Soft skill untuk anak SD berhubungan erat dengan pengembangan kecerdasan emosionalnya. Baik menyangkut aspek kerjasama, perilaku positif, kemampuan bersosialisasi, hingga kemampuan berbahasa. Kemampuan ini pada dasarnya sudah ada sejak lahir dan akan berkembang seiring tumbung kembang anak.
Kemampuan ini harus dimiliki setiap siswa pada saat akan memasuki sekolah dasar. Sehingga proses belajar mengajar di sekolah bisa berlangsung baik dan optimal. Tanpa adanya soft skill yang baik maka siswa tersebut dikhawatirkan anak akan mengalami selama belajar di sekolah.
Untuk memunculkan dan mengasah soft skill anak usia SD maka itu kewajiban orangtua dan kewajiban guru untuk mengasahnya. Beberapa permainan bisa dijalankan untuk mengasah soft skill anak usia SD dalam kemandirian atau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Setiap orangtua bisa melihat dan mengukur soft skill yang dimiliki oleh anaknya secara baik dan terukur yang duduk di SD. Namun demikian, masih ada beberapa anak yang belum baik mengasah soft skill.
Beberapa anak masih tidak bisa bersikap mandiri dan tak bisa bekerja sama dengan teman sebayanya. Hal itu bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Namun seiring berjalan waktu soft skill seorang anak sekolah dasar dapat berkembang secara baik.
Soft skill untuk anak SD adalah jenis kecerdasan emosional yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Manusia mempunyai tiga kecerdasan dalam tubuhnya yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Namun berdasarkan riset yang terpercaya sepanjang masa bahwa kecerdasan yang paling menentukan seorang anak akan sukses tidaknya di masa depannya adalah kecerdasan emosional.
Betapa pentingnya kecerdasan emosional maka setiap orangtua wajib untuk mengasah soft skill anak tercintanya hingga dapat maksimal dalam mengembangkan kepribadian, bersosialisasi dan kemandiriannya. Untuk melihat soft skill yang dimiliki anak sangat mudah. Dengan cara melihat anak pada saat ia akan masuk SD saat pertama kali.
Beberapa sekolah memberikan syarat bagi anak yang mau daftar ke sekolah dasar mesti mampu membaca dan menulis. Hingga diadakan tes tulis dan membaca. Selain tes kecerdasan intelektul, pihak sekolah pun kadang mensyaratkan seorang anak mempunyai kecerdasan emosional. Seperti sang anak memiliki jiwa mandiri, mampu bersosialisasi dengan teman-temannya di kelas serta mampu mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru dengan baik.
Soft skill untuk anak SD sangat penting. Bukan hanya untuk kesuksesan anak di masa depan. Tapi juga pada masa sekarang. Soft skill yang disebut juga sebagai kecerdasan emosional sangat menunjang kesuksesan karir seseorang di masa depan. Semua orang yang sukses dalam karir dan pekerjaan adalah mereka yang memiliki softskill atau kecerdasan emosional yang baik.
Baca juga Menghadapi Anak Pra Remaja
Beberapa sekolah negeri dan swasta di Indonesia dalam menerima siswa siswi baru SD mensyaratkan setiap calon siswa mempunyai softskill yang baik dan keterampilan membaca dan berhitung secara baik disamping memberikan syarat batas umur.
Dari informasi itulah, pada masa sekolah dasar merupakan fase yang tepat bagi seorang anak mengasah kecerdasan emosionalnya. Pada usia sekolah dasar, seorang anak harus terasah kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Hal itu sangat menunjang proses belajar mengajar di sekolah antara guru dan murid.
Anda sebagai orangtua murid SD pastinya akan sangat paham bahwasanya materi pelajaran sekolah dasar saat ini, seorang anak SD kelas satu saja dituntut untuk bisa membaca dan menulis. Tugas yang dikerjakan seperti mengisi jawaban LKS secara esai yang menuntut anak bisa menulis dan membaca.
Materi soal pun terkadang membuat cerita sendiri dan menuliskan isi cerita dari gambar yang tersedia. Itu juga menuntut seorang anak untuk menggunakan kemampuan logika yang benar, dan kemampuan menulis, membaca dan berbahasa scara baik dan benar.
