Semua orangtua harus memahami pentingnya berdiskusi dengan anak untuk kembangkan diri. Diskusi adalah pertukaran pendapat atau pemikiran yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam membahas suatu hal. Diskusi di dalam rumah sering dilakukan oleh anak dan orang tua. Diskusi yang dilaksanakan oleh seorang ibu, ayah dengan anak umumnya mencoba mengambil persepsi yang sama atas suatu hal.
Setiap orang membutuhkan diskusi sebagai tempat penyaluran pendapat dan inpirasinya. Umumnya diskusi dilakukan oleh orang dewasa. Namun diskusi dibutuhkan juga oleh anak-anak bukan hanya sebagai tempat menyalurkan pendapat. Tapi juga sebagai media belajar anak dalam berkomunikasi dengan baik. Pendek kata, ada banyak manfat diskusi bagi anak-anak.
Orang tua dalam beberapa kesempatan perlu mengajak anak tercintanya untuk melakukan diskusi. Diskusi antara orang tua dan anak bisa sangat luas topik pembicaraannya. Diskusi juga bisa mencegah terjadinya kesalahan dalam mendidik anak.
Namun orang tua mesti memilihkan jalan diskusi untuk pengembangan mental dan karakter anak. Anak semakin hari pastinya akan semakin dewasa dan mempunyai pemikiran dan pendirian tersendiri.
Permasalahan-permasalahan antara anak dengan orangtua biasanya mulai muncul tatkala sang anak mulai bisa berbicara dan mandiri yang dimulai umumnya dari usia tiga tahun. Ini kemudian berlanjut tatkala anak sedang dalam tahapan proses pencarian jati diri dan mulai menapaki proses pembentukan jati diri saat remaja. Anak akan mempunyai pendapat dan pendirian sesuai apa yang ia yakini kebenarannya.
Daftar Isi
Pentingnya Berdiskusi Dengan Anak Untuk Kembangkan Diri
Anak-anak yang sudah bisa mandiri mengurusi dirinya dan berbicara atas dasar banyak keinginannya yang belum tersalurkan dengan baik memerlukan perhatian khusus dari orangtua untuk menanganinya. Ini juga merupakan peran orang tua dalam pendidikan anak.
Orang tua sangat perlu mengajak anak untuk duduk berdua saling berdiskusi atas apa yang dikehendaki sang anak. Pentingnya berdiskusi dengan anak untuk kembangkan diri juga untuk mencari pemahaman yang sama atas suatu permasalahan dalam keluarga dan dalam rangka pengembangan diri anak.
Proses diskusi hendaknya dilakukan dengan melihat umur anak. Jika anak masih sangat kecil maka proses berjalannya diskusi dari awal mesti dilakukan secara santai atau tidak serius. Proses diskusi pada anak yang masih kecil dapat dilaksanakan di sela-sela waktu aktifitas anak ketika sedang bemain.
Misalkan ketika anak sedang bermain ayun-ayunan, main kura-kura, main bola air, dan main boneka maka orangtua bisa mengajak dan melakukan diskusi dengan anak. Hal tersebut cara dan metode yang sangat tepat untuk mengajak anak yang masih sangat kecil atau usia sebeum sekolah dalam berdiskusi dengan orangtua sebagai media pengembangan diri anak.
Hal berbeda dilakukan pada anak usia sekolah dasar atau SD. Proses diskusi antara ayah, ibu atau orangtua dan anak dilakukan oleh orangtua dengan gaya santai layaknya orangtua sebagai teman atau sahabat bagi anak.
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam memulai berdiskusi dengan anak adalah anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil dan membiarkan anak untuk mengeluarkan pendapat atau bercerita secara lantang naluriah.
Pentingnya Berdiskusi Antara Orang Tua Dan Anak
Orangtua dengan segala aktifitas yang sibuk di kantor atau tempat kerja sering kali tidak sempat untuk menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan anak. Padahal sang anak membutuhkan kehadiran orang tua di sisinya dalam berdiskusi dalam setiap masalah yang dihadapinya.
Sebagai orang tua yang bijak sudah sepantasnya anda meluangkan waktu bersama anak untuk berdiskusi. Apalagi peranan orang tua dalam perkembangan anak sangat vital.
Pentingnya berdiskusi antara orang tua dan anak, dan berikut ini beberapa manfaat berdiskusi antara orang tua dan anak, antara lain :
1.Mendekatkan anak dengan orang tua dan sebaliknya mendekatkan orangtua dan anak
Manfaat yang pertama adalah terbangunnya komunikasi yang baik antara anak dengan orangtua dengan adanya diskusi antara anak dan orangtua. Orang tua akan mengetahui apa yang menjadi permasalahan anaknya dan memberikan masukan pada anak untuk pengembangan dirinya.
2.Membantu anak terhadap masalahnya
Pentingnya berdiskusi antara orang tua dan anak juga karena manfaatnya dalam membantu permasalahan anak. Anak yang selalu murung umumnya mempunyai masalah tertentu dalam dirinya.
Di sinilah peran orangtua bisa mengajak anak untuk membahas permasalahan yang dihadapinya dan mencari jalan keluar dari semua permasalahan yang ada. Orang tua memberikan sinyal bahwa dirinya selalu ada untuk anak setiap saat jikalau anak sedang membutuhkannya. Hal ini pula yang akan meningkatkan rasa percaya diri anak.
