Perlawanan rakyat Maluku merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Semua bentuk Gerakan perlawanan tidak lahir dengan sendirinya. Namun ada penyebab, pencetus dan latar belakangnya tersendiri. Secara umum terjadinya perlawanan rakyat terhadap segala bentuk penjajahan dikarenakan hal prinsip.
Faktor prinsip paling utama adalah kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak penjajah, baik oleh Portugis, Belanda atau juga kongsi dagang VOC.
Jika menilik sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah maka tak lepas dari perjuangan rakyat Maluku dalam melawan penjajahan Portugis dan Belanda. Penjajahan Portugis dan Belanda yang menginjakkan kakinya di Indonesia utamanya karena melihat kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah. Baik dari hasil pertanian, perkebunan dan kekayaan alam lainnya.
Belanda dengan membawa bendera VOC, semua kekayaan alam di daerah-daerah di tanah air dieksploitasi. Termasuk di Maluku. Semua itu dipergunakan untuk kepentingan penjajah Belanda. Sedangkan rakyat pribuminya sendiri dibiarkan hidup sengsara. Inilai cikal bakal timbulnya perlawanan rakyat Maluku.
Melihat penderitaan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh penjajah Portugis dan Belanda membuat rakyat Maluku melakukan perlawanan terhadap penjajahan Portugis dan Belanda.
Rakyat Maluku merasakan sekali begitu sengsara kehidupan ketika penjajahan portugis dan Belanda terus berlangsung di Maluku. Beberapa tokoh Maluku bertekad melawan penjajahan Belanda dan Portugis di Indonesia yang bersikap sewenang-wenang terhadap pribumi.
Berita perlawanan rakyat Maluku kepada pihak penjajah pun mulai tersebar luas ke berbagai wilayah di tanah air. Hal tersebut memicu perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah di tanah air kepada pihak penjajah secara bersamaan.Seperti perlawanan rakyat di Aceh, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali hingga Banten.
Semua perlawanan rakyat Indonesia di setiap daerah tersebut bertujuan sama. Adapun tujuan utamanya dalam rangka melawan keserakahan, penindasan dan kezaliman penjajah Portugis atau Belanda. VOC sebagai kepanjangan tangan Belanda turut serta menambah kesengsaraan bagi rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mengukir indah pada beberapa perlawanan rakyat Maluku dalam melawan penjajahan Belanda kala itu. Seperti perlawanan yang dilakukan oleh Pattimura. Atas jasa-jasanya, Pattimura dijadikan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.
Negara Indonesia terkenal sebagai suatu kawasan yang sangat subur. Berbagai hasil pertanian dan perkebunan serta kehutanan melimpah ruah. Ditambah lagi dengan kekayaan alam dari segi perikanan dan kelautan. Hal tersebut membuat daya tarik bagi bangsa lain untuk memguasai wilayah Indonesia. Salah satu negara yang tertarik untuk menguasai dan menjajah Indonesia adalah Portugis dan Belanda.
“Segala bentuk penindasan dan kezaliman harus dihilangkan. Kemudian berganti dengan keadilan dan kesejahteraan.” Begitulah yang dicita-citakan oleh rakyat Indonesia. Sehingga ketika terjadi penindasan dan penjajahan Portugis dan Belanda kepada rakyat Maluku maka berbagai perlawanan digelorakan oleh tokoh-tokoh masyarakat Maluku setempat.
Seperti yang terjadi pada perjuangan dan perlawanan rakyat Maluku kepada penjajah Portugis yang dipinpin oleh Sultan Khairun. Begitu juga perlawanan terhadap Belanda yang dipimpin oleh Pattimura.
Sedangkan di daerah Aceh, bentuk perlawanan rakyat Aceh kepada penjajah Belanda dipimpin oleh Teuku Umar. Sepeninggal Teuku Umar dilanjutkan oleh istrinya, Cut Nyak Dien. Pada mulanya bala tentara penjajah Belanda kewalahan dalam menghadapi gerakan perlawanan rakyat Indonesia dari berbagai daerah terutama Aceh.
Namun seiring berjalan waktu, perlawanan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Cut Nyak Dien mulai meredup atau melemah hingga bisa diatasi dengan baik oleh tentara Belanda. Pimpinan perlawanan Aceh, Cut Nyak Dien pun berhasil ditangkap dan dibuang ke Sumedang sampai meninggal dunia di Sumedang.
