Tahukah Anda apa itu overthinking? Istilah ini digunakan untuk menunjuk atau berkaitan dengan seseorang yang berlebihan dalam berpikir. Berlebihan adalah sifat yang kurang baik walaupun dalam perkara yang baik. Termasuk berlebihan dalam berpikir.
Namun ini semua tentunya tak berlaku bagi seorang ilmuwan sekaligus pemikir yang memang menjadi pekerjaannya sehari-hari. Karena ilmuwan atau pemikir dituntut untuk selalu berpikir secara mendalam.
Salah satu contoh terlalu banyak berpikir ini adalah setiap akan melakukan segala sesuatu selalu berpikir dahulu secara mendalam. Apa yang akan didapatkan dari melakukan suatu hal dan dampak serta manfaatnya? Berpikir hanya sebentar mungkin hal wajar. Kalau sudah berlebihan dalam berpikir maka akan jadi hal yang tak wajar yang disebut Overthinking.
Adapun yang membuat seseorang lebih banyak berpikir banyak sebab. Seperti terjebak dari masa lalu dan ingin belajar dari masa lalu. Alih-alih bisa belajar dari masa lalu, justru dirinya terjebak dalam masa lalunya. Ketika seseorang hendak melakukan suatu hal yang baik maka perbuatan baik itu akan terhenti dengan orang itu berpikir tentang “bagaimana jika?”
Daftar Isi
Overthinking
Overthinking sudah menjadi hal yang sudah familiar di kalangan usia tua maupun muda bahkan remaja sekaligus. Istilah ini sering dilontarkan pada percakapan sehari-hari. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang berlebihan dalam berpikir hingga sulit bahkan tak mampu untuk membuat satu keputusan pun.
Berbeda dengan berpikir kritis, overthinking bisa menjadi sebuah gangguan mental yang sangat berbahaya bagi dirinya dan orang di sekitarnya. Salah satunya dapat menimbulkan rasa cemas berlebihan. Hal tersebut tak terlepas dari kebanyakan berpikir ketimbang melakukan suatu tindakan nyata.
Kejadian yang telah lalu, sekarang dan yang akan datang selalu dipikirkan secara terus menerus dalam sudut pandang yang negatif. Hal tersebut memicu perasaan stres dan khawatir yang akan mengganggu kualitas tidurnya.
Orang yang menderita overthinking selalu diliputi perasaan cemas dan khawatir. Sehingga tidur pun tak dilakukan dengan kualitas yang baik. Kualitas tidur sangat buruk yang justru merusak kesehatan fisik dan mentalnya ketimbang dapat mengambil manfaat tidur siang ataupun tidur malam.
Pengalaman masa lalu sangat mempengaruhi perkembangan psikologis atau kejiwaan seorang anak pada masa dewasanya. Salah satunya membuat seseorang dapat terjebak pada pengalaman masa lalu. Sehingga pengalaman masa lalu yang buruk seringkali menjadi penyesalannya bagi kehidupan masa kini. Hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi menyesal dan berpikir mengatakan kalau saja tak begitu dan begini.
Seorang manusia yang hidupnya hanya dihabiskan untuk berpikir tentu tidak baik. Seseorang yang lebih banyak berpikir ketimbang berbuat tentu merupakan sebuah gejala hal buruk. Bahkan bisa mengakibatkan sebuah gangguan mental. Gejala ini dinamakan overthinking. Over artinya berlebihan. Sedangkan thinking artinya berpikir. Dengan demikian, ini adalah aktivitas yang berlebihan dalam berpikir.
Apa Itu Overthinking?
Apa itu overthinking? Mungkin banyak dari anda yang belum mengenal dengan istilah ini. Ini adalah kegiatan atau kebiasaan orang yang selalu berpikir dalam jumlah yang berlebihan. Bahkan hal sepele pun selalu dipikirkan secara berlebih. Hal ini bisa menjadi suatu penyakit mental yang jika dibiarkan berlarut-larut akan semakin berat yang dapat dialami oleh setiap orang.
Namun overthinking sering dikaitkan dengan sikap kehati-hatian dalam mengambil keputusan. Tapi karena kegiatan berpikirnya yang terlalu berlebihan akan membuat sikap ini tidak baik bagi kehidupan seseorang. Bahkan bisa merusak kesehatan fisik dan mentalnya.
Adapun yang menjadi penyebab terjadinya gejala overthinking banyak hal. Salah satunya orang tersebut mengalami depresi atau kekahawatiran berlebihan.
Apakah Overthinking Berbahaya?
Sejumlah pertanyaan yang menggelitik orang adalah apakah overthinking berbahaya? Apa hubungan hal ini dan kualitas tidur? Tentu saja sikap dan perilaku yang terlalu berpikir sangat berbahaya bagi kehidupan masa kini dan masa depan seseorang.
Nah, berikut ini beberapa bahaya dari terlalu banyak berpikir yang perlu Anda ketahui.
1.Merusak kesehatan fisik
Salah satu yang membahayakan dari perilaku yang berlebihan dalam memikirkan sesuatu adalah bisa merusak kesehatan fisik seseorang. Misalkan kerusakan pada organ pencernaan, memicu kerusakan pada organ otak, jantung dan lain-lain. Disamping itu, overthinking juga bisa memicu turunnya daya imunitas pada tubuh orang bersangkutan sehingga mudah sakit dan terkena virus penyakit.
2.Merusak kesehatan mental
Overthinking juga bisa merusak kejiwaan dan mental seseorang. Orang akan mudah mengalami kecemasan dan bersikap berlebihan dalam menghadapi suatu masalah. Kemampuan berpikirnya menjadi tidak logis.
