Mengkritik Anak dan Caranya yang Membangun

Mengkritik anak harus dilakukan dengan hati-hati, bijaksana, dan penuh perhitungan yang matang. Karena sedikit kesalahan saja dalam menyampaikan kritikan bisa berdampak besar. Ini bisa mengakibatkan anak justru tersinggung dan marah. Alih-alih anak menerima kritikan tapi justeru menolak mendengarkan masukan anda. Sehingga tujuan atau apa yang anda inginkan pada anak tidak bisa anda dapatkan.

Dalam memberikan kritikan pada anak harus dilakukan dengan baik sesuai tata cara aturan agar bisa dipahami dan diterima baik oleh anak. Anak adalah pribadi manusia yang mempunyai hati dan perasaan. Sehingga orangtua harus memperlakukan anak dengan hormat.

Misalkan dalam memberikan kritik tidak sambil emosi marah.  Memberi kritik juga harus dilakukan saat kondisi anak yang tepat. Yang paling penting dari semua itu adalah bagaimana cara mengkritik yang benar pada anak anda tanpa menyakiti perasaannya sedikitpun.

Hubungan antara seorang anak dan orang tua terkadang rumit dan dipenuhi konflik. Dalam hubungan antara orangtua dan anak kadang terjadi hubungan yang kurang harmonis. Sehingga hubungan anak dan orangtua menjadi renggang. Hal tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor. Misalkan tingkah laku anak yang kurang berkenan di hati orangtua.

Oleh sebab itu, ketika orangtua mendapatkan anaknya bersikap tidak baik dalam ucapan, dan perbuatan  maka orangtua tentu kecewa. Namun kekecewaan tersebut bisa membangun yaitu disalurkan dengan memberikan kritik pada anak. Adapun tujuannya agar sang anak menyadari kesalahannya dan memperbaiki diri serta tidak melakukan perbuatan atau ucapan yang tidak baik tersebut di kemudian hari.

Mengkritik Anak

Kritikan yang diberikan pada anak sangat bermanfaat bagi orangtua dan anak. Sang anak akan menyadari kesalahannya. Sehingga tidak mengulangi kesalahan serupa. Sedangkan bagi orangtua akan mampu mengubah anak menjadi anak yang baik.

Kritikan selain berfungsi untuk membangun anak menjadi lebih baik juga bisa berfungsi untuk memotivasi untuk menjadi anak yang lebih baik di masa depan. Tentu saja di tengah banyak orangtua bingung dalam cara memotivasi anak maka dengan memberikan pujian dan kritikan adalah langkah bijak untuk memotivasi anak.

Memotivasi anak dalam belajar di rumah dan di sekolah atau melakukan kegiatan sehari-hari yang positif merupakan hal yang sangat penting. Mengingat setiap anak sama halnya anak remaja dan orang dewasa pastinya akan mempunyai perasaan bosan dengan kegiatan yang dilakukannya sehari-hari secara rutin. Yang paling baik bagi orangtua adalah memberikan semangat pada anak untuk tetap semangat dan pantang menyerah dalam melakukan kegiatan yang positif.

Apalagi pada masa pandemik yang setiap anak sekolah mesti melakukan pembelajaran di rumah. Dimana kegiatan belajar menjadi lebih mudah bosan. Untuk itulah, tugas orangtua untuk rutin memberikan dorongan semangat atau memotivasi pada anak dengan teknik memuji dan mengkritik anak.

Yang dimulai dengan niat ikhlas untuk memperbaiki anak menjadi lebih baik sebelum memberikan kritikan pada anak serta membantu anak mengatasi jalan keluar atas permasalahannya selama memberikan kritik.

Cara Memotivasi Anak Dengan Memuji Dan Mengkritik

Berikut ini sejumlah tips bagaimana cara memotivasi anak dengan memuji dan mengkritik dan mengubah  anak menjadi pribadi yang lebih baik.

1.Tidak marah

Pada saat anda akan mengkritik anak pastikan kondisi hati dan emosi anda sedang tenang, damai dan stabil. Jangan pernah anda mengkritik sambil jengkel atau marah.

Karena justru hal itu akan membuat anak menjauh dari orangtuanya dan tidak terima dengan kritikan yang orangtua sampaikan. Ditambah lagi akan mulai timbul perasaan tidak nyaman pada anak. Paling parah, sang anak akan merasa orangtuanya  tidak menyayanginya lagi seperti dulu.

2.Empati pada anak dan tegas

Pada saat anda menyampaikan kritik pada anak maka lakukan dengan penuh empati pada anak. Kemudian anda jelaskan pada anak secara jelas apa yang menjadi kesalahan anak. Orangtua berharap di kemudian hari, sikap sang anak bisa berubah. Kemudian tunjukkan pula pada anak cara memperbaiki dirinya.

Pada waktu anak membela diri dengan berbagai macam alasan maka anda bisa mendengarkan dan dan toleransi memahami alasan anak dan jangan pernah marah pada anak. Alangkah lebih baik juga pada saat anda akan memulai memberikan kritikan pada anak maka anda terlebih dahulu memuji-muji kebaikan anak. Misalkan anak yang rajin mengaji, suka belajar dan mengerjakan PR atau suka membantu orangtua.

Salah satu cara memotivasi anak dengan memuji dan mengkritik adalah saat anak malas atau tidak rajin mengerjakan PR yang diberikan guru di sekolah. Hal yang membuat kesal orangtua adalah sang anak suka melalaikan tugas PR di sekolahnya.

