Rangkuman Materi ANBK SMP untuk Literasi Membaca dan Numerasi

Table of Contents

Rangkuman Materi ANBK SMP untuk Literasi Membaca dan Numerasi

Apakah kamu mengetahui apa saja yang termasuk dalam Materi ANBK SMP dan bagaimana cara terbaik untuk mempelajarinya, Teman Edumaster? Dengar kata ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) untuk level SMP, rasanya mungkin langsung sedikit tegang ya? Kita semua pasti langsung teringat Ujian Nasional (UN) yang dulu penuh tekanan. Tapi, tunggu dulu. Kita perlu samakan persepsi di awal mengenai ANBK dan UN itu dua hal yang sangat berbeda.

Materi ANBK SMP

Kalau UN fokusnya adalah “seberapa banyak kamu hafal materi”, ANBK bertanya “seberapa jago kamu memakai nalar dan logika untuk memecahkan masalah?”

Ini adalah pergeseran besar. ANBK dirancang untuk memetakan kemampuan dasar siswa di Indonesia, bukan untuk menghakimi individu. Fokus utamanya ada dua: Literasi Membaca dan Numerasi. Ini selain soal hafal rumus atau nama tokoh dalam novel, juga soal bagaimana kamu memproses informasi, baik yang berupa teks panjang ataupun data angka.

Jadi, anggap saja ANBK ini adalah fitness check untuk otak. Tujuannya adalah melihat seberapa siap siswa menggunakan kemampuan berpikirnya di kehidupan nyata. Karena di dunia kerja nanti, yang ditanya bukan “apa rumus volume tabung?”, tapi “gimana caranya kita tahu berapa banyak air yang muat di tangki ini?”

Kita akan bedah tuntas satu per satu, apa saja sih yang sebenarnya diuji dalam dua materi ANBK SMP ini? 

Materi ANBK SMP Literasi Membaca

Materi ANBK SMP Literasi Membaca dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan merefleksikan berbagai jenis teks tertulis. Saat mendengar kata “Literasi”, banyak yang berpikir ini sekadar “bisa baca”. Padahal, ANBK membawanya jauh lebih dalam. Literasi di sini adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Tujuannya? Agar siswa bisa berkontribusi secara produktif di masyarakat dan mengembangkan potensi dirinya. Sebagai bagian dari Asesmen Nasional, materi ANBK SMP Literasi Membaca menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kompetensi dasar siswa.

Menemukan Data yang Jelas (Siapa, Kapan, Dimana, Mengapa, Bagaimana)

Ini adalah fondasi paling dasar dari literasi. Teks, baik itu teks sastra (cerpen, fabel) atau teks informasi (artikel berita, infografik), pasti punya informasi yang jelas tertulis. Kemampuan ini menguji apakah siswa bisa “memindai” atau scanning teks untuk menemukan jawaban lugas. Misalnya, jika teks menceritakan sebuah ekspedisi, siswa harus bisa dengan cepat menunjuk siapa saja pesertanya, kapan ekspedisi itu berlangsung, dan di mana lokasinya. Ini kelihatannya mudah, tapi jadi kunci untuk memahami konteks sebelum melangkah ke analisis yang lebih dalam.

Mengidentifikasi Kata Kunci untuk Menemukan Informasi

Di era digital, informasi itu melimpah ruah. Tidak semua relevan. ANBK menguji kemampuan siswa untuk bertindak seperti mesin pencari yang cerdas. Saat dihadapkan pada sebuah pertanyaan atau masalah, kata apa yang paling efisien untuk digunakan mencari jawaban di dalam teks? Jika pertanyaannya tentang “dampak letusan gunung berapi”, maka kata kunci seperti “dampak”, “efek”, “pasca-letusan”, atau “akibat” adalah kuncinya. Kemampuan ini melatih siswa untuk fokus pada inti masalah dan tidak tersesat dalam detail yang tidak perlu.

Materi ANBK SMP

Menganalisis Perubahan pada Elemen Intrinsik Teks Sastra

Nah, di sini kita mulai masuk ke level analisis. Teks sastra (seperti cerpen) itu “hidup”. Elemen di dalamnya seperti karakter, latar (setting), konflik, dan alur yang tidak statis. Karakter bisa berubah dari penakut menjadi pemberani. Latar bisa berpindah dari desa ke kota. Konflik bisa memuncak lalu mereda. ANBK tidak hanya bertanya apa elemennya, tapi bagaimana elemen itu berubah. Siswa diajak menganalisis proses perubahan itu. Apa yang menyebabkan seorang karakter berubah pikiran? Kenapa alur cerita tiba-tiba berbelok? Ini melatih kepekaan terhadap hubungan sebab-akibat dalam sebuah narasi.