3.Stres
Bahaya lain dari perilaku ini adalah mengalami stres. Seseorang yang lebih banyak berpikir atas melihat segala hal di sekitarnya akan memicu timbulnya stres. Hal tersebut bisa dimulai dari stres ringan sampai stres berat atau depresi.
4.Tak ada kemajuan
Bahaya perilaku ini berikutnya adalah menghambat kemajuan seseorang. Karena segala ide cemerlangnya hanya sebatas wacana tanpa tindakan. Sehingga kemajuan tak pernah dirasakannya. Sebab kesuksesan bukan hanya sekedar berpikir tapi mesti dilakukan secara praktek atau perbuatan.
5.Mengganggu kesehatan kulit
Apakah overthinking berbahaya? Berpikir secara berlebihan ternyata juga dapat memicu timbulnya beberapa penyakit kulit pada manusia. Seperti dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dan penyakit kulit lainnya.
Demikianlah beberapa bahaya overthinking. Mudah-mudahan anda semua bisa menghindarkan diri dari kebiasaan buruk ini dengan cara menjauhinya. Jika orang terdekat di sekitar anda sudah terkena gejala perilaku ini maka harus cepat ditangani. Jangan sampai berlarut dan memperburuk kondisi kesehatan tubuh dan mentalnya sehingga sulit untuk disembuhkan.
Apa Hubungan Overthinking Dan Kualitas Tidur?
Ada banyak faktor kerugian yang dialami oleh seseorang yang sering berlebihan dalam berpikir. Salah satunya menghabiskan waktu produktif dan tidak produktif. Namun apa hubungan overthinking dan kualitas tidur?
Overthinking memang bisa menurunkan kualitas tidur seseorang. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kualitas tidur seseorang. Orang yang menderita overthinking akan membuat dirinya mendapatkan kualitas tidur yang lebih buruk ketimbang mereka yang tanpa mengalami gejala.
Overthinking bisa memberikan efek yang negatif pada kualitas tidur seseorang. Kualitas tidur seseorang akan menjadi sangat buruk. Dimana penderitanya akan sukar sekali mendapatkan tidur yang nyenyak. Ia mengalami kesukaran dalam tidur yang nyenyak setiap harinya.
Padahal fungsi tidur sangat berguna bagi kesehatan seseorang yakni sebagai sarana beristirahat. Tanpa kualitas tidur yang baik akan membuat seseorang tidak maksimal dan sulit fokus dalam bekerja ataupun belajar.
Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking?
Manusia memang merupakan makhluk yang diberikan karunia oleh Allah swt untuk bisa berpikir secara baik dalam menentukan yang baik dan buruk. Namun kalau berlebihan dalam berpikir akan memperburuk kondisi kesehatan dan masa depan seseorang.
Seseorang akan sulit untuk mengambil suatu keputusan dan tindakan yang tepat serta energinya yang besar akan habis dipergunakan untuk senantiasa berpikir. Ini berbeda dengan cara berpikir inovatif.
Dengan bahayanya yang dialami oleh seseorang yang mengidap overthinking maka sedapat mungkin dihindari gangguan mental tersebut. Lantas, bagaimana cara mengatasi overthinking? Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
1.Mencari tahu penyebabnya
Untuk mengatasi overthinking dan menghindarinya adalah dengan mencari tahu penyebabnya. Adapun yang menjadi pemicu perilaku ini adalah terlalu banyak memikirkan sesuatu. Mulai sekarang anda bisa mulai untuk tidak memikirkan sesuatu. Pemicu lainnya adalah berpikir negatif. Untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan berusaha melihat segala sesuatu dengan berpikir positif.
2.Fokus pada pemecahan masalah
Orang yang mengalami banyak berpikir cenderung tidak fokus terhadap pemecahan masalah. Yang dipikirkannya adalah perkara sepele. Oleh sebab itu, cara mengatasi overthinking yang sangat efektif adalah dengan berpikir atas penyelesaian atau pemecahan suatu masalah. Hal tersebut agar jangan sampai berlarut-larut dalam berpikir yang membahayakan dan merugikan.
3.Menulis dengan bebas
Seseorang yang mengalami overthinking akan membuat dirinya lebih banyak berpikir tanpa henti. Untuk mengatasi hal tersebut maka salah satu terapi kesehatan yang bisa dilakukan dengan cara membiarkannya untuk menulis segala sesuatu yang ada dipikirannya. Hal tersebut akan memicu kesehatan otak dan menghentikan kebiasaan berpikir secara berlebihan dan berbahaya.
4.Melakukan aktifitas fisik yang digemari
Bagaimana cara mengatasi overthinking selanjutnya? Salah satu cara yang cukup mudah adalah dengan membuat orang bersangkutan lebih banyak melakukan aktivitas fisik. Seperti melakukan olahraga dan lain-lain yang digemarinya. Termasuk bermain game untuk anak. Sehingga ia tidak ada waktu lagi untuk berpikir.
5.Menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan yang akan memicu terjadinya penyesalan di kemudian hari
Orang yang overthinking biasanya menjadi demikian karena dipicu oleh tindakannya di masa lampau yang salah dan membuat ia menyesal. Sehingga tindakan saat sekarang selalu dipikirkan. Oleh karena itu, untuk mengatasi perilaku ini adalah dengan menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan salah yang bisa membuat terjadinya perilaku ini.
Setiap mau melakukan sesuatu, seseorang akan berpikir keras lebih dahulu. Berpikirnya sangat lama hingga menanyakan mengapa hal ini mesti dilakukan, apa dampaknya kemudian. Hal itu dilakukan bertujuan untuk tidak melakukan kesalahan. Berpikir itu memang bagus. Tapi kalau berlebihan dalam berpikir menjadi suatu hal yang tidak bagus yang disebut dengan overthinking.
Komentar Terbaru