Zat adiktif merajalela karena akan berpotensi merusak kehidupan banyak orang dan meruntuhkan masyarakat kita. Setiap hari berita tentang overdosis dan kecanduan mengisi layar TV dan media sosial kita, mereka memperlihatkan dampak yang mengerikan dan merusak akibat mengonsumsinya. Namun, ada harapan yaitu dengan melakukan pendekatan yang tepat dan dukungan yang kuat, kita bisa melawan zat adiktif dan membangun kembali kehidupan yang sehat dan produktif.

zat adiktif 5 Memahami Pengertian Zat Adiktif, Jenis, Ciri-Ciri, Contoh dan Dampaknya

Pengertian Zat Adiktif

Pengertian zat adiktif adalah zat yang mengandung bahan apabila kita menggunakannya maka dapat memicu kebiasaan yang sulit untuk dihentikan. Zat adiktif sering dihubungkan dengan narkotika atau obat-obatan ilegal lainnya. Namun, tidak semua zat tersebut termasuk dalam kategori obat-obatan ilegal, karena ternyata zat adiktif juga dapat ditemukan pada makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, seperti teh dan kopi.

zat adiktif

Ketika seseorang telah tergantung pada bahan-bahan ini, tubuhnya merasa perlu untuk terus menggunakannya. Jika tidak menggunakannya, tubuh akan merasa cepat lelah dan bahkan dapat merasakan rasa sakit yang luar biasa. zat adiktif dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu zat adiktif non-narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika.

Zat tersebut merupakan bahan yang dapat mempengaruhi kinerja fungsi biologis dan menyebabkan kebiasaan. Tingkat kebiasaan bisa bervariasi, mulai dari rendah hingga sangat kuat yang sulit untuk dihentikan. Bahkan saat dihentikan, pengguna zat ini akan merasakan sesuatu yang tidak nyaman bahkan merasa kesakitan. Dengan demikian, singkatnya pengertian zat adiktif adalah zat yang menggunakan bahan yang dapat menimbulkan rasa kebiasaan atau ketagihan pada penggunanya.

Jenis-Jenis Zat Adiktif

Ada berbagai jenis zat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan/atau psikologis. Di bawah ini adalah beberapa macam zat adiktif yang dapat ditemui di sekitar kita yaitu

Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika

Ada sejumlah zat yang dikategorikan sebagai zat adiktif bukan narkotika atau psikotropika yang mungkin sering kita temui dan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, beberapa dari zat ini terdapat dalam minuman seperti kopi dan teh. Berikut ini adalah beberapa zat yang termasuk dalam kategori zat adiktif namun bukan narkotika dan psikotropika.

Alkohol

Alkohol adalah minuman yang selalu menarik perhatian sejak zaman kuno. Alkohol diperoleh melalui proses fermentasi atau peragian dari suatu bahan makanan atau minuman. Mengonsumsi alkohol dapat membuat kerja otak dan saraf menjadi lebih lambat. Ada beberapa jenis makanan yang mengandung alkohol dan aman untuk kita konsumsi. Contohnya adalah tapai ketan atau tapai singkong. Namun, kadar alkohol dalam makanan tersebut relatif kecil dan intensitasnya juga sangat rendah.

Kafein

Minuman yang mengandung kafein salah satunya adalah kopi. Setiap varietas kopi memiliki kandungan kafein yang berbeda. Misalnya, kopi arabika memiliki kadar kafein sebesar 1 – 1,5%, sedangkan pada kopi robusta kadar kafeinnya adalah 2 – 2,5%. Tidak hanya kopi, ternyata kafein juga terdapat pada teh dan cokelat. Efek yang ditimbulkan dari konsumsi kafein adalah meningkatnya kewaspadaan dan semangat.

Nikotin

Nikotin adalah zat yang terkandung dalam tembakau dan dapat diisolasi. Nikotin adalah senyawa yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti katarak, hipertensi, peningkatan denyut jantung, gangguan kehamilan, penyakit jantung koroner, gangguan janin, kemandulan, pelebaran alveolus, dan memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu kanker paru-paru.

Zat Adiktif Narkotika

Narkotika sering kali memiliki efek psikoaktif yang signifikan, yang berarti mereka memengaruhi fungsi mental dan emosi seseorang. Tiga di antaranya yang paling umum dan berbahaya adalah heroin, ganja, dan kokain. 

