Mendengar istilah senyawa kovalen polar mungkin masih asing di telinga kebanyakan orang. Orang yang mengenal atau familiar terhadap istilah ini adalah mereka yang bergelut dalam dunia kimia.
Senyawa jenis kovalen polar merupakan salah satu istilah yang terdapat pada ilmu kimia. Bagi siswa-siswi yang sedang mengenyam bangku pendidikan formal di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) pastinya akan menemukan dengan materi ini yang harus dipelajari di kelas 7 pada mapel Kimia SMP.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen antara dua atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang signifikan. Keelektronegatifan adalah kemampuan sebuah atom untuk menarik pasangan elektron bersama-sama dalam sebuah ikatan kovalen.
Dalam senyawa ini atom dengan keelektronegatifan yang lebih tinggi menarik pasangan elektron lebih kuat. Sehingga menghasilkan muatan parsial negatif pada atom tersebut dan muatan parsial positif pada atom yang lebih rendah keelektronegatifannya. Oleh karena itu, senyawa kovalen polar memiliki momen dipol yang signifikan karena terdapat muatan parsial positif dan negatif pada molekulnya.
Contoh senyawa kovalen polar adalah air (H2O), yang terdiri dari ikatan kovalen antara atom hidrogen dan oksigen. Oksigen lebih elektronegatif daripada hidrogen sehingga menyebabkan terjadinya muatan parsial negatif pada oksigen dan muatan parsial positif pada hidrogen.
Hal ini menjadikan air sebagai senyawa polar yang dapat berinteraksi dengan senyawa polar lainnya. Seperti senyawa ionik dan senyawa kovalen polar lainnya.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen antara dua atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar sehingga elektron-elektron dalam ikatan kovalen tersebut tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Sehingga terdapat muatan parsial pada masing-masing atom dalam molekul tersebut.
Dalam bahasa Indonesia, “kovalen” berarti ikatan kovalen, yaitu jenis ikatan kimia di mana elektron-elektron yang dipakai untuk membentuk ikatan bersama-sama dimiliki oleh kedua atom.
Sedangkan “polar” berarti memiliki kutub, yaitu muatan listrik yang terdapat pada salah satu atau kedua ujung suatu molekul karena adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang membentuk molekul tersebut.
Jadi, secara keseluruhan, senyawa kovalen polar dapat diartikan sebagai senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen antara dua atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar. Sehingga elektron-elektron dalam ikatan kovalen tersebut tertarik lebih kuat ke salah satu atom, sehingga terdapat muatan parsial pada masing-masing atom dalam molekul tersebut.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa kovalen yang terbentuk dari atom-atom non logam yang memiliki keelektronegatifan yang berbeda. Dalam senyawa kovalen polar, elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen biasanya tidak terbagi sama rata antara atom-atom yang membentuk senyawa.
Atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi akan menarik pasangan elektron dengan lebih kuat, sehingga pasangan elektron lebih dekat dengan atom tersebut. Hal ini menyebabkan muatan negatif pada senyawa tersebut tidak terbagi sama rata antara atom-atom yang membentuknya.
Akibatnya, senyawa ini memiliki momen dipol yang dapat menunjukkan adanya muatan parsial positif dan negatif pada molekul tersebut.
Contoh senyawa kovalen polar adalah air (H2O), yang terbentuk dari atom hidrogen dan oksigen. Atom oksigen memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi daripada atom hidrogen, sehingga elektron dalam ikatan kovalen H-O ditarik lebih kuat oleh atom oksigen.
Hal ini menyebabkan senyawa air memiliki muatan parsial negatif pada atom oksigen dan muatan parsial positif pada atom hidrogen, sehingga molekul air bersifat polar.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa di mana atom-atom yang terlibat dalam ikatan kovalen berbagi elektron dengan tidak merata. Sehingga terdapat muatan parsial positif dan negatif pada masing-masing atom dalam ikatan tersebut. Hal ini disebabkan karena perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang terlibat dalam ikatan tersebut.
Menurut para ahli, senyawa jenis kovalen polar memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut, antara lain:
Setiap senyawa pada unsur kimia mempunyai karakteristiknya masing-masing. Begitu juga pada senyawa kovalen polar yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut ini.
Senyawa kovalen polar memiliki ciri-ciri yang penting untuk diketahui para siswa, yaitu sebagai berikut:
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik pasangan elektron pada ikatan kovalen. Jika perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang membentuk senyawa cukup besar, maka senyawa tersebut akan bersifat polar.
Momen dipol adalah besarnya beda muatan positif dan negatif yang terjadi di dalam senyawa polar. Hal ini terjadi karena adanya distribusi elektron yang tidak merata pada ikatan kovalen.
Senyawa kovalen polar akan mudah larut dalam pelarut polar seperti air, dan tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti minyak.
Memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa kovalen nonpolar yang memiliki massa molekul yang sama. Hal ini terjadi karena interaksi antarmolekul pada senyawa kovalen polar lebih lemah dibandingkan dengan senyawa kovalen nonpolar.
