Tahukah Anda ternyata berkomunikasi dengan anak, memiliki cara yang berbeda pada tiap tingkat umurnya. Sejak bayi anak sudah bisa diajak berkomunikasi tapi tentunya dengan cara yang tepat, begitu juga saat dia sudah menginjak balita dan seterusnya. Agar tidak salah menggunakan cara berkomunikasi dengan anak kecil, coba cek informasinya disini.
Dari segi medis anak baru bisa berbicara lancar ketika berusia di atas satu tahun. Faktanya sejak usia bayi buah hati Anda sudah mulai belajar paham interaksi dan komunikasi, yang dilakukan orang kepadanya walaupun belum bisa menanggapinya dengan tepat. Makanya butuh dukungan orang tua untuk berkomunikasi intensif dengan anak.
Untuk mengajak bayi dan balita berkomunikasi, Anda perlu memastikan fokus maksimal kepada si buah hati. Kemudian lakukanlah sesering mungkin di saat bayi atau balita Anda sedang dalam kondisi nyaman, misalnya setelah makan atau minum susu. Seperti apa cara mengajak si kecil di usia ini ngobrol?
Untuk anak bayi di bawah satu tahun, Anda bisa mulai mengajaknya ngobrol dengan mengatakan kalimat-kalimat positif yang akan dicerna otaknya. Misalnya “Adek cantik sekali pakai baju ini, mau kemana ya,” Jangan lupa untuk mendekatkan wajah Anda maksimal 25 cm, dari wajah si kecil.
Anda juga bisa berkomunikasi dengan melibatkan aktivitas yang dilakukannya sehari-hari, untuk membuatnya paham apa saja kegiatannya. Misalnya Anda sedang membuatkannya susu bisa mengajaknya ngobrol dengan kalimat “Bunda mau bikinin adek susu nih, tapi botolnya dicuci dulu,”
Contoh lainnya untuk menerapkan cara berkomunikasi dengan anak kecil khususnya bayi adalah ketika sedang bermain mobil-mobilan. Anda bisa menstimulasi anak dengan memberikan pertanyaan “Adek lagi main mobil ya, wah banyak sekali mobilnya,” Sehingga anak bisa memahami bahwa dia memiliki banyak mainan.
Beri kesempatan bayi untuk mengungkapkan sesuatu dengan ucapan. Misalnya ketika dia sedang senang mendapatkan mainan baru, Anda bisa menanyakan apakah dia senang dengan mainan barunya atau tidak. Dengan begitu anak akan dibuat terbiasa terbuka dan berkomunikasi dengan caranya, setiap ada hal yang ingin disampaikan kepada Anda.
Bayi yang sudah mulai berceloteh memang menggemaskan, tapi jangan tertawakan kata-kata yang diucapkannya jika itu salah. Cobalah untuk memberi pengetahuan tentang kata yang benar, agar anak bisa menirunya hingga berhasil. Jika ditertawakan, bayi akan merasa malu dan takut untuk berkomunikasi lagi.
Untuk memudahkan bayi menentukan apa yang dibicarakan, Anda bisa menentukan objek pembicaraan. Misalnya tentang pistol air atau boneka yang diberi nama Chubby, “Chubby sepertinya belum makan hari ini, adek mau suapin Chubby nggak?” Gunanya adalah supaya si kecil lebih mudah ketika ngobrol dan berinteraksi.
Beralih pada anak balita yang sudah semakin pintar berbicara dan paham, dengan apa yang Anda katakan. Tapi setiap mengajaknya ngobrol pastikan untuk melakukan kontak mata, agar anak tahu bahwa Anda sedang fokus berbicara dengannya.
Anda juga bisa meminta tolong kepada anak, agar dia mau diajak ngobrol dan tidak hanya fokus dengan aktivitasnya sendiri. Misalnya memintanya mengambilkan sesuatu di kamar, membereskan ruang mainannya, atau minta dia membantu Anda di dapur. Alhasil terciptalah komunikasi intens antara Anda dan si kecil.
Orangtua adalah contoh bagi anaknya, jadi Anda harus bisa memberikan contoh yang baik ketika berkomunikasi dengannya. Seperti berbicara dengan posisi sejajar dengan anak, ketika dia berdiri maka Anda bisa jongkok atau berlutut agar mata kalian berada di ketinggian yang sama.
Ini akan sangat penting agar anak bisa mempraktekkan cara berkomunikasi yang baik, selain itu juga perlu diperhatikan intonasi saat bicara dan kosa kata yang Anda ucapkan. Gunanya agar anak bisa memperluas pemahamannya tentang kata dan mengimplementasikannya, saat komunikasi bersama Anda atau orang lain.
