Sifat koligatif larutan menunjuk pada karakteristik larutan yang tak memiliki ketergantungan terhadap segala macam zat yang terlarut. Namun ketergantungan ini hanya terjadi dalam konsentrasi zat yang terlarut. Adapun hukum yang menjadi dasar dari karakteristik larutan ini adalah hukum Roult.

Ada banyak hal yang dipelajari dari mata pelajaran kimia. Dari hal materi yang sudah sangat familiar hingga materi yang masih sangat asing di telinga. Salah satu materi pada mapel atau mata pelajaran kimia adalah sifat koligatif pada larutan.

Materi pelajaran ini dipelajari ketika siswa sedang belajar pada mata pelajaran kimia IPA pada tingkat SMA dan sederajat. Karakter koligatif pada larutan berhubungan dengan berbagai macam zat larutan. Pada karakteristik koligatif terlarut terdapat sejumlah istilah yang nyaris serupa namun sesungguhnya berbeda.

Mengenal  Sifat Koligatif Larutan

Untuk mengenal lebih lengkap tentang apa itu sifat koligatif larutan maka anda bisa mengkajinya terlebih dahulu dari mulai pengertian secara bahasa. Adapun menurut bahasa,  kata koligatif asal mulanya dari bahasa latin yang bermakna kumpul bersama-sama. Oleh karena itu, karakteristik koligatif mempunyai ketergantungan terhadap pengaruh yang sifatnya kolektif pada segala partikel.

apa saja penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari

Dari penjelasan tersebut, dapatlah anda pahami bahwasanya kian banyak suatu zat yang terlarut tentu karakterististik koligatif yang terdapatnya kian tinggi pula. Sifat koligatif larutan adalah suatu karakter yang melihat jumlah semata dan bukannnya melihat kualitas. Sehingga dapat ditelaah dari karakteristik larutan misalkan dari segi warna dan viskositas atau kekentalannya.

Suatu zat terlarut yang mempunyai karakter koligatif mesti mencukupi 2 hal. Kesatu adalah zat tersebut tak gampang melakukan penguapan. Pada akhirnya, tak menghasilkan apapun terhadap kontribusi uap. Adapun yang kedua adalah suatu zat larutan mesti tak larut  pada pelarut yang padat.

Bagaimana Sifat Koligatif Larutan Elektrolit?

Sifat koligatif larutan adalah sebuah karakter yang dimiliki di dalam sebuah larutan. Karakter zat itu sangat tak tergantung pada  komponen terlarut lain dan jenis zat larutan bersangkutan.

Pada dasarnya, sifat koligatif pada suatu larutan mempunyai 2 macam yakni sifat koligatif non elektrolit dan sifat koligatif elektrolit. Lalu bagaimana sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit?

Sifat koligatif pada larutan elektrolit diklasifikasikan suatu larutan yang bisa melakukan penghantaran  terhadap arus listrik secara benar dan lancar. Konsentrasi pada karakteristik koligatif larutan elektrolit lebih tinggi ketimbang pada larutan non elektrolit. Yang menjadi penyebabnya adalah sifat koligatif yang terdapat pada larutan elektrolit memiliki partikel dengan jumlah lebih banyak.

Misalkan pada berlangsungnya peristiwa titik beku di larutan garam yang mengalami penurunan lebih besar ketimbang pada senyawa glukosa.  Hal tersebut menjadi wajar sebab larutan garam termasuk larutan elektrolit. Adapun senyawa glukosa termasuk unsur larutan bukan elektrolit. Semua penjelasan berkaitan pembahasan ini diuraikan lebih lengkap oleh Van’t Hoff hingga memunculkan faktor Van’t Hoff.

Secara umum, sifat koligatif larutan elektrolit terurai ke dalam dua macam yakni larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. Adapun yang jadi perbedaannya adalah larutan elektrolit kuat memiliki unsur terionisasi secara menyeluruh. Adapun pada larutan elektrolit lemah pada bagian unsur senyawa mempunyai terionisasi secara sebagian saja.

Sifat koligatif larutan elektrolit merupakan sebuah senyawa larutan yang memiliki kandungan zat elektrolit di dalamnya. Sedangkan pengertian zat elektrolit yaitu sebuah zat kimia yang bisa diuraikan jadi ionisasi waktu terdapat pada larutan.

