Umum

Lempeng Tektonik: Pengertian, Pergerakan Dan Contohnya

Lempeng tektonik dan pergerakannya memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk struktur geologi. Pergerakan ini terjadi akibat adanya gaya-gaya internal yang berasal dari dalam bumi, seperti konveksi mantel maupun akibat interaksi dengan lempeng-lempeng tetangga di batas-batas lempeng.

Pergerakan lempeng inilah yang menjadi penyebab utama gempa bumi, gunung berapi, pembentukan pegunungan, dan fenomena geologi lainnya.

Pemahaman tentang pergerakan lempeng tektonik sangat penting dalam memprediksi dan memahami potensi bahaya gempa bumi. Ini membantu para ilmuwan dalam mengembangkan model dan teknologi sistem peringatan dini gempa bumi untuk melindungi kehidupan dan properti manusia.

Pengertian Lempeng Tektonik Adalah

Apa itu lempeng tektonik? Pengertian lempeng tektonik adalah bagian-bagian besar kerak bumi yang terdiri dari batuan padat yang melayang di atas lapisan mantel bawah yang lebih lemah secara plastis. Kerak bumi terbagi menjadi beberapa lapisan tektonik yang bergerak secara relatif satu sama lain.

Lempeng tektonik terbentuk oleh proses pembentukan dan pemecahan kerak bumi yang dikenal sebagai tektonik lempeng. Konsep ini didasarkan pada teori tektonik lempeng, yang menyatakan bahwa kerak bumi terdiri dari beberapa lempeng yang bergerak dan berinteraksi satu sama lain.

Ada beberapa jenis batas lempeng yang menggambarkan pola pergerakan dan interaksi mereka, yang meliputi:

1.Batas Divergen (Perpisahan)

Batas divergen terjadi ketika dua lempeng ini bergerak menjauh satu sama lain. Di tempat-tempat seperti punggungan tengah samudra, magma naik ke permukaan dan membentuk kerak baru ketika lempeng berpisah. Proses ini dikenal sebagai pembentukan kerak samudra.

2.Batas Konvergen (Penyusupan)

Batas konvergen terjadi ketika dua lempeng tektonik saling mendekat. Ada tiga jenis batas konvergen:

  1. Subduksi: Ketika lempeng samudra bertemu dengan lempeng benua, lempeng samudra yang lebih padat akan “tersubduksi” di bawah lempeng benua dan mencair ke dalam mantel bumi. Daerah subduksi sering kali menyebabkan pembentukan busur kepulauan dan palung samudra.
  2. Kepala ke kepala (collision): Ketika dua lempeng benua bertabrakan, keduanya tidak dapat “tersubduksi” ke dalam mantel karena kepadatannya yang serupa. Sebagai gantinya, mereka bertabrakan dan membentuk pegunungan seperti Himalaya.
  3. Subduksi samudra ke samudra: Ketika dua lempeng samudra bertabrakan, salah satu lempeng akan masuk ke dalam mantel bumi, menghasilkan zona subduksi ganda dan serangkaian gunung api.

3.Batas Transform (Sesaran)

Batas transform terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak berlawanan arah satu sama lain secara horizontal. Seringkali terjadi di patahan besar seperti Patahan San Andreas di California. Pergerakan pada batas transform menyebabkan gempa bumi.

Selain itu, ada juga lempeng tektonik kecil yang disebut lempeng mikro. Lempeng mikro adalah lempeng atau lapisan tektonik yang lebih kecil dalam ukuran dan seringkali muncul di antara batas lempeng utama. Mereka seringkali terjadi di zona tumbukan antara dua lempeng utama atau di dalam lempeng besar.

Contoh Lempeng Tektonik

Lempeng tektonik tersebar di berbagai belahan bumi. Selain lempeng besar terdapat juga banyak lempeng kecil yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Untuk lebih jelas, dibawah ini beberapa contoh lempeng tektonik yang popular yang penting untuk diketahui.