Heroin

Heroin adalah zat adiktif yang berasal dari morfin, sebuah senyawa yang ditemukan dalam tanaman popi. Zat ini biasanya digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit, namun penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan. Efek dari heroin termasuk rasa euforia, penurunan kesadaran, dan dalam kasus yang parah, bisa menyebabkan overdosis dan kematian.

Ganja

Ganja yang juga dikenal sebagai cannabis, adalah zat adiktif lainnya yang sering digunakan untuk tujuan rekreasi dan medis. Zat aktif dalam ganja, THC, dapat menyebabkan perubahan mood, peningkatan nafsu makan, dan perasaan rileks. Namun, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan memori dan konsentrasi, serta penurunan motivasi.

Kokain

Kokain adalah stimulan yang kuat yang berasal dari daun tanaman koka. Zat ini dapat menyebabkan peningkatan energi, perasaan bahagia, dan peningkatan kewaspadaan. Namun, seperti zat adiktif lainnya, penggunaan kokain dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan, kerusakan fisik dan mental, serta berbagai masalah kesehatan lainnya.

Zat Adiktif Psikotropika

Psikotropika yang merupakan substansi adiktif memiliki dampak psikoaktif yang berarti dapat mempengaruhi fungsi mental dan emosional individu. Biasanya, psikotropika digunakan dalam terapi gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Ketika seseorang mengonsumsinya, efek perubahan dalam cara otak merespons stimulus akan muncul. Dampaknya pada sistem saraf pusat mengakibatkan individu mengalami perubahan, termasuk perubahan suasana hati. Psikotropika biasanya hanya digunakan dalam bidang medis dan penelitian.

Ciri-Ciri Zat Adiktif

Zat adiktif merupakan zat yang mengandung bahan yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kinerja fungsi biologis dan menciptakan ketergantungan. Zat ini diketahui memiliki efek yang membuat kita menjadi tergantung setelah mengonsumsinya. Orang yang mengalami ketergantungan ingin menggunakan bahan tersebut secara berkelanjutan.

zat adiktif

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri zat adiktif yang perlu anda ketahui:

Menciptakan Ketergantungan

Kemampuannya untuk menciptakan ketergantungan pada penggunanya. Penggunaan zat ini secara aktif akan merasa “tidak akan bisa bertahan” tanpa bahan mengonsumsi zat yang menyebabkan kecanduan ini. 

Mempengaruhi Fungsi Biologis

Dapat mempengaruhi fungsi biologis, seperti sistem saraf pusat, yang dapat mengubah suasana hati, perilaku, dan proses berpikir.

Menimbulkan Gejala Tidak Nyaman

Jika penggunaan zat ini dihentikan yaitu saat pengguna merasakan sesuatu yang tidak nyaman bahkan merasa sakit. Ini adalah gejala permulaan yang merupakan tanda ketergantungan. 

Perubahan Perilaku

Sering menunjukkan perubahan perilaku, seperti menjadi ceroboh, gelisah, tegang, euforia tanpa sebab, sering bicara sendiri, apatis, tidak percaya diri, curiga berlebihan, agresif dan berperilaku brutal, sulit berkonsentrasi, kesal dan tertekan. 

Penggunaan Berkelanjutan Meski Mengetahui Dampak Negatifnya

Pengguna zat adiktif sering melanjutkan penggunaan meskipun mengetahui dampak negatif yang ditimbulkannya.

Sangat penting untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri zat adiktif ini agar kita dapat mencegah dan menangani masalah penyalahgunaan bahan adiktif dengan baik.

Dampak Zat Adiktif 

Zat adiktif merupakan zat yang mengandung bahan yang dapat mempengaruhi pemikiran, emosi, dan tindakan individu. Efek dari zat ini bisa sangat merusak, baik dari segi fisik maupun psikologis. Berikut adalah beberapa dampak zat adiktif yang bisa ditimbulkannya.

zat adiktif

Dampak Fisik

Menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam tubuh manusia. Sebagai contoh, nikotin dalam rokok adalah bahan adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan. Dalam tembakau terdapat banyak bahan berbahaya seperti tar, monoksida karbon, dan sianida hidrogen. Penggunaan narkoba dalam jangka pendek akan menyebabkan efek negatif berupa halusinasi, peningkatan denyut jantung, mual, kehilangan kesadaran dan ketergantungan.