Peranan Orang Tua Dalam Perkembangan Anak
Setiap orang tua pastinya mengharapkan anaknya tumbuh kembang secara baik, aman dan sehat secara fisik maupun psikis. Oleh sebab itu, beberapa upaya dilakukan orang tua dalam membekali anak bisa berkembang baik dalam kemampuan sosial, spiritual, intelektual dan emosional.
Seperti memberikan nilai-nilai ajaran agama Islam dan nilai budaya yang baik disamping memberikan fasilitas belajar yang lengkap untuk menunjang kemampuan anak lainnya.
Orang tua memainkan peranan yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Orang tua adalah guru pertama bagi seorang anak. Orangtua tidak akan membiarkan anak berkembang secara alami. Orangtua akan selalu mengawasi perkembangan anak dan memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya.
Pentingnya berdiskusi dengan anak untuk kembangkan diri juga karena besarnya manfaat. Berikut ini beberapa peranan orang tua dalam perkembangan anak dalam lingkungan keluarga, antara lain:
- Memberikan kasih sayang pada anak
- Memberikan bantuan dan bimbingan pada anak
- Memberikan pengakuan, penghargaan, dan penerimaan pada anak
- Membangun kepercayaan pada diri anak
Pendek kata, peranan orangtua dalam perkembangan anak sangat penting dan banyak. Yang utama adalah dalam mempersiapkan kemampuan kognitif, kemampuan emosional dan sosial anak.
Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
Orang tua bukan hanya memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Tapi juga memiliki peran dalam pendidikan anak. Peran orang tua dalam pendidikan anak sudah dimulai sejak anak dalam kandungan dengan membaca ayat-ayat suci Al Quran.
Sebelum memasuki dunia sekolah formal seperti PAUD, TK, dan SD maka sang anak sudah diberikan pendidikan non formal oleh orangtua mengenai bagaimana caranya berkomunikasi, berbahasa, berhitung dan bekerjasama dengan orang lain secara baik.
Pendidikan anak yang diberikan oleh orangtua terus berlangsung ketika anak memasuki umur jenjang pendidikan sekolah dasar. Orang tua akan memberikan pendidikan yang lebih banyak lagi dalam kemampuan membaca, berhitung dan membantu anak dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran di sekolah.
Inilah pentingnya berdiskusi dengan anak untuk kembangkan diri. Apalagi pada saat pandemi Covid-19 saat ini yang menerapkan pembelajaran secara daring atau online maka peran orangtua dalam pendidikan anak sangat besar.
Orangtua akan sangat perhatian terhadap proses belajar anak di sekolah secara daring di rumah. Orang tua akan membantu anak untuk menjelaskan pemahaman atas suatu materi pelajaran sekolah. Peranan dan campur tangan orangtua dalam pendidikan formal anak sangat besar.
Dengan perhatian yang sangat besar dari orangtua terhadap proses pendidikan anak itulah membuat sang anak akan lebih mudah mendapatkan prestasi yang baik dalam bidang akademik, emosional dan intelektual.
Bagaimana Peranan Orang Tua Dalam Pembelajaran Anak
Orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan orang terdekat anak dalam lingkungan pergaulan sehari-hari. Seorang anak akan menjadikan ayah dan ibunya sebagai panutan dan cermin apa yang harus dilakukannya. Apalagi ditambah dengan perintah ajaran agama Islam untuk berbakti dan mengikuti perintah orang tua. Namun bagaimana peranan orang tua dalam pembelajaran anak?
Orangtua adalah orang yang pertama yang perhatian pada pembelajaran anak di rumah maupun di sekolah. Perhatiannya dibuktikan dengan ikut campur tangannya orangtua dalam pendidikan formal maupun informal anak. Ini menjadikan orang tua mempunyai peranan dan posisi sangat penting dalam proses pembelajaran anak.
Untuk contoh pendidikan formal semisal mengupayakan anak bisa menguasai mata pelajaran di sekolah dengan baik secara daring atau PPTM. Berbagai pekerjaan rumah yang diberikan sekolah, orangtua akan selalu membantu anak untuk menyelesaikan pekerjaan dan tugas sekolah tersebut.
Pembelajaran anak akan sangat efektif dan efisien jika terciptanya hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak. Salah satunya menyempatkan waktu untuk mendidik anak dengan baik dan berdiskusi dengan anak menjadi kunci sukses pembelajaran anak.
Namun seiring dengan kemajuan teknologi maka ada sesuatu hal yang mengganggu proses pembelajaran anak yaitu dengan kehadiran smartphone. Anak-anak sudah mulai ketagihan bermain gadget sehingga kerapkali melupakan waktunya untuk melakukan proses pembelajaran di rumah dan sekolah. Waktu ibadah dan belajarnya banyak dihabiskan untuk bermain game atau gadget.
Di sinilah peran penting orangtua dalam membatasi waktu anak bermain hp di gadget. Orangtua bisa mengarahkan anak untuk bisa belajar dengan baik. Semua itu bisa berhasil diupayakan jika orang tua mengerti akan pentingnya berdiskusi dengan anak untuk kembangkan diri.
Komentar Terbaru