1.Lempeng Pasifik

Lempeng Pasifik adalah salah satu lempeng atau lapisan tektonik terbesar di dunia. Lempeng ini meliputi sebagian besar Samudra Pasifik dan wilayah sekitarnya. Batas-batas lempeng Pasifik termasuk batas divergen di Punggungan tengah Pasifik dan batas konvergen di sepanjang tepi Samudra Pasifik, seperti subduksi di Cincin Api Pasifik.

2.Lempeng Eurasia:

Lempeng Eurasia juga termasuk lempeng tektonik terbesar di dunia. Lempeng ini mencakup sebagian besar benua Eropa dan Asia, termasuk Rusia, Tiongkok, dan sebagian besar Mediterania. Lempeng Eurasia berbatasan dengan beberapa lempeng lainnya, seperti Lempeng India, Lempeng Arab, dan Lempeng Pasifik.

3.Lempeng Laut Arab

Lempeng Laut Arab adalah lempeng yang terletak di bawah Laut Arab dan sekitarnya. Lempeng ini berbatasan dengan Lempeng Indo-Australia di sebelah timur dan Lempeng Eurasia di sebelah utara. Pergerakan lempeng ini telah menyebabkan aktivitas seismik di wilayah Teluk Persia.

4.Lempeng Nazca:

Lempeng Nazca adalah lempeng tektonik yang terletak di sebelah barat Amerika Selatan. Lempeng ini membentang dari garis pantai Chili hingga Peru. Batas lempeng Nazca dengan Lempeng Amerika Selatan adalah zona subduksi yang membentuk Pegunungan Andes dan palung samudra yang dalam.

5.Lempeng Karibia:

Lempeng Karibia adalah lempeng yang mencakup sebagian besar Karibia dan wilayah sekitarnya. Lempeng ini berbatasan dengan Lempeng Amerika Utara, Lempeng Cocos, dan Lempeng Amerika Selatan. Pergerakan lempeng ini telah menyebabkan banyak gempa bumi dan aktivitas vulkanik di wilayah Karibia.

6.Lempeng Filipina:

Lempeng Filipina adalah lempeng yang terletak di sekitar Kepulauan Filipina. Lempeng ini berbatasan dengan beberapa lempeng lainnya, termasuk Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Karibia. Aktivitas subduksi di sepanjang batas lempeng ini telah menghasilkan banyak gempa bumi dan gunung berapi di wilayah tersebut.

Pergerakan Lempeng Tektonik

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pergerakan lempeng tektonik? Pergerakan atau pergeseran pada lapisan tektonik merujuk pada gerakan relatif antara lempeng-lempeng yang membentuk kerak bumi.

Pergerakan lempeng tektonik dapat terjadi dalam tiga jenis utama, yang meliputi:

1.Pergerakan Divergen (Perpisahan):

Pergerakan divergen ini berlangsung saat dua lempeng bergerak saling menjauh satu dengan yang lain. Ini sering terjadi di punggungan tengah samudra, di mana magma naik ke permukaan melalui celah yang terbentuk saat lempeng berpisah.

Magma tersebut kemudian mendingin dan membentuk kerak samudra baru. Proses ini dikenal sebagai pembentukan kerak samudra. Contoh paling terkenal dari pergerakan divergen adalah Punggungan Atlantik Tengah.

2.Pergerakan Konvergen (Penyusupan):

Pergerakan konvergen terjadi ketika dua lempeng tektonik saling mendekat. Ada tiga jenis batas konvergen yang mungkin terjadi:

