Deviasi adalah sebuah wujud penyimpangan tindakan yang dilakukan oleh seseorang dari aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga dapat dikatakan ini merupakan bentuk perilaku penyimpangan dan berlawanan dengan nilai sosial ataupun peraturan yang sudah ditentukan.
Karena deviasi mempunyai pengertian menyimpang maka senantiasa dikaitkan sebagai sesuatu yang sifatnya negatif. Yang namanya menyimpang dan berlawanan dari peraturan yang telah ada berarti melawan. Perbuatan semacam itu di masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan tidak patut diteladani.
Suatu masyarakat atau komunitas terbentuk dari beberapa individu yang berada di satu tempat yang sama. Setiap individu memiliki karakter dan kehendaknya masing-masing. Untuk mengatur kehidupan warganya secara rapi dan baik dibentuklah suatu peraturan. Peraturan tersebut berlaku di masyarakat. Hal itu bertujuan sangat mulia yakni untuk menata dan menciptakan masyarakat menjadi lebih tertib dan tersusun rapi.
Daftar Isi
Pengertian Deviasi Adalah
Secara umum, pengertian deviasi adalah suatu bentuk penyimpangan atau pelanggaran maupun berlawanan dari peraturan yang telah ditetapkan pada suatu masyarakat. Adapun pelakunya bisa dari kalangan perorangan maupun kelompok.
Dari adanya suatu masyarakat yang terbentuk dari banyak individu membuat masyarakat tersebut mempunyai karakter, norma dan nilainya sendiri. Itu menjadi ciri khasnya buah dari karakter, nilai, dan norma dari komponen individu yang membentuk ciri khas bagi masyarakat tersebut.
Nilai, prinsip, norma dan karakteristik dari masyarakat merupakan sebuah pedoman yang dianut dan diyakini oleh setiap individu di dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma itu berkembang menjadi sebuah peraturan tak tertulis di dalam masyarakat. Peraturan tersebut bukan menjadi milik sendiri. Tapi sudah menjadi milik dan ciri khas dari masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya peraturan yang timbul dari kepercayaan, nilai dan budaya masyarakat membuat setiap individu didalam masyarakat dibatasi dalam ruang lingkup gerak geriknya. Segala sesuatunya diatur baik dari hal dilarang ataupun diharuskan sesuai keyakinan dan norma masyarakat.
Akan tetapi dari sebagian kecil masyarakat ada yang melakukan tindakan yang menyimpang dari peraturan yang ada. Menurut sejumlah penelitian sosial, hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor internal, eksternal, perbedaan keyakinan, budaya, faktor ekonomi ataupun kelainan jiwa. Bahkan ada sebagian orang yang beranggapan bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar.
Pelanggaran terhadap peraturan yang terdapat di masyarakat membuat orang tersebut bisa dikenai sanksi secara tertulis dan tak tertulis. Sanksinya bisa ringan maupun berat.
Pengertian Deviasi Menurut Para Ahli
Berbicara tentang pelanggaran dan penyimpangan tak lepas dari deviasi. Karena menurut bahasa, pengertian deviasi adalah penyimpangan. Sedangkan berdasarkan keterangan dan pendapat para ahli tentang pengertian deviasi berbagai macam. Berikut ini uraiannya:
1.KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI, pengertian deviasi secara bahasa adalah penyimpangan dari aturan yang ada. Dalam arti, deviasi adalah kata sifat yang menyimpang.
2.Kartini Kartono
Deviasi adalah suatu perbuatan menyimpang dari karakter pada keseluruhan komunitas. Hal ini mengakibatkan orang itu berbeda sekali dengan orang-orang pada satu kumpulan atau masyarakat secara umum.
Berdasarkan pandangan kebanyakan orang, deviasi adalah perilaku tidak terpuji dilihat dari segi agama, norma sosial, moral dan kemanusiaan.
3.Hendropuspito
Hendropuspito pada bukunya memberikan definisi deviasi adalah sebuah perilaku menyimpang yang dilaksanakan oleh kalangan individu maupun komunitas. Sikapnya itu menunjukkan perlawanan terhadap peraturan yang berlaku di masyarakat.
4.Paul B. Horton
Setelah menyimak pendapat dan pandangan para pakar dari dalam negeri maka berlanjut kepada pendapat para pakar yang berasal dari luar negeri yaitu Paul B. Horton. Beliau menjelaskan arti deviasi adalah suatu sikap dan perilaku yang menyimpang secara norma sosial dari kalangan perorangan atau kelompok.
5.James W.Van Der Zenden
Pendapat Paul B. Horton disempurnakan lagi oleh James W.Van Der Zenden. Menurutnya deviasi bukan hanya penyimpangan perilaku seseorang dari peraturan yang ada. Akan tetapi juga merupakan perbuatan diluar batas normal atau toleransi dan sangat tidak terpuji.
Macam-Macam Deviasi
Deviasi adalah suatu perilaku atau perbuatan menyimpang yang umumnya senantiasa terjadi pada antar personal dan konteks sosio kultural. Padahal sudah ada peraturan yang ditetapkan. Tapi mereka tidak mengindahkan peraturan tersebut. Justeru dengan seenaknya melanggar peraturan dan norma sosial di masyarakat.
