Mengenal Zaman Praaksara di Indonesia

Table of Contents

Sebelum membahas mengenai zaman praaksara di Indonesia, Pra-aksara bermula dari gabungan kata, yakni pra dan juga aksara. Pra maksudnya sebelum dan aksara berarti tulisan. Pengertian zaman praaksara ialah era sebelum orang memahami bentuk tulisan. Era praaksara dikenal pula dengan era nirleka (nir artinya tidak ada serta leka maksudnya tulisan). 

Zaman Praaksara di Indonesia

Zaman Praaksara di Indonesia

Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019) buatan Tri Worosetyaningsih, bangsa Indonesia menyudahi era praaksara sekitar abad IV Masehi. Prasasti pada Yupa berangka tahun abad V Masehi di Kuati Kalimantan Timur memperlihatkan bangsa Indonesia sudah masuk era aksara. 

Para pakar banyak yang mengemukakan orang pertama di Indonesia berasal dari Asia. Aspek perubahan alam  ditaksir mendorong terjadinya perpindahan penduduk manusia. Akibat musim dari benua Asia serta Australia juga mempengaruhi perpindahan manusia dari rute pelayaran. 

Dengan memakai perahu yang sangat biasa kelompok-kelompok manusia melaksanakan perjalanan mengikuti arah musim. Pada periode praaksara, orang Indonesia dengan perahu yang biasa mengarungi samudra besar untuk mencari kawasan tinggal baru. Periode praaksara sendiri dicirikan dengan era ketika orang purba sebagai masyarakat berdiam di suatu wilayah.

Pembabakan Zaman Praaksara Menurut Geologi

Berikut ini merupakan zaman praaksara menurut Geologi yaitu

Arkeozoikum 

Arkeozoikum ataupun periode tertua terjadi kira-kira 2500 juta tahun. Pada masa itu kulit bumi sedang panas, alhasil tidak  memiliki kehidupan. 

Paleozoikum 

Zaman primer ataupun periode hidup tua yang terjadi 340 juta tahun. Makhluk hidup yang tampak pada periode ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil, serta hewan yang tidak bertulang punggung. 

Mesozoikum 

Zaman sekunder ataupun periode hidup pertengahan yang terjadi kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan tipe reptil mencapai tingkat yang terbesar, alhasil zaman ini pula dikenal periode reptil. Seusai berakhirnya zaman sekunder ini, sehingga terlihat kehidupan lain ialah jenis burung serta hewan menyusui yang sedang rendah tingkatannya. Sebaliknya tipe reptil menghadapi kepunahan. 

Neozoikum 

Zaman hidup baru yang dibedakan jadi dua zaman, ialah Tersier ataupun era ketiga. Periode ini terjadi sekitar 60 juta tahun. Dicirikan dengan pertumbuhan jenis hewan menyusui, seperti primata. Kuartier ataupun era keempat, Periode ini dicirikan dengan terdapatnya kehidupan manusia alhasil merupakan zaman terpenting. 

Jenis-jenis Manusia Praaksara di Indonesia 

Tampaknya Indonesia merupakan salah satu tempat di dunia yang ditinggali oleh manusia purba. Menariknya, daerah yang jadi tempat bermukim orang purba tidak lebih dari sepuluh buah. Sehingga tidak jarang bila peneliti dunia banyak yang berdatangan ke Indonesia buat meneliti asal-usul manusia. Fosil manusia pertama kali didapati di kawasan Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1890-an oleh Eugene Dubois. Fosil itu mencakup batok kepala atas, rahang bawah, serta satu buah tulang paha. 

Zaman Praaksara di Indonesia

Jenis orang purba yang sukses didapati di Indonesia terdapat 3, yakni 

Meganthropus Paleojavanicus 

Mega mempunyai makna besar serta Anthropus berarti manusia. Manusia praaksara yang ini mempunyai identitas rahang bawah yang melampaui rahang kera laki-laki. Fosilnya pertama kali didapati oleh Von Koenigswald di Pucangan tahun 1936-1941. 

Pithecanthropus Erectus 

Phitekos berarti kera serta Anthropus maksudnya manusia. Pithecanthropus Erectus mempunyai tinggi tubuh kurang lebih 165-180 centimeter badan serta badannya tegap, gerahamnya besar dan rahangnya sungguh kuat. Tak hanya itu, beliau pun mempunyai tonjolan kening yang tebal serta hidung besar.  Fosilnya didapati oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi, Jawa Timur tahun 1890-an. 

Homo Sapiens 

Homo Sapiens mempunyai maksud orang cerdas. Fosil ini didapati oleh Von Rietschoten pada tahun 1889 di Desa Wajah, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur.

