Menghukum anak adalah salah satu hal yang sering orang tua lakukan ketika seorang anak membuat kesalahan yang membuat orang tuanya kesal dan marah. Lalu apakah memberikan hukuman pada anak baik atau tidak? Kalau bagus bagaimana bentuk hukuman terbaik kepada anak untuk mendidiknya? Semua itu sering menjadi perbincangan di kalangan sesama orangtua.
Terkadang orang tua dibuat kesal oleh tingkah laku anaknya yang tidak berkenan di hati mereka. Kalau hal itu terjadi ada beberapa yang orangtua lakukan. Termasuk dengan memberikan hukuman.
Menghukum anak yang bisa dilakukan oleh orangtua bisa berupa hukuman fisik maupun hukuman mental. Namun yang paling umum dan banyak dilakukan oleh orang tua adalah hukuman mental disamping hukuman fisik yang secara kasat mata terlihat jelas.
Lalu apa saja sih yang menjadi penyebab orang tua menghukum anak? Penyebabnya berbeda-beda. Seperti sikap anak yang memperlihatkan sikap yang tidak baik. Hukuman yang diberikan oleh orangtua bertujuan agar sang anak tidak melakukan hal serupa dikemudian hari dan berharap anaknya bisa berubah dengan bersikap baik selanjutnya.
Hukuman yang diberikan oleh orangtua pada anak ada berbagai macam. Seperti menasehati anak sambil marah, bisa berupa dengan mencubit anak atau menjewer telinga anak hingga hukuman paling keras secara fisik berupa pukulan tangan dan tendangan pada tubuh anak serta mengusir anak.
Jika orangtua melakukan hukuman berupa tendangan atau pukulan yang langsung mengarah pada tubuh anak berarti orangtua telah melakukan kekerasan pada anak. Hal itu sangat melanggar hukum negara dan agama. Disebabkan akan terlihat dampak negatif dari orangtua melakukan hukuman fisik pada anak.
Banyak sekali dampak buruk atau negatif bagi orangtua yang menghukum anak berupa hukuman fisik. Beberapa dampak buruk yang mungkin bisa terjadi, antara lain :
Agama Islam mengatur urusan rumah tangga dan hubungan antara orangtua dan anak. Sudah menjadi kewajiban setiap orangtua untuk mendidik anak dengan baik. Cara mendidik anak bisa dengan memberikan pujian ketika sang anak berprilaku baik. Sedangkan pada waktu anak yang berbohong atau melakukan kesalahan maka orangtua bisa memberikan peringatan pada anak dan memberikan kesempatan pada anak sebelum diberikan hukuman.
Ajaran agama Islam mempunyai petunjuk dan pedoman bagaimana cara memberikan hukuman pada anak yang benar dan baik. Apalagi agama Islam mempunyai contoh teladan bagaimana cara bersikap dan menghukum yang baik yaitu dengan melihat dan mengikuti contoh yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam bersikap dan memberikan hukuman pada anak.
Berikut ini beberapa langkah dan cara menghukum anak dalam islam sesuai tuntutan yang baik dan benar, antara lain :
Langkah pertama yang harus dilakukan pada saat seorang anak melakukan kesalahan adalah dengan menasihatinya. Hal tersebut untuk mengingatkan bahwa tindakan anak tersebut salah.
Langkah kedua yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah memberikan petunjuk pada anak bagaimana cara mengatasi masalah anak hingga bisa bersikap yang benar sesuai kehendak orangtuanya dan agama.
Cara berikutnya untuk memberikan hukuman pada anak adalah dengan menghentikan kesalahan anak. Kemudian disusul dengan sikap mencegah terjadinya perbuatan kesalahan pada anak kembali.
Cara menghukum anak dalam Islam berikutnya yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan berpaling pada anak. Seperti terhadap anak yang melawan orang tuanya. Hal tersebut untuk menyadarkan anak atas kesalahannya hingga tidak mengulanginya kembali.
Langkah terakhir adalah berdoa kepada Allah SWT untuk memohon diberikan kebaikan dan kesolehan pada anak tercinta.
Agama Islam adalah agama yang mengajarkan kelembutan pada anak. Memang agama Islam juga membenarkan tindakan hukuman pada anak jika anak sudah keterlaluan berbuat kesalahan. Namun hukuman yang diberikan sifatnya mendidik.