Berdasarkan sosio kultural, deviasi perbuatan terbagi pada tiga bagian, antara lain :
1.Deviasi Sistematik
Deviasi sistematik adalah suatu deviasi yang dilakukan secara sistematis lewat organisasi. Hal ini biasanya berlaku pada suatu organisasi yang mempengaruhi anggota-anggotanya dalam bertindak. Segala penyimpangan yang dilakukan oleh anggotanya dilakukan pembenaran oleh seluruh anggota. Sehingga penyimpangan menjadi tertata secara rapi dalam suatu organisasi.
2.Deviasi situasional
Deviasi situasional adalah suatu penyimpangan yang terjadi diakibatkan oleh pengaruh-pengaruh keadaan dari pihak luar atau faktor eksternal. Seseorang menjadi memiliki suatu kepribadian yang menyimpang dan berbeda disebabkan keadaan diluar yang memaksanya. Misalkan dengan melanggar norma dan peraturan yang ada.
Jenis deviasi situasional berbeda dengan deviasi individual. Kalau deviasi individual munculnya diakibatkan oleh faktor internal dari dirinya sendiri. Sedangkan deviasi situasional dipicu oleh faktor dari luar. Misalkan faktor lingkungan yang tidak baik. Sehingga deviasi situasional umumnya lebih gampang disembuhkan.
Seperti kalangan pelajar yang tergabung pada kelompok gangster atau kelompok mafia yang suka membuat keonaran dan kerusakan. Bisa juga kalangan pelajar yang tak disengaja tergabung pada lingkungan pergaulan di sekolah yang menyalahgunakan narkoba dll.
Untuk mengatasi deviasi situasional lebih mudah ketimbang deviasi individual. Caranya dengan meninggalkan lingkungan yang salah atau buruk menuju ke dalam lingkungan yang baik atau positif.
3.Deviasi individual
Deviasi individual mempunyai ciri khas atau tanda-tanda yang asal usulnya dari penyimpangan individu bersangkutan terhadap norma dan hukum yang berlaku. Adapun yang menjadi pemicu terjadinya deviasi individual adalah faktor internal atau psikologi dari pelaku itu sendiri.
Faktor penyebab penyimpangan atau deviasi adalah karena beberapa faktor. Seperti situasi psikologis, situasi biologis ataupun faktor kelainan psikis yang sudah ada sebagai faktor bawaan maupun akibat kecelakaan atau penyakit.
Untuk menangani penyimpangan jenis ini lebih sulit dilakukan. Hal tersebut disebabkan karakteristiknya yang merupakan faktor genetik atau bawaan.
Itulah beberapa jenis deviasi berdasarkan sosio kultural. Macam-macam deviasi tersebut dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya.
Sementara itu, macam-macam deviasi juga terdapat pada kategori bermacam jenis pada berbagai bidang kehidupan manusia. Seperti deviasi dalam statistik, pengertian deviasi dalam proyek ataupun pengertian dalam keuangan atau akuntansi.
Faktor Penyebab Terjadinya Deviasi
Sejumlah pakar dan ahli memberikan pengertian terhadap faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya deviasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Mubarok pada bukunya berjudul Konseling Agama, Teori dan Kasus.
Menurut Ahmad Mubarok tentang faktor yang menyebabkan terjadinya deviasi ada dua faktor. Dua faktor penyebab terjadinya deviasi adalah sebagai berikut:
1.Faktor Bawaan
Faktor bawaan adalah faktor yang tidak bisa diganggu gugat lagi. Faktor ini sudah melekat sejak manusia lahir. Faktor ini disebut juga sebagai faktor genetika atau turunan dan bawaan. Terkadang mengobati penyakit ini lebih sulit ketimbang faktor lingkungan.
Faktor penyebab terjadinya deviasi diakibatkan oleh faktor bawaan disebut juga faktor internal orang bersangkutan. Penyimpangan yang dilakukannya karena terdorong oleh gangguan pada psikis, biologis ataupun psikologis pada orang tersebut.
2.Faktor Lingkungan
Terjadinya deviasi adalah juga karena faktor luar atau pengaruh lingkungan. Hal ini biasanya terjadi pada anak remaja yang sedang mencari identitas dirinya. Dengan cara bergaul dengan teman-teman sebayanya. Lingkungan teman yang salah atau buruk bisa berdampak kurang baik bagi remaja bersangkutan.
Misalkan lingkungan teman yang suka berbuat perkelahian atau pencurian akan memicu dirinya untuk berbuat hal yang sama. Begitu juga adanya kesenjangan sosial juga bisa memicu terjadinya penyimpangan.
Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam. Seseorang yang bergaul dengan penjual parfum maka badannya akan ikut wangi. Seseorang yang bergaul dengan tukang ikan maka badannya akan bau ikan.
Faktor lingkungan berikutnya yang bisa menjadi pemicu terjadinya deviasi adalah faktor dari dalam rumah tangga atau keluarga. Seorang anak remaja yang memiliki hubungan yang tak harmonis dengan orangtuanya cenderung lebih mudah melakukan penyimpangan.
