Interaksi sosial disosiatif adalah suatu pola hubungan sosial yang menuju pada pertentangan, konflik atau perpecahan di tengah masyarakat. Hal tersebut tentu tidak diharapkan terjadi pada setiap orang atau kelompok. Namun semua itu bisa terjadi karena adanya kebutuhan manusia untuk menjaga keberlangsungan kehidupannya secara lebih baik di masa depan.
Beberapa ahli sosiologi memberikan pandangannya masing-masing terhadap perjuangan manusia dalam menjaga keberlangsungan hidupnya. Terdapat tiga macam cara manusia menjaga kelangsungan hidupnya, antara lain :
- Perjuangan hidup manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan melakukan perlawanan antara sesama manusia
- Mempertahankan kelangsungan hidup manusia dengan melakukan perlawanan dengan makhluk lain. Seperti hewan atau tumbuhan.
- Terakhir, mempertahankan kelangsungan hidup manusia dengan melawan alam.
Semua cara manusia mempertahankan keberlangsungan kehidupannya tersebut dilalui dengan berbagai macam upaya positif maupun negatif. Seperti pertentangan, kontravensi, persaingan dll.
Daftar Isi
Pengertian Interaksi Sosial Disosiatif
Mungkin bagi sebagian orang mendengar istilah interaksi sosial disosiatif begitu asing dari segi pengertian beserta contohnya. Namun bagi pelajar yang duduk pada jenjang bangku sekolah Menengah Atas jurusan IPS pada mata pelajaran sosiologi akan mengenalinya secara baik.
Interaksi sosial adalah sebuah proses yang berkenaan dengan masyarakat. Di tengah masyarakat yang majemuk dan sudah ditakdirkan sebagai makhluk sosial menjadikan manusia tidak bisa hidup menyendiri. Segala kebutuhan manusia mesti dipenuhi. Salah satunya tentu memerlukan bantuan orang lain dalam mewujudkan. Atas hal inilah membuat terjadinya interaksi sosial diantara sesama individu.
Dalam proses interaksi sosial yang terdapat pada suatu masyarakat terdapat berbagai macam rupa dan jenis. Seperti interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Untuk pembahasan dibatasi dulu seputar interaksi sosial jenis disosiatif untuk mempersempit materi pada kali ini.
Pengertian interaksi sosial disosiatif adalah interaksi pada masyarakat secara individu kepada individu atau sesama kelompok yang berlangsung lebih menuju pada pertentangan, konflik atau masalah baru dan perpecahan.
Tentu kondisi masyarakat atau individu yang mengalami interaksi sosial disosiatif sangat kurang baik. Karena hanya akan mengakibatkan pembangunan pribadi dan umumnya bangsa dan negara Indonesia secara fisik dan non fisik dapat terhambat.
Interaksi sosial disosiatif memberikan kesan yang benar-benar buruk dalam kehidupan masyarakat. Namun dari segi keburukan tersebut terkadang ada manfaat dan kebaikannya. Kebaikan dari interaksi sosial jenis disosiatif terutama dipergunakan dalam mempertahankan eksistensi hidup manusia. Hal ini karena sudah menjadi naluri manusia untuk tetap menjaga kelangsungan hidupnya. Karena setiap orang mempunyai hak yang sama untuk hidup layak.
Pengertian interaksi sosial disosiatif dapat dipahami secara mudah sebagai proses sosial yang bisa mengakibatkan terjadinya pertentangan dan disintegrasi. Perkembangan masyarakat yang kondusif dan baik yang diharapkan oleh setiap individu menjadi hal yang tak mungkin dilakukan. Disebabkan pola interaksi sosial yang dijalankan adalah disosiatif.
Interaksi sosial disosiatif lebih mengarah kepada hubungan sosial yang berkonflik dan pertentangan. Semua itu hal berbau negatif. Sehingga hal-hal baik yang diharapkan terjadi pada masyarakat menjadi hal yang mustahil.
Namun demikian, pola interaksi sosial jenis negative ini tetap mempunyai manfaatnya tersendiri. Seperti contoh, dengan terdapatnya jenis interaksi sosial ini bisa membuat masyarakat tersebut lebih maju. Hal ini karena mempunyai kehendak kuat untuk dapat lebih berkembang.
Itulah pengertian interaksi sosial disosiatif secara sekilas. Walaupun singkat tapi sudah bisa memberikan pengertian yang jelas dan sederhana tentang apa itu jenis interaksi sosial ini.
Jenis Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan pada setiap individu pada masyarakat dan kelompoknya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini jenis-jenis interaksi sosial ini yang meliputi:
1.Persaingan
Persaingan membuat masing-masing individu hanya mementingkan dirinya sendiri. Seseorang berpikir bagaimana memenangkan persaingan yang ada dengan cara sesuai aturan yang berlaku.