Menyusun Inferensi, Koneksi, dan Prediksi (Teks Tunggal/Jamak)

Ini adalah inti dari “membaca di antara baris” atau reading between the lines. Inferensi adalah kesimpulan logis yang kita tarik berdasarkan petunjuk dalam teks, meskipun tidak tertulis secara gamblang. Koneksi adalah kemampuan menghubungkan satu bagian teks dengan bagian lain, atau menghubungkan teks A dengan teks B (jika teksnya jamak/lebih dari satu). Prediksi adalah kemampuan menebak apa yang logis akan terjadi selanjutnya. ANBK akan menyajikan teks dan meminta siswa menyimpulkan sesuatu. Misalnya, jika dua teks berita dari media berbeda meliput kejadian yang sama, apa persamaan dan perbedaan cara pandang mereka?

Menyimpulkan Perasaan dan Karakter Tokoh serta Unsur Intrinsik Lain

Bagaimana kita tahu seorang tokoh sedang marah, jika penulis tidak pernah menulis “dia marah”? Kita bisa menyimpulkannya dari tindakannya (membanting pintu), dialognya (berbicara dengan nada tinggi), atau cara tokoh lain bereaksi padanya. ANBK menguji kemampuan ini: menyimpulkan sifat (misalnya: pelit, dermawan, cerdik) atau perasaan (kecewa, bahagia) berdasarkan bukti rinci dalam teks. Ini juga berlaku untuk elemen lain, seperti menyimpulkan suasana sebuah latar cerita (misalnya: mencekam, damai) dari deskripsi yang diberikan.

Menyusun Inferensi (Kesimpulan) Berdasarkan Unsur Pendukung (Grafik, Gambar, Tabel)

Teks informasi modern jarang sekali hanya berisi paragraf. Seringkali ada data pendukung visual seperti grafik, tabel, diagram, atau infografik. Kompetensi ini menguji apakah siswa bisa “membaca” data visual tersebut dan mengintegrasikannya dengan narasi teks. Siswa harus bisa menarik kesimpulan. Misalnya, teks membahas soal penurunan angka kemiskinan, dan ada grafik batang yang menunjukkannya. Siswa harus bisa menyimpulkan, “Oh, penurunan paling drastis terjadi di tahun X,” berdasarkan interpretasi grafiknya.

Membandingkan Hal-Hal Utama (Karakter, Elemen Intrinsik)

Terkadang, ANBK akan memberikan dua teks sastra yang berbeda. Tugas siswa adalah membandingkannya. Bukan sekadar mencari perbedaan yang sepele, tapi hal-hal utama. Misalnya, bagaimana cara kedua tokoh utama dari dua cerita berbeda dalam menyelesaikan masalah mereka? Satunya mungkin memilih konfrontasi, sementara yang lain memilih diplomasi. Kemampuan membandingkan ini melatih berpikir analitis dan melihat bahwa ada banyak cara untuk mendekati satu masalah.

Mengevaluasi Kecocokan Pemilihan Warna, Penataan, dan Elemen Visual Pendukung

Ini adalah level literasi yang lebih tinggi, sering disebut literasi visual. Siswa tidak hanya diminta membaca data visual (seperti pada poin 6), tapi menilai efektivitasnya. Apakah pemilihan warna pada infografik sudah tepat untuk menyampaikan pesan? Misalnya, penggunaan warna merah untuk data yang menunjukkan “bahaya” atau “penurunan drastis”. Apakah tata letaknya (layout) mudah dipahami atau justru membingungkan? Ini melatih nalar kritis siswa terhadap cara informasi disajikan secara visual.

Merefleksi Isi Wacana untuk Pengambilan Keputusan dan Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi

Setelah membaca, “so what?” Apa gunanya informasi itu bagi saya? Level ini adalah tentang refleksi. Siswa diajak untuk menggunakan isi teks sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Misalnya, setelah membaca artikel tentang bahaya fast food, keputusan apa yang akan siswa ambil terkait pola makannya? Selain itu, siswa juga diajak mengaitkan isi teks dengan pengalaman pribadinya. 

