Menghadapi anak membantah merupakan persoalan tersendiri yang kerap dihadapi para orangtua. Seringkali orangtua harus berselisih dan memarahinya saat mendidikan anak-anaknya yang senang membangkang. Anak yang sering membantah perintah orangtua memperlihatkan sifat keras kepala dan suka melawan. Tak jarang pula kita harus melakukan tarik urat saat berhadapan dengan anak semacam ini.
Siapa sih yang tidak kesal karena harus menghadapi anak yang suka membantah? Pastinya setiap orang tua akan kesal mempunyai anak yang keras kepala seperti ini. Mereka terkadang bingung dengan apa yang harus dilakukan terhadap anaknya. Capek rasanya jika terus menerus harus marah.
Namun tahukah anda jika ada teknik khusus untuk menghadapi anak-anak yang keras kepala dan melawan orangtuanya tanpa perlu tarik urat.
Berkaitan dengan cara menghadapi anak membantah maka kita dengar dulu penjelasan dari seorang ahli pendidikan anak dari Boston University Amerika Serikat yang bernama James Lehman MSW. Ia mengatakan bahwa sikap anak yang membantah tidak menunjukkan sikap anak yang keras kepala dan tak tahu diri.
Menurut James Lehman MSW, tindakan anak yang sering membantah adalah sikap yang sangat wajar. Hal tersebut disebabkan rasa frustasi dan ketidakberdayaan pada saat ia memperoleh penolakan apa yang menjadi kehendaknya. Dari sinilah orangtua mesti bersikap bijak.
Ketika anaknya membantah maka ia dapat melihat penyebabnya yakni adanya keinginan anak yang ditolaknya. Setelah semua keinginan anak terpenuhi dengan baik maka sikap membantahnya akan berubah menjadi penurut.
Anak yang suka membantah terkadang menyerupai tindakan pelecehan terhadap orangtuanya dalam bahasa verbal. Benarkah demikian? Ternyata menurut James Lehman, MSW sangat berbeda antara pelecehan verbal dengan sikap membantah seorang anak. Ketika orangtua menyuruh anaknya makan dan anaknya menolak. Berikut ini percakapan yang sering terjadi antara orangtua saat menghadapi anak membantah.
Ibu : “Silahkan makan dulu nak. Dari pagi kamu belum makan.”
Anak : “Saya belum mau makan, Bu. Ibu cobalah mengerti terhadap aku. Kok ibu maksa sih? Sungguh saya belum lapar.”
Sebagian orang tua yang mendengar jawaban anak ini pastinya menduga anak ini telah berbuat kurang ajar dan membantah. Padahal dari jawaban anak ini terlihat bahwa anak ini tidak kurang ajar dan tidak membantah. Sang anak hanyalah hendak mengutarakan apa yang sebenarnya terjadi bahwasanya dia tak dapat melaksanakan apa yang dikehendaki oleh orangtuanya.
Baca juga Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
Seorang anak barulah disebut kurang ajar dan membantah jika ia bereaksi keras terhadap apa yang menjadi permintaan orangtuanya. Misalkan ia melakukan ancaman pada orangtua atau berkata kasar sampai mencaci maki orangtuanya. Hal tersebut tidak bisa dibiarkan oleh orangtua secara berlarut-larut. Karena sikap anak ini membuktikan anak telah melakukan perbuatan negatif dan pelecehan verbal yang membahayakan diri dan orang lain.
Ciri-ciri seorang anak yang suka membantah dapat dilihat dari sikap dan perilakunya yang sering bersuara lantang, bernada atau berintonasi tinggi. Apabila ia diberi nasihat maka ia menolak dan membantahnya. Anak ini sering menyalahkan orang di sekitarnya dan menganggap ia benar.
Menghadapi anak yang sering melawan mempunyai ilmu tersendiri. Tak bisa orangtua bersikap keras dan memarahi anak selanjutnya disebabkan penentangan sikap anak.
Cara paling efektif adalah menyelidiki penyebab anak membantah dan bisa memberikan keteladanan yang baik pada anak. Sikap anak yang tadinya suka membantah menjadi tidak membantah lagi merupakan perkara yang bisa dilakukan. Lalu bagaimana caranya?
Sebuah kalimat bijak yang sudah menjadi ketetapan umum bagi setiap anak adalah setiap perintah orangtua yakni ibu dan ayah menjadi sebuah kewajiban yang harus ditaati oleh seorang anak. Seorang anak wajib mengikuti apa yang menjadi kehendak orangtuanya. Hal itu selalu diingat oleh setiap anak dan mereka berusaha mematuhi perintah orangtuanya.
Namun terkadang suatu keinginan berbanding terbalik dengan kenyataan. Orangtuanya berharap sang anak patuh ternyata suka membantah dan menolak. Sang anak keras kepala dan kerap berbuat kasar. Hal tersebut bisa disebabkan faktor dari dalam maupun luar dari anak.
