Apa itu gaslighting? Istilah ini mungkin masih banyak orang yang merasa asing, utamanya para orang tua dan pendidik. Padahal ada bahasa dalam gangguan hubungan interpersonal ini. Baik hubungan anak dan orang tua, anak dengan guru, dengan teman, maupun hubungan social lainnya.

Gaslighting adalah suatu bentuk hubungan interpersonal atau antar individu yang bersifat manipulatif. Hubungan yang sangat tidak sehat dan merugikan salah satu pihak. Istilah ini sedang popular sebagai salah satu bentuk hubungan social yang merugikan akibat adanya tekanan psikologis.

Secara lebih ekstrimnya, gaslighting adalah suatu tindakan kekerasan emosional  pada seseorang. Sehingga hubungan ini bukanlah sikap biasa tetapi sikap yang membahayakan bagi korban yang berada di sampingnya.

contoh gaslighting pada anak yang orang tua tidak sadari

Ada yang menjai korban dan ada pula pelaku gaslighting yang bisa jadi merupakan orang terdekat anda, seperti pasangan anda ataupun orang tua. Sangat tidak nyaman dan aman jika orang terdekat anda adalah pelakunya.

Seringkali perilaku menyimpang ini dilakukan dengan cara tersembunyi. Hal inilah yang membuat korban tidak merasa dirinya sedang menjadi korban perilaku ini. Proses manipulasi dilakukan oleh pelaku dengan korban mempercayakan semua pandangannya kepada pelaku. Pelaku mencoba mempengaruhi korban dengan penilaian pelaku sesuai keinginan pelaku.

Gaslighting

Istilah gaslighting masih jarang dikenali orang. Tapi pada kenyatan banyak orang yang mengalami. Kalau istilah manipulasi mungkin anda sudah familiar. Padahal gaslighting dan manipulasi adalah hal yang sama dan merupakan suatu bentuk situasi manipulatif yang dibuat oleh seseorang pelaku dalam memanipulasi orang lain dengan beragam taktik.

Gaslighting akan membuat seolah pelaku berkata dan berprilaku benar lalu mempertanyakan ucapan dan tndakan anda yang dianggap salah. Dampak dari perilaku ini membuat seorang korbannya merasa bersalah. Karena dia sebagai penyebab dari masalah yang terjadi selama ini.  Tapi dalam kenyataannya ia bukanlah pelaku kerumitan masalah tersebut.

Anggapan korban bahwa ia adalah pelaku utama kerumitan masalah terus dikobarkan oleh pelaku. Padahal itu bukan dirinya. Sehingga tampak pelaku membalikkan fakta yang ada. Pelaku perilaku menyimpang ini melakukan penjebakan pada anda agar bisa berpikir sesuai apa yang ia inginkan.

Sesuatu yang menjebak tentu tidak menyenangkan. Hal itulah yang menjadi bukti bahwa pelaku perilaku manipulasi berbahaya sekali dan dapat merugikan korban. Bisa dikatakan perilaku menyimpang ini merupakan sebuah toxic parenting relationship atau bentuk hubungan yang tak sehat.

Dengan seenaknya pelaku melakukan kontrol terhadap pola pikir korban hingga korban bertindak sesuai yang diharapkannya.  Apa yang dilakukan oleh korban tak merasa bahwa dirinya sedang dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh pelaku. Karena cara yang dilakukan oleh pelaku sering tersembunyi dan halus.

gaslighting parent, orang tua yang manipulasi

Komunikasi dalam suatu hubungan pertemanan ataupun hubungan orangtua dan anak ataupun hubungan pasangan yang baru menikah sangat penting.Semakin baik komunikasi yang terjalin maka hubungan akan semakin dekat dan hangat. Namun bagi pelaku tidak menghendaki terjadinya komunikasi dalam suatu hubungan. Yang diinginkan adalah kegiatan manipulasi dapat berhasil dilakukannya pada orang.