Materi ANBK SMP

Merefleksi Pengetahuan Baru dari Teks Terhadap Pengetahuan Sebelumnya

Tidak ada orang yang membaca dengan kepala kosong. Kita semua punya pengetahuan awal (prior knowledge). Kompetensi ini menguji bagaimana sebuah teks baik sastra maupun informasi mengubah atau memperbarui apa yang sudah kita ketahui. Mungkin siswa tadinya berpikir bahwa semua hiu itu berbahaya. Setelah membaca teks informasi tentang biologi kelautan, pengetahuannya diperbarui bahwa sebagian besar hiu tidak menyerang manusia. Ini adalah proses belajar yang sesungguhnya yaitu meng-update “database” di otak kita dengan informasi baru yang valid.

Materi ANBK SMP Numerasi

Sekarang, kita pindah ke arena angka. Sama seperti literasi, Numerasi di ANBK bukan cuma soal “jago matematika” atau hafal rumus. Numerasi merupakan kemampuan untuk berpikir dengan menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. Konteks soalnya seringkali sangat relevan: diskon belanja, menghitung kebutuhan cat, membaca data kependudukan, dan sebagainya.

Memahami Bilangan Cacah (Maksimal 6 Angka)

Ini adalah dasar dari segala hitungan. Siswa diharapkan tidak hanya bisa membaca bilangan (misalnya 345.678), tapi memahami nilai tempat (angka 4 itu nilainya 40.000). Kemampuan ini juga mencakup operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian serta mengurutkan dan membandingkan bilangan. Soal ANBK akan menggunakan ini dalam konteks nyata, misalnya menghitung total populasi dari beberapa wilayah atau membandingkan data penjualan.

Materi ANBK SMP

Bangun Geometri

Geometri dalam ANBK sangat praktis. Pertama, siswa harus paham sifat-sifat bangun datar (persegi, jajar genjang, trapesium, dll). Kenapa persegi panjang punya dua simetri lipat, tapi jajar genjang tidak? Kedua, hubungan antarbangun. Siswa harus paham bahwa persegi pasti persegi panjang, tapi persegi panjang belum tentu persegi. Ketiga, tentu saja, Teorema Pythagoras. Ini sangat fundamental untuk menghitung sisi miring pada segitiga siku-siku, yang sering muncul dalam soal konteks nyata (misalnya menghitung jarak terpendek, panjang tangga yang bersandar di dinding).

Menghitung Volume Bangun Ruang dan Luas Permukaan

Ini adalah kemampuan logika ruang. Siswa harus bisa membedakan konsep volume (isi, kapasitas, seberapa banyak yang muat di dalam) dan luas permukaan (area yang menutupi bagian luar, misalnya untuk mengecat atau membungkus). Bangun ruang yang diuji adalah yang umum: balok, kubus, prisma segitiga, dan tabung. Tantangan terbesarnya seringkali pada bentuk komposit, yaitu gabungan dari dua bangun (misal, tabung di atas kubus). Di sinilah nalar diuji: siswa harus tahu bagian mana yang tidak ikut dihitung saat mencari luas permukaan gabungan (area yang saling menempel).

Persamaan dan Pertaksamaan Linier

Ini adalah fondasi aljabar. Persamaan linier satu variabel (misalnya 2x + 5 = 15) adalah tentang mencari satu nilai x yang membuat pernyataan itu benar. Sistem persamaan linier dua variabel (misalnya x + y = 10 dan 2x + y = 15) adalah tentang mencari pasangan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan. Konteksnya? Seringkali soal harga. “Harga total untuk 3 apel dan 3 jeruk adalah Rp 16.500, sementara harga untuk 1 apel dan 1 jeruk adalah Rp 5.500. Berapa harga 1 apel?” Contoh soal tersebut memperlihatkan materi yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

Pola pada Barisan Bilangan dan Konfigurasi Objek

ANBK suka sekali menguji kemampuan melihat pola, karena ini adalah dasar dari berpikir logis dan prediktif. Siswa mungkin diberi barisan bilangan (2, 5, 8, 11, …) dan diminta menentukan angka berikutnya. Atau, bisa juga pola konfigurasi objek (pola susunan korek api, pola titik) dan siswa diminta menentukan jumlah objek pada pola ke-sekian (pola ke-10, ke-50, dst.). Ini melatih kemampuan generalisasi dan menemukan aturan atau “rumus” dari sebuah pola yang berulang.

Materi ANBK SMP

Fungsi Linier Beserta Grafik dan Sifatnya

Jangan pusing dulu mendengar kata “fungsi”. Pikirkan ini sebagai “hubungan yang konsisten”. Fungsi linier adalah hubungan di mana perubahan satu hal menyebabkan perubahan lain secara proporsional. Contoh paling gampang: tarif taksi. Ada tarif buka pintu (awal) dan tarif per kilometer. Semakin jauh jaraknya, semakin mahal biayanya secara konsisten. Siswa diharapkan bisa memahami hubungan ini, termasuk cara menggambarkannya dalam grafik (yang pasti berupa garis lurus) dan memahami sifatnya (misalnya, apa arti kemiringan grafik tersebut).

