Hukum permintaan merujuk pada adanya hubungan terbalik antara harga dan jumlah yang diminta. Jika ada kenaikan harga cenderung akan mengakibatkan penurunan jumlah yang diminta. Begitu juga sebaliknya, harga turun akan meningkatkan jumlah permintaan.
Hukum ini menyatakan bahwa ketika harga suatu barang naik, ceteris paribus, jumlah yang diminta akan cenderung menurun. Namun saat harga turun, jumlah barang atau jasa yang diminta akan cenderung meningkat.
Namun hukum ekonomi ini merupakan sebuah asumsi atau konsep yang berguna dalam analisis ekonomi, namun tidak selalu mencerminkan keadaan yang sebenarnya di pasar.
Faktor-faktor seperti preferensi konsumen, pendapatan, harga barang terkait, tren pasar, dan faktor-faktor lainnya juga dapat mempengaruhi permintaan dan mengubah pola hubungan antara harga dan jumlah yang diminta.
Apa Itu Hukum Permintaan?
Hukum permintaan adalah prinsip dalam ilmu ekonomi yang menyatakan bahwa terdapat hubungan terbalik antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang diminta oleh konsumen, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain tetap konstan.
Dalam konteks hukum permintaan, jika harga suatu barang naik, maka jumlah yang diminta oleh konsumen cenderung menurun, dan sebaliknya, jika harga suatu barang turun, maka jumlah yang diminta cenderung meningkat.
Hukum tentang permintaan ini didasarkan pada asumsi bahwa konsumen memiliki preferensi yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan kepuasan mereka dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Ketika harga suatu barang naik, konsumen cenderung mencari alternatif yang lebih murah atau mengurangi konsumsi barang tersebut.
Sebaliknya, ketika harga turun, konsumen mungkin merasa barang tersebut menjadi lebih terjangkau dan meningkatkan jumlah yang mereka beli.
Hukum permintaan dapat direpresentasikan dalam bentuk kurva permintaan, yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah yang diminta. Kurva ini cenderung memiliki gradien negatif, yang berarti bahwa ketika harga naik, maka jumlah yang diminta akan menurun, dan sebaliknya.
Pengertian Hukum Permintaan Menurut Para Ahli
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini sejumlah pengertian hukum permintaan menurut para ahli ekonomi yang bisa untuk referensi.
1.Paul A. Samuelson
Paul A. Samuelson, ekonom Amerika pemenang Hadiah Nobel Ekonomi, mendefinisikan hukum permintaan sebagai sebuah pernyataan yang menggambarkan hubungan terbalik antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang diminta oleh konsumen.
2.Alfred Marshall
Menurut Alfred Marshall, ekonom Inggris abad ke-19, hukum tentang permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin kecil jumlah yang diminta, dan semakin rendah harga suatu barang, semakin besar jumlah yang diminta.
3.Lionel Robbins
Lionel Robbins, seorang ekonom Inggris, menggambarkan pengertian hukum permintaan sebagai hubungan negatif antara harga suatu barang dan jumlah yang diminta oleh konsumen, dengan asumsi bahwa semua faktor lain tetap konstan.
Bunyi Hukum Permintaan
Sebenarnya bagaimana sih bunyi hukum permintaan? Bunyi hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Ceteris paribus (asumsi faktor-faktor lain tetap konstan), terdapat hubungan terbalik antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah yang diminta oleh konsumen. Ketika harga suatu barang naik, maka jumlah barang atau jasa yang diminta akan cenderung menurun. Sebaliknya, ketika harga suatu barang turun, jumlah yang diminta akan cenderung meningkat.”
Perlu diketahui bahwa hukum ekonomi ini merupakan konsep dasar dalam kegiatan ekonomi. Namun dalam situasi dan kehidupan nyata, faktor-faktor lainnya juga dapat mempengaruhi permintaan dan mengubah pola hubungan antara harga dan jumlah yang diminta.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa poin penting yang perlu kita cermati pada bunyi hukum permintaan tersebut.
1.Ceteris Paribus
Hukum tentang permintaan berlaku dengan asumsi bahwa semua faktor lainnya, seperti pendapatan konsumen, preferensi, harga barang terkait, dan faktor-faktor lainnya, tetap konstan. Dalam kenyataannya, faktor-faktor ini dapat mempengaruhi permintaan dan mengubah hubungan antara harga dan jumlah yang diminta.