Sebuah anekdot mengatakan bahwa pelajaran anak SD kelas 2 sekarang ini seperti pelajaran anak SMP. Hal ini tentu saja menuntut anak sekolah dasar lebih harus bisa meningkatkan kecerdasan intelegensi dalam soal membaca, berhitung dan memakai logika. Kemudian anak juga perlu meningkatkan kecerdasan emosional yakni pandai bersosialisasi dan bekerjasama dengan teman-teman sebayanya.
Dengan tuntutan anak SD saat ini yang mesti memiliki kecerdasan intelegensia, dan emosional pastinya membuat sebagian orang tua kebingungan. Mereka tidak bisa tinggal diam. Orang tua harus berperan aktif dalam mengembangkan soft skill untuk anak SD menyangkut aspek kecerdasan intelektual dan emosional mereka terutama menjelang masuk sekolah dasar.
Namun menyikapi semua itu, orangtua jangan bingung dan gelisah. Karena semua kecerdasan intelektual dan emosional anak SD dapat dimiliki seorang anak seiring berjalan waktu yang disebut berproses. Seorang anak berjalan waktu dengan pendidikan yang baik maka akan bisa membaca, menulis, berhitung, dan menguasai keterampilan soft skill yang baik.
Soft skill seorang anak perlu berkembang optimal. Karena kecerdasan emosional ini pada tingkat anak SD mempunyai tahap perkenalan dan perkembangan yang semakin diasah maka semakin mumpuni. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengoptimalkan kemampuan ini.
Soft skill untuk anak SD mencakup kemampuan dasar yang seharusnya ada. Seperti kemampuan dalam berkomunikasi, sikap optimisme, kebiasaan, keramahan, kemandirian, berpikir besar dan positif dan kepribadian yang mulia. Begitu juga dengan kemampuan dalam bersosialisasi dengan orang lain atau teman sebayanya, maupun keterampilan dalam mengikuti instruksi atau pengajaran dari guru atau aturan sekolah.
Lihat juga Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget dan Tandanya
Lalu bagaimana saja jenis soft skill anak? Berikut ini beberapa jenis soft skill anak SD yang sebaiknya orang tua tahu.
Untuk lebih jelas lagi, secara garis besarnya, jenis soft skill anak SD meliputi, antara lain:
Sejak siswa sekolah dasar duduk di kelas 1 SD maka sejak saat itulah, seorang anak dilatih untuk mengembangkan jenis soft skill komunikasi yang baik antara siswa SD tersebut dengan gurunya dan siswa lainnya yang masih satu kelas atau satu sekolah dengannya.
Jenis soft skill lainnya yang dimiliki seorang anak SD adalah kemampuan dalam bekerjasama yang baik dengan teman-temannya. Untuk mengembangkan soft skill untuk anak SD ini seorang guru seringkali membagi murid-murid sekolahnya dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan tugas masing-masing.
Diharapkan dari tugas kelompok ini, setiap siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan tugas kelompoknya secara bersama dan penuh tanggungjawab.
Jenis soft skill yang tak kalah penting lainnya bagi anak sekolah dasar adalah keterampilan untuk mengembangkan rasa kepercayaan diri yang kuat. Kepercayaan diri pada anak sekolah dasar biasanya muncul tatkala anak melakukan sesuatu hal yang ia bisa mengerjakannya dengan baik.
Misalkan ia pernah menjadi juara dalam bidang yang ditekuni. Rasa percaya diri juga merupakan soft skill untuk anak SD yang mesti dipupuk secara terus menerus. Sehingga anak bisa melakukan perbuatan baik yang berguna bagi dirinya dan masyarakat.
Banyak pakar pengembangan diri sepakat memasukkan kepercayaan diri yang tinggi sebagai soft skill yang mesti dilatih sejak SD. Kemampuan ini berguna bagi anak dalam menghadapi kehidupan di masa dewasa kelak. Yang membedakan anak SD yang sukses dan yang tidak seringkali ditentukan oleh tingkat rasa percaya dirinya.
Jenis soft skill anak SD berikutnya yang harus dipupuk terus menerus adalah kemandirian. Pada fase bayi, seseorang masih belum mandiri. Namun seiring berjalan waktu dari mulai balita, seorang anak bisa diajarkan kemandirian dari hal sederhana.
Kemudian berlanjut ketika usia SD, jiwa kemandirian tersebut mesti dipupuk oleh orangtua di rumah dan oleh guru di sekolah. Dengan kecerdasan emosional yakni kemandirian ini yang membuat banyak anak yang sukses dalam prestasi di sekolah dan luar sekolah.
