Banyak orang yang tidak paham apa itu sistem penilaian IRT dan bagaimana pula cara menghitungnya. Padahal informasi ini sangat penting khususnya bagi setiap peserta yang akan melanjutkan pendidikannya ke PTN. Karena itu pada artikel kali ini akan diulas bagaimana cara menghitung penilaian IRT agar bisa lolos dan masuk PTN yang kita harapkan.
Nilai IRT merupakan sistem penilaian pada UTBK SBMPTN yang dilakukan berdasarkan pada Item Response Theory (IRT). Sistem penilaian ini penting diketahui agar peserta SBMPTN mengetahui berapa nilai yang berhasil diperolehnya.
Ada banyak hal yang berkaitan dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dari mulai pemilihan jurusan kuliah, strategi menjawab soal-soal SBMPTN secara baik, tepat dan cepat sampai trik bagaimana lulus SBMPTN.
Yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah sistem penilaian pada UTBK SBMPTN dan bagaimana cara menghitungnya. Sekarang ini pada UTBK SBMPTN diterapkan sistem penghitungan dengan cara IRT. Sehingga anda harus mengetahui bentuk penilaian IRT yang berlaku.
Sistem Penilaian IRT
Mungkin jika anda mendengar istilah sistem penilaian IRT masih sangat asing di telinga anda ketika mendengarnya. Apa itu sistem penilaian IRT?Mungkin yang terbayang adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan ibu rumah tangga. Padahal tidak. Bentuk penilaian IRT adalah suatu penilaian yang dilakukan berdasarkan sistem yang berkaitan dengan acara UTBK.
Semua orang paham bahwa seorang pelajar yang mau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri mesti menjalani proses seleksi yang dinamakan UTBK (Ujian Tes Berbasis Komputer). Ujian tes tersebut hasil akhirnya dapat dilihat skor nilainya dari setiap peserta. Mereka yang memiliki skor yang tinggi atau cukup pada UTBK akan dinyatakan lulus seleksi. Namun bagi mereka yang memiliki skor rendah pada UTBK maka akan dinyatakan tidak lolos.
Jika anda ingin lolos pada ujian UTBK harus bisa menjawab soal dengan baik dan benar hingga mampu mencapai batas nilai kelulusan. Oleh karena itu, sebelum menghadapi UTBK maka anda bisa mempersiapkan diri dengan baik. Anda bisa mempelajari soal-soal tes sebelumnya.
Setelah menyelesaikan semua soal dalam UTBK SBMPTN maka berikutnya dilakukan penghitungan nilai UTBK pada masing-masing peserta. Setiap peserta pun harus mengetahui bagaimana penghitungan nilai pada UTBK yang menggunakan sistem penilaian Item Response Theory. Penilaian IRT masih dipergunakan pada UTBK SBMPTN sampai sekarang ini di tahun 2021.
Penilaian IRT bukan suatu sistem penilaian terhadap ibu rumah tangga atau IRT. Tapi IRT itu adalah singkatan dari Item Response Theory atau sistem penilaian yang dipergunakan pada UTBK SBMPTN di Indonesia.
Apa Itu Sistem Penilaian IRT
Sistem penilaian IRT adalah sistem penilaian Item Response Theory yang dikenal juga sistem penilaian memakai Teori Respons Butir. Sistem tersebut sangat populer saat ini dan mulai diterapkan pada UTBK SBMPTN pada tahun 2018. Semua itu memudahkan LTMPT dalam melakukan penghitungan atau penilaian nilai pada UTBK SBMPTN.
Jika ditelisik beberapa tahun sebelumnya atau tahun-tahun sebelum 2017, sistem penilaian pada UTBK SBMPTN memakai sistem penilaian Teori Tes Klasik. Namun seiring dengan perkembangan jaman yang kian canggih ditemukanlah sistem penilaian baru yang lebih efektif , mudah dan lebih akurat.
Dari penjelasan tersebut yang membuat LTMPT lebih memilih sistem penilaian IRT ketimbang metode klasik karena lebih baik. Pada sistem penilaian metode klasik menerapkan cara menghitung nilai secara simpel dan mudah. Setiap jawaban yang tepat diberikan nilai empat. Sedangkan jawaban yang tidak tepat akan diberikan nilai negatif. Adapun soal yang tidak diberikan jawaban sama sekali maka akan diberikan nilai nol.
