Faktor penghambat integrasi sosial adalah faktor yang menghambat terjadinya proses integrasi di dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Masyarakat yang terdiri-dari berbagai suku, bahasa, budaya, agama, adat istiadat dan ragam kebudayaan yang berlainan. Semua itu membutuhkan perekat yang dinamakan integrasi sosial.
Integrasi sosial terdiri-dari beberapa jenis. Setidaknya terdapat tiga jenis integrasi berdasarkan tempat. Sebelum membahas tentang faktor penghambat integrasi sosial, berikut ini jenis-jenis integrasi sosial yang perlu diketahui, yaitu:
Integrasi sosial di keluarga adalah proses penyatuan nilai dan norma dalam keluarga. Nilai dan norma keluarga harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga. Adapun bentuk contoh integrasi sosial di dalam lingkungan keluarga, antara lain :
Integrasi sosial di sekolah adalah proses penyatuan nilai-nilai di sekolah. Hal itu berdasarkan norma dan nilai yang terdapat pada lingkungan sekolah dan disepakati seluruh komponen sekolah. Namun sekolah juga bisa memicu munculnya faktor penghambat integrasi sosial. Seperti adanya bullying atau mengelompoknya murid tertentu secara eksklusif terhadap murid lainnya.
Adapun contoh integrasi sosial di lingkungan sekolah, antara lain :
Integrasi sosial di masyarakat adalah hal yang umum dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun contoh integrasi sosial di masyarakat, antara lain :
Berikut ini beberapa contoh integrasi sosial di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, antara lain :
Keluarga adalah salah satu perwujudan integrasi sosial di dalam masyarakat. Keluarga inti terdiri-dari ayah, ibu dan anak. Ketiga individu tersebut saling bekerjasama dan saling bahu membahu menolong satu sama lain dalam ikatan keluarga.
Adapun wujud integrasi sosil di dalam keluarga banyak hal. Seperti persepsi yang sama atas norma dan nilai dalam keluarga. Sang anak menghormati dan menghargai orangtua. Sedangkan orangtua memberikan perlakuan yang adil dan sama kepada setiap anak tanpa ada perlakuan yang istimewa.
Begitu juga, keluarga menentukan jam makan dan kumpul bersama pada semua anggota keluarga. Kebersamaan tercipta pada sebuah keluarga. Begitu juga pada saat salah seorang anggota keluarga hendak bepergian selalu mengucapkan salam perpisahan. Termasuk ketika akan memasuki rumah mengucapkan salam perjumpaan.
Gotong royong adalah satu perwujudan integrasi sosial yang paling jelas di dalam kehidupan masyarakat. Baik itu di pedesaan maupun perkotaan. Setiap individu dari berbagai latar belakang agama, profesi, jenjang pendidikan dll yang berbeda-beda saling bahu membahu bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan gotong royong.
Gotong royong dapat dilakukan dalam bentuk pembangunan fasilitas umum secara bersama-sama maupun membersihkan selokan dan lingkungan rumah yang kotor.
Berikutnya contoh integrasi sosial di masyarakat adalah melakukan siskamling atau ronda bersama-sama. Setiap orang tentu mempunyai pekerjaan masing-masing yang berbeda. Setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing. Namun ketika waktunya jadwal ronda maka kegiatan tersebut diakomodasikan di waktu lain demi tujuan bersama yakni menjaga keamanan lingkungan RW atau desa. Dengan cara melakukan ronda atau siskamling.
Siskamling atau ronda meniadakan perbedaan. Tujuan setiap individu sama yakni memastikan keamanan lingkungan desa atau RW. Upayanya dengan kegiatan siskamling atau ronda secara teratur. Apabila salah satu individu keberatan untuk melakukan ronda atau siskamling bisa menggantinya dengan memberikan uang pengganti sesuai kesepakatan bersama.
Di dalam aspek integrasi sosial terdapat unsur pendorong integrasi sosial dan juga unsur penghambatnya. Berikut ini sejumlah faktor penghambat integrasi sosial.
