Pola keruangan desa, apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar istilah itu? Tentu saja ini merupakan hal-hal yang terkait dengan wilayah pedesaan. Selama ini, setiap keruangan wilayah desa mempunyai polanya masing-masing.
Jika ditanya tentang pola keruangan desa, umumnya orang yang sehari-hari ada di pedesaan tentu sudah memahami secara baik. Suasana keruangan pedesaan sangat jauh dan berbeda sekali dengan suasana di perkotaan.
Suasana di pedesaan masih banyak lahan kosong, kebun atau pekarangan rumah yang luas. Namun untuk kondisi ruangan di perkotaan hal itu sudah sangat sulit didapatkan. Suasana kota adalah lingkungan yang sudah sesak dan ramai oleh aktivitas manusia dengan jumlah penduduk yang padat.
Daftar Isi
Pengertian Keruangan Desa
Apa pengertian keruangan desa? Pola keruangan desa adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan desa. Tentu setiap orang mengenal kuat dengan namanya desa dan bagaimana dengan keruangan pada desa.
Desa adalah suatu kawasan yang masih sangat hijau atau alami. Di desa sangat banyak dan melimpah sumber bahan pangan. Hal tersebut diakibatkan oleh lahannya yang masih sangat subur, luas dan alami.
Yang menjadi ciri khas dari suasana pedesaan masih banyaknya lahan untuk digarap. Seperti kebun, sawah, dll. Oleh karena itu, profesi kebanyakan orang desa adalah bertani, berkebun hingga beternak.
Ada banyak hal yang berkaitan sekali dengan desa. Salah satunya adalah kesederhanaan. Lingkungan desa dan masyarakatnya masih sangat sederhana. Lingkungan desa mempunyai karakter jiwa kebersamaan dan kekeluargaan masih sangat tinggi. Hal berikutnya yang berkaitan dengan desa adalah sifat dan nuansanya yang masih tradisional.
Semua hal yang terdapat di desa menjadi ciri khas pedesaan. Apa-apa yang terdapat di desa seringkali menjadi suatu hal yang sebaliknya terdapat di kota. Sedangkan semua hal yang diidentikkan dengan desa menjadi suatu hal yang disebut dengan pola keruangan desa. Adapun banyak segi lain yang menjadi ciri khas dari keruangan desa.
Seiring dengan kemajuan jaman, desa mulai banyak berubah dan berkembang. Berbagai fasilitas modern layaknya kota seringkali sudah dibangun di pedesaan. Sebuah desa yang asalnya terisolir menjadi mudah dijangkau oleh semua orang. Aktivitas manusia di suatu desa menjadi lebih tinggi.
Pendek kata, saat sekarang desa mulai sedikit berubah menjadi lebih maju dan berkembang layaknya kota. Hal tersebut berkat dukungan dan perhatian pemerintah pusat terhadap desa.
Apa Itu Desa?
Untuk mengenal pola keruangan desa secara lebih lengkap dapat dimulai dari mengetahui pengertian apa itu desa secara bahasa. Dilihat dari segi bahasa, kata desa asal mula katanya dari bahasa sansekerta yakni “dhesi” yang berarti tempat kelahiran.
Dengan demikian, desa mengandung makna sebagai tempat kelahiran. Banyak orang di kota yang berasal dari desa atau dilahirkan di desa. Desa yang selama ini dikenal oleh manusia umumnya bersifat fisik. Padahal ada lagi yang menjadi ciri khas pola keruangan desa. Hal tersebut menyangkut budaya dan adat istiadat serta karakter masyarakatnya.
Berbagai pakar memberikan pandangannya masing-masing mengenai pola keruangan desa. Salah satunya Bintarto. Berdasakan definisi yang diutarakan Bintaro bahwa desa adalah suatu kesatuan dalam sosial, politik, budaya, dan geografi pada suatu wilayah dalam tempo yang lama.
Adapun berdasarkan Undang-Undang no 22 tahun 1999 dijelaskan pengertian desa secara lebih lengkap. Desa adalah suatu wilayah yang tertata secara baik. Masyarakatnya mempunyai hukum dan kewenangan untuk menentukan nasibnya sendiri.
Desa mempunyai ciri khas yang menjadi identitas desa dan berlainan dengan kota. Tanpa panjang lebar, berikut ini ciri-ciri dari desa, antara lain :
1.Alami
Hal pertama yang menjadi ciri pola keruangan desa adalah masih sangat alami dan berdekatan sekali dengan alam. Pekerjaan dan aktifitas sehari-hari masyarakatnya berdekatan dan berkaitan erat dengan alam. Misalkan profesi sebagai petani, peternak, usaha perikanan dan profesi lainnya yang masih bergantung dan mengandalkan kondisi alam.