Dalam menghadapi anak membantah membutuhkan sikap yang bijak dan sabar. Berikut ini beberapa penyebab anak sering membantah dari faktor luar dan dalam, yakni:
Contoh faktor luar anak adalah bisa diakibatkan oleh didikan sang orang tua yang sangat otoriter. Yang membuat sang anak tak nyaman dan suka memberontak.
Dari sini jika sifat sang anak suka membantah disebabkan dari sifat orang tua yang sangat otoriter maka sang orang tua harus intropeksi diri. Sikap otoriter dalam mendidik anak tidak baik. Karena sifat itu akan memunculkan sifat membantah anak pada kamu. Disebabkan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh anak.
Contoh sikap otoriter orang tua adalah menandaskan bahwa segala perintahnya harus dipatuhi tanpa banyak tanya. Seorang anak tidak diperbolehkan bertanya dan menolak. Anak mesti menuruti semua perintahnya dan tak diperkenankan membantahnya. Inilah contoh sikap orang tua yang otoriter. Seorang anak dianggap robot.
Sikap otoriter adalah sikap memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Siapa sih anak yang ingin selalu diatur dan disuruh selalu oleh orang tuanya? Setiap anak ingin bebas. Sang anak hendaknya dibimbing. Dalam arti, memberikan pengertian ini yang baik dan ini yang tidak baik.
Sikap otoriter orang tua pada anak di satu sisi berniat baik untuk melindungi anak. Namun pada satu sisi lain berdampak buruk bagi anak. Sang anak merasa ia selalu disuruh-suruh saja. Ia pun merasa terkungkung dan tak nyaman.
Lihat juga Anak Manja, Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Kemudian ketidaknyamanan itu dimanfaatkan oleh anak untuk meminta apa yang ia inginkan dari orang tuanya. Sang anak mempunyai keinginan. Tapi keinginan yang disampaikan pada orang tua tak dipenuhinya. Sang anak jadi berontak dan dampaknya suka membantah. Untuk menghadapi anak membantah jangan langsung menyalahkan anak karena salah asuh.
Teman sebaya yang suka membantah kepada orang tua bisa berpengaruh pada naak lain untuk melakukan hal sama. Itulah bahayanya seorang anak bergaul dengan temannya yang tak baik. Sifat-sifat buruk temannya bisa menulari dirinya. Apalagi pada anak yang sangat rentan terhadap pengaruh orang lain.
Anda mungkin merasa tenang saat ini mempunyai anak yang penurut dan patuh. Akan tetapi, suatu hari sangat mungkin sang anak berubah perangai menjadi pemberontak, keras kepala dan suka melawan. Hal tersebut bisa terjadi akibat pergaulan sehari-harinya dengan orang berwatak keras dan suka membantah.
Penyebab anak sering membantah lainnya adalah bisa disebabkan kurang memperoleh kasih sayang dari orang tuanya. Dengan kurang kasih sayang maka akan membentuk kepribadian anak yang keras, dan suka membantah. Tidak adanya chemistry dan ikatan kuat antara orang tua dan anaknya. Anaknya merasa ia kurang diperhatikan. Maka ia berbuat suka membantah orang tua untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Anak yang kurang memperoleh kasih sayang orang tuanya akan berdampak buruk pada perilakunya. Anak itu akan cenderung suka berlaku kasar, egois, pemarah, dan jahat. Ia tidak memahami bagaimana pentingnya hubungan sesama manusia dijalankan dengan penuh kasih sayang. Sebuah kata mutiara mengatakan barang siapa yang tidak mencintai maka ia tidak akan dicintai.
Bagi orang tua yang mengharapkan mempunyai anak penurut dan soleh maka ia hendaknya memberikan contoh teladan pada anak bagaimana contoh sikap penurut yang mesti dijalankan seorang anak. Kemudian aspek penting lainnya adalah membekali sang anak dengan pendidikan agama sejak kecil. Pendidikan agama yang kuat akan membentuk pribadi anak yang penurut sekaligus berbakti kepada orang tuanya.
Demikianlah beberapa penyebab anak sering membantah yang sebaiknya Anda tahu. Semoga dengan informasi ini dapat membantu Anda dalam menghadapi anak membantah dan suka melawan dengan cara yang baik dan benar.
Berikut ini beberapa cara mendidik anak yang suka membantah, antara lain:
Pada saat sang anak membantah biasanya akan terjadi perdebatan dan pertengkaran antara anak dan orangtuanya. Bagi orangtua yang tidak sabar biasanya akan mengatakan demikian:
“Sudahlah diam kamu. Ibu pergi saja dari sini!” untaian kalimat itu bisa datang dari seorang ibu.
“Diamlah ibu, ibu keluar saja. Saya di dalam rumah saja sendirian!” Itu bisa saja untaian kalimat yang berasal dari anak yang membantah dan merasa frustasi. Anak yang tengah membantah dapat dilihat dari mimik muka yang memerah marah dengan intonasi tinggi. Dengan emosi marah pada sang anak akan menular pada emosi orangtua yang menjadi marah. Di situlah terjadinya pertikaian antara orangtua dan anak yang membantah.