2.Hubungan Terbalik
Hukum dalam ekonomi ini menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara harga dan jumlah yang diminta. Artinya, ketika harga suatu barang naik, ceteris paribus, jumlah yang diminta akan cenderung menurun, dan ketika harga turun, jumlah yang diminta cenderung meningkat.
3.Elastisitas Permintaan
Hukum permintaan juga bergantung pada elastisitas permintaan suatu barang. Jika permintaan suatu barang bersifat inelastis (tidak responsif terhadap perubahan harga), perubahan harga akan memiliki dampak yang relatif kecil pada jumlah yang diminta.
Namun jika permintaan bersifat elastis (responsif terhadap perubahan harga), perubahan harga akan memiliki dampak yang signifikan pada jumlah yang diminta.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah representasi grafis dari hubungan antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah yang diminta, dengan asumsi faktor-faktor lainnya tetap konstan.
Kurva permintaan memberikan pandangan visual tentang bagaimana jumlah yang diminta oleh konsumen berubah seiring dengan perubahan harga. Hal ini memberikan dasar bagi perusahaan dan pemerintah untuk membuat keputusan yang tepat dalam merencanakan produksi, menentukan harga, dan mengelola kebijakan ekonomi.
Dalam kurva ini, sumbu horisontal biasanya menunjukkan jumlah yang diminta, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan harga. Kurva permintaan cenderung memiliki gradien negatif, yang berarti bahwa ketika harga naik, jumlah yang diminta menurun, dan sebaliknya.
Kurva permintaan umumnya menunjukkan beberapa karakteristik penting yang perlu diperhatikan.
1.Slope (Kemiringan)
Kemiringan kurva pada hukum permintaan menunjukkan elastisitas permintaan suatu barang. Jika kurva memiliki kemiringan yang curam (lebih vertikal), itu menunjukkan bahwa permintaan barang tersebut bersifat inelastik. Artinya perubahan harga akan memiliki dampak yang relatif kecil pada jumlah yang diminta.
Sebaliknya, jika kurva permintaan memiliki kemiringan yang lebih landai (lebih horizontal), itu menunjukkan bahwa permintaan barang tersebut bersifat elastis. Artinya, perubahan harga akan memiliki dampak yang signifikan pada jumlah yang diminta.
2.Perpindahan Kurva Permintaan
Perubahan faktor-faktor lain selain harga dapat menyebabkan pergeseran kurva permintaan. Faktor-faktor seperti pendapatan konsumen, preferensi, harga barang terkait, tren pasar, dan kebijakan pemerintah dapat memengaruhi jumlah yang diminta pada setiap tingkat harga.
Perpindahan kurva permintaan ke kanan menunjukkan peningkatan permintaan pada setiap tingkat harga, sedangkan perpindahan ke kiri menunjukkan penurunan permintaan.
3.Titik Kesetimbangan
Titik di mana kurva permintaan dan kurva penawaran (kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan oleh produsen) bertemu menunjukkan titik kesetimbangan pasar.
Pada titik ini, keseimbangan tercapai antara jumlah yang diminta oleh konsumen dan jumlah yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.
Faktor yang Mempengaruhi Hukum Permintaan
Ada beberapa faktor yang dapat dan ikut mempengaruhi hukum tentang permintaan dan mengubah pola hubungan antara harga dan jumlah yang diminta. Faktor-faktor ini juga tidak bekerja secara terpisah, tetapi saling berinteraksi dalam mempengaruhi permintaan.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi hukum permintaan yang perlu dipertimbangkan.
1.Pendapatan Konsumen
Pendapatan konsumen adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi permintaan. Ketika pendapatan konsumen meningkat, ceteris paribus, mereka cenderung memiliki lebih banyak daya beli dan mampu membeli lebih banyak barang pada setiap tingkat harga.
Kondisi ini tentunya bisa menyebabkan peningkatan permintaan terhadap barang atau jasa tertentu, bahkan jika harga tetap sama.
2.Harga Barang
Harga barang terkait juga dapat memengaruhi permintaan. Barang terkait dapat berupa barang substitusi atau barang komplementer. Barang substitusi merupakan jenis barang yang bisa berfungsi sebagai pengganti satu sama lain, seperti teh dan kopi.
Jika harga teh naik, permintaan teh cenderung menurun sementara permintaan kopi meningkat. Barang komplementer adalah barang yang digunakan bersama-sama, misalnya mobil dan bensin. Jika harga mobil naik, permintaan mobil dan bensin cenderung menurun.
3.Selera Konsumen
Preferensi dan selera konsumen juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi permintaan. Konsumen cenderung lebih banyak membeli barang atau jasa yang sesuai dengan preferensi mereka.