2,Jumlah penduduk sedikit
Hal berikutnya yang menjadi pola keruangan desa dilihat dari jumlah atau populasi penduduk. Jumlah penduduk di desa lebih sedikit ketimbang jumlah populasi manusia di perkotaan. Bahkan banyak orang di desa memilih bekerja dan berusaha di kota.
3,Mobilitas sangat rendah
Selanjutnya yang menjadi ciri khas pola keruangan desa adalah mobilitas penduduknya yang sangat rendah. Hal tersebut didukung oleh sedikitnya lapangan kerja di desa dan berbagai sarana publik di desa umumnya masih sangat terbatas dan jauh dari pedesaan.
Seringkali untuk memenuhi kebutuhannya masyarakat desa harus pergi jauh menuju kota untuk mendapatkan kebutuhan yang lebih lengkap dalam segi fasilitas dan layanan. Semua hal tersebut membuat aktifitas dan mobilitas warga desa rendah sekali ketimbang masyarakat perkotaan.
4.Solidaritas tinggi
Pola keruangan desa selanjutnya adalah masyarakat desa cenderung memiliki solidaritas lebih tinggi ketimbang masyarakat kota. Karena hal tersebut diakibatkan dengan masyarakatnya yang masih homogen. Berbeda sekali dengan masyarakat kota yang lebih heterogen yang berasal dari berbagai latar belakang, adat, suku dan lainnya.
Disamping itu, di desa sangat tinggi interaksi masyarakatnya dengan sesama anggota masyarakat yang lain. Hal tersebut bertujuan agar saling mengenal dan membantu satu sama lain secara lebih intens.
Struktur Keruangan Desa
Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, desa mempunyai beberapa fungsi dan peranan penting. Untuk lebih memahami pola keruangan desa, berikut ini fungsi-fungsi dari struktur keruangan desa yang penting diketahui.
1.Mitra pembangunan
Hal pertama dari fungsi desa adalah desa sebagai mitra pembangunan bagi perkotaan. Berbagai bahan-bahan pertanian, perkebunan dan perikanan umumnya berasal dari desa. Semua produk hasil pertanian, perkebunan atau perikanan yang berasal dari desa umumnya siap mensuplay kebutuhan masyarakat kota yang banyak dan heterogen.
2.Sumber tenaga kerja
Fungsi desa selanjutnya adalah sebagai mitra kota dalam penyediaan tenaga kerja. Ada banyak tenaga kerja produktif di desa yang bisa bekerja secara produktif di perkotaan. Tak aneh pula jika di desa para kawula mudanya lebih banyak memilih bekerja di kota sebagai buruh atau pedagang dengan penghasilan yang lebih menjanjikan ketimbang bekerja di desa.
3.Melestarikan kearifan lokal
Fungsi dari sebuah desa yang tak kalah penting adalah sebagai tempat untuk melestarikan kearifan lokal. Sosial budaya desa yang masih tradisional dan nilai-nilai luhur dari budaya desa tetap dijunjung tinggi dan dilestarikan.
Itulah beberapa fungsi dari struktur keruangan desa. Selama ini beberapa fungsi desa tersebut dapat dipertahankan secara baik sampai saat ini. Namun setiap desa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jenis Jenis Desa
Untuk lebih mengetahui tentang pola keruangan desa, berikut ini beberapa jenis desa, antara lain :
1.Desa Swadaya
Desa Swadaya adalah jenis desa yang paling simpel. Kegiatan dari masyarakat desa swadaya sangat bergantung pada alam seluruhnya. Begitu pula pada jenis pekerjaan yang tedapat di desa ini masih homogen.
Sedangkan dilihat dari segi produktifitas warganya sangat rendah. Contoh desa swadaya adalah desa suku Baduy dan desa Anak Dalam.
2.Desa Swakarya
Yang disebut desa swakarya adalah sebuah pedesaan yang mampu menjalankan sistem pemerintahan mandiri. Berbagai pekerjaan di desa ini lebih bervariasi ketimbang pekerjaan di desa swadaya.
Namun yang menjadi ciri dari desa swakarya pada umumnya adat istiadat mulai agak longgar. Untuk contoh desa swakarya umumnya dapat ditemui di desa-desa yang terdapat di Kalimantan.
3.Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang bersifat mandiri. Hal tersebut dilihat dari segi sarana dan prasarana yang dimiliki desa tersebut sudah sangat lengkap. Administrasi desa dapat dikelola secara baik. Adapun pekerjaan di desa swadaya umumnya lebih banyak bergerak dalam bidang yang bersifat sektor jasa.
