Ada beberapa sekolah yang membolehkan rambut panjang di Indonesia, siswa dapat membiarkan rambut mereka tumbuh panjang. Ini adalah suatu kebijakan yang menghormati hak siswa dalam mengekspresikan diri. Toleransi ini diberikan dengan beberapa ketentuan tertentu. Tujuannya agar siswa lebih memahami tanggung jawab yang datang bersama dengan kebebasan yang mereka miliki.
Mengenal Sekolah yang Membolehkan Rambut Panjang
Di sejumlah SMA di Indonesia, siswa laki-laki diizinkan untuk memiliki rambut panjang. Sebagai contoh, Kanisius College, Gonsaga College di Jakarta, De Britto College di Yogyakarta, dan Mertoyudan College di Magelang membolehkan siswa mereka untuk berpenampilan dengan berbagai gaya rambut, termasuk rambut yang panjang. Seluruh sekolah swasta yang terkenal ini diurus oleh para pengajar dari komunitas Jesuit di dalam negeri.
Sekolah-sekolah lain, seperti SMAN 11 Tangerang, dan SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy di Aceh Besar, juga mengadopsi kebijakan yang serupa.
Di Indonesia, ada banyak regulasi tentang disiplin dan penampilan murid di sekolah. Salah satu peraturan yang kerap diperdebatkan adalah mengenai potongan rambut siswa laki-laki. Banyak lembaga pendidikan yang melarang rambut panjang karena alasan disiplin dan citra lembaga.
Peraturan yang mengatur gaya rambut di sekolah tidak berkaitan secara langsung dengan mutu pendidikan. Aturan semacam ini lebih berfokus pada aspek fisik daripada aspek intelektual dalam pendidikan. Penekanan mereka terletak pada performa fisik para siswa dan kedisiplinan yang mereka tunjukkan. Di samping itu, pelaksanaan aturan ini tidak berjalan dengan lancar. Di hampir semua sekolah di Indonesia, pemeriksaan rambut menjadi hal yang sering terjadi dan dihindari oleh sebagian besar siswa laki-laki.
Karena hasil dari pemeriksaan potongan rambut yang terlihat tidak wajar atau bahkan menuju kebotakan. Jika kita terjaring razia, daya tarik fisik kita akan mengalami penurunan yang signifikan. Namun, ada sekolah-sekolah tertentu di Indonesia yang tidak menerapkan regulasi ini.
Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh siswa di SMA Kolese Gonzaga di Jakarta. Para pelajar laki-laki di sekolah ini memiliki rambut yang lebat, bahkan mencapai panjang bahu. Ini tampak persis seperti model iklan sampo yang sering muncul di sela-sela tayangan sinetron kesayangan ibu kamu.
Ini bukan hanya terjadi satu atau dua tahun. Sebenarnya, kebijakan ini pertama kali diterapkan pada tahun 1987, di tahun pendirian sekolah di Kemang, Jakarta Selatan. Sekolah mendeskripsikan ini sebagai bentuk “apresiasi” bagi siswa yang mendapatkan pencapaian akademik luar biasa di institusinya.
Rekomendasi Sekolah yang Membolehkan Rambut Panjang
Sebelum mengulas sekolah-sekolah yang membolehkan rambut panjang, penting untuk memahami konteks sejarah di balik aturan rambut di Indonesia. Pada masa Orde Baru, pemerintah menerapkan aturan ketat tentang penampilan, termasuk gaya rambut. Rambut gondrong pada laki-laki dianggap sebagai bentuk penyimpangan dan pemberontakan.
Bahkan, dibentuklah Badan Koordinasi Pemberantasan Rambut Gondrong (Bakorperagon) yang bertugas merazia dan mencukur rambut gondrong masyarakat, termasuk siswa sekolah. Hal ini semakin memperkuat stigma negatif terhadap rambut gondrong di kalangan masyarakat.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, aturan tersebut mulai ditinggalkan. Banyak sekolah yang mulai memberikan kebebasan kepada siswa untuk berambut gondrong, selama tetap rapi dan sopan.