Larutan senyawa elektrolit mempunyai sejumlah partikel dengan muatan tertentu. Lebih tepatnya muatan positif dan juga muatan negatif. Partikel dengan muatan positif sering juga disebut ion positif. Sedangkan partikel yang memiliki muatan negatif sering dinamakan ion negatif.

Semua larutan elektrolit dengan kandungan muatan negatif atau positif mempunyai kemampuan tersendiri dalam segi melakukan penghantaran arus listrik secara baik. Disamping itu sifat koligatif pada larutan elektrolit juga mampu memproduksi reaksi listrik.

Apa Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit?

Sebenarnya, apa perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit? Sifat koligatif dari suatu larutan merupakan suatu karakteristik yang melekat kuat pada larutan tersebut. Namun penentuannya atas dasar jumlah partikel dan bukan atas dasar ukuran dan jenis zat.

Pada waktu terjadinya pelarutan pada air terhadap senyawa elektrolit maka akan terjadi penguraian sejumlah partikel. Misalkan pada senyawa kimia larutan  elektrolit pada garam.

sifat koligatif larutan

Jika larutan garam dimasukkan ke dalam air, maka pada proses penguraian zat larutan elektrolit akan berlangsung secara baik. Dimana terjadinya pembagian zat penyusunnya yakni Cl+ dan Na +.

Proses menguraikan zat garam itu mengakibatkan terjadinya penambahan  kuantitas partikel pada larutan. Semua sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dihitung berdasarkan rumus penurunan tekanan uap larutan, penurunan titik beku larutan, dan kenaikan titik didih larutan.

Sedangkan larutan senyawa pada non elektrolit merupakan  sebuah larutan yang zat terlarut di dalamnya tak mendapatkan ionisasi ataupun  penguraian di dalamnya. Hal tersebut mengakibatkan larutan non elektrolit tak mampu melakukan penghantaran arus listrik serta tak dapat memproduksi suatu reaksi kimia apapun.

Untuk perumpamaan yang paling simpel pada larutan bukan elektrolit  yaitu pada larutan glukosa ataupun larutan gula. Ketika gula dilakukan pelarutan pada air maka tak  akan berlangsung proses penguraian seperti pada larutan senyawa elektrolit. Hal tersebut mengakibatkan kuantitas partikel pada larutan selalu sama.

Apabila dilakukan perbandingan secara objektif maka sifat larutan koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit mempunyai kuantitas partikel yang berlainan. Kuantitas pada sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar jumlahnya ketimbang jumlah partikel pada larutan non elektrolit. Pada akhirnya membuat sifat koligatif pada larutan elektrolit lebih besar pula ketimbang larutan non elektrolit.

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Dalam dunia pendidikan pada mata pelajaran kimia mungkin kalian sudah diperkenalkan dengan sifat koligatif larutan. Materi ini terbagi pada larutan koligatif elektrolit dan non elektrolit. Keduanya mempunyai perbedaan masing-masing.

Lalu apa saja yang menjadi letak perbedaan dari karakteristik larutan koligatif elektrolit dan non elektrolit ? Karakter koligatif pada larutan merupakan suatu karakteristik atas dasar kuantitas jumlah partikel yang terdapat pada zat tertentu yang terlarut. Sehingga  tak memiliki ketergantungan terhadap ukuran maupun jenis zat yang sudah terlarut.

Sudah dipahami secara umum bahwasanya larutan adalah suatu campuran zat yang bersifat homogen. Dalam arti yang terdapat pada larutan bisa 2 zat hingga lebih zat yang sifatnya homogen.  Yang menjadi 2 unsur pokok dari larutan yakni zat terlarut dan zat pelarut.

Adapun pengertian tentang zat pelarut organik contohnya yang sering dipakai yaitu keton, etil asetat, ester, dan alkohol. Adapun zat terlarut untuk contohnya apapun itu suatu zat yang senantiasa mempengaruhi karakteristik koligatif larutan bersangkutan.

Berdasarkan penjelasan lengkap dari buku pedoman belajar kimia kelas 12 SMA disebutkan bahwa sifat koligatif larutan mempunyai sifat atau karakteristik berikut ini, antara lain: tekanan uap jenuh yang mengalami penurunan.

Pada waktu sebuah cairan pelarut dimasak pada suatu wajan yang bersifat tertutup dalam temperatur tersendiri maka  cairan pada wajan akan mengalami penguapan. Uap pada lingkaran wajan akan memasuki ruangan kosong. Pada akhirnya mencapai suatu titik jenuh.