  1. Subduksi: Ketika lempeng samudra bertemu dengan lempeng benua, lempeng samudra yang lebih padat akan “tersubduksi” ke dalam mantel bumi dan masuk ke bawah lempeng benua. Proses ini sering menyebabkan zona subduksi, di mana terbentuk palung samudra yang dalam dan gunung berapi di zona busur kepulauan seperti di Cincin Api Pasifik.
  2. Kepala ke kepala (collision): Ketika dua lempeng benua bertabrakan, keduanya tidak dapat “tersubduksi” ke dalam mantel karena kepadatannya yang serupa. Sebagai gantinya, mereka bertabrakan dan menghasilkan pengangkatan besar dan pembentukan pegunungan, seperti pembentukan Pegunungan Himalaya ketika Lempeng India bertabrakan dengan Lempeng Eurasia.
  3. Subduksi samudra ke samudra: Ketika dua lempeng samudra bertabrakan, salah satu lempeng akan masuk ke dalam mantel bumi, menghasilkan zona subduksi ganda dan serangkaian gunung berapi di dasar samudra.

3.Pergerakan Transform (Sesaran):

Pergerakan transform terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak sejajar tetapi berlawanan arah satu sama lain secara horizontal. Pergerakan pada batas transform menghasilkan gempa bumi. Contoh yang terkenal adalah Patahan San Andreas di California, di mana Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara bergerak secara horizontal satu sama lain.

Selain pergerakan lempeng utama, ada juga pergerakan pada lempeng mikro, yang merupakan lempeng tektonik yang lebih kecil dalam ukuran dan sering terdapat di antara batas lempeng utama. Pergerakan pada lempeng mikro juga dapat

Pergerakan Lempeng Mikro

Pergerakan pada lempeng mikro terjadi di antara batas lempeng utama dan melibatkan lempeng-lempeng yang lebih kecil dalam ukuran. Lempeng mikro sering kali muncul di daerah dengan kompleksitas geologi yang tinggi dan di zona tumbukan antara lempeng utama.

Pergerakan pada lempeng mikro dapat berupa pergerakan geser (transform), subduksi, atau kombinasi dari keduanya. Beberapa contoh pergerakan lempeng mikro yang terkenal adalah:

1.Lempeng Mikro San Andreas

Lempeng Mikro San Andreas adalah salah satu lempeng mikro yang paling terkenal. Terletak di California, AS, lempeng mikro ini mengalami pergerakan transform sejajar dengan Patahan San Andreas. Pergerakan lempeng mikro San Andreas berkontribusi pada aktivitas seismik yang tinggi di wilayah tersebut.

2.Lempeng Mikro Hikurangi:

Lempeng Mikro Hikurangi terletak di dekat Piring Pasifik di sekitar Selandia Baru. Lempeng ini mengalami pergerakan kombinasi transform dan subduksi. Di beberapa bagian, lempeng mikro Hikurangi terus menggeser dengan Lempeng Pasifik, sementara di bagian lain, lempeng mikro ini terlibat dalam subduksi di bawah Lempeng Australia.

3.Lempeng Mikro Anatolia:

Lempeng Mikro Anatolia terletak di sebelah timur Lempeng Eurasia, mencakup sebagian besar wilayah Turki. Lempeng mikro ini mengalami pergerakan transform yang signifikan dan berperan penting dalam gempa bumi yang sering terjadi di wilayah tersebut. Lempeng Mikro Anatolia bergerak sejajar dengan Patahan Anatolia Utara dan Selatan.

Pergerakan pada lempeng mikro dapat menyebabkan gempa bumi, pembentukan pegunungan, dan deformasi geologi lainnya. Meskipun lempeng mikro memiliki ukuran yang lebih kecil daripada lempeng utama, pergerakannya tetap memiliki dampak penting dalam konteks geologi regional dan kegiatan seismik di daerah tersebut.

Studi tentang pergerakan lempeng mikro membantu dalam pemahaman lebih lanjut tentang dinamika lempeng tektonik secara keseluruhan dan memberikan wawasan tentang seismisitas dan aktivitas geologi di daerah-daerah yang terpengaruh oleh lempeng mikro tersebut.

Hubungan Pergerakan Lempeng Tektonik dan Gempa

Tahukah kamu apa hubungan antara pergerakan lempeng tektonik dengan besarnya gempa yang akan terjadi? Pergerakan lempeng atau lapisan tektonik memiliki kaitan erat dengan besarnya gempa yang terjadi.