Berikut ini adalah beberapa SMA di Indonesia yang dikenal memperbolehkan siswa laki-lakinya berambut gondrong:
SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta
Salah satu sekolah unggulan di Indonesia adalah SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta, yang biasa dikenal dengan PL. Sejak tahun 1965, sekolah ini mulai mengizinkan siswa dengan rambut panjang untuk mendaftar. Kebijakan ini muncul walaupun mendapat tekanan dari rezim Orde Baru yang melarang rambut panjang. Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur saat itu, Bruder Honoratus, dengan berani menentang peraturan tersebut dan memperbolehkan siswa-siswanya untuk memiliki rambut panjang.
“Hal yang lebih utama adalah apa yang ada di dalam pikiran,” kata Bruder Honoratus, menekankan bahwa otak dan pemikiran jauh lebih berharga dibandingkan penampilan fisik. Akan tetapi, kebebasan ini tidak diperoleh tanpa syarat. Siswa yang ingin memiliki rambut panjang harus mencapai nilai rata-rata raport di atas 80, yang kemudian wajib meningkat menjadi 85 pada semester selanjutnya. Selain itu, siswa juga perlu memperlihatkan perilaku yang baik.
Peraturan ini didasarkan pada prinsip pendidikan yang memperhatikan individu, yang berarti memahami setiap siswa dengan baik. Sekolah percaya bahwa ukuran rambut tidak seharusnya menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi prestasi atau sifat siswa. Harap dicatat bahwa peraturan yang diberlakukan di sejumlah Sekolah Pangudi Luhur berbeda-beda. Contohnya, SMA Pangudi Luhur yang terletak di Bali dengan tegas melarang siswa-siswinya untuk memiliki rambut panjang.
SMA Kolese Gonzaga
SMA Kolese Gonzaga yang dikelola oleh Pater Jesuit, merupakan lembaga pendidikan yang memperbolehkan siswa untuk memiliki rambut panjang. Sejak pendirian sekolah ini pada tahun 1987, peraturan ini telah diterapkan. Para siswa di SMA Kolese Gonzaga yang ingin memanjangkan rambut harus memenuhi ketentuan akademik yang setara dengan yang ada di SMA Pangudi Luhur. Mereka harus mencapai nilai rata-rata di rapor minimal 85.
“Kami benar-benar memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih prestasi.” “Sebagai balasannya, mereka diizinkan untuk memperpanjang rambut mereka,” terang seorang guru Fisika di SMA Kolese Gonzaga. Kebijakan ini didasarkan pada asas “kebebasan yang penuh tanggung jawab”. Sekolah berusaha mengajarkan kepada murid bahwa kebebasan semestinya disertai dengan tanggung jawab.
Kolese De Britto
Kolese De Britto, yang umumnya dikenal sebagai “JB”, adalah sekolah menengah atas Katolik di Yogyakarta yang memperbolehkan siswanya untuk berambut panjang. Peraturan ini dimulai pada tahun 1970-an, saat harga barang-barang melonjak tinggi. Romo Pamong, yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan, memberikan kebebasan kepada murid-murid untuk berpenampilan bebas dan membiarkan rambut mereka tumbuh panjang sebagai bentuk dukungan.
Di Kolese De Britto, yang menarik adalah tidak ada peraturan tertentu untuk pelajar yang ingin memanjangkan rambut. Semua pelajar dari kelas sepuluh hingga dua belas diperbolehkan untuk membiarkan rambut mereka panjang. Kebijakan ini dianggap sebagai lambang kebebasan dan merupakan cara untuk menolak undang-undang Orde Baru yang membatasi hak berekspresi.
