Apa yang dimaksud dengan logika? Ini adalah sebuah cabang keilmuan yang mengharuskan seseorang untuk melakukan proses nalar atau berpikir secara masuk akal.
Kata ini merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam percakapan manusia sehari-hari. Ketika berbicara tentang matematika atau seseorang berpikir secara baik dan benar tak terlepas dari berpikir secara logis. Berpikir secara logis adalah berpikir secara masuk akal.
Proses berpikir yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku di masyarakat mesti dilakukan menggunakan nalar yang benar. Proses berpikir yang baik dan benar menggunakan nalar yang tepat merupakan salah satu sarana untuk mencapai keberhasilan dalam semua bidang kehidupan.
Setiap manusia pastinya dalam berbagai bidang kehidupan pernah mengalami yang namanya kendala. Kendala merupakan bagian dari masalah yang perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya. Salah satu cara menyelesaikannya dengan berpikir secara baik menggunakan nalar yang benar.
Logika
Logika terdiri dari berbagai macam. Salah satunya logika bisnis. Seorang pengusaha yang sukses tentu tidak dengan tiba-tiba mampu menjadikan usahanya berhasil. Tentu keberhasilan sebuah usaha yang dijalani oleh pebisnis membutuhkan proses yang panjang dan membutuhan banyak aspek. Salah satu kemampuan pengusaha tersebut dalam menggunakan nalar bisnis yang baik dan benar.
Dengan keterampilan dalam menjalankan logika bisnis yang tepat akan membuat pengusaha mampu memilih keputusan yang tepat dalam mengembangkan bisnisnya. Kemampuan berpikir secara baik sesuai nalar yang benar membuat usahanya dapat berkembang lebih besar dan dapat terhindar dari kebangkrutan.
Kemampuan berpikir yang benar sangat penting dalam segala bidang. Termasuk dalam bidang bisnis maupun dalam karir pekerjaan maupun dalam menempuh jenjang pendidikan tinggi di sekolah tinggi atau kampus. Dengan kemampuan nalar yang benar maka semua kesulitan dapat ditangani secara baik.
Begitu pula sekaya apapun harta seseorang apabila tidak dibarengi dengan kemampuan berpikir secara matetmatis dan benar maka uang tersebut akan lenyap dalam sekejap. Dari sinilah sangat penting kehadiran kemampuan untuk berpikir secara logis yang benar bagi manusia.
Pentingnya kemampuan berpikir secara logis yang benar bukan hanya untuk kepentingan dalam dunia bisnis. Tapi juga bagi keperluan lainnya. Seperti dalam pengembangan keilmuan. Dengan berpikir yang benar dan masuk akal maka seseorang bisa membuat sebuah inovasi dan teori-teori baru berdasarkan fakta dan kenyataan di lapangan.
Berbagai peradaban manusia dan karya teknologi mutakhir lahir di muka bumi tak terlepas dari kecerdasan manusia dalam berpikir secara nalar yang baik dan benar. Bahkan barang-barang yang anda temui saat ini di sekitar anda merupakan buah dari kemampuan berpikir secara logis dari manusia.
Pengertian Logika
Pengertian logika terdiri dari dua segi yakni pengertian menurut bahasa dan menurut istilah. Menurut bahasa, logika berasal dari kata logos dari bahasa Yunani kuno. Yang artinya cabang keilmuan yang menekankan pada pemakaian akal pikiran yang jernih dan masuk akal.
Untuk mengetahui pengertian logika yang sesungguhnya maka sangat bijak untuk menggalinya dari beberapa pendapat para pakar dan ahli tentang konsep logika. Sejumlah orang yang ahli dalam bidang ini yaitu William Alston, Soekadijo, Aristoteles, Poespoprodjo dan Louis O Kattsof.
Lois O. Kattsof mendefinisikan logika sebagai cara atau kaidah-kaidah untuk mendapatkan suatu kesimpulan atas dasar premis dan bukti ilmu pengetahuan. Sedangkan Poespoprodjo mendefinisikannya sebagai suatu ilmu pengetahuan yang memerlukan proses berpikir yang cepat dan pemikiran yang tepat.
Aristoteles memberikan pengertian logika sebagai ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada metode penelitian secara ilmiah untuk mendapatkan teori baru. Soekadijo lebih menilai ilmu ini adalah kemampuan seseorang dalam membuat daya penalaran yang baik berdasarkan teknik tertentu.
Wiliam Alston berpandangan logis adalah sebuah proses berpikir untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang baik, masuk akal dan pasti secara lebih cepat.
