukti-bukti yang sah.
Ciri ajudikasi berikut yaitu menjalani persidangan. Sehingga terjadi penarikan kesimpulan dan putusan yang ditetapkan.
Ciri ajudikasi terakhir adalah melaksanakan apa yang sudah ditetapkan oleh majelis hakim sesudah dalam proses persidangan. Dimana, kedua belah pihak sudah sepakat dalam menerima apapun keputusan pengadilan secara final dan mengikat.
Bentuk dan jenis ajudikasi terdiri dari berbagai macam yang meliputi:
Dalam urusan perbankan, ajudikasi adalah suatu bentuk ajudikasi yang dilaksanakan oleh pihak perbankan dengan bantuan orang atau pihak ketiga di dalam penyelesaian sengketa yang berlangsung di dalam bank khususnya mengatasi permasalahan terhadap nasabah.
Bentuk ajudikasi yang paling populer adalah ajudikasi urusan tanah. Ajudikasi ini berlangsung pada saat terjadinya perselisihan tanah, pembelian atas tanah yang bermasalah, ataupun para ahli waris yang mendapatkan pembagian tanah yang bersengketa.
Perbuatan-perbuatan kriminal yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu akan mengakibatkan kerugian secara kelompok atau perorangan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu ajudikasi pidana dalam menyelesaikan sengketa yang berlangsung antara kedua pihak yang berselisih.
Untuk menyelesaikan suatu konflik atau persoalan social padasarnya ada banyak cara yang bisa dipilih. Seperti dengan musyawarah, arbitrase, hingga konsiliasi, Untuk lebih memahami ajudikasi sebagai carar yang menjadi pilihan, penting untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan cara yang satu ini.
Berikut ini beberapa kelebihan ajudikasi yang penting untuk diketahui sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Sedangkan yang menjadi kekurangan dari ajudikasi adalah sebagai berikut:
Salah satu hal yang menjadi bahan pertanyaan adalah kapan waktu yang tepat ajudikasi adalah dapat dilakukan oleh kedua belah pihak yang saling bersengketa?
Pada dasarnya, situasi saat kedua belah pihak bersengketa memilih opsi ajudikasi adalah tatkala masalah perselisihan sulit dipecahkan bersama dalam mengambil solusinya yang terbaik dan disepakati bersama. Sedangkan kedua belah pihak yang bersengketa ingin mendapatkan keputusan akhir yang pasti dan mengikat secara cepat.
Umumnya ajudikasi bisa dilakukan ketika kedua belah pihak berselisih mengalami permasalahan yang rumit. Kedua pihak tak dapat memecahkan masalah dan menemukan titik temu walaupun sudah berupaya melakukan mediasi atau musyawarah.
Adapun masalah yang sifatnya masih sederhana, maka penyelesaian sengketa cukup bisa dilakukan secara musyawarah kekeluargaan. Namun jika masalah sudah sangat pelik dan rumit hingga kedua belah pihak tak bisa memecahkan masalah yang terjadi maka memilih jalur ajudikasi pilihan terakhir.
Berikut ini sejumlah contoh ajudikasi yang dapat ditemui dalam kehidupan manusia sehari-hari, antara lain:
Salah satu contoh ajudikasi adalah kasus korupsi. Korupsi adalah perkara yang merugikan banyak masyarakat secara luas. Sehingga tindakan korupsi akan segera ditindak oleh pihak berwajib. Dengan cara mengumpulkan bukti-bukti dulu terhadap tindakan korupsi. Penyelesaian tindakan korupsi dilakukan dengan menyeret pelakunya ke sidang pengadilan.
Pencemaran nama baik adalah suatu tindakan yang mencemarkan dan merusak nama baik seseorang. Dalam hal ini, korban yang merasa nama baiknya dicemarkan dapat langsung melaporkan hal itu kepada pihak yang berwenang.
Dalam penyelesaian sengketa kasus pencemaran nama baik dapat diupayakan terlebih dahulu jalur mediasi atau musyawarah secara kekeluargaan. Namun jika penyelesaian sengketa mendapatkan jalan buntu, kasus pencemaran nama baik dapat dilakukan menggunakan cara ajudikasi ke sidang pengadilan.
Pelanggaran hak cipta seringkali terjadi pada industri kreatif. Hal ini umumnya dialami oleh pemilik hak cipta. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pemilik hak cipta dapat melaporkan ke pihak yang berwajib.
Namun, sebelum naik ke kepolisian sebaiknya kasus pelanggaran hak cipta bisa diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan. Namun jika hal tersebut gagal dilaksanakan dapat dilakukan ajudikasi. Pengadilan yang akan memutuskan pelanggaran hak cipta berdasarkan bukti-bukti valid yang tampak.
Contoh ajudikasi berikut terdapat pada sengketa lahan di masyarakat. Sengketa lahan merupakan hal yang kadang terjadi dalam masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Sengketa lahan adalah perselisihan atas kepemilikan suatu lahan. Pihak yang satu menganggap suatu lahan tertentu miliknya. Sedangkan pihak yang lain menganggap lahan tersebut miliknya.
