Mengajarkan anak berinvestasi tak kalah pentingnya dari menabung. Jika menabung merupakan kegiatan menyisihkan uang untuk disimpan dalam bentuk celengan atau tabungan. Sedangkan investasi lebih dari itu, yakni menyimpan uang yang bisa mengembangkan uang hingga berlipat-lipat.
Tindakan setiap orang dalam memperlakukan uang berbeda-beda. Ada orang yang memilih membelanjakan uang untuk membeli barang-barang sekunder yang tak penting. Ada orang yang memilih membelanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja. Ada pula orang yang memilih untuk menabung. Ada pula orang yang memilih menginvestasikan uang mereka.
Perbedaan sikap orang dalam memperlakukan uangnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti pengalaman, pola pikir dan pendidikan keuangan dari orang tua. Yang paling menentukan dari itu semua adalah pendidikan keuangan dari orang tuanya. Yang kemudian diikuti oleh seorang anak ketika usia remaja dan dewasanya.
Mengajarkan Anak Berinvestasi
Orang tua memegang peranan penting dalam membentuk pola pikir dan kebiasaan anak dalam memperlakukan uang. Orang tua yang terbiasa menabung akan menjadikan anak gemar menabung.
Begitu pula orang tua yang memberikan contoh untuk berinvestasi dalam memperlakukan uang membuat sang anak akan membentuk diri menjadi pribadi yang suka berinvestasi.
Berinvestasi mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari menabung. Sehingga orang tua bisa mengajarkan anaknya untuk mulai belajar berinvestasi. Karena hal itu akan berguna bagi anak di masa dewasanya.
Beberapa pakar keuangan memberikan tips dan trik dalam mengajarkan anak berinvestasi yang tentu saja bermanfaat bagi orangtua dalam mengajarkan kebiasaan berinvestasi pada anak sejak dini.
Apa Itu Investasi?
Sebenanya apa itu investasi? Banyak pakar memberikan definisi investasi menurut versinya sendiri. Namun pengertian investasi yang disepakati oleh semua ahli keuangan adalah sebuah proses penempatan uang pada sebuah aset yang berharga yang bisa menghasilkan uang. Seperti bisnis, produk deposito, saham dan reksadana.
Uang yang diinvestasikan pada sebuah lembaga usaha atau produk investasi dapat ditarik kembali oleh pemilik investasi tersebut suatu waktu sesuai kehendak sendiri. Investasi mempunyai banyak jenis dan bentuknya. Untuk bentuk investasi yang paling mudah dan populer di masyarakat adalah properti, logam mulia, tanah, hingga deposito dan saham.
Dengan beragamnya bentuk dan jenis investasi akan membuat lebih banyak pilihan bagi seorang dalam memilih investasi yang terbaik bagi orang tersebut. Semua jenis dan bentuk investasi tersebut bisa diajarkan kepada anak sebagai bekal menghadapi masa dewasanya yang harus bisa bersikap mandiri.
Penjelasan tentang macam-macam, jenis dan bentuk investasi harus disertai penjelasan yang logis tentang bagaimana cara sukses berinvestasi properti, tanah, saham, logam mulia dan lain-lain. Namun apakah pelajar boleh berinvestasi?
Investasi mempunyai jangka waktu tersendiri. Sehingga dikenal berbagai macam jenis investasi berdasarkan jangka waktu. Ada investasi jangka pendek, investasi jangka menengah hingga investasi jangka panjang. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar seringkali investasi harus dilakukan dalam jangka waktu lama.
Untuk contoh apa itu investasi jangka pendek adalah P2P Lending dan reksadana. Sedangkan untuk contoh investasi jangka panjang adalah logam mulia emas, saham, dana pensiun, properti tanah dll.
Manfaat Investasi Bagi Pelajar
Bagi orang tua yang ingin mempunyai anak mandiri secara keuangan maka sang anak sejak dini bisa diberikan dasar pengetahuan investasi oleh orang tuanya. Mengajarkan anak berinvestasi ini bisa dimulai dari pentingnya investasi, macam-macam investasi dan contoh produk investasi.
Cara ini akan memacu semangat anak untuk bisa berinvestasi sesuai usianya kelak. Berikut ini beberapa manfaat investasi bagi pelajar yang orang tua wajib tahu.
1.Melatih sikap hemat
Dengan seorang pelajar dibiasakan untuk berinvestasi maka secara langsung akan membentuk pelajar tersebut menjadi pribadi berkarakter yang hemat. Uang yang ia miliki tidak langsung dihabiskan untuk dibelanjakan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi sebagian uang disisihkan untuk kegiatan investasi yang menjanjikan.