Sejarah Logika
Sejarah logika dimulai dari Yunani Kuno tepatnya pada jaman Thales dari tahun 424 Sebelum masehi hingga 548 Sebelum Masehi. Pada waktu itu, banyak cerita dan tahayul serta dongeng yang dibuat-buat dengan menyingkirkan akal budi pada manusia demi mengungkapkan misteri alam semesta yang belum terkuak.
Thales merupakan salah seorang pemikir yang sudah mengenal lebih dulu dasar pemikiran tentang logika induktif. Dia kemudian mencoba menyebarkan kepada masyarakat tentang dasar pemikiran logis tersebut ke masyarakat lebih luas melalui karya buku-bukunya.
Bukan hanya Thales tapi terdapat juga seorang Aristoteles yang juga berusaha memperkenalkan ilmu nalar kepada umum. Ilmu ini sudah dikemas menjadi sebuah disiplin ilmu. Aristoteles pada waktu itu memberi nama ilmu ini sebagai logika scientica atau ilmu logika.
Logika Thales dan Aristoteles saling menguatkan satu sama lain. Menurut Thales, air adalah sumber kehidupan segala sesuatu. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Aristoteles bahwa air sumber jiwa dari manusia, hewan dan tumbuhan. Semua itu berujung pada pemikiran logis bahwa air adalah sumber kehidupan atau akhir dari alam semesta.
Aristoteles memberi nama logika sebagai analitica. Menurutnya analitica dipergunakan dari dialektika dan proposisi untuk kepentingan dalam argumentasi. Pokok ilmu nalar menurut Aristoteles yaitu silogisme.
Sebelum kemuculan ilmu logos di tangan Thales dan Aritoteles pada jaman Yunani Kuno, ilmu ini sudah mengalami pengembangan oleh Plato dan kaum Sofis. Mereka membuat penelitian tentang ilmu nalar dan membuat dasar-dasarnya.
Semenjak peninggalan ilmu logos-nya Aristoteles muncul salah seorang murd Aristoteles bernama Theophrastus. Beliau mencoba mengembangkan konsep logika dari dasar pemikiran Aristoteles. Konsep dan dasar-dasar ilmu ini pun dikembangkan pula oleh Zeno pada tahun 334 SM sampai 226 SM. Pada masa itu, ilmu nalar lebih dijadikan sebuah ilmu yang lebih sistematis sehingga bisa diterapkan pada geometri.
Pada abad pertengahan, sejarah logika mengarah pada ilmu logika moderen. Beberapa pakar dan filsuf membuat ilmu ini menjadi suatu keilmuan yang sangat sistematis. Para tokoh yang berperan pada saat itu yaitu William Ochan, Raymundus Lullus, Roger Bacon, Petrus Hispanus sampai Thomas Hobbes tahun 1679 dan John Locke tahun 1704.
Manfaat Logika Bagi Kehidupan Sehari-hari
Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh seseorang dalam berpikir secara logis. Untuk lengkapnya, berikut ini beberapa manfaat berpikir nalar bagi kehidupan anda sehari-hari yang perlu Anda tahu.
1.Menemukan solusi
Manfaat yang utama dari seseorang berpikir secara kaidah nalar yang baik dan benar adalah membantu manusia dalam mendapatkan jalan keluar atau solusi dari setiap permasalahan. Setiap orang pastinya mempunyai permasalahan masing-masing. Namun permasalahan setiap orang berbeda-beda. Disaat permasalahan datang maka dengan berpikir logis maka setiap masalah dapat ditemukan jalan keluarnya yang terbaik.
2.Meningkatkan kemampuan dalam berpikir secara objektif dan cermat
Manfaat berikutnya dari ilmu nalar adalah membantu manusia untuk berpikir secara cermat, teliti dan objektif serta komprehensif. Hal tersebut akan membuka manusia melihat suatu hal berdasarkan sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang yang lain.
3.Meningkatkan kemampuan berpikir secara tersusun rapi, sistematis, efektif dan efisien
Salah satu kemampuan yang dibutuhkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari secara lebih mudah adalah kemampuan manusia untuk berpikir secara sistematis, efektif dan efisien.
Hal itu salah satunya bisa didapat dengan kemampuan berpikir inovatif dan nalar secara baik dan benar. Berpikir secara logis akan membuat proses berpikir lebih cepat tanpa membuang waktu dengan percuma.
4.Pikiran lebih teratur
Manfaat lainnya dari berpikir secara logis dan masuk akal adalah membuat pikiran manusia lebih terstruktur dengan baik. Proses berpikir akan dilakukan secara tersusun rapi dari awal sampai akhir.
5.Mendapatkan sebuah kebenaran
Manfaat dari logika berikutnya adalah mampu mendapatkan kebenaran berdasarkan hasil pemikiran sesuai akal yang objektif dan tersusun rapi. Seorang manusia yang berpikir menggunakan nalar umumnya bertujuan untuk mendapatkan kebenaran. Ilmu ini akan menghantarkan manusia dalam pencarian kebenaran tersebut.