Begitu pula yang terjadi pada gerakan perlawanan rakyat Maluku yang bisa diatasi oleh bala tentara penjajah Belanda. Namun demikian, semangat kemerdekaan dan terbebas dari penindasan terus digelorakan oleh Pattimura. Sampai pada tanggal 17 Agustus 1945, negara Indonesia dinyatakan sebagai negara merdeka.
Sejarah revolusi Indonesia melahirkan banyak pahlawan bagi Indonesia. Walaupun cita-citanya saat itu belum terwujud secara baik, namun cukup menginspirasi banyak pemuda dan pemudi. Pada pemuda dan pemudi Indonesia tersadar untuk meneruskan cita-cita pahlawan tersebut. Pada akhirnya dengan kerja keras dan perjuangan dari semua elemen masyarakat terbentuklah negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat penuh.
Bagi anda yang duduk di bangku sekolah dasar, SMP atau SMA tentu sangat perlu mengetahui sejarah bangsa Indonesia. Seperti kronologi, sejarah, latar belakang dan tujuan perlawanan rakyat Maluku kepada penjajah Belanda. Untuk mengetahui lebih lengkap semua itu maka anda bisa membaca buku sejarah bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai dan bersahabat dengan tamu yang datang. Namun jika tamu yang datang melakukan penjajahan dan penindasan maka rakyat Maluku akan melakukan perlawanan. Sebagaimana halnya yang terjadi kepada bala tentara penjajah Belanda yang hendak menguasai Maluku, Indonesia.
Segala sumber kekayaan Indonesia dari hasil pertanian dan perkebunan dibawa oleh Belanda melalui VOC secara paksa. Penindasan rakyat jelata oleh penjajah Belanda membuat berbagai gerakan perlawanan muncul di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pattimura.
Dari sinilah dapat diketahui yang menjadi latar belakang perlawanan rakyat Maluku adalah penindasan yang dilakukan oleh penjajah Belanda. Ternyata bukan hanya daerah Maluku saja yang rakyatnya melakukan perlawanan. Tapi di seluruh daerah di tanah air serentak bersatu dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Diantara banyak aksi perlawanan rakyat Indonesia kala itu terhadap penjajah Belanda, maka yang tenar salah satunya adalah perlawanan dan perjuangan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura.
Berikut ini beberapa latar belakang perlawanan rakyat Maluku kepada pihak penjajah Belanda kala itu.
KehadiranVOC yang melakukan monopoli di Maluku dalam perdagangan dan upaya menguasai seluruh kekayaan alam di Maluku yang kaya hasil bumi. Semua itu menjadikan semangat rakyat Maluku bergelora menentang kehadiran Belanda. Karena mereka yakin kedatangan Belanda ke Maluku akan semakin bertambah sengsara rakyat Maluku.
Latar belakang perlawanan rakyat Maluku atau Pattimura selanjutnya adalah menolak kedatangan Belanda. Karena rakyat Maluku sudah mengetahui bahwa kedatangan Belanda ke daerahnya bisa mengakibatkan kerugian pada mereka. Hal tersebut tak terlepas dari pengalaman sebelumnya.
Pada masa lalu pihak Belanda datang ke Maluku sambil membawa bendera VOC yang justru menindas rakyat. Ditambah dengan ketidaksukaan kehadiran Belanda d Indonesia membuat munculnya perlawanan Pattimura.
Terdapatnya peraturan wajib dari pihak Belanda kepada rakyat Indonesia untuk kerja paksa dan penyerahan wajib dalam bentuk ikan asin, dendeng dan kopi.
Perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Maluku kepada penjajah Belanda tentu mempunyai tujuannya tersendiri. Berikut ini beberapa tujuan perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Sultan Khairun maupun Pattimura yang sangat menginspirasi.
Demikianlah tujuan-tujuan pokok perlawanan rakyat Maluku. Perlawanan tersebut mampu membuahkan hasil yang baik dengan berbagai rakyat Indonesia di berbagai daerah melakukan gerakan perlawanan yang sama untuk mendapatkan tujuan yang sama.