2.Melatih sikap mandiri dalam finansial
Seorang pelajar yang mulai belajar investasi sejak dini maka pelajar tersebut mempunyai minat dan tekad untuk bisa mandiri secara finansial. Pelajar tidak mau lagi merepotkan orangtua.
Pelajar akan lebih mengandalkan uangnya sendiri untuk bisa membiayai hidupnya seperti biaya sekolah. Seorang pelajar yang sudah mulai belajar investasi sejak dini akan cenderung menjadi lebih percaya diri dan berani serta menjadi pribadi sukses dan kaya raya di usia dewasanya.
3.Uang tidak mudah habis
Manfaat investasi bagi pelajar berikutnya adalah menjaga uang pelajar agar tidak cepat habis. Cara mengajarkan anak berinvestasi dengan menanamkan uangnya pada sektor investasi akan membuat uang bertambah banyak dengan adanya deviden atau laba ditambah dengan uang modal pokok.
4.Mendidik menjadi pribadi kaya raya
Manfaat investasi bagi pelajar yang sangat jelas adalah menciptakan pribadi yang kaya raya dengan etika dan sikap yang baik. Semua itu akan menjadi kebanggaan keluarga.
Adanya berbagai macam investasi tentu akan membuat banyak pilihan bagi seorang pelajar dalam berinvestasi. Pada dasarnya semua jenis investasi dapat dipilih oleh seorang pelajar. Namun bagi pelajar yang mengalami kesulitan dalam berinvestasi seperti dalam proses administrasi maka ia bisa meminta bantuan orangtuanya. Orangtua bagi pelajar adalah panutan dan sumber bantuan utama dalam belajar melakukan investasi.
Pelajar mempunyai tugas untuk belajar. Namun dalam belajar bukan hanya bisa dilakukan di sekolah atas setiap mata pelajaran. Belajar yang lebih penting adalah belajar di lapangan. Seperti belajar berinvestasi. Untuk belajar berinvestasi saat ini sangat dimudahkan dengan banyaknya buku bertema investasi yang beredar di toko buku atau internet.
Apakah Pelajar Boleh Berinvestasi?
Salah satu pertanyaan yang sering terlontar adalah apakah pelajar boleh berinvestasi? Keragu-raguan seorang pelajar hanya akan membuat pelajar tidak mau bergerak melakukan investasi.
Pada dasarnya tidak ada larangan dari pemerintah atau siapapun juga terhadap pelajar untuk melakukan investasi. Pelajar dinilai sudah mempunyai kecakapan dalam berinvestasi. Seperti pelajar SMA atau SMK. Sedangkan untuk pelajar TK, SD dan SMP harus didampingi oleh orang tua dalam melakukan kegiatan investasi.
Bahkan pemerintah dan banyak pakar keuangan menganjurkan agar orang tua pelu mengajarkan anak berinvestasi. Hal tersebut bisa sebagai bekal persiapan untuk menghadapi masa depan atau masa dewasanya yang harus bisa bersikap lebih mandiri.
Siapapun anda yang berprofesi sebagai pelajar tidak ada larangan untuk berinvestasi. Semua pelajar bisa berinvestasi. Beberapa investasi terkadang menyulitkan seorang pelajar. Hal ini biasanya yang berkaitan dengan identitas diri atau KTP. Karena sebagian pelajar ada yang masih belum mempunyai KTP. Tapi bagi pelajar yang sudah mempunyai KTP akan lebih leluasa dalam melakukan investasi secara offline maupun online.
Untuk investasi online maka beberapa investasi memerlukan kriteria khusus. Seperti penyertaan modal usaha dalam kisaran tertentu dan mempunyai KTP. Bagi seorang pelajar bisa memilih jenis dan bentuk investasi sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya. Misalkan investasi modal kecil.
Dengan tidak adanya ketentuan pelarangan pelajar melakukan investasi maka seorang pelajar bisa bebas melakukan investasi sejak sekarang. Namun investasi yang cocok bagi pelajar yaitu investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil. Sehingga uang jajan atau uang saku pelajar bisa dialihkan menjadi investasi.
Dengan mengajarkan anak berinvestasi akan membuat mereka mulai belajar berinvestasi. ini banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anak dan orang tua. Anak akan belajar mandiri dan memahami dunia investasi. Anak yang sejak dini memilih untuk belajar investasi maka berpotensial untuk menjadi orang kaya di usia dewasanya. Karena menurut survey bahwa kebanyakan orang kaya di muka bumi berasal dari kalangan investor disamping pebisnis.