Dampak Psikologis

Dapat menimbulkan efek psikologis, seperti ketergantungan. Ketergantungan ini bisa membuat pengguna merasa harus terus menggunakan bahan tersebut, dan ini bisa sangat sulit untuk dihentikan. Selain itu, zat ini juga bisa mengganggu fungsi sistem saraf pusat.

Dampak pada Kehidupan

Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis, tetapi juga bisa merusak kehidupan seseorang. Misalnya, penggunaan zat adiktif bisa menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan, hubungan dengan orang lain, dan bahkan kebebasannya jika terlibat dalam aktivitas ilegal.

Sangat penting untuk memahami dan menyadari dampak zat adiktif. Mari kita jaga kesehatan dan kehidupan kita dengan menjauhkan diri dari bahan-bahan berbahaya ini.

Contoh Zat Adiktif

Zat adiktif merupakan zat yang menggunakan bahan adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga berpengaruh buruk pada fisik dan psikologis penggunanya apabila berlebihan saat dikonsumsi. Berikut adalah beberapa contoh zat adiktif yang perlu kita ketahui.

zat adiktif

Contoh Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika

Kafein

Kafein: Kafein adalah stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Biasanya ditemukan dalam kopi, teh, dan cokelat. Penggunaan bahan yang mengandung kafein tersebut juga dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi, tetapi juga dapat menyebabkan insomnia dan peningkatan denyut jantung apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Alkohol

Alkohol: Meskipun legal, penggunaan alkohol secara berlebihan tidak dibenarkan karena mengandung zat adiktif yang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk kerusakan hati dan ketergantungan.

Nikotin

Nikotin: Ditemukan dalam rokok, nikotin adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Benzodiazepin

Benzodiazepin: Ini adalah jenis obat yang biasanya diresepkan untuk mengobati kecemasan dan insomnia. Benzodiazepin dapat menyebabkan ketergantungan dan penarikan yang parah.

Amfetamin: Meskipun amfetamin dapat diresepkan untuk kondisi seperti ADHD, mereka juga dapat disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan.

Contoh Zat Adiktif Narkotika

Ganja

Ganja: Meskipun legal di beberapa tempat, ganja masih merupakan bahan adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan.

Kokain

Kokain: Kokain adalah stimulan yang kuat yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Heroin

Heroin: Heroin adalah opiat yang sangat adiktif dan berbahaya. Penggunaan heroin dapat menyebabkan overdosis dan kematian.

Rokok

Rokok: Meskipun legal, rokok merupakan bahan adiktif yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker dan penyakit jantung.

Metadon

Metadon: Metadon adalah opiat sintetis yang sering digunakan dalam pengobatan penyalahgunaan opiat. Meskipun berguna dalam konteks ini, metadon sendiri dapat adiktif.

Contoh Zat Adiktif Psikotropika

Halusinogen

Halusinogen: Halusinogen, seperti LSD dan psilocybin, adalah zat yang dapat menyebabkan pengalaman sensorik yang intens dan tidak biasa.

Stimulan

Stimulan: Stimulan, seperti kokain dan amfetamin, adalah zat yang dapat meningkatkan aktivitas mental dan fisik.

Depresan

Depresan: Depresan, seperti alkohol dan benzodiazepin, adalah zat yang dapat menurunkan aktivitas mental dan fisik.

Barbiturat

Barbiturat: Barbiturat adalah jenis obat yang dapat menurunkan aktivitas mental dan fisik. Mereka dapat adiktif dan berbahaya jika disalahgunakan.

Dengan memahami berbagai contoh zat adiktif, kita dapat lebih baik dalam mencegah dan mengobati penyalahgunaan zat. Selalu ingat, pengetahuan adalah kunci pertama dalam pencegahan.

Demikian pembahasan artikel mengenai zat adiktif ini semoga dapat bermanfaat untuk anda. Apabila anak anda mengalami kesulitan dalam belajar, anda dapat mendaftarkan anak anda untuk mengikuti bimbingan les privat Edumaster di Edumaster Privat.