Pada akhirnya korban perilaku manipulasi akan merasakan penyesalan rasa bersalah atas pola pikir yag diberikan pelaku. Pendek kata, pelaku mempunyai niat tersembunyi untuk merugikan diri anda sendiri. Sehingga dapat dikatakan gaslighting adalah perilaku manipulatif yang sangat merugikan korbannya secara tidak langsung.

Pengertian Gaslighting Adalah

Gaslighting adalah suatu bentuk pelecehan emosi. Pelecehan emosi ini bisa dilakukan oleh suami kepada istri maupun orangtua pada anak. Yang paling sering dalam hubungan orangtua dan anak.

Anak sering jadi korban yang diperlakukan oleh orangtua menggunakan teknik manipulasi.  Sehingga sang anak tidak mengetahui realitas yang sebenarnya. Sang anak mempertanyakan kebenaran realitas dan emosinya sendiri.

Dalam hubungan orang tua dan anak seringkali orangtua ingin menunjukkan kekuasaannya dan ego tersendiri. Namun seiring berjalan waktu, sang anak akan semakin bisa berpikir jernih dan memiliki kewenangan dan otoritas serta kehendaknya sendiri.  Orangtua tidak mau kalah dengan otoritas anak hingga orangtua terpaksa disadari atau tidak mulai melakukan tindakan manipulasi pada anak.

Pelecehan terdapat dalam segala bentuknya masing-masing. Yang paling banyak tidak disadari adalah pelecehan emosi yang disebut gaslighting. Korbannya seringkali anak yang dibuat sedemikian rupa oleh orangtua. Hingga orangtua terpaksa berbohong agar anaknya mempunyai rasa bersalah dan menganggapnya mempunyai kemampuan yang dipertanyakan.

contoh gaslighting pada anak

Orang tua tentu akan mengharapkan anaknya bisa percaya diri tampil di depan umum. Namun dengan tindakan orang tua yang manipulative akan menurunkan kepercayaan diri anak. Pada satu sisi keinginan baik buat anak. Tapi pada satu sisi yang lain merusak kepercayaan diri anak. Oleh sebab itu, orangtua harus menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan salah ini yang merusak psikologis dan kesehatan anak.

Anak yang menjadi korban perilaku manipulasi akan menganggap rendah dirinya dan juga merasa tersakiti perasaan hingga sang anak stres dan cemas. Hal tersebut jika berlangsung lama bisa mengakibatkan depresi yang berkepanjangan.

Gaslighting yang dilakukan orang tua pada anak bisa terasa halus maupun secara kasat mata. Salah satu contohnya adalah orangtua yang menganggap masalah kecil jadi masalah besar atau masalah besar menjadi masalah kecil.  Hal tersebut merupakan bentuk tindakan gasllighting orangtua pada anak. Disamping sikap suka berbohong orangtua pada anak.

Tanda Gaslighting

Gaslighting yang dilakukan oleh seorang pelakunya tentu sangat tidak menyenangkan korban.  Salah satu tanda dari seorang pelaku adalah suka berbohong secara terang-terangan atau tersembunyi.

Hal pertama dari ciri atau pertanda seorang pelaku perilaku menyimpang  ini antara lain suka meledek disertai senang berbohong. Pelaku berpikir bahwa perilaku bohong adalah hal yang biasa saja. Tak ada yang perlu dirisaukan. Dengan pola pikir semacam itu akan terbiasa seseorang pelaku berperilaku suka berbohong kepada orang-orang di sekitarnya.  Pelaku ini berbuat bohong secara sembunyi sampai terang-terangan.

Kebohongan yang dilakukan oleh seseorang seiring berjalan waktu akan diketahui oleh korban. Kebohongan pertama akan dilanjutkan oleh kebohongan kedua dan seterusnya. Korban akan mengumpulkan bukti kebohongan yang dilakukan oleh pelaku.

Pelaku perilaku manipulasi akan berusaha menutupi kebohongan mereka. Pelaku akan berusaha untuk mengungkapkan cerita yang mereka katakan benar. Namun demikian, korban mendapatkan fakta beberapa indikasi kebohongan yang dilakukan oleh pelaku. Pada akhirnya, korban jadi kebingungan.