Salah seorang ahli psikologi memberikan tips kepada orang tua tentang cara mendidik anak yang suka membantah dengan tetap bersikap tenang. Kemudian cari tahu penyebab yang membuat anak membantah.
Selanjutnya memberikan keteladanan bagi anak caranya menyampaikan dan mengelola emosi secara baik dan benar. Orangtua mengajarkan pada anak caranya mengendalikan emosi yang baik.
Berikut ini beberapa perkataan yang bisa dikatakan oleh orangtua saat menghadapi anak membantah dan melawan.
“Anakku apakah kamu lelah atau marah?”
Kalau anak diam saja berarti sang anak tak mau berbincang-bincang dengan siapapun.
“Tidak mengapa kamu marah. Tapi ingat jangan pernah menyuruh ibu keluar, berteriak-teriak atau memanggil nama ibu dengan perkataan kasar dan tak sopan. Itu sudah keterlaluan. Ibu tak terima perlakuan kamu yang kasar itu.”
Sang anak biasanya mengatakan yang menjadikan alasannya berbuat demikian.
“Ibu mengerti. Apabila kamu tak mau diganggu atau tengah kesal maka katakan apa yang menjadi keluhanmu. Ibu akan selalu bersama kamu dan mendukungmu.”
Salah satu idaman orangtua adalah mempunyai anak yang penurut dan berbakti padanya. Namun kenyataannya, seringkali orangtua menemukan anak mereka yang suka membantah segala perintahnya. Hal itu tentu akan membuat kesal orangtua. Mereka akan berusaha membuat anaknya menjadi penurut dan tak keras kepala. Lalu bagaimana cara mendidik anak yang suka membantah?
Baca juga Phobia Pada Anak, Jenis, Pemicu, dan Cara Mengatasinya
Anak yang suka membantah adalah suatu penyakit jiwa yang mesti diobati. Untuk mengobati suatu penyakit akan sangat efektif jika kita mengetahui penyebabnya. Begitu pula dalam sikap anak yang suka membantah, kita perlu mengetahui penyebab anak suka membantah. Semua itu pasti ada sebabnya.
Sebenarnya seorang anak dituntut untuk berbakti dan menuruti segala perintah orangtuanya. Sang anak yang membantahnya akan dianggap sebagai anak tidak baik dan tidak berbakti pada orangtua. Benarkah demikian?
Untuk mengatasi dan menghadapi anak membantah maka setiap orang tua mesti menyadari bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan bersih dan polos. Peranan orangtuanya sangat penting dalam membentuk kepribadian anak.
Kalau suatu saat seorang anak membantah perintah orangtuanya maka ia mempunyai alasan kuat untuk membantah. Inilah yang banyak orangtua tidak menyadarinya sehingga sulit membentuk anak yang baik.
Ada banyak hal yang memantik sang anak berbuat demikian yakni membantah. Salah satunya adalah ada keinginannya yang ditolak oleh orangtuanya. Faktor lain adalah adanya perilaku orangtua yang sangat otoriter terhadap anak. Dan terakhir adalah tidak adanya kasih sayang yang ia rasakan dari sosok orangtuanya.
Seorang anak yang suka membantah harus diperlakukan berbeda dengan anak yang penurut. Terkadang Anda memerlukan sikap yang tegas terhadap anak yang gemar membantah. Misalkan seorang orangtua menyuruh anaknya untuk segera tidur agar besok tidak bangun kesiangan.
Sang anak biasanya langsung membantah karena sudah kebiasaan. Cara mendidik anak yang suka membantah semacam ini orangtua harus bersikap tegas dengan memberikan peringatan : ”Apabila kamu tak buru-buru tidur maka esok ibu tidak akan memperbolehkan kamu bermain HP.”
Peringatan keras ibu itu akan membuat anak sedikit berpikir dan memilih mengikuti perintah ibunya tersebut supaya dapat tetap bermain ponsel di keesokan harinya. Mengubah perilaku anak terkadang harus dengan keras dan diberikan peringatan.
Cara menghadapi anak membantah ini termasuk efektif untuk membuat sang anak mengikuti semua perintah orangtuanya yang dirasa berguna bagi dirinya. Apabila sang anak tidak mematuhi perintah maka ibunya harus menerapkan akibat atau konsekuensinya secara tegas pada anak.
Apakah kamu mengetahui cara menulis teks laporan hasil pengamatan dengan membuatnya sendiri untuk laporan hasil…
Kasus pembunuhan Munir Said Thalib adalah seorang aktivis yang menjadi korban pembunuhan di dalam pesawat…
Sekolah Alam Bekasi adalah sekolah formal yang menggunakan kurikulum sekolah alam sebagai kurikulum utamanya. Ide…
Dengan memahami akar dan asal usul Bhinneka Tunggal Ika, hal ini menunjukkan bahwa frasa atau…
Cara mengatasi konflik dengan anak merupakan salah satu hal yang banyak dicari oleh banyak orang…
Mungkin Anda akan tertarik untuk mengetahui bahwa planet terjauh dari matahari ini baru ditemukan pada…