Unsur ekstrinsik cerpen atau unsur ekstrinsik merupakan unsur diluar suatu cerita yang mempengaruhi alur sebuah cerita. Walaupun unsur ekstrinsik yang turut menyusun sebuah karya sastra tetapi tidak berpengaruh secara langsung terhadap karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik bergantung kepada latar belakang penulis dalam mengambil sikap, dan pandangan terhadap tulisan yang sebuah karya sastra yang dibuat. Unsur ekstrinsik juga menjadi salah satu unsur yang penting pada saat menyusun suatu karya sastra contohnya seperti cerpen.
Sebelum membahas apa saja unsur ekstrinsik cerpen, pentingnya membahas tentang pengertian cerpen. Cerpen atau cerita pendek merupakan bentuk sastra yang sangat populer dan dinikmati oleh banyak orang yang memuat suatu cerita singkat dan memiliki makna yang dalam. Dalam penulisan cerpen diketahui ada dua jenis unsur yang perlu diperhatikan yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik berkaitan dengan elemen-elemen yang membentuk cerita itu sendiri, seperti tema, alur, penokohan, dan lainnya. Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah elemen-elemen di luar teks cerita yang dapat mempengaruhi pemahaman dan interpretasi cerita. Mari kita bahas mengenai apa saja unsur ekstrinsik dalam menulis cerpen.
Berikut adalah beberapa unsur ekstrinsik dalam cerpen yang akan kita bahas lebih lanjut:
Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis adalah salah satu unsur ekstrinsik yang paling penting dalam cerpen. Ini mencakup pengalaman hidup penulis, pendidikan mereka, dan budaya mereka. Misalnya, penulis yang tumbuh di lingkungan pedesaan mungkin akan menulis cerita dengan latar belakang desa. Pengalaman hidup penulis dapat memberikan perspektif unik dan mendalam yang dapat mempengaruhi cara mereka menulis cerita.
Masa dan Tempat
Masa dan tempat di mana cerpen ditulis juga dapat mempengaruhi cerita. Misalnya, cerpen yang ditulis selama periode perang mungkin memiliki tema-tema seperti konflik, kehilangan, dan harapan. Selain itu, tempat di mana cerpen ditulis juga dapat mempengaruhi cerita. Misalnya, cerpen yang ditulis di negara tropis mungkin memiliki deskripsi yang kaya tentang cuaca panas dan kehidupan hutan hujan.
Faktor Sosial, Budaya, dan Politik
Faktor-faktor sosial, budaya, dan politik di masyarakat penulis juga dapat mempengaruhi cerita. Misalnya, cerpen yang ditulis di negara yang sedang mengalami perubahan politik mungkin mencerminkan ketidakstabilan dan ketidakpastian. Selain itu, norma-norma sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi cerita. Misalnya, cerpen yang ditulis di masyarakat yang sangat patriarkal mungkin mencerminkan peran gender dan hubungan kekuasaan dalam masyarakat tersebut.
Karya Sastra Lain
Cerpen juga bisa dipengaruhi oleh karya sastra lain. Penulis mungkin terinspirasi oleh cerita, gaya, atau tema dari karya sastra lain. Misalnya, penulis mungkin terinspirasi oleh gaya penulisan Ernest Hemingway yang ringkas dan langsung, atau oleh tema cinta dan pengorbanan dalam karya-karya William Shakespeare.
Respons Pembaca
Respons pembaca terhadap cerpen juga merupakan unsur ekstrinsik. Pembaca dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda mungkin akan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap cerita yang sama. Misalnya, pembaca yang memiliki pengalaman hidup yang mirip dengan karakter dalam cerita mungkin merasa lebih terhubung dan empati terhadap cerita tersebut.
Dalam analisis sastra, ada dua jenis unsur yang mempengaruhi pembentukan dan interpretasi sebuah cerita: unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik merujuk pada elemen-elemen yang berada di luar batas cerita itu sendiri, sementara unsur intrinsik adalah elemen-elemen yang terdapat di dalam cerita.
Unsur Ekstrinsik adalah elemen-elemen yang berada di luar cerita, tetapi memiliki pengaruh signifikan terhadap isi dan interpretasi cerita. Elemen-elemen ini mencakup latar belakang penulis, konteks sosial, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat saat cerita ditulis. Meskipun tidak secara langsung disebutkan dalam cerita, elemen-elemen ini seringkali mempengaruhi cara penulis menyampaikan pesan dan tema dalam cerita.