Uap akan memunculkan reaksi tekanan. Hal itu selanjutnya dinamakan dengan tekanan uap titik jenuh. Namun pada saat campuran pelarut dimasukkan dengan senyawa terlarut yang tak gampang menimbulkan uap maka titik jenuh pada tekanan uap kian turun drastis.

Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Sifat Koligatif Larutan?

Tahukah kalian faktor apa saja yang mempengaruhi sifat koligatif larutan? Adapun faktor-fakor yang mempengaruhi sifat koligatif dari ilarutan, antara lain :

1.Jenis Pelarut

Jenis pelarut sangat mempengaruhi sifat koligatif yang mencakup berapa jumlah sifat dan jenis zat yang bisa dilarutkan.

2.Jumlah zat terlarut

Kapasitas dan kuantitas jumlah zat terlarut sangat mempengaruhi  dampak lemah dan kuatnya sifat koligatif larutan.  Kian banyak jumlah zat yang terlarut maka dampaknya kian kuat sifat koligatif dari  zat larutan tersebut.

bagaimana sifat koligatif larutan elektrolit

Contohnya anda menaburkan garam pada waktu masak rebusan air. Kian jumlah yang banyak dari suatu  zat garam yang dilarutkan  maka kian besar meningkatnya titik didih air. Penambahan garam pada air waktu pemanasan dan sebelumnya akan mempertinggi tingkat titik didih.

Pada akhirnya temperatur air waktu mendidih jadi lebih panas ketimbang yang semestinya. Sehingga anda bisa mengetahui bahwasanya jenis zat yang terlarut pada larutan tak mempengaruhi sama sekali terhadap sifat koligatif larutan.

Dari pengetahuan di atas dapat dipahami bahwasanya sifat koligatif yaitu sebuah karakteristik sifat yang dimiliki dan dipengaruhi oleh faktor besaran kuantitas zat yang terlarut.

Apa Saja Penerapan Sifat Koligatif Larutan Dalam Kehidupan Sehari-hari?

Tahukah kalian apa saja penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari? Ada berbagai macam contoh penerapan sifat-sifat koligatif pada larutan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya tentang proses terjadinya tekanan uap pelarut yang menurun.

Penerapan pertama dari sifat koligatif pada larutan yaitu pada penurunan tingkat tekanan  uap pelarut. Hal tersebut sangat berguna bagi kehidupan manusia seperti  memperoleh kolam apung yang mempunyai takaran garam lebih besar ketimbang nilai rata-rata garam yang hanya 34,5 permil. Disamping itu, membantu memperoleh benzene murni.

Penerapan kedua adalah titik didih pada larutan yang meningkat. Hal tersebut berguna  contohnya dalam rangka garam yang ditambahkan yang diaksanakan saat memasak sesudah air mendidih. Sehingga dapat mencegah terjadinya kegiatan memasak yang tak lama sekali.

Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari juga pada segi tekanan osmotik. Semua itu dapat diterapkan dengan wujud mengatasi lintah melalui cara penaburan beberapa larutan garam pada lintah di bagian permukaannya.

Penerapan lainnya dari sifat koligatif ini adalah titik beku yang diturunkan. Adapun yang menjadi manfaat atau kegunaannya yaitu menciptakan suatu zat anti beku di bagian radiator mobil. Disamping itu, menciptakan suatu kombinasi pendingin di es putar bersama cairan yang sangat dingin yang mempunyai titik beku kurang dari nol derajat.

Disamping itu, penerapannya pada mesin pencuci darah yang dipakai para pengidap gagal ginjal dengan sistem kerja melalui proses mesin dialisis. Aplikasi dari sifat koligatif larutan berikutnya dari tekanan osmotik yaitu pada aspek pengontrolan secara baik terhadap wujud sel supaya tak mengalami periode rusak atau pecah.

apa perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit

Yang terakhir, pada perwujudan suatu zat cairan yang diresap oleh bagian akar tanaman.  Semua itu dapat berlangsung secara baik. Sebab pada tumbuhan sudah mempunyai zat terlarut dengan tingkat konsentrasi yang lebih besar ketimbang air tanah.  Sehingga gampang didistribusikan ke semua komponen tanaman.

Demikianlah penjelasan secara singkat tentang sifat koligatif larutan. Untuk memperdalam pelajaran kimia ini kalilan bisa lebih sering belajar atau mengikuti les privat terdekat yang ada. Semoga bisa menambah wawasan.