Perubahan tren, gaya hidup, preferensi terhadap merek tertentu, atau faktor-faktor psikologis lainnya dapat mempengaruhi hukum permintaan dan mengubah pola hubungan antara harga dan jumlah yang diminta.
4.Faktor Demografi
Faktor demografi, seperti usia, jenis kelamin, dan geografi, dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, perubahan dalam struktur demografi dapat memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa tertentu.
Peningkatan jumlah populasi usia lanjut dapat meningkatkan permintaan terhadap perawatan kesehatan, sementara perubahan dalam preferensi generasi muda dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk dan layanan tertentu.
5.Faktor Eksternal
Faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi secara keseluruhan, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan kebijakan pemerintah, juga dapat mempengaruhi hukum permintaan.
Misalnya, dalam periode ketidakpastian ekonomi, konsumen mungkin cenderung mengurangi pengeluaran dan menunda pembelian barang atau jasa, yang dapat mengubah hubungan antara harga dan jumlah yang diminta.
Manfaat dan Fungsi Hukum Permintaan
Tahukah Anda apa sebenarnya kegunaan dan fungsi hukum permintaan? Hukum ekonomi ini banyak kegunaannya, utamanya untuk memberikan kerangka kerja analitis dan informasi yang diperlukan bagi perusahaan, pemerintah, dan ekonom dalam memahami, meramalkan, dan mengelola permintaan di pasar.
Untuk lebih jelas, berikut beragam manfaat dan fungsi hukum permintaan yang perlu diketahui.
1.Membantu Analisis Pasar
Hukum dalam ekonomi ini merupakan alat analisis penting dalam ekonomi untuk memahami perilaku konsumen dan dinamika pasar. Dengan memahami hubungan antara harga dan jumlah yang diminta, perusahaan dan pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan produksi, menentukan harga, dan mengelola kebijakan ekonomi.
2.Meramalkan Perubahan Permintaan
Hukum permintaan dapat digunakan untuk meramalkan perubahan permintaan pasar. Misalnya, jika harga suatu barang diperkirakan akan naik, berdasarkan hukum ini, kita dapat mengantisipasi penurunan jumlah yang diminta oleh konsumen. Informasi ini berguna bagi produsen dalam merencanakan produksi dan persediaan barang.
3.Menentukan Harga
Hukum permintaan juga berperan dalam menentukan harga di pasar. Permintaan yang tinggi pada harga tertentu cenderung mendorong kenaikan harga, sedangkan permintaan yang rendah cenderung mendorong penurunan harga. Produsen dapat menggunakan hukum ini sebagai panduan dalam menentukan harga yang optimal untuk memaksimalkan laba mereka.
4.Mengatur Kebijakan Pemerintah
Pemerintah menggunakan hukum permintaan untuk merancang kebijakan ekonomi yang sesuai. Misalnya, pemerintah dapat menggunakan informasi tentang permintaan untuk mengatur pajak, subsidi, atau kebijakan harga minimum atau maksimum guna mengendalikan permintaan suatu barang atau jasa dalam rangka mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti stabilitas harga atau kesejahteraan konsumen.
5.Menginformasikan Keputusan Bisnis
Hukum dalam ekonomi ini juga memberikan informasi berharga bagi perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis. Dengan memahami bagaimana perubahan harga dapat memengaruhi permintaan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran, pengembangan produk, dan penentuan harga untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan pangsa pasar.
Contoh Hukum Permintaan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas akan diberikan contoh hukum permintaan. Misalkan ada pasar untuk sepatu olahraga tertentu dan berikut adalah hubungan antara harga dan jumlah yang diminta oleh konsumen.
Dalam contoh ini, kita dapat melihat bahwa ada hubungan terbalik antara harga dan jumlah yang diminta. Ketika harga sepatu olahraga tersebut adalah $10 per pasang, jumlah yang diminta oleh konsumen adalah 100 pasang. Namun, ketika harga meningkat menjadi $20 per pasang, jumlah yang diminta menurun menjadi 80 pasang, dan seterusnya.
Dalam contoh ini, jika kita menghubungkan titik-titik data tersebut dalam sebuah grafik, kita akan mendapatkan kurva permintaan yang menurun. Ini menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah yang diminta.
Itulah penjelasan mengenai hukum permintaan, baik pengertian, kurva maupun faktor yang mempengaruhinya. Jika kamu ingin lebih mendalami pelajaran ini sebaiknya ikut les privat, seperti di Edumaster yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam layanan ini.