2.Kontravensi
Jenis interaksi sosial disosiatif selanjutnya adalah kontravensi. Kontravensi adalah perasaan tidak suka seseorang kepada orang lain yang disembunyikan. Ketidaksukaan disebabkan banyak faktor. Salah satunya perasaan iri dengki. Sikap demikian menimbulkan perpecahan pada masyarakat.
3.Pertentangan
Terakhir, jenis interaksi sosial disosiatif adalah pertentangan. Pertentangan bisa terjadi dikarenakan terdapat perbedaan visi dan misi, perbedaan pendapat, perbedaan pandangan, perbedaan kepentingan, beda budaya, dan perbedaan lainnya yang menimbulkan konflik atau pertentangan.
Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari interaksi sosial jenis disosiatif dapat mengacu pada buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang ditulis oleh Nana Supriatna. Menurut Nana Supriatna terdapat macam-macam bentuk interaksi sosial disosiatif yang penting untuk diketahui, yaitu:
1.Kompetisi
Bentuk interaksi disosiatif yang pertama adalah kompetisi. Mungkin setiap orang mengenal dengan baik apa yang dimaksud dengan kompetisi. Kompetisi sering juga disebut sebagai persaingan. Beberapa kompetisi muncul dalam berbagai bidang. Seperti kompetisi olahraga, kompetisi bernyanyi, kompetisi akting, kompetisi berbicara di depan publik dan kompetisi lain sebagainya.
Kompetisi diadakan untuk menyaring dan memilih yang terbaik dari yang terbaik yang ada. Segenap kemampuan pastinya dikerahkan oleh peserta kompetisi untuk menyandang status juara. Para peserta saling bersaing dalam mendapatkan status sebagai pemenang. Imbalan bagi pemenang kompetisi dapat berupa barang maupun uang. Namun yang lebih penting adalah kebanggaan tersendiri menjadi yang terbaik.
Kompetisi merupakan sebuah persaingan bagi para peserta di dalamnya. Namun persaingan yang dilaksanakan secara sehat dan sportif. Walaupun demikian ada sejumlah peserta kompetisi melakukan cara-cara curang. Hal ini biasanya diberikan sangsi diskualifikasi pada peserta yang berbuat tak sesuai aturan yang ditentukan.
Persaingan bisa berlangsung pada berbagai aspek kehidupan manusia. Persaingan bukan hanya pada olahraga tapi juga pada bidang kesenian, kesehatan, kecerdasan dan bidang lainnnya. Bahkan hidup itu sendiri tak terlepas dari persaingan itu sendiri.
Seorang janin di dalam rahim perempuan juga merupakan buah dari hasil persaingan sperma menuju sasarannya. Apalagi manusia yang telah hidup di muka bumi dan menginjak remaja hingga dewasa akan dipenuhi nuansa persaingan.
Contoh persaingan dalam kehidupan manusia sangat banyak. Seperti dalam lingkungan sekolah, persaingan untuk menjadi ranking pertama di sekolah. Pada lingkungan tempat kerja, persaingan untuk mendapatkan status sebagai karyawan terbaik dan karyawan teladan.
Contohnya dalam bidang bisnis atau usaha juga akan timbul yang namanya persaingan usaha. Setiap perusahaan akan berlomba-lomba dalam menghasilkan omset dan laba sebesar mungkin.
2.Konflik atau pertentangan
Bentuk interaksi sosial disosiatif selanjutnya adalah konflik atau pertentangan. Yang namanya konflik atau pertentangan akan membuat terjadinya perpecahan pada masyarakat. Misalkan pada konflik Ambon, Poso, pertikaian Suku Madura dan Sampit dan lain sebagainya.
3.Kontravensi
Kontravensi adalah suatu wujud dalam hubungan kontak sosial yang berlangsung dengan adanya perasaan tidak menyukai atas suatu hal pada diri orang lain. Namun ketikdaksukaan tersebut disembunyikan. Kontravensi merupakan suatu tahap kebencian yang belum mewujud ke dalam tahapan pertentangan.
Manfaat Interaksi Sosial Disosiatif
Adapun yang menjadi manfaat interaksi sosial disosiatif adalah terjadinya persaingan. Persaingan adalah hal yang baik jika digunakan pada hal yang baik. Seperti persaingan menjadi nomor satu di kelas, lingkungan kerja, keluarga dan lain sebagainya.
Dengan adanya persaingan setiap individu dipicu agar tidak bisa lagi menjadi orang yang biasa saja. Tapi mesti menjadi pribadi yang luar biasa dan kualitas selalu menjadi meningkat. Ini sekaligus menjadi faktor pendorong interaksi sosial. Setiap individu akan selalu terpacu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Hal ini membuat kemampuan seorang individu semakin berkembang dan mengalami kemajuan.