Ajaklah anak untuk ngobrol di momen yang tepat, seperti ketika mereka selesai bermain dan hendak beralih ke aktivitas lain sehingga anak bisa lebih fokus berkomunikasi dengan Anda. Cara berkomunikasi dengan anak kecil yang satu ini sangat banyak berhasil, membangun komunikasi dua arah yang hebat antara orangtua dan anak.
Setiap berkomunikasi dengan si kecil yang saat ini sudah balita, Anda harus menjelaskan apapun secara sempurna. Contohnya ketika Anda memintanya untuk makan, jelaskan bahwa makan itu agar dia tumbuh jadi besar dan selalu sehat. Begitu juga ketika Anda ajak dia ngobrol tentang emosi yang ditunjukkan anak, saat tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Anda bisa menjelaskan bahwa emosi itu tidak baik, dia harus bersabar dan punya sebuah pencapaian jika ingin mendapatkan mainan atau baju baru. Dengan begitu anak akan lebih paham bahwa semua perbuatan itu ada dampaknya, apakah baik atau buruk.
Beda lagi dengan cara berkomunikasi dengan anak kecil untuk kelompok usia dini, yang dianggap sudah lebih paham tentang banyak hal. Jadi orangtua tinggal mengarahkan agar dia bisa berkomunikasi dengan baik. Berikut ini beberapa teknik yang bisa dipakai.
Jangan pernah mengajarkan anak berkomunikasi negatif salah satunya berbohong, walaupun tujuan Anda baik. Dampaknya anak akan menilai bahwa berbohong itu tidak dilarang dan menerapkannya, dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya ketika Anda ingin meninggalkannya di rumah mertua untuk bekerja, jelaskanlah sejujur mungkin hingga anak paham. Jangan berbohong, dengan mengatakan bahwa Anda hanya akan pergi ke warung sebentar.
Pada masa usia dini, merupakan masa tepat untuk mengajarkan komunikasi yang baik karena akan langsung diserap dan ditiru anak. Jadi jangan pernah membentak anak saat berkomunikasi, itu hanya akan membuatnya mempraktekkan bentakan kepada Anda atau orang lain dan menjadi pribadi yang penakut.
Anda harus lebih banyak mengajarkan kosakata baru kepada anak, bisa melalui cerita-cerita di televisi yang kalian tonton bersama. Mulailah dengan bertanya kepada anak tentang arti kata-kata baru yang dijumpai, kemudian jelaskan jika memang dia tidak paham. Semakin banyak kosakata, akan semakin cepat anak paham dan berkomunikasi dengan maksimal.
Posisikanlah diri Anda sebagai objek ketika berkomunikasi dengan anak, terutama ketika memintanya melakukan sesuatu. Misalnya saat melihatnya makan sambil berdiri, Anda bisa berandai-andai jika melihat orang lain makan sambil berdiri pasti akan Anda tegur.
Maksimalkanlah waktu bersama anak, ini juga membangun kedekatan dan komunikasi yang menyenangkan. Ajak dia main bersama dan bercanda sebelum tidur, agar anak merasa nyaman untuk ngobrol apapun dengan Anda.
Ayo mulailah dari sekarang, untuk menerapkan cara berkomunikasi dengan anak kecil yang benar. Sebagai orangtua sudah jadi kewajiban Anda untuk mendampingi anak, melalui masa tumbuh kembangnya termasuk berkomunikasi. Jangan sampai anak tumbuh jadi pribadi tertutup, berkarakter negatif hanya karena pemahaman cara berkomunikasi yang salah dari orangtuanya.
Jika anda tidak memiliki waktu untuk banyak berkomunikasi dengan anak karena masih bekerja penuh waktu. Sebaiknya anda mulai mencari pendamping guru untuk mengajak anak anda berkomunikasi dan les calistung. Tumbuh kembang anak usia dini menjadi hal yang penting untuk perkembangan anak hingga dewasa.
Sejarah Kesultanan Cirebon Mengenal sejarah Kesultanan Cirebon ialah salah satu kerajaan Islam yang terletak di…
Orang tua di Indonesia saat ini banyak yang ingin anaknya bersekolah di luar negeri sehingga…
Setiap orang tua pasti tak sedikit yang mencari cara menyekolahkan anak di luar negeri, dengan…
Dengan mencari rekomendasi SMA terbaik di Malaysia bisa menjadi pilihan bagi beberapa orang tua yang…
Meningkatnya kesadaran motivasi orang tua menyekolahkan anak di sekolah Islam untuk masa depan. Setiap orang…
Alat musik melodis adalah alat musik yang mampu menghasilkan nada dan irama untuk menciptakan komposisi…