Corak Hidup Manusia Zaman Praaksara

Pada mulanya corak hidup manusia zaman praaksara dengan metode nomaden (berpindah-pindah). Setelah itu mereka menjumpai perubahan dari nomaden ke semi nomaden. Alhasil mereka hidup dengan cara berdiam di suatu tempat dengan tempat bermukim yang jelas Untuk memenuhi kepentingan hidupnya masyarakat praaksara memanfaatkan beberapa jenis perlengkapan mulai dari yang dibuat dari batu sampai metal 

Oleh sebab itu, kehidupan masyarakat praaksara sudah menghasilkan peralatan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Menurut pertumbuhan kehidupannya ataupun corak hidupnya, masyarakat praaksara terbelah jadi tiga masa ialah masa mencari serta menghimpun makanan, era bercocok tanam, serta waktu perundagian.

Zaman Praaksara di Indonesia

Masa Berburu serta Menghimpun Makanan 

Masa berburu dan menghimpun makanan bergantung pada lingkungan alam. Daerah dimana masyarakat praaksara tinggal adalah daerah dimana makanan berlimpah dan mudah didapat. Di kawasan ini juga terdapat banyak hewan, sehingga siapa pun yang memiliki pengetahuan sebelumnya dapat dengan mudah menemukannya. Masyarakat yang hidup pada masa berkumpul dan berkumpul ini diyakini sama dengan zaman Paleolitikum.

Secara geografis, hal ini tergantung pada kondisi alam sekitar pada saat itu. Daerah aliran sungai, danau, dan padang rumput menyediakan air dan makanan sepanjang tahun, sehingga cocok untuk penggemar aktivitas luar ruangan. Saat itu, masyarakat praaksara tinggal sementara di gua payung dekat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan air.

Kehidupan ekonomi 

Kehidupan ekonomi pada masa berburu serta menghimpun makanan yaitu bergantung pada alam. Mereka akan senantiasa bermukim di area itu selama sediaan bahan makanan tengah cukup. Ketika merreka sudah kehabisan sumber makanan sehingga mereka akan berpindah serta mencari tempat lain yang banyak akan makanan. Kehidupan yang senantiasa berpindah-pindah inilah ciri-ciri manusia praaksara. Hasil pelacakan mereka kumpulkan untuk kebutuhan perpindahan ke tempat lain sebagai persediaan sebelum mereka memperoleh tempat terkini.

Kehidupan sosial 

Mereka hidup dalam tim dan terdiri dari keluarga kecil. Setiap kelompok mempunyai ketua kelompok. Seiring berjalannya waktu, pemimpin kelompok ini dikenal sebagai pemimpin suku. Seorang pemimpin suku memimpin kelompok dari satu lokasi ke lokasi lain. Anggota kelompok laki-laki berburu binatang, sedangkan anggota perempuan mengumpulkan makanan dari tumbuhan.

Kehidupan budaya 

Kehidupan budaya ini dapat dicermati dari karya-karya yang telah sukses dibuat. Alat-alat pada periode praaksara memberikan petunjuk gimana cara orang pada periode itu bertahan hidup.

Masa Bercocok Tanam 

Dalam memahami lebih dalam hal orang yang hidup di zaman praaksara, kamu bisa membaca buku berjudul Sapiens Grafis: Kelahiran Umat Manusia oleh Yuval Noah Harari. 

Bagi mereka, dengan bercocok tanam dirasakan sediaan makanan akan tercukupi sepanjang tahun tanpa perlu membuka ladang lagi. Tak hanya bercocok tanam juga mereka mengembangkan binatang ternak buat dipelihara. 

Kehidupan ekonomi 

Secara ekonomi, orang pada periode ini sudah menghasilkan produksi sendiri buat melengkapi kebutuhan hidupnya. Mereka membabat hutan buat ditanami serta produk yang mereka menghasilkan antara lain umbi-umbian. 

Sumber perekonomian mereka tidak hanya dari pertanian tetapi juga peternakan (beternak ayam, kerbau, babi hutan, dan lain-lain). Masyarakat pada masa pertanian ini diperkirakan melakukan aktivitas perdagangan sederhana atau barter. Barang-barang yang ditukarkan antara lain hasil pertanian, ikan kering, dan kerajinan tangan seperti tembikar dan beliung. Di wilayah pesisir, produk umbi-umbian sangat dibutuhkan, sebaliknya masyarakat yang tinggal di pedalaman sangat membutuhkan produk ikan kering.

Kehidupan sosial 

Dengan hidup bercocok tanam, memberikan peluang orang buat menyusun hidup lebih teratur. Mereka hidup secara berkelompok serta membangun masyarakat perkampungan kecil. Dalam suatu kampong terdiri dari sebagian keluarga serta dalam kampong dipimpin oleh pemimpin suku. Strata social pemimpin suku ialah paling tinggi sebab kriteria yang didapat berdasarkan orang yang paling berumur ataupun yang terlalu berkarisma secara reigius. Dengan demikian semua ketentuan yang sudah ditetapkan patut ditaati serta dijalani oleh semua kelompok itu.