Berikut ini cara menghukum anak tanpa kekerasan sebagaimana yang dicontohkan oleh agama Islam, antara lain :
Hukuman yang diberikan orang tua pada anak tidak selalu negatif. Terkadang orangtua perlu memberikan hukuman pada anak dengan memberikan dampak kebaikan bagi anak itu sendiri. Inilah cara terbaik dalam memberikan hukuman pada anak. Dengan tujuan untuk mengubah sikap anak menjadi lebih baik dan positif.
Orangtua bisa memberikan hukuman pada anak dengan harapan anaknya yang nakal berubah menjadi tidak nakal dan dari sikap buruk lainnya. Berikut ini beberapa hukuman untuk anak yang mendidik, antara lain :
Menyuruh anak atau siswa yang melawan guru dengan berdiam diri di pojok kelas dan menyuruh anak berhenti sejenak. Dilanjutkan dengan menyuruh anak menulis, dan membaca buku, serta berhitung sebagai hukuman yang mendidik dan positif bagi anak.
Bentuk hukuman untuk anak yang mendidik lainnya adalah menyuruh anak untuk melakukan aktifitas olahraga. Secara tak langsung hal ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh anak. Misalkan sang anak disuruh berlari atau melompat, push up, sit up dan lain sebagainya. Namun memberikan hukuman pada anak berupa olahraga mesti diterapkan pada situasi dan kondisi yang tepat.
Bentuk memberi hukuman pada anak yang sifatnya mendidik lainnya adalah dengan memberikan kegiatan yang positif. Seperti menyuruh mencuci piring, mencuci gelas, memasak, membersihkan kamar, membereskan rumah, merapikan baju, menyiram tanaman ataupun menyapu lantai, menambah waktu belajar, tidak diperbolehkan bermain hp dll.
Hukuman tersebut bisa diberikan dan dipasang waktu oleh orangtua pada anak dalam rangka mendidik kedisiplinan dan bertujuan agar anak dapat menyelesaikannya tepat waktu sekaligus meningkatkan kemampuan pada anak untuk menghargai waktu.
Ketika orang tua akan menghukum anak yang cengeng seringkali orang tua tidak tega melihatnya. Sang anak akan mudah menangis dan meminta-minta pada orangtuanya untuk tidak diberikan hukuman. Anak cengeng sama halnya anak manja. Anda membutuhkan ketegasan dan hukuman pada anak jika anak melakukan kesalahan. Anak dilatih untuk tidak bersikap cengeng dan manja lagi.
Dalam menghadapi anak cengeng maka tidak diperbolehkan bagi orangtua untuk menuruti semua keinginan anak. Bahkan orang tua sampai rela mengerjakan pekerjaan rumah anak. Hal tersebut tidak diperbolehkan dilakukan oleh orangtua. Karena akan semakin meningkatkan sikap anak menjadi lebih cengeng dan manja.
Yang tak kalah penting dan efektif dalam mengatasi anak cengeng dalam menghukum anak adalah sikap konsisten dari orang tua. Ketika sang anak meminta sesuatu mainan dan orangtua tidak memperbolehkannya maka tetap bersikap konsisten untuk tidak. Jika orang tua tak tega dan menuruti kemauan anak berarti anak akan semakin mengerti bahwa dengan cara menangis semua permintaannya terkabul. Hal tersebut tak mendidik anak. Justru menambah sikap anak menjadi cengeng dan tak mandiri.
Kecerdasan linguistik merupakan salah satu dari berbagai jenis kecerdasan dalam teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence)…
Jenjang pendidikan dokter merupakan tahapan pendidikan yang harus dilalui dan diperlukan untuk menghasilkan para profesional…
Jurusan di sekolah penerbangan cukup beragam sesuai dengan kebutuhan industri penerbangan yang makin meningkat. Namun…
Kecerdasan kinestetik pada dasarnya merupakan bagian dari teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh Howard Gardner.…
Kuliah peternakan saat ini menjadi salah satu pilihan yang semakin popular dan menarik minat para…
Komunitas guru umumnya memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan dan pengembangan profesional para…