Di sisi lain, Unsur Intrinsik adalah elemen-elemen yang secara langsung membentuk cerita. Elemen-elemen ini mencakup tema, karakter, plot, gaya bahasa, sudut pandang, dan pesan moral atau amanat. Elemen-elemen ini adalah bagian integral dari cerita dan berfungsi untuk membangun dan mengembangkan cerita dari awal hingga akhir.
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa unsur ekstrinsik dan intrinsik adalah dua komponen penting dalam analisis sastra. Unsur ekstrinsik memberikan konteks dan latar belakang yang membantu kita memahami cerita, sementara unsur intrinsik membentuk struktur dan isi cerita itu sendiri. Keduanya saling melengkapi dan berinteraksi untuk menciptakan makna dan interpretasi dari sebuah cerita.
Berdasarkan menurut istilah Kosasih (2012:72), ada beberapa unsur ekstrinsik dalam karya sastra, yaitu:
Latar Belakang Penulis
Memahami latar belakang penulis sangat penting karena dapat membantu kita memahami pola dan gaya penulisannya. Hal ini dapat dilihat dari motivasi penulis dalam menulis, pandangan dan pemikirannya tentang berbagai masalah kehidupan, pengalaman pribadinya, atau bahkan imajinasi yang dituangkan dalam tulisannya.
Kondisi Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya juga berperan penting dalam pembuatan karya sastra. Budaya yang melekat pada penulis seringkali tercermin dalam karyanya, baik secara sadar maupun tidak. Karya sastra yang baik selalu memperhatikan dan mencerminkan kondisi sosial budaya yang ada.
Lokasi Pembuatan Karya
Faktor lokasi atau tempat pembuatan karya juga dapat mempengaruhi isi dan gaya tulisan. Banyak penulis yang menulis berdasarkan apa yang sedang mereka alami atau tempat mereka berada. Hal ini dapat menjadi alasan mengapa penulis memiliki motivasi yang kuat untuk menciptakan karya sastra.
Nurgiyantoro (2005:24) memberikan pandangan mendalam tentang unsur-unsur ekstrinsik dalam penulisan karya sastra. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang diungkapkannya:
Subjektivitas Pengarang
Subjektivitas pengarang seringkali menjadi ciri khas dalam karya yang diciptakannya. Hal ini mencakup berbagai aspek seperti sikap, ideologi, keyakinan, dan pandangan hidup pengarang yang tercermin dalam tulisannya.
Biografi Pengarang
Banyak novel dan karya sastra lainnya yang mengandung unsur pengalaman pribadi pengarang. Dengan memahami biografi pengarang, kita dapat memahami alur pikiran dan motivasi di balik tulisan mereka.
Kondisi Psikologis
Pengarang Kondisi psikologis pengarang juga berperan penting dalam proses penulisan. Suasana hati dan pikiran pengarang dapat mempengaruhi cara mereka mengekspresikan ide dan emosi dalam tulisan.
Situasi Sosial dan Lingkungan Pengarang
Keadaan sosial dan lingkungan tempat pengarang berada juga mempengaruhi proses kreatif mereka dalam menciptakan karya. Dengan memahami konteks ini, kita dapat memahami lebih jauh tentang latar belakang dan inspirasi di balik karya mereka.
Dengan memahami ciri dari unsur-unsur ekstrinsik ini, kita dapat memahami lebih dalam tentang proses kreatif di balik penulisan karya sastra dan bagaimana berbagai faktor dapat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah karya. Pentingnya memiliki pemikiran filosofis dalam penulisan sastra yang melibatkan pemahaman mendalam tentang berbagai konsep dan ide, mulai dari etika dan moralitas, hingga pertanyaan tentang makna dan tujuan hidup. Dengan menerapkan pemikiran ini, penulis dapat menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memicu pemikiran dan refleksi dari pembaca. Melalui pemikiran ini, penulis dapat membawa pembaca ke dalam perjalanan intelektual dan emosional yang memperkaya pengalaman membaca mereka.
Perhatikan kutipan cerpen berikut ini!
Malam itu, aku duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir teh hangat. Angin malam yang sejuk membuatku merasa nyaman. Di kejauhan, aku mendengar suara gong yang berkumandang.
“Ah, sudah waktunya upacara keagamaan di pura,” gumamku dalam hati.