Kehidupan budaya 

Selama era pertanian, masyarakat terpelajar menciptakan budaya yang mengarah pada praktik pertanian berbasis kepercayaan. Bentuk alat yang diawetkan juga lebih lembut dan mempunyai corak yang artistik. Alat-alat tersebut tidak hanya digunakan sebagai alat pertanian, namun juga sebagai alat upacara keagamaan. Alat-alat tersebut antara lain kapak lonjong, tembikar, kapak persegi, perhiasan, dan lainnya.

Edumaster Privat

Masa Kehidupan Perundagian 

Pada era ini diperkirakan satu masa dengan era perunggu. Pada masa ini peradaban manusia telah mendekati tingkat yang tinggi. Keadaan ini dicirikan datangnya sekawanan orang yang mempunyai kemampuan tertentu dalam pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan dan pembuatan perahu. Yang sungguh menonjol ialah pembuatan bahan-bahan dari logam. 

Dengan timbulnya era perundagian, sehingga secara umum berakhirlah era praaksara di Indonesia meskipun dalam faktanya terdapat sebagian daerah di pedalaman yang sedang terletak di zaman batu. Aktivitas bercocok tanam mulai berganti ke persawahan. Aktivitas persawahan membolehkan adanya pengaturan masa bercocok tanam, alhasil mereka tidak cuma bergantung pada kondisi iklim serta cuaca akan tetapi juga berasumsi bila periode yang tepat buat bercocok tanam serta durasi yang tepat buat beternak. 

Kehidupan ekonomi 

Publik pada era perundagian sudah dapat menata kehidupan ekonominya serta dapat berpikir gimana melengkapi kehidupan mereka di era yang akan datang. Hasil panen pertanian diletakkan buat era kering serta diperdagangkan ke daerah lain. Masyarakat pun telah mengembangkan kuda serta berbagai jenis unggas. 

Walaupun masih bersifat barter tetapi paling tidak keadaan ini menambah nilai ekonomis yang tinggi sebab beragamnya barang-barang yang ditukarkan. Data perdagangan antar pulau pada era perundagian ialah ditemukannya nekara di Selayar serta Kepulauan Kei yang dihiasi gambar-gambar hewan seperti gajah, merak, serta harimau. 

Kehidupan sosial 

Pada era perundagian kehidupan masyarakat yang telah berdiam mengalami kemajuan serta hal ini mendorong masyarakat buat keteraturan hidup. Peraturan hidup dapat terlaksana dengan baik sebab adanya seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah. Penentuan pemimpin dipilih dengan tolok ukur yang dapat melaksanakan hubungan dengan roh-roh ataupun roh nenek moyang buat keselamatan desa setempat dan keahlian-keahlian lain. 

Kehidupan budaya 

Pada era perundagian seni ukir mendapati perkembangan yang pesat. Pahatan diaplikasikan pada benda-benda nekara perunggu. Seni hias pada benda-benda perunggu telah membuat pola-pola geometris sebagai pola hias utama. Keadaan ini terlihat dari temuan di Watuweti yang menggambarkan kapak perunggu, perahu serta melukis unsur-unsur dalam kehidupan yang diduga penting.

Sistem Kepercayaan Manusia Zaman Praaksara

Gaya hidup masyarakat praaksara kemungkinan besar didasarkan pada sistem kepercayaan yang mulai berkembang pada masa Mesolitikum yang sudah maju dalam perburuan dan pengumpulan makanan, atau yang disebut dengan zaman menetap dan bertani. Bukti adanya kepercayaan pada masa pra-aksara adalah ditemukannya lukisan kapal di Nekara.

Dengan demikian, muncullah berbagai sistem kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat pra-pendidikan: animisme, dinamisme, dan totemisme.

Demikian pembahasan artikel mengenai zaman praaksara di Indonesia. Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat untuk anda. Anda ingin bimbingan les privat? Ikuti bimbingan Les Privat Edumaster yang dapat membantu anda untuk belajar dengan baik.

 

Table of Contents

Rekomendasi Les Privat

Les Privat SD

Les Privat SD

related Post

Banyak pelajar internasional mempertimbangkan untuk kuliah bisnis di Australia karena kualitas pendidikannya yang diakui secara global loh Teman Edumaster. Lembaga-lembaga

Memilih untuk melanjutkan kuliah bisnis di China merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan diri menghadapi dinamika pasar global yang terus berubah.

Banyak pelajar internasional mempertimbangkan untuk menempuh kuliah bisnis di Amerika karena kualitas sistem pendidikannya yang diakui secara global. Sebagai pusat