Gaslighting Parent, Orang Tua Yang Manipulasi

Perilaku orang tua akan mampu mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Sang anak akan melihat contoh dari perbuatan orangtua. Ada banyak sikap yang bisa dilakukan pada anak dan mempengaruhi anak. Salah satunya gaslighting parent, orang tua yang manipulasi anak-anaknya. Hal ini akan memberikan tekanan emosional pada anak.

gaslighting

Dampak perilaku manipulasi yang diberikan orangtua akan membuat anak timbul sikap agresif, cemas dan hubungan yang tak baik antara anak dengan orang tuanya sendiri yang tak nyaman. Hal ini pula yang memicu timbulnya kenakalan remaja. Apalagi jika hal tersebut berlangsung dalam jangka panjang.

Berikut ini sikap-sikap orang tua yang melakukan manipulasi dan berbahaya yang sebaiknya segera Anda tahu dan sadari.

1.Membesarkan masalah

Setiap masalah yang dihadapi oleh anak maka orangtua menganggapnya sebagai masalah besar. Padahal itu masalah kecil. Orangtua mengganggap masalah besar sehingga bereaksi sangat keras.

Hal tersebut tentu membuat tidak nyaman anak. Yang akibatnya pada suatu tertentu sang anak sering melakukan kebohongan pada orangtua untuk menyembunyikan masalah yang sebenarnya terjadi.

2.Menghina anak

Yang paling nyata dari sikap gaslighting parent, orang tua yang manipulasi adalah dengan menghina anak. Orangtua memanipulasi kemampuan anak dengan kebohongan. Kemampuan anak dianggap rendah. Padahal anak mampu melakukan apa yang selama ini diragukannya. Lalu orangtua menegaskan pada anak bahwa anak akan selalu tidak bisa melakukannya dan bergantung padanya.

3.Tak pernah meminta maaf pada anak

Orangtua yang melakukan perilaku manipulasi akan sukar dan tidak pernah meminta maaf pada anaknya. Orangtua menganggap anaknya yang selalu salah dan dirinya yang benar. Hal tersebut membuat anak minder dan rendah diri. Padahal untuk meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri anak sangat perlu sesekali orangtua meminta maaf pada anak jika orangtua melakukan kesalahan pada anak.

Sikap-sikap orangtua yang manipulasi anak sangat berbahaya bagi perkembangan anak di masa sekarang dan pada dewasanya. Sang anak akan kesulitan membedakan realitas dan ilusi yang ada. Sang anak ingin dihargai perasaan dan harga dirinya.

Contoh Gaslighting Pada Anak yang Orang Tua Tidak Sadari

Gaslighting adalah tindakan kekerasan secara psikologi pada anak. Yang dampaknya sangat besar bagi perkembangan anak. Dampak negatifnya pada anak adalah menurunnya tingkat rasa percaya diri anak di depan umum. Oleh sebab itu, orangtua yang terindikasi melakukan perilaku manipulasi pada anak sebaiknya segera menghentikan kegiatan manipulasi pada anak.

gaslighting adalah

Pada pola pengasuhan pada anak, orangtua terkadang tidak menyadari kesalahannya. Misalkan pada kasus gaslighting. Perilaku ini adalah suatu tindakan yang salah yang terkadang dilakukan oleh orangtua pada anaknya dalam bentuk manipulasi.

Dengan orang tua melakukan tekanan psikologis pada anak akan memunculkan perasaan bersalah pada anak. Kemudian anak sangsi terhadap kemampuan yang dimilikinya. Jika hal tersebut berlangsung terus menerus pada diri anak tentu akan mengakibatkan gangguan dan kerugian pada anak.

Oleh sebab itu, orangtua harus bijak dan menghentikan sang anak yang menyalahkan dirinya sendiri. Dengan cara menghentikan perilaku ini pada anak secara sadar ataupun tidak sadar.

Perilaku manipulasi bisa muncul  pada beberapa situasi hubungan. Seperti hubungan kakak adik, hubungan keluarga, hubungan sanak kerabat, hubungan kerja, hubungan romantis hingga hubungan orangtua atau ayah maupun ibu dan anak.