Salah satu faktor yang menyebabkan tidak terjadinya integrasi sosial di masyarakat adalah faktor buruk sangka dari satu individu atau kelompok kepada kelompok masyarakat yang lain. Sehingga menimbulkan keengganan untuk melakukan integrasi sosial. Setiap orang atau kelompok mempertahankan egonya masing-masing.
Adapun contoh berburuk sangka pada orang lain atau kelompok lain adalah keyakinan terhadap kelompok lain tidak akan dapat berbaur secara baik dengan kelompoknya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan budaya, agama, sosial maupun ekonomi, politik, ideologi dan lain-lain.
Faktor penghambat integrasi sosial berikutnya adalah tidak adanya sikap yang saling menghargai atau menghormati antara satu individu atau kelompok kepada individu ataupun kelompok lain. Hal tersebut justru semakin jauh terdapat jurang perbedaan. Sehingga tidak bisa menyatukan keduanya. Adapun dasar dari integrasi sosial adalah adanya sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Faktor penghambat integrasi sosial selanjutnya adalah sikap yang sangat tertutup terhadap perkembangan jaman yang ada. Sehingga membuatnya sukar menerima atas perbedaan yang terjadi.
Dalam masyarakat yang memegang tradisi dan adat istiadat lama yang sangat kuat membuatnya tidak menerima dengan masuknya adat dan budaya baru. Karena mereka menganggap bahwa adat istiadat dan kebudayaannya yang paling benar. Sehingga menutup segala kemungkinan integrasi sosial terjadi di masyarakat.
Faktor penghambat integrasi sosial yang paling nyata lainnya adalah adanya perbedaan visi dan misi pada masing-masing kelompok atau individu. Sehingga tidak terjadi penyatuan nilai-nilai atau integrasi sosial.
Setiap kelompok atau individu akan merasa nyaman jika bersatu dengan individu atau kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama dengannya. Tanpa ada misi dan visi yang sama mustahil akan terjadi kolaborasi atau pembaruan nilai sosial atau yang disebut integrasi sosial.
Persatuan maupun perubahan sosial hanya dapat terwujud jika masing-masing kelompok atau individu memiliki tujuan yang sama. Sehingga masing-nasing kelompok dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama tersebut dengan mengenyampingkan segala perbedaan yang ada.
Faktor penghambat integrasi sosial di tengah masyarakat yang umum adalah faktor kesukaran dari seseorang atau kelompok dalam menjalankan sikap toleransi. Memang tidak mudah menyatukan masyarakat dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh. Disebabkan perbedaan latar belakang, etnis, budaya, agama dll.
Ketika seorang individu atau kelompok mengganggu aktifitas agama orang lain atau kelompok lain akan mencetuskan konflik sosial. Sehingga kesulitan bagi setiap individu atau kelompok untuk melaksanakan sikap toleransi akan menjadi penghambat berlangsungnya integrasi sosial.
Faktor penghambat integrasi sosial lain adalah faktor kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial akan membuat jurang perbedaan semakin besar diantara dua kelompok atau individu yang berbeda. Sehingga sulit disatukan dalam kerangka integrasi sosial.
Sikap kecemburan sosial bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
Untuk contohnya di masyarakat ketika orang miskin biasa terbukti mencuri buah mangga maka dihukum satu tahun penjara. Namun ketika ada seorang pejabat negara korupsi uang negara hingga miliaran rupiah hanya dihukum penjara satu bulan.
Ketidakadilan hukum membuat kesenjangan sosial pada masyarakat atas perlakuan hukum yang berbeda dan tak berkeadilan. Situasi kecemburuan sosial tersebut menjadi penghambat berlangsungnya integrasi sosial di masyarakat.
Faktor penghambat integrasi sosial pada masyarakat selanjutnya adalah faktor pernikahan campuran tidak diterima secara baik oleh individu atau kelompok masyarakat. Hal tersebut menimbulkan tidak adanya kesatuan dari dua individu untuk membangun rumah tangga secara bersama-sama.
Adapun contoh pernikahan campuran bisa berupa pernikahan dari kewarganegaraan yang berlainan. Misalkan dari pihak mempelai wanita berasal dari negara Indonesia. Sedangkan dari pihak mempelai pria dari negara Belanda.
