Istilah toxic positivity mungkin masih banyak orang yang merasa baru mendengarnya. Begiu juga dengan beberapa istilah ini serupa, seperti toxic friends, toxic relationship, toxic parenting dan lainnya. Istilah-istilah ini berkaitan dengan pola pengasuhan, pendidikan, dan relasi antara guru atau orang tua dan anak-anaknya.
Toxic positivity adalah sebuah sikap dan tindakan yang berupaya keras agar pikiran dan tindakan selalu positif. Namun hal tersebut kadang berakibat buruk. Emosi negatif semakin terdorong untuk keluar dan membuat segala sesuatunya menjadi negatif.
Setiap orang tentu berharap memiliki sikap dan pikiran positif dalam menjalani kehidupan. Upaya keras akan dilakukan untuk itu. Akan tetapi upaya keras untuk menghasilkan sikap dan pikiran positif terkadang mempunyai konsekuensi. Seperti meningkatkan munculnya emosi negatif yang semakin besar untuk keluar.
Ketika emosi negatif muncul maka akan ditekan lagi untuk semakin mengecil. Sedangkan kondisi demikian tubuh tidak terbiasa dan sulit menyesuaikannya. Hal tersebut akan berdampak pada orang bersangkutan menjadi pribadi yang serius dan rentan stres.
Toxic Positivity
Dari namanya saja sudah jelas sekali bahwa toxic positivity mempunyai kesan yang buruk. Karena mengandung istilah toxic. Toxic dalam bahasa inggris adalah racun. Sedangkan dalam dunia psikologi adalah perilaku-perilaku negatif yang dimiliki seseorang yang bagaikan racun yang memberikan dampak negatif pada orang bersangkutan dan orang lain.
Orang yang terkena atau mengalami perilaku ini maka ia akan melakukan upaya yang sangat keras untuk bisa berpikir dan bertindak positif secara maksimal. Hingga menekan emosi buruknya muncul. Terlalu baik atau terlalu positif adalah hal yang tidak baik. Karena adanya sifat terlalu yang berlebihan. Yang bagus adalah bersikap dan berpikir positif tanpa embel-embel berlebihan atau terlalu.
Orang yang berupaya keras untuk berpikir dan bersikap positif pastinya ada yang ia korbankan yaitu emosi negatif. Tapi justeru sikap berupaya terus untuk bersikap dan pikiran positif setiap hari secara berlebihan maka akan berakibat pada bergejolaknya emosi negatif atau emosi buruk yang terus bergelora ingin keluar pada orang tersebut. Pada akhirnya penderita berpikir positif yang berlebihan ini akan mengalami rasa tegang hingga mengalami stres ringan hingga stres berat.
Pengertian Toxic Positivity Adalah
Manusia adalah makhluk hidup yang diberikan akal dan pikiran dan diberikan emosi. Seperti emosi positif dan emosi negatif. Seperti emosi negatif yang paling umum adalah emosi tertekan, stres, cemas atau khawatir, sedih, marah dll. Mengungkapkan emosi negatif bukanlah hal yang salah. Karena itu manusiawi.
Toxic positivity adalah orang yang senantiasa menampakkan segi positifnya dan enggan menonjolkan segi negatifnya. Kelainan ini ada yang menyebutkan sebagai bentuk baru Gaslighting. Ia akan berusaha semaksimal mungkin agar emosi negatifnya tidak pernah menampakkan diri. Kalau saja emosi negatifnya keluar secara tak sengaja atau disengaja maka ia timbul perasaan bersalah.
Toxic Positivity Contoh
Yang dilakukan oleh manusia dalam berhubungan dengan orang lain adalah selalu bersikap dan bertindak positif. Namun dalam tindakan yang ingin selalu positif seratus persen dan berlebihan dalam kehidupan kadang berdampak buruk. Yang memunculkan terjadinya gangguan pemikiran ini.
Jenis gangguan ini merupakan pikiran dan tindakan positif yang kemudian berubah menjadi racun. Berikut ini contoh orang yang mengalami jenis gangguan pemikiran ini yang sebaiknya Anda tahu.
1.Berbohong kepada perasaan diri sendiri
Niat baik seseorang seringkali tampak dari sikap, pikiran dan perilaku yang positif. Hal tersebut dilakukan agar orang lain termotivasi melakukan sikap dan pikiran positif dalam kehidupan.
Namun sikap dan pikiran positif yang dipaksakan hadir di dalam diri itu dilakukan bersamaan dengan menahan laju emosi negatif supaya tiada maka itu bukan hal bijak. Orang dengan gangguan pemikiran ini tidak akan pernah hidup dengan damai. Karena ia membohongi perasaan sendiri.
2.Melakukan pembandingan antara diri sendiri dengan orang lain
Toxic positivity contoh perilaku demikian dengan berkata :”Anda lebih beruntung ketimbang aku yang begini.” Kalimat seperti itu adalah membandingkan nasib orang lain dengan nasib diri anda sendiri. Hal tersebut bisa dianggap pelecehan, tidak empati dan tidak kepedulian. Apalagi kepada orang yang baru membuka diri pada anda.