Berikut ini beberapa contoh gaslighting pada anak yang orang tua tidak sadari.

1.Melakukan pendiskreditkan memori anak

Orangtua tidak mempedulikan ingatan anak tentang suatu hal atau peristiwa. Bahkan orangtua mempertanyakan kebenaran dan menantang terhadap ingatan anak tersebut bahkan menganggap sepele ingatan anak.

2.Tidak mempedulikan perasaan anak

Contoh gaslighting pada anak yang sering tak disadari oleh orang tua lainnya adalah tak  mempedulikan perasaan anak. Misalkan hati anak merasa sakit atas perkataaan temannya maka orangtua biasa saja dan menganggap perasaan sang anak hal lumrah. Hal tersebut membuat bingung anak  dan mempertanyakan perasaan anak. Apakah perasaan anak benar dan nyata ataukah tidak?

3.Menganggap rendah kemampuan anak

Hal berikutnya yang bisa menjadi contoh gaslighting pada anak yang orang tua tidak sadari adalah orang tua yang memamerkan kemampuannya saat anak tidak mampu melakukan keterampilan tersebut. Orang tua menyebut kemampuan anaknya tidak seberapa dengan orangtuanya yang mampu melakukan keterampilan itu dengan baik. Hal itu merupakan bentuk contoh perilaku manipulasi pada anak yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri pada anak.

4.Melakukan perbandingan

Contoh gaslighting yang dilakukan oleh orangtua pada anak berikutnya adalah orangtua membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain dengan kelebihan yang dimilikinya. Hal tersebut tentu menyakitkan hati anak dan membuat anak minder dan rendah diri terhadap kemampuan yang dimilikinya.

Bahaya Gaslighting Orang Tua Pada Anak

Gaslighting merupakan manipulasi yang dibumbui dengan kebohongan. Perilaku ini juga termasuk perbuatan pelecehan emosi seseorang kepada orang lain di sekitarnya. Perilaku manipulasi merupakan kesalahan mendidik anak yang mempunyai dampak buruk dalam hubungan dengan pasangan maupun hubungan antara orangtua dan anak.

bahaya gaslighting orang tua pada anak

Berikut ini beberapa bahaya gaslighting orang tua pada anak yang sebaiknya diwaspadai.

1.Penurunan kepercayaan diri anak

Seorang anak yang sering dibohongi dan dimanipulasi akan merasakan dirinya dilecehkan hingga kepercayaan dirinya turun drastis. Ia merasa olokan orang tua terhadapnya benar hingga anak rendah diri menghinggapinya dalam kemampuan. Orangtua menganggap rendah kemampuan anak dan membandingkan dengan orang lain yang lebih hebat.

2.Anak sukar membuat keputusan

Dengan rendahnya kepercayaan diri pada seorang anak akibat manipulasi yang dilakukan orang tua akan membuat anak sulit untuk membuat keputusan. Anak bingung terhadap pilihannya yang harus dibuat sendiri. Karena selama ini anak bergantung pada keputusan orangtuanya.

3.Sukar percaya pada orang

Bahaya gaslighting orang tua pada anak juga akan membuat anak sulit untuk mempercayai seseorang. Anak merasa dirinya sudah dibohongi dan dimanipulasi oleh orang terdekatnya.

4.Gangguan kecemasan

Bahaya yang dapat dialami oleh anak ketika terjadinya perilaku manipulasi yang dilakukan oleh orangtuanya adalah bisa mengakibatkan kecemasan pada anak secara berlebihan. Sang anak tertekan secara mental dan emosi.

Anak merasa tidak yakin akan kemampuannya dan merasakan akan gagal. Kegagalan tersebut atau segala sesuatu prasangka buruk yang negatif menghantui diri anak hingga menjadi rasa cemas berlebihan pada anak.

Gaslighting telah menjadi racun yang merusak hubungan anak dengan orang lain. Secara tak sadar banyak orangtua yang melakukan perilaku salah ini pada anak. Bahayanya akan dirasakan oleh anak sekarang dan di masa mendatang terutama saat anak memasuki masa remaja hingga dewasa.