Demikianlah dua faktor penyebab terjadinya deviasi menurut Ahmad Mubarok. Namun untuk melengkapinya terdapat faktor yang lainnya.
3.Kegagalan memahami norma, nilai, dan budaya masyarakat
Faktor penyebab terjadinya deviasi selanjutnya adalah faktor kekurangmampuan seseorang dalam menyerap budaya, nilai dan norma hidup di masyarakat secara baik. Hal tersebut membuat orang bersangkutan tidak bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang keliru.
Orang bersangkutan melakukan penyimpangan terhadap norma dan nilai serta budaya. Karena kurang dipahami secara baik terhadap nilai dan norma tersebut yang berlaku di masyarakat.
Kegagalan seseorang dalam memahami norma, nilai dan budaya di masyarakat secara umum disebabkan oleh faktor sosialisasi yang kurang berjalan baik di masyarakat. Misalkan kegagalan bersosialisasi dalam ruang lingkup masyarakat dan keluarga.
4.Rasa iri dengki
Selanjutnya faktor penyebab terjadinya deviasi adalah faktor iri dengki. Misalkan seseorang yang hidup kaya raya sedangkan dirinya hidup dalam keadaan kekurangan. Sehingga membuat dirinya timbul rasa iri dan dengki.
Kehidupan orang miskin yang suka melihat ke atas akan menjadi minder dan menimbulkan rasa iri dengki. Sehingga segala cara dilakukan untuk membuat dirinya kaya. Misalkan dengan mencuri benda-benda berharga milik teman atau orang lain yang kaya.
Contoh Deviasi
Untuk menjelaskan lagi secara lebih jelas tentang pengertian deviasi, berikut ini diberikan beberapa contoh deviasi di tengah masyarakat, antara lain :
1.Perbuatan kriminal
Contoh yang paling nyata dari deviasi adalah perbuatan kriminal. Seperti mencuri, menganiaya, merampok dan lain sebagainya. Perbuatan kriminal tersebut bukan hanya sudah melanggar hukum, moral, norma sosial dan norma agama di masyarakat. Tapi juga sudah melanggar peraturan negara.
Perbuatan kriminal adalah bentuk deviasi yang bukan hanya bisa dilakukan oleh kalangan dewasa. Tapi bisa juga dilakukan oleh kalangan anak remaja, orangtua ataupun lansia atau dari semua umur dan kalangan.
Adapun faktor pemicu terjadinya perbuatan kriminal yang dilakukan oleh seseorang bisa disebabkan oleh faktor bawaan dan juga pengaruh lingkungan. Adapun akibatnya dari seseorang berbuat tindakan kriminal yang melanggar norma hukum atau norma sosial di masyarakat adalah dikucilkan dari lingkungan pergaulan di masyarakat bahkan bisa dipenjara.
Namun jika sudah sangat besar dampak dari perbuatan kriminal tersebut dan tercantum ketentuan dalam perundangan negara maka bisa mengakibatkan pelakunya mendapatkan hukuman yang setimpal. Seperti penjara dalam masa tertentu atau seumur hidup maupun denda yang sangat besar.
Berikut ini beberapa faktor yang memicu timbulnya perbuatan kriminal, antara lain :
- Kesenjangan Sosial atau rasa iri dengki
- Faktor tekanan ekonomi
- Faktor kebencian
- Faktor jauhnya seseorang dari menerapkan nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
2.Kenakalan remaja
Selanjutnya, contoh deviasi adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah suatu tindakan yang tidak terpuji dan melanggar norma hukum, agama, dan peraturan negara. Berbagai kasus kenakalan remaja terjadi di tanah air seperti tawuran, mabuk-mabukan, perkelahian, mencontek dll.
Namun berkat upaya berbagai pihak. Seperti petugas keamanan, orangtua murid, masyarakat sekitar, pemerintah dan pihak manajemen sekolah membuat kenakalan remaja dapat ditekan dan diatasi secara baik sampai sekarang ini.
3.Pernikahan sesama jenis
Selanjutnya, contoh deviasi adalah seperti pernikahan sesama jenis. Fenomena penyimpangan yang terjadi ini sudah sangat populer di luar negeri sebagai sesuatu hal yang melanggar kordrat manusia.
Pernikahan sesama jenis merupakan tindakan yang sudah melanggar norma sosial, norma susila, dan norma agama pada masyarakat Indonesia. Fenomena ini sudah ada pada jaman nabi Luth. Sehingga Allah swt memberikan azab pada kaum nabi Luth dengan hujan batu.
Pernikahan sesama jenis akan berdampak buruk pada kehidupan masyarakat. Dampaknya bisa memicu timbulnya berbagai bencana pada masyarakat tersebut.
Demikian penjelasan tenttang deviasi adalah, baik tentang pengertian, macam-macam, maupun faktor penyebab terjadinya deviasi. Untuk mempelajari pelajaran ilmu social ini kalian bisa mengikuti bimbel atau les privat agar lebih mudah memahaminya.
Komentar Terbaru