Rasio dan Proporsi

Ini adalah “matematika pasar” alias matematika yang paling sering kita pakai sehari-hari. Rasio adalah perbandingan (misal, perbandingan siswa laki-laki dan perempuan adalah 2:3). Proporsi adalah penerapan rasio. Ini mencakup aritmetika sosial: menghitung untung-rugi, persentase diskon, bunga pinjaman, atau pajak. Soal-soal ini sangat kontekstual dan menguji apakah siswa bisa menggunakan persentase dan perbandingan untuk membuat keputusan finansial sederhana.

Menentukan dan Menggunakan Mean, Median, dan Modus

Ini adalah dasar-dasar statistika. Siswa harus paham perbedaan “Tiga M” dalam sebuah kumpulan data.

  • Mean adalah nilai rata-rata (jumlah semua data dibagi banyaknya data).
  • Median adalah nilai tengah (data yang ada di posisi paling tengah setelah data diurutkan dari terkecil ke terbesar).
  • Modus adalah data yang paling sering muncul.

Konteks ANBK akan menguji nalar yaitu kapan kita lebih baik pakai Median daripada Mean? (Jawabannya: saat ada data ekstrem/pencilan yang bisa merusak nilai rata-rata).

Menghitung Peluang Kejadian Sederhana

Terakhir, adalah soal “kemungkinan”. Seberapa mungkin sesuatu terjadi? Konsep dasarnya adalah Peluang = Jumlah kejadian yang diharapkan / Total semua kemungkinan yang ada. Contoh klasik adalah peluang munculnya angka 5 saat melempar satu dadu (yaitu 1 dari 6 kemungkinan, atau 1/6. Dalam ANBK, ini bisa dikembangkan menjadi konteks pengambilan kelereng dari kantong atau situasi acak sederhana lainnya. Ini melatih siswa untuk berpikir logis tentang ketidakpastian.

Setelah membedah semuanya, jadi jelas bahwa materi ANBK SMP, baik Literasi maupun Numerasi, bukanlah hafalan semata. Ini adalah asesmen yang dirancang untuk mengukur kemampuan nalar dan logika yang fundamental.

Kemampuan literasi melatih siswa menjadi individu yang kritis terhadap informasi, mampu membedakan fakta dan opini, serta bisa mengambil keputusan berdasarkan bacaan. Kemampuan numerasi melatih siswa untuk “melek angka”, mampu menggunakan matematika sebagai alat bantu dalam kehidupan sehari-hari, dari berbelanja hingga memahami data berita.

Setelah membedah semuanya, rangkuman materi ANBK SMP sebenarnya sederhana yaitu tentang seberapa baik kemampuan bernalar. Baik Literasi Membaca maupun Numerasi, keduanya dirancang untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah. Ini adalah keterampilan yang akan terpakai seumur hidup, jauh setelah asesmen itu sendiri selesai.

Nah, setelah memahami seluk-beluk materi ANBK SMP, tentu persiapan yang terfokus dan intensif menjadi kunci utamanya. Disinilah peran Bimbingan Les Privat SMP dari les privat Edumaster benar-benar terasa. Dengan pendekatan personal, guru-guru kami tidak hanya membantumu menguasai materi ujian, tetapi juga melatih teknik pengerjaan soal dan mengelola waktu secara efektif.

Jangan biarkan ANBK menjadi hal yang menegangkan. Mari ubah kekhawatiran itu menjadi percaya diri!

Yuk, wujudkan persiapan ANBK yang lebih optimal! Klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi gratis: www.edumasterprivat.com

Dapatkan guru terbaik untuk bimbingan Les Privat SMP-mu hanya di les privat Edumaster. Sukses ANBK, langkah awal meraih prestasi!

Table of Contents

Rekomendasi Les Privat

Les Privat SMP

Les Privat SMP

related Post

Rangkuman Lengkap Materi ANBK SMA Hai, Teman Edumaster! Persiapan mempelajari rangkuman materi ANBK SMA yang efektif harus dimulai dengan pemahaman

Memahami cabang ilmu biologi merupakan langkah awal untuk melihat betapa beragamnya bidang penelitian dan aplikasi dari ilmu kehidupan ini. Setiap

5 Cabang Ilmu Kimia dan Penjelasannya Kimia sebagai disiplin ilmu yang luas terbagi menjadi beberapa cabang ilmu kimia utama yang