Bullying pada anak merupakan fenomena yang masih menjadi keprihatinan banyak pihak. Terlebih dengan masuknya seorang anak pada lingkungan sekolah baru dan bergaul dengan teman-teman sekolahnya membuat permasalahan kadang terjadi pada lingkungan sekolah. Sebenarnya kenapa anak sering dibully dan bagaimana pula cara menangani kasus semacam ini?
Tindakan bully bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Salah satunya yang dilakukan oleh seorang pelajar ke sesama pelajar di sekolahnya. Lalu mengapa anak sering dibully? Hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan besar. Karena dengan jawaban pertanyaan tersebut bisa menjadi bahan berharga untuk mengatasi atau mencegah kembali terjadinya tindakan bully.
Daftar Isi
Bullying Pada Anak
Dalam dunia pendidikan di lingkungan sekolah sesama pelajar atau teman sekelas seringkali melontarkan lelucon yang menghibur atau untuk sekedar sebagai bahan guyonan. Namun seringkali bahan guyonan tersebut secara tak langsung tanpa disadari mengarah ke tindakan bullying yang merugikan jiwa anak. Sang anak atau korban menjadi tidak ceria lagi. Ia merasa tersakiti atas guyonan temannya itu yang termasuk bullying.
Misalkan saling mengejek, seorang anak yang merendahkan anak lainnya serta seorang anak melakukan ucapan penghinaan kepada anak lainnya secara disengaja. Hal tersebut di mata hukum secara tak langsung menimbulkan fenomena bullying khususnya yang dialami anak-anak. Anak tersebut telah melakukan bullying secara fisik dan verbal kepada anak. Lalu apa itu bullying pada anak?
Untuk mengatasi bullying tidak ada cara yang paling baik adalah segera menghentikan tindakan buruk tersebut. Baik itu bullying dalam bentuk kekerasan psikologis, verbal maupun fisik anak.
Sekarang ini sangat marak pesan-pesan dan himbauan dari pemerintah dan pihak sekolah untuk berhenti kepada siapapun yang akan melakukan tindakan bully pada anak. Hal ini bisa berdampak buruk bagi pihak korban. Seperti terganggunya kesehatan fisik dan mental anak serta terganggunya kehidupan sosial sampai penurunan nilai akademik di sekolah. Yang lebih berbahaya lagi banyak diantara korban bully tak tanggung-tanggung memilih mengakhiri hidup.
Apa Itu Bullying Pada Anak?
Sebenarnya apa itu bullying pada anak? Bullying merupakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan menyakiti seorang anak secara psikologis, verbal maupun fisik. Semua itu tentu saja dilakukan secara sengaja oleh pelakunya.
Adapun pelaku yang melakukan bullying tersebut bisa dari berbagai kalangan. Seperti guru kepada peserta didik dengan menghukum anak yang tidak tepat. Atau seorang murid kepada sesama murid lainnya atau seorang murid kepada guru atau kepala sekolah dll.
Jika anak anda mendapatkan perlakuan bullying dari orang lain maka sebagai orangtua cara langkah utama mengatasinya bisa mendengarkan keluhan anak atau meluangkan waktu untuk bersama anak tercinta dan mendukung anak.
Tindakan bullying yang dilakukan sebagian pelajar dianggap hal biasa. Namun bagi korban tindakan bullying bisa merusak psikologis dan kepribadian anak dimasa depan. Salah satu contoh bullying yang dilakukan oleh seorang anak pada anak lainnya adalah mengolok-olok. Dengan tujuan untuk menjadi bahan olokan yang menghinakannya.
Candaan seperti itu termasuk bullying karena menghina dan mengolok sebagai bahan tertawaan. Dan orang yang menjadi bahan olokan tersebut merasa tidak senang. Memang ada banyak jenis-jenis bullying pada anak.
Kerapkali di masyarakat sangat sulit membedakan antara candaan dan olokan atau bullying. Yang paling jelas sesuatu hanya bahan candaan atau bullying adalah dari segi bagaimana perasaan korban. Jika korban merasa tersakiti atas candaan maka itu berarti bullying. Karena yang mengolok dirinya.
Oleh karena itu, untuk cara mengatasi bullying pada anak bisa dengan terlebih dahulu mengetahui bagaimana batasan bullying dan candaan. Sehingga ketika terjadi bullying maka anda bisa mengambil langkah-langkah efektif untuk mengatasinya.
Kenapa Anak Sering Dibully?
Upaya pencegahan terjadinya tindakan bully harus dilakukan oleh semua pihak. Sebab dampaknya yang berbahaya sangat besar bagi korban dan pelakunya itu sendiri. Berbahaya sebab bisa mengancam atau melukai harga diri anak. Hingga merusak masa depan anak.
