Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi menjadi pertanyaan yang banyak dilontarkan sebagian orang. Karena perbedaan yang sangat tipis antara kedua konsep ini yang belum banyak diketahui orang. Sehingga banyak orang yang sering mengalami kesulitan dalam membedakan antara akulturasi dan asimilasi.
Untuk mengetahui perbedaan dari akulturasi dan asimilasi perlu diketahui terlebih dahulu definisi atau pengertian dari akulturasi dan asimilasi.
Daftar Isi
Pengertian Asimilasi dan Akulturasi
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi. Dalam pembahasannya diterangkan terlebih dahulu definisi asimilasi. Asimilasi adalah meleburnya suatu budaya hingga menjadi satu budaya baru yang terbebas dari sifat budaya lama maupun dari sifat budaya baru.
Sedangkan akulturasi adalah pencampuran budaya lama dengan budaya baru. Akan tetapi tidak menimbulkan budaya baru. Hanya budaya lama dimodifikasi dengan budaya baru.
Untuk lebih memahami masing-masing konsep tersebut, penting juga mengulas sedikit pengertian dari asimilasi maupun akulturasi itu sendiri. Penjelasan dari segi definisi ini penting untuk lebih memahami tentang perbedaan antara asimilasi dan akulturasi.
Pengertian Asimilasi
Secara bahasa pengertian asimilasi berasal dari bahasa Inggris yakni “assimilitation”. Kemudian diserap menjadi bahasa Indonesia yaitu asimilasi. Kata asimilasi sinonim dari kata pembauran. Menurut pandangan pakar, asimilasi berasal dari bahasa latin yakni “ assimilare” yang mengandung arti sama.
Untuk lebih jelasnya tentang asimilasi budaya adalah pengertian asimilasi secara istilah. Asimilasi secara istilahnya adalah pembauran yang berlangsung pada dua budaya yang berlainan. Namun pembauran dua budaya tersebut yang berbeda menghasilkan satu kebudayaan baru.
Pengertian Akulturasi
Pengertian akulturasi adalah suatu proses berlangsungnya pada budaya asli yang mengalami perubahan. Namun tak mengakibatkan budaya asli maupun budaya baru menjadi hilang. Keduanya terdapat di dalamnya.
Adapun yang menjadi penyebab terjadinya akulturasi budaya adalah adanya dua budaya atau lebih yang mengalami interaksi satu sama lain. Yang tentu saja akan membuat saling mempengaruhi antar dua kebudayaan atau lebih.
Untuk lebih sederhana dan mudah dipahami, arti dari akulturasi secara bahasa adalah pencampuran dua budaya atau lebih yang berbeda. Setiap kebudayaan tersebut tidaklah jadi hilang. Namun terdapat pada identitasnya masing-masing sesuai karakteristik yang dapat dilihat oleh panca indera.
Apa Arti dari Asimilasi dan Akulturasi?
Bagi yang kamu yang ingin lebih mudah memahami apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi, berikut ini penjelasan singkat yang perlu kalian ketahui.
Akulturasi adalah masuknya suatu kebudayaan baru dari luar. Sehingga mempengaruhi budaya masyarakat setempat yang sudah ada sebelumnya. Budaya baru bercampur dengan budaya lama sehingga berkolaborasi tanpa menghasilkan kebudayaan baru.
Contoh akulturasi adalah bangunan-bangunan rumah yang mempunyai arsitektur Tiongkok kuno yang berada di Jakarta dihuni oleh orang-orang Indonesia. Yang tak kalah penting lainnya, contoh akulturasi adalah kuliner yang berasal dari kebudayaan berbeda dengan kebudayaan Indonesia. Seperti bakpia, bakwan, kue angku, bakso tahu, cuanki, bakpao, kebab, burger, mie pangsit, pizza dan lain sebagainya.
Perbedaan antara asimilasi dan akulturasi juga bisa dilihat dari prosesnya. Seperti pada asimilasi yang datangnya kebudayan baru ini secara perlahan-lahan. Dalam prosesnya ini akan membuat berlangsungnya percampuran dua budaya yang saling meleburkan diri menjadi satu kebudayaan baru. Budaya baru tersebut tidak ada sama sekali dari karakteristik budaya asli atau baru.
Sedangkan untuk contoh asimilasi adalah musik dangdut yang asal muasalnya dari negeri Melayu dan India. Dua kebudayaan bercampur sehingga menghasilkan musik dangdut terkini. Seperti yang diciptakan dan dilantunkan oleh Rhoma Irama dll.
Asimilasi juga terdapat pada bidang kuliner. Ada beberapa kuliner yang lahir dari proses asimilasi. Seperti laksa, opor ayam, kuah beulangong, soto banjar, lumpia, lekker, martabak, semur, bistik, perkedel, dan sop.