6.Mempertinggi tingkat kecerdasan
Manfaat lain dari berpikir logis adalah mempertinggi tingkat kecerdasan seseorang. Seorang manusia akan bersikap kritis selama menggunakan nalar. Dengan kemampuan berpikir logis yang dilakukan terus menerus akan melatih kemampuan kecerdasan manusia dalam mengatasi setiap permasalahannya.
7.Mempunyai keterampilan melakukan analisa sebuah peristiwa dengan sangat baik
Terakhir, manfaat logika dalam kehidupan manusia sehari-hari adalah kecerdasan yang mampu meningkatkan keterampilan manusia dalam melakukan analisis terhadap suatu peristiwa yang tengah berlangsung maupun telah berlangsung secara baik dan akurat serta memberikan solusi terbaik.
Manfaat Berpikir Logika
Berpikir adalah keterampilan manusia yag telah ada sejak manusia lahir ke muka bumi. Salah satu yang menjadi kelebihan manusia dari makhluk-makhluk hidup lainnnya adalah manusia dberikan kemampuan berpikir secara logis yang baik dan benar. Dari kemampuan tersebut terciptalah peradaban dan teknologi yang kian canggih setiap harinya.
Sedangkan yang menjadi manfaat berpikir logika, antara lain :
- Meningkatkan ketajaman dalam berpikir
- Mempertajam kemampuan berpikir untuk lebih mandiri
- Meningkatkan kemampuan berpikir lebih teratur
- Meningkatkan kemampuan berpikir secara efektif, efisien dan sistematis
- Meningkatkan keterampilan berpikir secara cermat dan objektif
Dengan beberapa manfaat dari berpikir secara logis membuat banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana cara mendapatkan kemampuan berpikir secara logis.
Konsep Logika
Berikut ini beberapa konsep logika yang baik yang meliputi:
1.Berpikiran ke masa depan
Berpikiran menggunakan nalar akan mengarahkan kepada proses berpikir untuk tujuan jangka panjang. Keputusan yang diambil hari ini akan berdampak pada kehidupan di masa datang. Sehingga atas sikap itu membuat seseorang yang akan membuat setiap keputusan penting akan berpikir secara logis dan matang dan jangka waktu panjang.
2.Penuh perhitungan
Orang yang berpikir secara logis juga akan melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Seseorang akan bersikap penuh perhitungan untuk melihat konsekuensi atas setiap keputusannya.
3.Mengajukan beberapa pertanyaan kreatif
Konsep logika yang baik juga dapat ditelaah dengan mengajukan pertanyaan kreatif.
Macam Macam Logika
Logika adalah keterampilan dasar yang tidak setiap orang memilikinya. Namun semua itu dapat dilatih dengan berpikir logis secara baik. Berikut ini beberapa jenis dan macam logika, antara lain :
1.Logika Alamiah
Logika alamiah adalah ilmu nalar yang mengarah kepada pemikiran untuk mengambil perilaku yang tepat atas hal pilihan benar atau salah maupun tidak ataupun harus.
Dapat juga disebutkan jenis ilmu ini adalah kemampuan berpikir logis disesuaikan dengan akal budi dan perasaan manusia yang senantasa menuju arah yang tepat dan cermat. Ilmu nalar yang alamiah adalah kemampuan berpikir secara alami yang sudah ada pada manusia sejak manusia lahir.
2.Logika ilmiah
Berbanding terbalik dengan jenis alamiah maka logika ilmiah tidaklah terdapat pada manusia secara alami. Namun kemampuan berpikir ilmiah memerlukan proses belajar dan latihan yang dinamakan studi ilmiah.
Logika ilmiah adalah suatu metode berpikir yang teratur dan rapi berdasarkan atas suatu kebenaran. Sehingga diperoleh hasil yang lurus, tepat dan berdaya guna. Ilmu nalar ini akan menyingkirkan segala kesalahan dari setiap kesimpulan.
Oleh karena itu, dari mulai awal berpikir ilmiah harus tepat dan objektif. Walaupun sebuah kebenaran tidak dapat diketahui dengan pasti. Tapi minimal mencegah kekeliruan dalam berpikir.
3.Logika material
Logika material adalah kemampuan berpikir logis dalam mendapatkan pernyataan atau kesimpulan atas materi yang ada berdasarkan obyektifitas. Para pakar menyebut jenis ilmu ini sebagai logika matreliasme yang mempunyai kedudukan sangat penting bagi kehidupan manusia sehari-hari. Pendek kata, Ilmu nalar material adalah ilmu yang bisa menarik suatu pernyataan atau simpulan atas dasar situasi materi atau objek tertentu.