Orang tua tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Sehingga orangtua bisa memberikan kritikan secara halus pada anak seperti “Kau kemarin mengerjakan PR sekolah dengan rajin dan tepat waktu. Tapi kenapa sekarang kau tidak mengerjakan PR sekolah?”

Cara Mengkritik Anak Yang Tidak Belajar Sesuai Jadwal

Tugas utama anak yang sedang menempuh pendidikan adalah belajar. Namun bagi sebagian anak terkadang malas untuk belajar tepat waktu sesuai jadwal karena berbagai permasalahan dalam belajar. Oleh sebab itu, terkadang orangtua terus menerus mengkritik untuk mengingatkan anaknya untuk belajar sesuai jadwal.

Berikut ini bagaimana cara mengkritik anak yang tidak belajar sesuai jadwal yang baik dan benar yang bisa dilakukan oleh orangtua.

1.Sampaikan dengan Tenang

Hal pertama yang harus dilakukan orangtua sebelum melakukan kritik pada anak adalah berada dalam kondisi yang tenang, tampang wajah berseri-seri dengan bahasa yang lembut tapi tegas. Sesudah memiliki modal tersebut maka orangtua bisa memulai mendekati anak untuk berdiskusi dengan anak dan mulai memberikan kritik padanya atas sikapnya yang tidak belajar sesuai jadwal.

2.Lakukan dengan Bahasa Halus dan Jelas

Sampaikan keluhan dan kritikan anda pada anak tercinta  dengan bahasa halus dan jelas  dalam kondisi santai tentang sikap anak yang tidak belajar tepat waktu. Biarkan sang anak berpikir terhadap sikapnya tersebut.

Orangtua bisa menjelaskan bahwa tidak belajar sesuai jadwal adalah tindakan tak bagus dan akan memberikan beberapa konsekuensi kerugian bagi anak.

3.Berikan Kesempatan Anak Menjawab

Cara mengkritik anak yang tidak belajar sesuai jadwal juga perlu dengan mendengarkan pembelaan diri anak. Sang anak mungkin melakukan pembelaan diri bahwa dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk belajar sesuai jadwal. Misalkan berusaha bangun pagi hari dengan menyalakan alarm. Namun terkadang dirinya suka mengantuk saat akan bangun tidur hingga tidur kembali.

4.Bantu Mencarikan Solusi Terbaik Bagi Anak

Orangtua bisa membantu anak agar anak bisa bangun tidur tepat waktu untuk bisa belajar tepat waktu. Orangtua bisa meminta anak untuk tidur lebih dini dan jangan tidur terlalu malam. Atau barangkali orangtua bisa meminta bantuan kakaknya untuk membangunkan anak pada saat jadwal waktu belajar anak.

Contoh Kritikan Yang Membangun Untuk Anak

Setiap anak memiliki karakter masing-masing yang berbeda satu sama lain. Yang disebabkan pola asuh, latar belakang anak dan karakter anak yang berbeda-beda. Semua faktor  tersebut akan berdampak pada cara dan proses pendidikannya. Ada anak yang lebih tekun belajar dan ada anak yang malas belajar dalam jangka waktu lama. Hal tersebut berkaitan juga sedikit banyak dengan kepribadian anak introvert dan ekstrovert.

Terkadang ada beberapa  permasalahan yang sering dilakukan oleh anak kepada teman sebayanya, guru di sekolah ataupun lingkungan sekitarnya. Permasalahan yang ditimbulkan oleh anak pastinya akan berdampak buruk bagi anak itu sendiri dan orangtuanya.

Oleh sebab itu, ketika ada salah satu sikap yang tidak baik pada anak maka orangtua bisa memberikan kritikan pada anak secepat mungkin yang sifatnya membangun.

Kritikan yang dilontarkan orangtua pada anak maka tanggapan anak bisa berbagai macam,antara lain:

1.Tersinggung

Karena biasanya ini terjadi orangtua mengkritik anak di depan teman-temannya. Sang anak menganggap dirinya telah dipermalukan oleh orangtuanya dengan kritikan terhadapnya.

Biasanya, kalau ini terjadi disebabkan kurang tepatnya orangtua dalam melontarkan kritikan pada anak. Cara ini bukan cara kritikan yang membangun. Tapi justru membuat tidak nyaman anak.

2.Menerima kritikan

Kritikan yang disampaikan oleh orangtua pada anak secara baik dan benar pastinya akan membuat anak menerima kritikan tersebut. Cara ini sangat dianjurkan. Dengan cara memberikan kritik  pada anak tanpa menjatuhkan harga dirinya.

Salah satu contoh kritikan yang membangun untuk anak seperti melakukan kritik tidak di depan teman-temannya atau orang banyak serta tidak marah. Memberikan kritikan yang baik dan benar adalah dengan cara berempati pada  anak.

Pendek kata, contoh kritikan yang membangun untuk anak adalah kritikan yang memberikan dampak positif bagi anak dan tidak disampaikan kritikan pada anak di depan teman-temannya atau di depan umum. Orangtua bisa mengajak anak berbincang-bincang atau berdiskusi berdua dengan anak sambil memberikan kritik membangun bagi anak. Cara tersebut akan membuat mengkritik anak lebih mudah diterima oleh anak.