Persamaan Antara Asimilasi dan Akulturasi
Sebelum membahas apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu persamaan kedua proses budaya ini. Adapun yang menjadi persamaan antara proses terjadinya asimilasi dan akulturasi adalah dilihat dari berbagai aspek, antara lain :
1.Segi Waktu
Untuk proses terjadinya asimilasi atau akulturasi memerlukan waktu yang sangat lama. Hal ini dimulai dari berlangsungnya kebiasaan individu yang membentuk tradisi dan adat budaya di masyarakat secara luas.
2.Bidang Budaya
Adapun proses akulturasi dan asimilasi yang terfokus pada bidang kebudayaan. Yang mengalami pengaruh atau percampuran dengan budaya baru. Kalau asimilasi menghilangkan kebudayaan lama ataupun budaya baru. Sehingga sama sekali melahirkan budaya baru. Tapi akulturasi tak menghilangkan karakteristik budaya lama ataupun budaya yang baru datang.
3.Kedatangan Budaya Baru atau Asing
Terakhir, yang menjadi persamaan antara asimilasi dan akulturasi adalah dari segi budaya yang masuk. Kalau dalam asimilasi budaya yang masuk tersebut mempengaruhi budaya asli sehingga mampu menghasilkan budaya yang sama sekali baru.
Sedangkan pada akulturasi, budaya asing yang masuk hanyalah menambah khazanah budaya lokal hingga lebih bervariasi dengan campuran budaya lain. Akulturasi tidak menimbulkan budaya yang baru. Namun budaya lama yang dilengkapi dengan budaya asing yang masuk.
Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi?
Setelah mempelajari pengertian asimilasi dan akulturasi membuat terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan antara asimilasi dan akulturasi. Salah satunya adalah asimilasi merupakan percampuran dua kebudayaan atau lebih hingga melahirkan budaya baru. Dengan kata lain, asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan yang menyatu menjadi kebudayaan baru yang lepas dari kebudayaan lama.
Sedangkan pengertian akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan tanpa melahirkan budaya baru. Tapi kebudayaan asli maupun yang baru tetap ada pada kebudayaan di masyarakat tersebut. Adanya akulturasi karena terdapatnya interaksi budaya dalam masyarakat sehingga terjadilah saling mempengaruhi budaya masing-masing.
Pendek kata, asimilasi adalah pencampuran dua kebudayaan yang menghasilkan suatu kebudayaan baru. Sebaliknya, akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang tidak melahirkan budaya baru apapun. Budaya lama maupun asing yang baru datang tetap ada tersemat pada budaya-budaya lama yang mengiringnya.
Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi Brainly?
Salah satu situs yang menjadi rujukan bagi para pelajar Indonesia yakni Brainly menjelaskan tentang apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi. Akulturasi adalah sebuah proses sosial yang timbul pada saat suatu budaya lokal didatangi oleh budaya asing, sehingga terjadilah percampuran dua kebudayaan yang berbeda tersebut.
Pada awalnya sangat mungkin masyarakat menolak keras kehadiran budaya asing yang datang tersebut. Misalkan berbeda dari segi latar belakang budaya. Namun seiring berjalan waktu, masyarakat yang bersifat dinamis bisa menerima budaya asing tersebut. Sehingga budaya asing itu bercampur atau dipadukan dengan budaya lokal. Semua itu menjadikan budaya lokal yang asli tidak hilang. Begitu juga pada budaya asing yang memasukinya.
Sedangkan pada asimilasi adalah proses bercampurnya kebudayaan baru dengan kebudayaan asli yang melahirkan kebudayaan yang benar-benar baru. Budaya lama dan asing melebur menjadi satu yang baru dengan menghilangkan ciri khas budaya lama ataupun budaya asing.
Pendek kata, perbedaan antara asimilasi dan akulturasi menurut Brainly dilihat dari hasil akhirnya. Asimilasi melahirkan budaya baru. Sedangkan akulturasi tidak menghasilkan budaya baru. Budaya lama ataupun asing saling bercampur. Hal ini sangat berguna dalam menambah khazanah kebudayaan di Indonesia dan masyarakat secara luas.
Contoh Asimilasi dan Akulturasi
Untuk lebih memahami apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi kitab isa melihat dari contoh yang ada. Contoh asimilasi dan akulturasi sangat banyak dan beragam di Indonesia. Kita bisa melihat satu persatu yang dimulai dari contoh akulturasi.
Contoh Akulturasi
Ada banyak contoh akulturasi yang terdapat di sekitar kita. Berikut ini contoh-contoh dari akulturasi yang bisa dengan mudah kamu temukan.
1.Candi Borobudur
Contoh akulturasi yang terdapat di Indonesia adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur yang pernah menjadi nominasi tujuh keajaiban di dunia ini hasil dari perpaduan kebudayaan pemeluk agama Budha dengan budaya penduduk Magelang.