Bentuk lainnya dari interaksi sosial disosiatif adalah kontravensi. Kontravensi adalah proses persaingan yang memiliki ciri tentang perasaan individu yang tak suka terhadap seseorang yang disembunyikan atas kejelekan orang tersebut. Sikap ini muncul biasanya disebabkan perkataan orang lain yang tak memiliki dasar yang kuat.
Hal ini bermanfaat bagi setiap individu terhadap orang yang tak disukai yang disembunyikan agar selalu hati-hati dan mawas diri terhadapnya. Disamping itu, seseorang akan melakukan cek mendalam terhadap kebenaran apa yang dikatakan orang lain terhadap individu tersebut.
Dengan adanya kontravensi segala perpecahan dapat diminimalisir. Dengan salah satu orang dalam kelompok melakukan pengecekan terhadap berita yang tersebar antara fitnah atau kenyataan tersebut. Jika itu hanyalah fitnah akan membuat hasutan tak digubris.
Bentuk interaksi sosial disosiatif selanjutnya adalah pertikaian. Misalkan pertikaian antara geng motor, pertikaian sesama teman, pertengkaran antara orang tua dan anak. Dengan adanya pertikaian maka masing-masing pihak yang bertikai dapat mengetahui masalah dan solusinya. Kemudian menyadari bahwa pertikaian adalah sesuatu yang tidak bermanfaat. Disebabkan hanya menghabiskan waktu dan tenaga yang berguna menjadi sia-sia.
Bentuk interaksi sosial kategori disosiatif adalah pertentangan. Pertentangan berguna untuk mempertahankan hak, hal ini sangat bagus untuk mendapatkan hak seseorang sesuai ketentuan. Sehingga orang lain tidak bisa coba-coba menganggu lagi yang menjadi hak dan miliknya.
Contoh Interaksi Sosial Disosiatif
Berikut ini beberapa contoh interaksi sosial disosiatif, antara lain:
- Kerusuhan sepakbola suporter Aremania yang membuat terjadinya perkelahian dengan suporter Bonek.
- Persaingan dalam lomba catur yang membuat terjadinya perselisihan dan pertikaian akibat salah paham
- Penghasutan seorang siswa kepada salah satu siswa lainnya untuk melakukan perbuatan yang tercela. Seperti minum minuman keras. Hal tersebut membuat terjadinya penentangan dari siswa yang dihasut tersebut.
- Negara Indonesia yang bersengketa dengan Australia terkait pulau di NTT. Kemudian sebelumnya Indonesia yang bersengketa dengan negara Malaysia terkait perbatasan Ambalat.
- Perang Rusia dan Ukraina. Perang Rusia dan Ukraina bermula dari penentangan pihak Rusia terhadap gabungnya negara Ukraina masuk ke dalam kelompok Nato. Hal tersebut membuat pihak Rusia marah dan menyerang negara Ukraina.
- Demontrasi. Contoh interaksi sosial disosiatif berikutnya adalah demo yang terjadi di masyarakat. Misalkan demo mahasiswa menuntut penurunan harga bahan bakar minyak, demo para pekerja terkait penuntutan kenaikan gaji, demo pengunduran diri presiden dan lain sebagainya. Demo termasuk ke dalam bentuk interaksi sosial berbentuk penentangan.
- Tawuran antar kelompok
- Melakukan penyebaran berita palsu yang memfitnah seseorang. Sehingga orang bersangkutan merasa tersinggung hingga terjadi pertikaian.
- Melakukan pengkhianatan dengan cara menyebarluaskan berita rahasia
- Kompetisi sepakbola Piala AFF. Negara di Asia Tenggara bersaing dalam mendapatkan gelar juara AFF. Pada arena kompetisi atau persaingan sepakbola di Asia Tenggara tersebut setiap negara berusaha mengikutsertakan para pemain sepakbola terbaik untuk memenangkan persaingan.
- Kerusuhan Ambon dan Poso. Peristiwa kerusuhan yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu ini bermula dari hasutan pihak lain untuk melakukan penyerangan terhadap masyarakat muslim. Sehingga pertikaian antara penganut dua agama yang berbeda itu berlangsung dalam beberapa tahun yang memakan banyak korban jiwa.
Contoh lainnya dari interaksi sosial dalam bentuk kontravensi adalah seseorang melakukan penghasutan kepada suatu kelompok. Hal itu umumnya terhadap hal yang buruk dilakukan kelompok orang bersangkutan. Hal tersebut tentu akan menyulut kemarahan.
Demikian pembahasan tentang interaksi sosial disosiatif, baik tentang pengertian, manfaat, bentuk, jenis hingga contohnya dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kamu memperlukan les privat SMA untuk meningkatkkan prestasi sekolah, Edumaster Privat bisa menjadi opilihan yang sangat direkomendasikan karena pengalaman dan kualitasnya.
Komentar Terbaru