Setelah mengetahui macam-macam dan jenis-jenis ilmu logis berikutnya untuk menguasai lebih lengkap tentang ilmu ini maka beralih ke mengenal contoh logika.
Contoh Logika
Berikut ini contoh logika yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
1.Telat datang ke sekolah disebabkan bangun tidur kesiangan.
Nalar berpikir dari pernyataan di atas adalah supaya tak lagi kesiangan bangun tidur maka anda dapat menyalakan alarm maupun memerintahkan salah seorang anggota keluarga di rumah untuk membangunkan anda tatkala subuh. Hal itu jika dilakukan akan bisa mengatasi permasalahan datang ke sekolah tidak terlambat lagi.
2.Manusia bernafas memakai paru-paru ketika melakukan pernafasan di dalam air.
Contoh logika yang kedua adalah berisi pernyataan bahwa manusia tidak bisa melakukan pernafasan di dalam air. Manusia hanya bisa bernafas di udara bukan di dalam air sesuai peruntukannya.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Logika
Ilmu nalar merupakan suatu cabang keilmuan filsafat yang berdasarkan atas cara berpikir atau penalaran seseorang. Ilmu nalar ini dapat dinamakan juga sarana ilmu pengetahun dan pijakan dasar ilmu filsafat untuk memperoleh ilmu dan kebenaran. Pendek kata, ilmu nalar adalah suatu perantara untuk menjalin keterkaitan ilmu dengan filsafat.
Ilmu logos dinamakan juga ilmu yang khusus mengulik hal-hal seputar hukum dan metodologi dalam rangka mengetahui cara berpikir kebenaran ataupun kesalahan atas suatu materi. Sebagai suatu cabang keilmuan, ilmu ini memegang peranan yang penting sekali bagi kehidupan manusia.
Ilmu pengetahuan logika mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dari mulai masa permulaan sampai saat ini. Ilmu pengetahuan logos berdasarkan perkembangannya mengalami pembagian periode.
Berikut ini beberapa periode perkembangan ilmu pengetahuan logika yang penting kita ketahui.
1.Periode abad Yunani Kuno.
Pijakan-pijakan dari ilmu pengetahuan ini mulai terbentuk secara sangat sederhana.
2.Periode abad pertengahan
Kemudian berlanjut ke masa pekembangan ilmu pengetahuan logika di abad pertengahan.
3.Periode abad modern
Perkembangan ilmu pengetahuan logika sampai abad modern saat sekarang yang sudah mapan.
Dari tahun 226 Sebelum Masehi hingga 334 Sebelum masehi yang dikenal periode yunani kuno merupakan masa perkembangan ilmu pengetahuan logika mulai dibentuk pada awal pijakan dasar.
Salah satu tokohnya adalah Zeno. Beliau melakukan pembagian terhadap ilmu ini. Ilmu nalar digambarkan dalam bentuk pagar. Fisika dalam bentuk pohon. Sedangkan pada etika digambarkan dalam bentuk buah.
Tak hanya berhenti sampai disini, ilmu nalar mengalami perkembangan yang baru. Logika dijadikan sebuah disiplin ilmu tersendiri bernama logika scientia. Pelopornya adalah Aristoteles yang membuat karya buku berjudul To Organon. Buku tersebut mencantumkan banyak bab. Seperti logika istilah, logika prediksi, logika proposisi, pemikiran, silogisme, pembuktian, kekeliruan berpikir, dan teknik berdebat.
Dengan pemikiran yang benar terhadap nalar membuat Aristoteles merupakan tokoh utama sebagai perintis dalam riset mengenai logika yang berguna bagi kehidupan manusia di masa selanjutnya. Berdasarkan nalar yang dikemukakan oleh Aristoteles menyimpulkan bahwa alam semesta dibuat tidak secara kebetulan. Melainkan atas keinginan Tuhan.
Pemikiran-pemikiran Aristoteles menjadi pedoman bagi setiap orang untuk berpikir secara logis dan rasional sesuai nalar berdasarkan pengamatan objektif dan ilmiah. Logika bagi Aristoteles merupakan jalan bagi proses berpikir yang sistematis.
Perkembangan ilmu nalar terus berkembang di abad pertengahan. Teori tentang ilmu logos yang dikemukakan oleh Aristoteles masih menjadi panduan untuk berpikir kebanyakan orang pada jaman itu. Seiring dengan memasuki abad modern, perkembangan ilmu pengetahuan logika pun memasuki era baru yang dinamakan era logika modern. Ilmu ini saat ini banyak dipengaruhi oleh para cendekiawan dari Arab.