Candi Borobudur dipergunakan sebagai tempat peribadatan bagi pemeluk agama Budha. Sedangkan pada bagian reliefnya menjelaskan gambaran tentang aktivitas masyarakat Magelang pada saat itu.
2.Seni Gambang Kromong
Seni Gambang Kromong adalah contoh yang sangat baik dari akulturasi. Kesenian Gambang Kromong merupakan hasil bercampurnya antara kebudayaan China atau Tiongkok dengan kebudayaan asli Indonesia.
3.Kesenian Kaligrafi
Berikutnya contoh akulturasi adalah kesenian kaligrafi. Seni kaligrafi merupakan perpaduan dua kebudayaan yang berbeda yakni kebudayaan arab dan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan arab dlihat dari tulisan arab yang dicantumkan. Sedangkan tulisan berbahasa Indonesia dan pola seninya berasal dari budaya Indonesia.
4.Kesenian Wayang
Contoh akulturasi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari manusia adalah seni wayang. Seni wayang merupakan hasil pepaduan dua kebudayaan berbeda yakni kebudayaan India dan Indonesia. Sehingga melahirkan kesenian wayang versi Indonesia yang sama sekali baru. Seperti lahirnya tokoh Cepot, Semar, Bagong, Petruk, Gareng, Dewala dan lain sebagainya.
Semua tokoh dalam pewayangan tersebut sama sekali baru disesuaikan dengan budaya orang Indonesia di daerah masing-masing. Seperti daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan daerah lainnya yang penuh kelucuan dan kebijaksanaan.
5.Masjid Menara Kudus
Masjid Menara Kudus merupakan contoh dan bukti akulturasi yang terdapat di Indonesia. Masjid Menara Kudus adalah sebuah msasjid yang dipergunakan untuk aktifitas ibadah. Sedangkan dari segi fisik, Masjid Menara Kudus mempunyai tampilan bangunan pura yang dipergunakan dalam peribadatan penganut agama Hindu.
Contoh Asimilasi
Untuk contoh asimilasi di Indonesia dapat digambarkan dengan deskripsi seorang pria bernama Asep yang sangat menggemari tari Jaipongan. Asep menjalin persahabatan dengan salah seorang teman barunya bernama Steven yang merupakan warga negara Brasil.
Antara Asep dan Steven sering berinteraksi sehingga melahirkan kebudayaan baru yakni peleburan dua kebudayaan yakni tari Jaipongan dan tarian khas Brazil. Tarian baru tersebut tak persis sama seperti tarian Brazil maupun tarian Jaipongan. Sama sekali menjadi tarian jenis baru.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa contoh lainnya dari asimilasi, antara lain :
1.Merayakan Hari Valentine
Perayaan Hari Valentine sudah menjadi hal biasa dilakukan pada bulan Februari, padahal perayaan hari Valentine adalah kebudayaan dari orang-orang barat. Namun itu sudah memasyarakat seolah menjadi budaya Indonesia. Begitu pula dengan budaya perayaan pada hari ayah atau perayaan hari ibu dan lain sejenisnya.
2.Penggunaan Pakaian Betawi
Contoh asimilasi yang terdapat di Indonesia khususnya di daerah Betawi adalah pakaian betawi. Pakaian Betawi bukanlah pakaian asli Betawi. Tapi pakaian tersebut merupakan hasil percampuran antara berbagai budaya. Lebih tepatnya perpaduan antara kebudayaan Melayu, Tiongkok, dan Arab. Sehingga melahirkan budaya baru di Indonesia yakni pakaian Betawi.
3.Pemakaian Baju Koko
Perbedaan antara asimilasi dan akulturasi juga bis akita lihat dari pakaian. Masyarakat muslim di Indonesia pada mulanya tidak mengenal dengan baju muslim untuk pria ini. Yang dikenalinya hanya pakaian muslimah bagi wanita yang menutupi seluruh aurat wanita dari telapak tangan sampai muka.
Namun dengan kemunculan budaya baru yang datang dari China yakni penggunaan pakaian koko oleh orang-orang China laki-laki membuat proses asimilasi terjadi. Kebudayaan pakaian China tersebut menjadi kebudayaan baru bernama baju koko yang khusus dipergunakan dalam kegiatan peribadatan umat Islam laki-laki.
Sampai saat ini baju koko yang berasal dari Tiongkok menjadi budaya masyarakat muslim Indonesia. Pakaian koko dipergunakan oleh kalangan muslim laki-laki dalam menghadiri pengajian, solat jumat dan kegiatan ibadah lainnya.
Demikianlah penjelasan singkat tentang apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi, termasuk pengertian, persamaan, hingga contoh dari asimilasi dan akulturasi yang bis akita temukan. Untuk lebih memahami materi pelajaran ini kamu bisa mengikuti les privat SMA yang terpercaya. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua.
Komentar Terbaru