Bagaimana Cara Mengajarkan Investasi ke Anak?
Bagaimana cara mengajarkan anak investasi menjadi pertanyaan yang terus dicari jawabannya oleh setiap orangtua. Karena banyak orangtua kebingungan dalam mengajarkan investasi kepada anak mereka yang masih kecil. Banyak yang menganggap bahwa anak yang masih kecil belum layak diajarkan investasi. Namun menurut mayoritas pakar pendidikan bahwa anak sejak dini minimal tiga tahun ke atas bisa diajarkan seni atau cara investasi.
Lantas bagaimana cara mengajarkan investasi ke anak? Berikut ini beberapa cara melatih dan mengajarkan anak berinvestasi agar lebih mudah dipahami anak yang perlu Anda lakukan.
1.Memahami pentingnya mengajarkan investasi pada anak
Investasi adalah sebuah proses memperbanyak uang. Dengan memiliki kemampuan investasi yang baik maka sang anak akan bisa meningkatkan nominal uangnya. Uang tidak akan cepat habis. Tapi justeru semakin bertambah banyak dari waktu ke waktu.
2.Menjelaskan pengertian investasi dan macam produknya
Setiap anak mempunyai bahasa masing-masing. Memang istilah investasi adalah istilah umum yamg dapat dipelajari oleh semua kalangan seperti anak-anak, remaja dan orang dewasa. Jika anda ingin mengajarkan investasi pada anak maka anda bisa berbicara panjang lebar pada anak sesuai bahasa anak. Misalkan sambil bermain atau bercerita.
Bahasa anak adalah bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti anak. Jangan pernah menjelaskan teori atau teknik investasi yang membuat sulit dimengerti anak. Anda bisa menjelaskan investasi pada anak dengan cara termudah. Misalkan menjelaskan investasi adalah suatu cara agar membuat uang semakin bertambah banyak.
3.Bercerita
Bagaimana cara mengajarkan investasi ke anak juga dapat dilakukan dengan menerapkan teknik bercerita. Misalkan orangtua bercerita tentang investasi yang telah dilakukannya selama ini dan keuntungan yang didapatkannya.
4.Menggunakan permainan
Salah satu cara yang paling disenangi seorang anak dalam pembelajaran adalah belajar sambil bermain. Anda bisa mengajarkan anak investasi melalui sebuah permainan. Karena sudah banyak permainan sekarang yang mendidik atau mengajarkan anak untuk berinvestasi.
Seperti permainan Monopoli. Monopoli menganjurkan agar setiap pemain yang ingin menang membeli tanah. Lalu membangun rumah hingga hotel di daerah paling mahal. Permainan monopoli mengajarkan anak berinvestasi untuk memenangkan permainan.
5.Mengajarkan sikap tidak boros pada anak
Boros adalah sebuah perbuatan membelanjakan uang secara berlebihan. Hingga barang yang tidak diperlukan juga dibeli. Orang tua perlu membekali anak dengan sikap tidak boros. Orang tua bisa mengingatkan kepada anak bahwa tidak setiap barang yang ditemuinya harus dibeli. Sebagian besar uang yang dimiliki akan jauh lebih baik apabila diinvestasikan.
6.Mengajarkan pada produk tabungan dan investasi
Orangtua bisa memberikan pemahaman pada anak tentang pentingnya menabung. Utarakan saja beberapa manfaat menabung bagi anak sehingga sang anak bisa memahaminya secara baik.
Setelah anak paham maka orangtua bisa memberikan contoh-contoh produk tabungan di bank. Yang dilanjutkan pemberian penjelasan tentang investasi dan pentingnya investasi bagi anak. Berikan pula contoh-contoh produk investasi di bank. Seperti deposito, saham, bisnis dll.
7.Mengajarkan sikap mandiri pada anak
Sikap mandiri pada anak perlu dibentuk sejak dini. Contoh kecil saja, sang anak mempunyai keinginan kuat untuk membeli sebuah maianan yang mempunyai harga yang mahal. Orangtua bisa mengingatkan anak agar menabung uangnya sedikit demi sedikit untuk bisa membeli mainan tersebut.
Mendidik sikap mandiri juga merupakan cara mengajarkan anak berinvestasi agar mereka terbiasa untuk melakukan investasi. Sang anak setelah remaja akan merasakan mempunyai tanggung jawab agar dirinya bisa mempunyai kekayaan yang bisa menghidupi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, sang anak akan memilih untuk rajin berinvestasi.