Tanpa adanya pernikahan campuran dari dua kewarganegaraan berbeda mustahil terjadinya integrasi sosial. Sebaliknya dengan adanya pernikahan campuran. Seperti pernikahan berbeda kewarganegaraan akan membuat terciptanya integrasi sosial di lingkungan masyarakat khususnya keluarga.
Pernikahan campuran juga dapat dalam wujud pernikahan berbeda etnis atau suku. Misalkan mempelai wanita berasal dari suku jawa, sedangkan mempelai pria berasal dari suku Batak. Kedua pasangan tersebut saling menyatu dalam ikatan pernikahan dalam wujud integrasi sosial. Segala perbedaan budaya dan adat istiadat pada setiap individu atau pasangan dihilangkan demi tujuan bersama.
Beberapa peristiwa di masyarakat Indonesia mengancam integrasi sosial. Hal ini juga sekaligus menjadi faktor penghambat integrasi sosial. Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini beberapa peristiwa yang pernah mengancam integrasi sosial dan integrasi nasional di masyarakat, antara lain :
Pada tanggal 30 September 1965 negara Indonesia diramaikan dengan peristiwa pemberontakan PKI. PKI adalah sebuah partai politik yang beraliran komunis. Adapun yang menjadi tujuan pemberontakan Partai Komunis Indonesia adalah merubah ideologi negara menjadi ideologi komunis.
Terjadinya peristiwa pemberontakan PKI merupakan faktor penghambat integrasi sosial. Hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia terpecah belah. Pada satu sisi mendukung PKI. Tapi pada satu sisi mayoritas orang Indonesia tak mendukung PKI. Bahkan meminta pemerintah membubarkan PKI dan melarangnya di Indonesia.
Peristiwa pemberontakan PKI membuat banyak diantaranya yang menjadi simpatisan PKI. Pada akhirnya membuat masyarakat terkotak-kotak. Sehingga masyarakat Indonesia tidak bersatu padu secara baik. Hal tersebut seiring mengancam integrasi sosial dan menjadi faktor penghambat integrasi sosial kala itu. Kemudian melalui ketetapan MPR diputuskanlah bahwa dilarangnya bagi kehadiran partai politik PKI di Indonesia.
Peristiwa yang mengancam integrasi sosial berikutnya sekaligus faktor penghambat integrasi sosial adalah peristiwa DI TII. Dengan adanya peristiwa pemberontakan DI TII membuat masyarakat Indonesia di berbagai daerah terpecah belah. DI TII hendak merubah dasar negara Indonesia menjadi Islam. Namun hal tersebut tidak disetujui oleh masyarakat Indonesia keseluruhan yang berbeda suku, bahasa, budaya dan agama.
Pada akhirnya pemberontakan DI TII dapat ditumpas dan para pemimpinnya yakni Kartosuwiryo di hukum sesuai hukuman yang berlaku.
Peristiwa berikutnya yang mengancam integrasi sosial adalah pemberontakan Andi Azis dan pemberontakan Westerling. Kedua pemberontakan tersebut mengancam integrasi sosial dan menjadi faktor penghambat integrasi sosial yang telah dibuat oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Demikian ulasan tentang berbagai faktor penghambat integrasi sosial beserta contohnya. Jika kalian membutuhkan layanan les privat SMA untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi di sekolah, Edumaster Privat.bisa menjadi pilihan yang sangat rekomended.
Sejarah Kesultanan Cirebon Mengenal sejarah Kesultanan Cirebon ialah salah satu kerajaan Islam yang terletak di…
Orang tua di Indonesia saat ini banyak yang ingin anaknya bersekolah di luar negeri sehingga…
Setiap orang tua pasti tak sedikit yang mencari cara menyekolahkan anak di luar negeri, dengan…
Dengan mencari rekomendasi SMA terbaik di Malaysia bisa menjadi pilihan bagi beberapa orang tua yang…
Meningkatnya kesadaran motivasi orang tua menyekolahkan anak di sekolah Islam untuk masa depan. Setiap orang…
Alat musik melodis adalah alat musik yang mampu menghasilkan nada dan irama untuk menciptakan komposisi…