Untuk menyelesaikan sengketa lahan biasanya melalui jalur pengadilan atau melalui bantuan pihak ketiga. Setelah ditemukan bukti-bukti otentik kepemilikan lahan yang sangat kuat maka dapat ditentukan siapa pemilik lahan yang sah tersebut berdasarkan bukti yang otentik tersebut.
Yang juga banyak terjadi di masyarakat untuk contoh ajudikasi adalah pada kasus pembunuhan. Tindakan pidana membuat adanya laporan atau tanpa laporan, kasus ini diusut tuntas oleh pihak berwajib. Kepolisian akan mengumpulkan bukti-bukti data kasus pembunuhan. Para keluarga korban umumnya melaporkan terlebih dahulu kepada pihak yang berwajib.
Dalam penyelesaian sengketa kasus pembunuhan, umumnya keluarga korban yang menderita kerugian bisa diajak untuk bermusyawarah secara kekeluargaan. Misalkan pemberian ganti rugi. Namun hal tersebut umumnya jarang terjadi. Pada kasus pembunuhan seringkali keluarga korban meminta bantuan pihak ketiga untuk menyelesaikan sengketa kasus pembunuhan yang dialaminya. Seperti kepolisian maupun pengadilan.
Selain itu contoh ajudikasi adalah pada kasus pencurian yang sering kita temukan dalam kehidupan bermasyarakat. Tindakan pencurian mengakibatkan salah satu pihak dirugikan. Untuk penyelesaian kasus pencurian, umumnya pihak korban memlih menyelesaikannya lewat jalur hukum. Hal ini bertujuan untuk membuat efek jera kepada pelakunya.
Kasus pencurian akan diusut tuntas oleh pihak berwajib. Dari mengumpulkan barang bukti dan saksi. Kemudian setelah barang bukti sudah lengkap bisa diajukan ke sidang pengadilan. Pelaku pencurian yang terbukti melakukan perbuatan salah tersebut akan dihukum sesuai ketentuan hukum yang berlaku dalam hukum negara.
Terakhir, contoh ajudikasi adalah kasus perceraian. Angka perceraian di Indonesia terbilang sangat tinggi. Hal ini salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi. Perceraian adalah perbuatan yang sangat dilarang oleh hukum agama untuk dilakukan. Namun jika tidak ada jalan keluar terbaik atas suatu masalah maka perceraian diperbolehkan untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.
Untuk mencegah perceraian pada sepasang suami istri secara umum dimintalah bantuan pihak ketiga atau juru damai. Pihak ketiga menengahi perselisihan di antara suami isteri agar tetap bersatu. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah mnggunakan jalur mediasi.
Namun jika mediasi mengalami kegagalan bisa berlanjut ke proses persidangan perceraian atau lewat ajudikasi. Sehingga majelis hakim yang akan menentukan kepemilikan harta dalam keluarga, hak asuh anak dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa langkah cara penerapan ajudikasi, antara lain :
Langkah pertama cara penerapan ajudikasi adalah melakukan pemeriksaan awal. Dengan cara melakukan proses verifikasi. Yang meliputi kewenangannya,batas waktu permohonan, kedudukan hukum termohon dan pemohon, dan lain-lain.
Tahap kedua dalam proses menuju ajudikasi adalah pembuktian. Setelah permohonan diterima maka untuk penyelesaian sengketa, pihak pemohon harus melakukan pembuktian. Pihak penengah akan melakukan pencocokan antara kejadian di lapangan dengan bukti yang ada.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan oleh saksi ahli. Pemeriksaan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan hakim dalam menentukan keputusannya.
Sesudah masing-masing pihak yang terlibat sengketa dan saksi ahli memberikan bukti-buktinya maka hakim akan mengambil kesimpulan dan keputusannya yang final.
Cara penerapan ajudikasi yang terakhir adalah melakukan pembacaan terhadap keputusan. Semua pihak yang terlibat akan sangat menanti-nanti keputusan. Hasil keputusan bersifat final dan mengikat. Dalam arti, mutlak tidak bisa diganggu gugat. Segala pihak yang bersengketa wajib mentaati segala keputusan yang sudah dijatuhkan pada sidang ajudikasi.
Demikian pembahasan tentang ajudikasi adalah, baik tentang pengertian, manfaat, bentuk dan jenis, hingga cara penerapannya. Bagi kalian yang ingin meningkatkan prestasi belajar di sekolah penting untuk mengikuti les privat SMA yang professional dan terpercaya.
Sejarah Kesultanan Banten Mengenal sejarah Kesultanan Banten merupakan kerajaan Islam yang pernah berkembang di ujung…
Sejarah Kesultanan Cirebon Mengenal sejarah Kesultanan Cirebon ialah salah satu kerajaan Islam yang terletak di…
Orang tua di Indonesia saat ini banyak yang ingin anaknya bersekolah di luar negeri sehingga…
Setiap orang tua pasti tak sedikit yang mencari cara menyekolahkan anak di luar negeri, dengan…
Dengan mencari rekomendasi SMA terbaik di Malaysia bisa menjadi pilihan bagi beberapa orang tua yang…
Meningkatnya kesadaran motivasi orang tua menyekolahkan anak di sekolah Islam untuk masa depan. Setiap orang…