Gempa bumi terjadi ketika lempeng atau lapisan tektonik bergerak dan melepaskan energi yang telah terakumulasi selama periode waktu tertentu. Berikut adalah hubungan antara pergerakan lempeng ini dan besarnya gempa yang juga penting kita ketahui.

1.Subduksi dan Gempa Bumi Besar

Pergerakan subduksi, di mana satu lempeng tektonik terdorong di bawah lempeng lainnya, seringkali berhubungan dengan terjadinya gempa bumi besar. Ketika lempeng samudra “tersubduksi” di bawah lempeng benua, tegangan yang terkumpul akibat gesekan di antara lempeng melepaskan energi secara tiba-tiba.

Gempa bumi yang terkait dengan subduksi cenderung memiliki magnitudo yang tinggi dan sering kali disertai oleh pembentukan busur kepulauan dan gunung berapi di zona subduksi.

2.Transform dan Gempa Bumi

Pergerakan transform, di mana dua lempeng bergerak horizontal secara sejajar tetapi berlawanan arah, seringkali terkait dengan gempa bumi.

Patahan transform seperti Patahan San Andreas di California adalah contoh yang terkenal. Ketika tekanan yang terakumulasi akibat pergerakan lempeng terlampaui, lempeng melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi.

3.Pergerakan Divergen dan Gempa Bumi Kecil

Pergerakan divergen, di mana dua lempeng tektonik bergerak menjauh satu sama lain, umumnya terkait dengan gempa bumi yang memiliki magnitudo yang lebih kecil. Gempa bumi kecil ini sering terjadi di sepanjang punggungan tengah samudra saat magma naik ke permukaan untuk membentuk kerak samudra baru.

Meskipun gempa bumi yang terjadi di zona divergen umumnya memiliki magnitudo yang lebih rendah, tetapi jumlahnya dapat cukup signifikan.

Penting untuk dicatat bahwa besarnya gempa bumi tidak hanya ditentukan oleh pergerakan lapisan tektonik, tetapi juga oleh faktor-faktor lain. Seperti kedalaman episenter, luas area yang terlibat dalam pergerakan, kekuatan gesekan antara lempeng, dan sejumlah faktor geologi lokal lainnya.

Demikian ulasan tentang lempeng tektonik, baik pengertian, contoh maupun bentuk pergerakannya yang bisa menyebabkan gempa bumi. Untuk kamu para pelajar yang ingin memperdalam materi pelajaran ini sebaiknya mengikuti les privat pada layanan yang professional dan berpengalaman, seperti Edumaster Privat.

Yusuf C

Recent Posts

Pahami Cara Mengatasi Konflik dengan Anak

Cara mengatasi konflik dengan anak adalah sesuatu yang banyak dialami oleh banyak orang tua. Apakah…

2 hari ago

Fakta Menarik Tentang Neptunus, Planet Terjauh dari Matahari

Mungkin Anda akan tertarik untuk mengetahui bahwa planet terjauh dari matahari ini baru ditemukan pada…

3 hari ago

Mengenal Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tujuan, dan Kronologi

Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi di Indonesia, pada masa perjuangan kemerdekaan…

4 hari ago

Daftar Materi Pelajaran Kelas 9 SMP Lengkap

Materi pelajaran Kelas 9 dapat memainkan peran penting dalam masa depan setiap siswa. Apakah Anda…

4 hari ago

Materi Bahasa Inggris SD untuk Masa Depan Anak

Materi Bahasa Inggris SD Mempelajari materi bahasa Inggris SD yang merupakan sebuah kontribusi penting bagi…

4 hari ago

Daftar Materi Pelajaran Kelas 8 SMP Lengkap

Membuat rencana belajar adalah cara yang baik untuk mempersiapkan diri agar sukses di sekolah, khususnya…

5 hari ago