Perlawanan rakyat Maluku terhadap para penjajah yang datang ke Maluku berlangsung sengit dalam beberapa tahap. Namun secara garis besar, bentuk perlawanan rakyat kepada pihak penjajah terbagi pada dua tempat dan waktu.
Berikut ini kronologi perlawanan rakyat Maluku dalam dua fase yang perlu kalian ketahui.
Tahap pertama kedatangan penjajah Portugis ke Maluku pada tahun 1565. Sebelumnya di tahun 1511, bangsa Portugis melaksanakan kegiatan pelayaran dalam rangka tujuan pencarian rempah-rempah. Adapun tujuannya adalah tiba di Indonesia pada bagian timur tepatnya Maluku yang terkenal dengan sumber kekayaan alam rempah-rempah yang melimpah.
Kedatangan bangsa Portugis ke Maluku di tahun 1512 disambut sangat ramah oleh para penduduk dan raja-raja Maluku. Seiring dengan itu, terjalinlah perjanjian kerjasama perdagangan antara Portugis dan raja-raja Maluku.
Tak berlangsung lama, datang juga bangsa Spanyol ke Maluku. Kemudian diterima baik oleh kerajaan Tidore atau Sultan Al Mansur. Hal ini menimbulkan persaingan dagang. Bangsa Portugis secara luas melakukan protes atas tindakan bangsa Spanyol yang juga melakukan kerjasama perdagangan rempah-rempah dengan penduduk Maluku.
Atas ketegangan tersebut memicu timbulnya peperangan antara Portugis dan Spanyol. Kemudian untuk mengakhiri peperangan dibuatlah perjanjian Saragosa. Salah satu isinya adalah megharuskan bagi bangsa Spanyol meninggalkan Maluku dengan imbalan uang 350 ribu bukit emas.
Dengan perginya bangsa Spanyol membuat bangsa Portugis lebih leluasa dan merasa berkuasa dalam menjalankan perdagangan rempah-rempah di Maluku sesuai kehendaknya. Bangsa Portugis mulai bertindak kejam dan sewenang-wenang kepada raja dan orang-orang Maluku.
Saat itu Sultan Khairun merasakan kesewenangan-wenangan, kekejaman dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa Portugis kepada rakyat dan raja Maluku. Sehingga Sultan Khairun memutuskan mengadakan perlawanan terhadap kehadiran bangsa Portugis di Maluku di tahun 1565.
Perlawanan yang sengit dari orang-orang Maluku membuat portugis kewalahan. Hingga diadakan perjanjian damai di daerah kekuasaan Portugis. Pada saat perundigan tersebut, Sultan Khairun ditangkap dan dibunuh.
Kronologi perlawanan rakyat Maluku tahap kedua addalah pada tahun 1817. Ini merupakan perlawanan kepada penjajah Belanda. Semua itu dilatarbelakangi oleh kekejaman dan penindasan yang dilakukan oleh pihak Belanda yang menyengsarakan penduduk Maluku. Perlawanan rakyat tersebut dipimpin oleh Pattimura.
Perlawanan rakyat Maluku yang dilakukan berupa protes hingga penyerangan secara fisik menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif.
Tanpa panjang lebar, berikut ini beberapa dampak negatif akibat perlawanan yang dilakukan rakyat Maluku meliputi:
Sedangkan akibat perlawanan rakyat Maluku juga bisa berdampak positif. Berikut ini dampak positif perlawanan dari rakyat Maluku.
Demikian ulasan tentang perlawanan rakyat Maluku, dari latar belakang, tujuan maupun kronologinya. Semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi penerus bangsa. Jika tertarik memperdalam pelajaran sejarah, kalian dapat mengikuti bimbel atau les privat yang ada.
Kecerdasan linguistik merupakan salah satu dari berbagai jenis kecerdasan dalam teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence)…
Jenjang pendidikan dokter merupakan tahapan pendidikan yang harus dilalui dan diperlukan untuk menghasilkan para profesional…
Jurusan di sekolah penerbangan cukup beragam sesuai dengan kebutuhan industri penerbangan yang makin meningkat. Namun…
Kecerdasan kinestetik pada dasarnya merupakan bagian dari teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh Howard Gardner.…
Kuliah peternakan saat ini menjadi salah satu pilihan yang semakin popular dan menarik minat para…
Komunitas guru umumnya memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan dan pengembangan profesional para…