Kegiatan bully bisa membuat anak hatinya terluka dan merusak psikologis anak hingga lebih parah lagi bisa membuat korban bully mengakhiri hidupnya sendiri. Lantas kenapa anak sering dibully?
Begitulah dampak bahaya besar dari tindakan bully. Oleh sebab itu, sebisa mungkin sang anak dihindari dari sikap bully. Orangtua juga membatasi diri saat memposting anak ke media sosial.
Oleh sebab itu, sebaiknya orangtua harus menciptakan kondisi sang anak yang penuh percaya diri dan tangguh. Hal tersebut bertujuan agar sang anak kuat dalam menghadapi bully.
Berikut ini beberapa penyebab kenapa anak sering dibully yang penting kita ketahui.
- Sang anak tak mempunyai teman yang banyak
- Sang anak memiliki umur yang sangat muda
- Sang anak mempunyai ukuran badan lebih pendek atau lebih rendah dari teman-teman sekolahnya.
- Sang anak memiliki jiwa pemalu
- Sang anak mempunyai jiwa penakut
Jenis-Jenis Bullying Pada Anak
Ada berbagai macam jenis-jenis bullying pada anak. Apalagi di jaman era modern dan teknologi canggih atau internet saat ini. Seperti bully dalam bentuk kekerasan, bully dalam bentuk aspek sosial, verbal, dan fisik hingga bully secara cyber. Semua itu harus dicegah agar tidak terjadi lagi korban bully di masa-masa mendatang.
Seorang anak yang menjadi korban bully dapat dilihat dari sikapnya yang mulai menutup diri. Mereka menjadi pemurung dari biasanya. Ketika ditanyakan padanya maka mereka lebih memilih untuk diam dan merahasiakannya.
Itu tanda-tanda korban bully secara psikis ataupun verbal. Namun untuk ciri korban bullly secara fisik akan lebih jelas yakni dari segi anggota tubuhnya yang mengalami lecet atau luka.
Pertanda berikutnya seorang anak menjadi korban bully adalah enggan untuk pergi berangkat ke sekolah lagi. Sehingga sang anak memilih untuk berdiam diri di rumah.Tampak wajah anak bersedih dan mulai menjadi sosok pendiam yang asalnya ceria.
Cara Menangani Bullying Pada Anak
Untuk mengatasi bullying yang terjadi pada -anakanak maka orangtua, anak sekolah, dan pihak sekolah harus saling bekerjasama berupaya menghindarkan terjadinya bully. Namun jika bully terlanjur dialami oleh seorang anak maka berikut ini beberapa cara menangani bullying pada anak yang bisa kita lakukan.
1.Mendampingi anak serta memberikan dukungan yang positif pada anak
Ketika seorang anak mendapatkan perlakuan bully dari teman-temannya maka hal yang harus dilakukan oleh orangtua pertama kali adalah memberikan perhatian dan kepedulian pada anak. Sang anak tidak merasakan sendirian. Termasuk dengan play therapy untuk anak.
2.Mencari bukti
Orangtua bisa mencari bukti-bukti perlakuan bully pada anaknya. Dari mulai nama pelaku, tempat dan tanggal kejadian perkara, jenis bully yang dilakukan beserta saksi-saksi yang melihatnya secara langsung. untuk bukti bully pada anak yang dilakukan di dunia maya maka orangtua bisa mengambil bukti screenshot.
3.Melakukan tindakan pencegahan
Cara menangani bullying pada anak selanjutnya adalah mencegah tindakan bully lagi kepada anak. Dengan cara melaporkan kepada pihak sekolah atau keluarga pelaku bully beserta buktinya. Lebih berat lagi jika tindakan bully mengarah kepada perbuatan pidana maka orangtua bisa melaporkan kepada pihak kepolisian.
4.Memberikan contoh teladan yang baik
Untuk mencegah terjadinya bully pada anak maka anda bisa memberikan suri teladan yang baik bagi anak tercinta. Hal tersebut disebabkan terjadinya tindakan bully pada anak mayoritas disebabkan sikap orangtua yang membully anak sebelumnya, hingga dicontoh oleh anak.
5.Gabung pada komunitas stop bully
Terakhir untuk menangani bully pada anak dengan bergabung pada gerakan komunitas stop bully. Pada komunitas amal ini biasanya akan diberikan penjelasan lengkap pada orangtua tentang bahaya bully dan cara menangani bully pada anak.
Demikianlah fenomena bullying pada anak yang masih sering terjadi. Setiap anak memang berpeluang menjadi korban bully. Terlebih untuk anak yang memiliki ciri tertentu yang berbeda dengan kebanyakan teman sebanyanya. Karena itu penting kepedulian berbagai pihak untuk mengatasinya.
Komentar Terbaru