Adapun yang menjadi fokus pada penilaian IRT adalah bobot soal itu sendiri. Karena setiap soal mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Apabila dalam soal ujian terdapat nomor soal yang mayoritas peserta tak bisa menjawabnya dengan benar, maka soal itu termasuk kategori soal yang bobotnya sangat besar atau tingkat kesulitan yang tinggi. Sehingga akan memberikan skor tinggi jika menjawabnya secara benar.
Sebaliknya jika terdapat nomor soal yang banyak dijawab benar oleh para peserta maka bobot soal itu sangat kecil atau level kesukarannya sangat rendah sehingga nilai soal juga rendah.
Dari penilaian IRT tampak sangat jelas keadilan berdasarkan bobot soal. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sistem penilaiannya jika suatu nomor soal tak diberikan jawaban sama sekali oleh peserta atau dikosongkan? Maka bobot soal itu sangat tinggi. Karena tidak banyak peserta yang bisa menjawab soal dengan benar.
Pendek kata, sistem penilaian IRT yang masih banyak orang belum mengetahuinya perlu dijabarkan lebih lanjut. Berikut ini beberapa penjabaran lengkap tentang apa itu dan bagaimana sistem penilaian item response theory, antara lain:
- Bobot nilai yang didapatkan oleh setiap peserta ujian pada setiap nomor berlainan berdasarkan level kesukaran soal tersebut. Semakin sulit soal tersebut maka akan semakin besar nilai yang didapatkan jika jawabannya tepat.
- Mengenai level kesukaran suatu soal tak terlebih dahulu ditentukan di permulaan. Tapi ditentukan setelah ujian selesai dan dilihat seberapa banyak peserta yang bisa menjawab benar dan salah atas nomor soal-soal tersebut.
- Kalau penilaian klasik masih menggunakan penilaian skor plus dan minus. Sedangkan pada penilaian IRT di UTBK tidak memakai penghitungan nilai minus atas dasar skor minus pada jawaban yang tak tepat.
Setelah mengetahui bagaimana sistem penilaian menggunakan Metode Klasik maka berikutnya akan dijelaskan cara menghitung nilai IRT.
Bagaimana Cara Menghitung Penilaian IRT
Pada UTBK pada tahun sekarang dan selanjutnya, LTMPT sudah langsung menerapkan sistem penilaian IRT yang berdasarkan bobot soal. Semakin sulit dan tak bisa dijawab oleh semua peserta maka nomor soal tersebut memiliki bobot soal yang besar. Jika seorang peserta mampu menjawab soal tersebut dengan benar maka skor yang didapatkan akan sangat tinggi.
Lantas bagaimana cara menghitung penilaian IRT? Berikut ini cara menghitung penilaian item respon Theory yang wajib Anda tahu.
- Semua jawaban yang tepat diberikan nilai satu. Sedangkan setiap jawaban salah hanya diberikan nilai nol
- Semua soal yang terdapat pada ujian akan dilihat berdasarkan tingkat kesulitannya. Soal yang tidak bisa atau jarang dijawab dengan benar maka tingkat kesulitan sangat tinggi. Dan akan diberikan nilai besar jika peserta bisa menjawab dengan baik.
Sudah jelas bukan bagaimana sistem penilaian metode lama dibandingkan dengan IRT? Kalau metode lama penilaian menggunakan skor minus dan plus tanpa memperhatikan bobot soal. Sedangkan pada penilaian IRT memakai sistem bobot soal. Semakin sulit soal untuk dijawab benar atau dikosongkan jawabannya maka semakin tinggi bobot nilai soal tersebut.
Dengan menggunakan sistem IRT maka tugas LTMPT lebih luas lagi. Ia tidak hanya melakukan pengecekan jawaban benar atau salah saja. Tapi juga melakukan pengecekan terhadap tingkat kesulitan soal atau bobot soal. Anda bisa mengikuti bimbel online agar lebih memahami masalah ini.
Namun untuk di masa depan tidak ada jaminan penilaian IRT akan dipergunakan selamanya atau hanya untuk periode tertentu. Berdasarkan sejarahnya sistem IRT adalah suatu metode penghitungan nilai yang telah dipergunakan sejak lama di sejumlah negara maju, seperti di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.
Sedangkan Indonesia baru menerapkannya pada tahun 2018 sampai sekarang pada UTBK SBMPTN. Pemberian skor tidak bisa dilakukan secara sembarangan pada sistem penilaian IRT. Melainkan harus dilihat dari sifat atau level kesukaran dari soal tersebut.