Dengan penjelasan jenis-jenis desa tersebut dapatlah diketahui secara jelas termasuk kategori jenis desa apa yang ditempati oleh seseorang.
Pola Keruangan Desa
Desa merupakan salah satu bagian penting dalam sistem pembangunan di Indonesia. Walaupun pembangunan lebih banyak berkembang di perkotaan. Namun seiring dengan lahirnya undang-undang desa membuat pedesaan menjadi salah satu wilayah yang juga ikut diperhatikan.
Bahkan pemberian anggaran keuangan bagi desa lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Berbagai program dilaksanakan oleh pemerintah untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia masyarakat desa.
Pola keruangan desa sangat tampak dari sifatnya yang agraris. Agraris itu sendiri bermakna pertanian. Jadi, hal yang berkaitan dengan desa adalah suatu tempat yang masih banyak lahan pertanian, dan perkebunan untuk bercocok tanam. Sehingga setiap warganya dapat lebih leluasa bercocok tanam.
Hal inilah yang membuat desa sebagai lumbung pangan nasional. Semua kebutuhan pangan seperti beras di kota dan lain-lain berasal dari wilayah pedesaan.
Bisnis dan usaha yang dilakukan oleh orang-orang desa kebanyakan adalah dalam sektor pertanian. Bagi yang tak mempunyai lahan pertanian maka ia bisa berprofesi sebagai buruh pertanian. Sedangkan bagi mereka yang mempunyai lahan pertanian bisa mendapatkan produk pertanian dengan mempekerjakan orang desa untuk menanami lahannya dengan produk pertanian bernilai jual tinggi.
Struktur Ruang Desa dan Kota
Struktur ruang desa dan kota tampak sekali perbedaannya. Struktur dan pola keruangan desa sangat tampak dari udara di sekitarnya yang masih sangat segar dan alami. Tidak ada sama sekali polusi udara yang kental layaknya di kota.
Hal tersebut didukung oleh jumlah kendaraan bermotor yang berlalu lalang di desa lebih sedikit. Sedangkan dari segi jumlah tumbuhan dan pepohonan yang sangat lebat dan rindang yang menyajikan oksigen udara yang bersih setiap hari.
Struktur ruang desa berikutnya terlihat dari pesawahan yang luas dapat dijumpai di sekelilingnya. Ruang desa yang luas tersebut dari segi lahan tanah yang kosong dan ditanami tanaman membuat aktivitas masyarakatnya lebih leluasa di luar ruangan rumah.
Dengan adanya lahan yang luas membuat sebagian besar warga masyarakatnya memilih profesi sebagai petani atau peternak. Kesan ruang desa yang terpencil dan jauh dari segi teknologi canggih mulai hilang. Karena di desa juga sudah mulai tersedia berbagai teknologi mutakhir. Seperti jaringan internet dengan kualitas sinyal yang baik.
Berbagai layanan internet dan nelepon sudah mulai bisa dipergunakan di desa secara baik. Tak lama kemudian, diperkirakan kelak pada pola keruangan desa akan menyamai pola keruangan kota dari segi kelengkapan fasilitas dan layanan. Namun demikian, budaya masyarakat desa yang luhur tetap akan dipelihara baik sebagai identitas dan karakteristik pedesaan.
Setelah mengetahui bagaimana bentuk struktur ruang desa, untuk mengakhiri artikel ini dilanjutkan dengan pembahasan singkat bagaimana bentuk struktur ruang kota.
Struktur Ruang Kota
Berbeda dengan pola keruangan desa, struktur ruang kota dapat dijelaskan dengan jelas.Situasi kota dan desa sangat berlainan. Suasana di desa pada saat siang hari sangat sepi. Hal tersebut karena aktivitas warganya kebanyakan berada di sawah atau kebun. Pada waktu sore hari mulailah warga kembali normal di rumah masing-masing.
Sedangkan situasi di kota, pada waktu pagi hari, di jalan raya lalu lalang kendaraan bermotor sangat ramai dan padat. Hingga menimbulkan kemacetan jalan raya. Aktifitas warga kota mulai beranjak sibuk saat pagi hari.
Sejumlah orang di perkotaan berangkat kerja menuju ke kantornya masing-masing untuk mendapatkan uang. Sedangkan sebagian lagi, warga masyarakat yang berusia lebih muda yakni para pelajar berangkat ke sekolah masing-masing untuk menuntut ilmu.
Demikian artikel tentang pola keruangan desa, baik pengertian maupun perbadaan struktur ruang desa dan kota. Jika kalian ingin mengenal dan memahami pokok materi ini bisa mengikuti les privat SMA terdekat yang ada di wilayah kalian. Semoga bermanfaat.
Komentar Terbaru