3.Melakukan motivasi tapi dengan cara penghakiman
Pada saat anda sedang berkeluh kesah atas nasib dan musibah buruk yang menimpa anda seringkali orang dekat anda yang mendengarnya melakukan pemberian motivasi agar anda kuat bersabar sekaligus penghakiman kepada diri anda bahwa anda sebagai penyebabnya. Secara tak langsung teman anda itu mengalami gangguan pemikiran ini.
Salah satu tujuan memberikan motivasi adalah memberikan jalan keluar dan membangkitkan semangat seseorang untuk bisa bangkit dari kondisi terpuruk yang dialaminya. Namun dengan melakukan penghakiman justru akan menjadikan seseorang terbebani dan menambah runyam masalah.
Berikut ini contoh kalimat toxic positivity yang bersifat penghakiman.
“Ayo kamu pasti bisa, ayo kerjakan lagi. Sebenarnya kamu bisa! Namun kamu sangat cepat menyerah sebagai penyebab kegagalanmu.”
4.Menjauhkan diri dari berhadapan dengan masalah
Ciri gangguan pemikiran ini antara lain berupaya menghindarkan diri dari masalah. Hal tersebut disebabkan upayanya dalam menekan emosi negatif. Mereka tidak mau mencari solusi atas permasalahan.
Hal tersebut justeru tidak menyelesaikan masalah dan menambah masalah baru yang lebih besar. Langkah yang tepat adalah menghadapi masalah dan mencari jalan keluarnya. Karena hidup ini tidak terlepas dari masalah.
5.Sukar mengatur emosi
Toxic positivity contoh lainnya adalah seseorang yang mengalami kesukaran dalam mengatur emosi secara baik. Hal tersebut disebabkan ia tidak pernah damai dengan dirinya sendiri.
Dampak Toxic Positivity
Setiap manusia pastinya mengalami berbagai fase kehidupan. Masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa dll. Berbagai konflik dan masalah terjadi pada kehidupan manusia sebagaimana masa-masa sulit dalam kehidupan.
Perkembangan psikis manusia pun kadang mengalami perubahan. Misalkan seseorang yang lebih sensitif ketimbang masa sebelumnya. Sensitif terhadap perkataan teman atau sahabat maupun orang lain.
Berikut ini dampak toxic positivity yang bisa terjadi pada orang yang mengalaminya.
- Mudah mengalami stres. Dari mulai yang ringan sampai stres berat atau depresi
- Menderita mental yang terganggu dari segi kesehatannya
- Anxiety
- Sukar untuk bisa melakukan interaksi dan sosialisasi yang baik dengan orang lain
- Beranggapan dirinya yang selalu benar dan terbenar
Dengan banyaknya dampak toxic positivity yang bersifat negatif bagi penderitanya membuat banyak orang berupaya sekeras mungkin menghindari sikap ini dengan cara berikut ini.
- Memperkecil tingkat intensitas penggunaan media sosial sehari-hari
- Tidak melakukan perbandingan diri sendiri dengan orang lain
- Anda berupaya melakukan ketenangan dan bersikap damai dengan diri anda sendiri
- Bisa memahami orang lain
- Mengatur emosi yang baik yang mampu mencegah gangguan pemikiran ini..
Contoh Kalimat Toxic Positivity
Salah satu perilaku seseorang yang sering anda lihat di dalam kehidupan sehari-hari adalah perilaku gangguan pemikiran ini. Tindakan ini hanya berkonsentrasi pada aspek positif bagi diri sendiri. Akan tetapi dengan cara menekan dan menyepelekan begitu saja aspek emosi negatif.
Berikut ini beberapa contoh kalimat toxic positivity yang wajib anda hindari, antara lain :
1.Semua ada hikmahnya
Ungkapan tersebut bisa membuat seseorang merasa tertekan. Karena menganggap dirinya sebagai biang masalah. Alangkah lebih baik mengganti kalimat itu dengan :”Segala sesuatu sangat mungkin terjadi pada kita. Seperti hal buruk. Kalau mengalami hal buruk , kamu bisa menghubungi dan meminta bantuan pada saya.”
2.Bersyukur atas apa yang telah kamu alami, karena hal lebih buruk dapat kamu terima
Kalimat toxic positivity contoh ini hanya memerintahkan orang agar bersyukur. Padahal pada saat seseorang sedang menderita musibah. Hal tersebut justru dikategorikan sebagai tindakan yang sangat tidak peduli.
Anda bisa merasakan sendiri seumpama sedang mengalami musibah dan diberikan kalimat tersebut. Pastinya anda akan jengkel. Kalimat yang baik dengan berucap :”Teman kamu pastinya sangat berat menerima kenyataan pahit ini. Tapi ingatlah aku akan selalu bersamamu dan siap mendengarkanmu.”
3.Yuk kamu pasti bisa!
Kalimat toxic positivity yang kadang tidak anda sadari keluar dari mulut anda adalah “Yuk kamu pasti bisa!” kalimat tersebut berupa dorongan positif untuk berbuat baik. Tapi kalau diberikan pada orang yang sedang menderita musibah dan sedih tentu bukan hal bagus sebab malah bisa mengakibatkan hasil pekerjaan kurang maksimal. Coba ganti saja kalimat itu dengan:”Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sekarang, kamu bisa menghubungi saya jika memerlukan bantuan.”