Seorang anak yang akan memasuki jenjang sekolah dasar mesti mulai mempunyai soft skill untuk anak SD yang baik. Karena pada tahap ini, seorang anak akan memulai kehidupan baru baginya yang selama ini tak pernah ia alami.
Baca juga Waktu Belajar Anak yang Efektif dan Cara Mengaturnya
Seperti ia akan memiliki banyak teman baru di kelasnya yang mesti menguasai kemampuan bergaul, keterampilan berkomunikasi dan menyampaikan ide, kemampuan mengikuti petunjuk guru, mampu bekerjasama dengan orang lain, dan berinteraksi yang baik dengan teman-temannnya yang baru yang lebih kompleks ketimbang sekolah di TK.
Pentingnya soft skill jauh melebihi ketimbang pentingnya hard skill. Walaupun demikian, seorang anak mesti seimbang antara memiliki soft skill dan hard skill yang baik. Kedua segi itu sangat penting dan harus terus dikembangkan dan diasah pada anak usia sekolah dasar.
Apalagi tuntutan jaman sekarang ini yang semakin tinggi terhadap kemampuan atau soft skill untuk anak SD. Soal-soal yang diberikan terkadang soal yang untuk siswa SMP. Tidak ada lagi soal membaca yang mudah seperti dulu. Namun sekarang siswa SD harus bisa membaca dan berhitung dengan baik dan lancar.
Semua orang tahu soft skill yang baik harus dimiliki seorang anak sejak dini. Namun untuk melatih soft skill tak bisa dilakukan sekaligus tapi harus melalui beberapa proses yang bertahap. Yang dimulai dari sejak anak usia sekolah dasar. Untuk lebih tahu dan lengkapnya, berikut ini sejumlah cara melatih soft skill anak SD, antara lain:
Sejak kecil seorang anak harus dibiasakan hidup mandiri. Hal ini akan berguna bagi kehidupan anak ke depannya. Pupuklah sikap mandiri pada anak dari mulai hal kecil sampai hal besar. Misalkan anak dibiasakan untuk makan sendiri, mempersiapkan peralatan sekolah sendiri, ataupun mengajarkan untuk bisa mengambil keputusan secara mandiri.
Salah satu barang yang sering digunakan anak sekolah dasar setiap hari di jaman digital sekarang adalah perangkat gadget. Anda bisa mengajarkan pada anak untuk membatasi penggunaan hp untuk main game online atau bermain.
Baca juga Perbedaan Sensorik dan Motorik Anak dengan Contoh
Penggunaan ponsel android yang berlebihan bisa mengakibatkan kecanduan dan kerusakan pada organ mata pada anak. Selain itu juga dapat mengurangi kemampuan berkomunikasi anak dengan lingkungan sekitar.
Salah satu cara melatih soft skill anak SD adalah dengan mengajaknya untuk bersilaturahmi ke rumah tetangga dan sanak kerabat. Dengan cara ini, anak akan belajar cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain beserta cara menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Dimulai dari contoh yang diberikan oleh ayah dan ibunya yang memberikan keteladanan yang baik dalam berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang. Anak hanya mencontoh apa yang dilakukan oleh ibu dan ayahnya dalam seni berkomunikasi yang baik dengan orang lain.
Terakhir, cara melatih soft skill anak usia SD adalah dengan menganjurkannya untuk mengikuti kegiatan organisasi atau ekstrakurikuler di sekolah. Seperti Pramuka, PMR, Paskibraka, dan lainnya.
Cara ini bisa meningkatkan kemampuannya berkomunikasi baik dengan orang lain dan meningkatkan kemampuan bekerjasama dengan orang. Cara ini sangat cocok dan efektif untuk meningkatkan soft skill untuk anak SD.
Apakah kamu mengetahui cara menulis teks laporan hasil pengamatan dengan membuatnya sendiri untuk laporan hasil…
Kasus pembunuhan Munir Said Thalib adalah seorang aktivis yang menjadi korban pembunuhan di dalam pesawat…
Sekolah Alam Bekasi adalah sekolah formal yang menggunakan kurikulum sekolah alam sebagai kurikulum utamanya. Ide…
Dengan memahami akar dan asal usul Bhinneka Tunggal Ika, hal ini menunjukkan bahwa frasa atau…
Cara mengatasi konflik dengan anak merupakan salah satu hal yang banyak dicari oleh banyak orang…
Mungkin Anda akan tertarik untuk mengetahui bahwa planet terjauh dari matahari ini baru ditemukan pada…