“Mungkin dia akan datang setelah upacara selesai. Mungkin,” ujar temanku sambil tetap menatap layar ponselnya.
“Aku sih lebih percaya dia tidak segera datang karena menunggu angin berhenti daripada karena menunggu upacara,” ujarku juga sambil tetap menatap daun-daun yang bergerak ditiup angin.
Temanku tertawa kecil, “Kita juga sama saja, tahu!”
“Tahu, kok. Makanya kan kita berteman,” ujarku sebelum menyeruput teh hangatku.
Nilai yang disinggung dalam kutipan cerpen tersebut adalah …
Nilai sosial Nilai moral Nilai budaya Nilai agama
Jawaban: C
Pembahasan:
Kutipan cerpen tersebut menyinggung mengenai nilai budaya, terlihat dari percakapan yang terjadi antara tokoh yang sedang membicarakan mengenai salah satu upacara keagamaan di pura. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
Unsur ekstrinsik dalam cerpen adalah elemen yang berasal dari luar teks cerita itu sendiri. Unsur ini mencakup latar belakang sosial, budaya, dan sejarah yang mempengaruhi penulis saat menciptakan karya. Unsur ekstrinsik ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyajian amanat dan latar belakang cerpen.
Pengaruh Unsur Ekstrinsik terhadap Amanat Cerpen
Unsur ekstrinsik seringkali mempengaruhi amanat atau pesan moral yang disampaikan oleh cerpen. Misalnya, penulis yang tinggal di masyarakat yang menderita kemiskinan mungkin akan menciptakan cerpen yang menggambarkan penderitaan dan perjuangan hidup dalam kemiskinan. Amanat cerpen tersebut mungkin berupa kritik sosial terhadap ketidakadilan ekonomi.
Unsur Ekstrinsik dan Latar Belakang Cerpen
Latar belakang cerpen juga sering dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik. Misalnya, cerpen yang ditulis selama periode perang mungkin memiliki latar belakang yang mencerminkan konflik dan kekacauan yang terjadi pada saat itu. Latar belakang ini memberikan konteks bagi pembaca untuk memahami situasi dan konflik yang dihadapi oleh karakter dalam cerpen.
Unsur Ekstrinsik dan Bangun Cerita
Unsur ekstrinsik juga mempengaruhi bangun cerita cerpen. Penulis mungkin menggunakan pengalamannya sendiri atau observasinya terhadap masyarakat sekitarnya sebagai inspirasi untuk plot dan konflik dalam cerpen. Misalnya, penulis yang pernah mengalami diskriminasi mungkin menciptakan cerpen yang menggambarkan karakter yang menghadapi diskriminasi serupa.
Unsur Ekstrinsik Cerpen yang Melekat pada Pengarang atau di Luar Pengarang
Unsur ekstrinsik bisa melekat pada diri pengarang, seperti pengalaman pribadi, pendidikan, dan keyakinan mereka. Namun, unsur ini juga bisa berasal dari luar pengarang, seperti kondisi sosial, politik, dan ekonomi saat itu. Kedua sumber ini mempengaruhi cara cerpen dibangun dan bagaimana amanat dan latar belakang disajikan.
Demikian pembahasan artikel mengenai unsur ekstrinsik cerpen yang berperan penting dalam membentuk sebuah cerita karya sastra yang bagus. Unsur ini memberikan kedalaman dan konteks bagi cerpen, memungkinkan pembaca untuk memahami dan merasakan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Apabila anak anda kesulitan belajar, bergabunglah dengan bimbingan les privat edumaster di Edumaster Privat yang memiliki pengajar yang berpengalaman dan materi yang diberikan sangat memudahkan murid untuk memahaminya.
Tidak bisa disangkal kalau setiap daerah memiliki alat musik tradisional yang harus dilindungi serta dilestarikan.…
Orang tua kerap kali ingin mengawali les musik anak ketika mereka masih kecil, terutama bila…
Apakah kamu mau anak kamu mengembangkan kemampuan berpikir analitis serta inovatif? Materi les coding anak…
Tau nggak sih, kalau les privat coding anak itu nggak cuma bikin anak jago ngoding?…
Salah satu cara efektif untuk mendukung tumbuh kembang anak adalah dengan mengikuti program parenting toddler.…
Toddler Program Edumasterprivat.com menyediakan toddler program learning yang membantu anak-anak usia dini (1-3 tahun) mengembangkan…