Karena senyawa tersebut terurai menjadi ion-ion yang dilengkapi dengan muatan parsial positif dan negatif ketika larut dalam air.
Senyawa jenis kovalen polar biasanya bersifat reaktif karena adanya muatan parsial pada atom-atom penyusunnya.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen di mana atom-atom yang terlibat dalam ikatan tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang signifikan. Sehingga konfigurasi elektron yang terlibat dalam ikatan tidak berbagi secara merata antara kedua atom tersebut.
Berikut ini beberapa manfaat dari adanya senyawa kovalen polar, antara lain:
Senyawa kovalen polar seperti air, etanol, dan aseton dapat digunakan sebagai pelarut karena memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa polar lainnya seperti gula, garam, dan asam amino.
Kovalen polar juga dapat digunakan sebagai surfaktan atau bahan yang membantu mengurangi tegangan permukaan dan memfasilitasi pencampuran antara dua senyawa yang tidak mudah bercampur, seperti air dan minyak.
Beberapa kovalen polar seperti aspirin dan amonia merupakan senyawa yang penting dalam pembuatan obat-obatan dan produk-produk farmasi lainnya.
Senyawa kovalen polar juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti dalam pembuatan bahan bakar, plastik, dan bahan kimia lainnya.
Senyawa kovalen polar seperti air, glukosa, dan protein merupakan senyawa penting dalam proses biologi seperti dalam transportasi nutrisi dan oksigen di dalam tubuh.
Contoh senyawa kovalen polar meliputi air (H2O), amonia (NH3), dan asam klorida (HCl) serta alkohol. Berikut ini adalah beberapa contoh dari senyawa kovalen polar beserta dengan ikatan dan elektronegativitasnya selengkapnya.
Ikatan: O-H
Elektronegativitas: O = 3.44, H = 2.2
Penjelasan: Air adalah senyawa jenis kovalen polar yang terbentuk dari ikatan antara atom hidrogen (H) dan atom oksigen (O). Karena oksigen lebih elektronegatif daripada hidrogen, maka atom oksigen menarik pasangan elektron menuju arahnya sehingga memperoleh muatan negatif parsial. Sebaliknya, hidrogen kehilangan pasangan elektron menuju arah oksigen sehingga memperoleh muatan positif parsial. Akibatnya, molekul air memiliki momen dipol yang signifikan.
Ikatan: N-H
Elektronegativitas: N = 3.04, H = 2.2
Penjelasan: Amonia adalah kovalen polar yang terbentuk dari ikatan antara atom hidrogen (H) dan atom nitrogen (N). Karena nitrogen lebih elektronegatif daripada hidrogen, maka atom nitrogen menarik pasangan elektron menuju arahnya sehingga memperoleh muatan negatif parsial. Sebaliknya, hidrogen kehilangan pasangan elektron menuju arah nitrogen sehingga memperoleh muatan positif parsial. Akibatnya, molekul amonia juga memiliki momen dipol yang signifikan.
Ikatan: H-Cl
Elektronegativitas: H = 2.2, Cl = 3.16
Penjelasan: Asam klorida adalah senyawa jenis kovalen polar yang terbentuk dari ikatan antara atom hidrogen (H) dan atom klor (Cl). Karena atom klor lebih elektronegatif daripada hidrogen, maka atom klor menarik pasangan elektron menuju arahnya.Sehingga memudahkan bagi seseorang dalam memperoleh muatan negatif parsial. Sebaliknya, hidrogen kehilangan pasangan elektron menuju arah klor sehingga memperoleh muatan positif parsial. Akibatnya, molekul asam klorida juga memiliki momen dipol yang signifikan.
Ikatan: C-H, C-O, O-H
Elektronegativitas: C = 2.55, H = 2.2, O = 3.44
Penjelasan: Metanol adalah kovalen polar yang terbentuk dari ikatan antara atom hidrogen (H), atom karbon (C), dan atom oksigen (O). Karena oksigen lebih elektronegatif daripada karbon dan hidrogen, maka atom oksigen menarik pasangan elektron menuju arahnya sehingga memperoleh muatan negatif parsial. Sebaliknya, atom hidrogen dan karbon kehilangan pasangan elektron menuju arah oksigen sehingga memperoleh muatan positif parsial.
Demikian penjelasan tentang senyawa kovalen polar, baik pengertian, sifat, ciri hingga contohnya. Untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran Kimia kamu bisa mengikuti les privat terbaik yang ada di kota kalian. Semoga bermanfaat.
Informasi tentang jadwal SIMAK UI banyak dicari para siswa SMA atau SMTA yang ingin melanjutkan…
Passing grade UI merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kelulusan calon mahasiswa di Universitas…
Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang dipindahkan oleh suatu unsur dalam…
Senyawa non polar adalah jenis senyawa yang memiliki ikatan kovalen antara atom-atomnya dengan distribusi elektron…
Apa itu program studi penting untuk diketahui para siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan…
Cara menentukan konfigurasi elektron merupakan salah satu materi yang dibahas pada mata pelajaran Kimia di…