“Setiap siswa diperbolehkan untuk memiliki rambut panjang.” “Hal ini sejalan dengan situasi terkini, di mana inti dari kepemimpinan berada pada kemampuan untuk membuat keputusan, dan orang yang mampu mengambil keputusan adalah mereka yang memiliki kebebasan,” ujar Waka Humas SMA Kolese De Britto.
SMA Kolese Kanisius
SMA Kolese Kanisius yang dikelola oleh Pater Jesuit ialah salah satu sekolah yang mengizinkan siswanya memiliki rambut panjang.
SMA Kolese Seminari Mertoyudan
Sebuah institusi pendidikan bernama SMA Kolese Seminari Mertoyudan yang berada di Magelang bertujuan untuk mendidik calon pemimpin gereja dan pendeta.
SMAN 11 Tangerang
SMAN 11 Tangerang dikenal sebagai salah satu sekolah negeri di Tangerang yang memberikan kebebasan bagi siswa laki-lakinya untuk berambut panjang. Tentu saja, kebebasan ini tetap ada aturannya, ya! Rambut harus diikat rapi dan tetap terjaga kebersihannya.
SMAN 11 Tangerang juga punya segudang prestasi, lho. Sekolah ini aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari olahraga, seni, hingga sains. Jadi, buat kamu yang berambut panjang dan punya banyak minat, SMAN 11 Tangerang bisa jadi pilihan yang tepat!
SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy di Aceh Besar
Beralih ke ujung barat Indonesia, kita bertemu dengan SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy di Aceh Besar. Sekolah berasrama ini punya kebijakan yang cukup unik, yaitu membolehkan siswa laki-lakinya untuk berambut panjang.
Namun, kebijakan ini bukan tanpa alasan. SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy menerapkan sistem pendidikan berbasis agama Islam. Siswa di sini diwajibkan untuk menumbuhkan jenggot dan memelihara rambut panjang sebagai bentuk menjalankan sunnah.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa sekolah-sekolah yang memperbolehkan rambut panjang memiliki pendekatan yang unik dalam mendidik siswanya. Mereka tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan pembentukan pribadi siswa.
Menariknya, beberapa sekolah seperti SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta dan SMA Kolese Gonzaga mengaitkan kebebasan berambut panjang dengan prestasi akademis. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah ingin menanamkan nilai tanggung jawab kepada siswa. Kebebasan yang diberikan harus diimbangi dengan komitmen untuk belajar dan berprestasi.
Kebijakan sekolah yang membolehkan siswa berambut panjang merupakan sebuah perubahan positif dalam dunia pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah mulai menghargai kebebasan berekspresi dan individualitas siswa. Sekolah-sekolah tersebut menjadi pionir dalam menantang norma tradisional dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih toleran dan inklusif.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebebasan tersebut harus diimbangi dengan tanggung jawab. Siswa harus tetap menjaga kerapian dan kebersihan rambut, serta tidak melanggar norma-norma kesopanan yang berlaku di sekolah dan masyarakat.
Kedepannya, diharapkan akan semakin banyak sekolah di Indonesia yang berani memberikan kebebasan kepada siswa untuk berekspresi, sekaligus menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan kemandirian.
Alasan Sekolah Membolehkan Rambut Panjang untuk Para Siswa
Di Indonesia, terdapat beragam peraturan sekolah terkait penampilan siswa, termasuk sekolah yang membolehkan rambut panjang. Beberapa sekolah masih memegang teguh aturan rambut pendek bagi siswa laki-laki. Namun, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya kesadaran akan kebebasan berekspresi, kini semakin banyak sekolah yang mengizinkan siswa laki-laki untuk memiliki rambut panjang.
Kebijakan sekolah yang membolehkan rambut panjang ini didasari oleh beberapa alasan, antara lain:
Menghormati Hak Asasi Manusia
Setiap orang memiliki hak untuk menentukan penampilan mereka, termasuk pilihan gaya rambut. Hak siswa untuk mengekspresikan diri dihargai di sekolah yang mendukung gaya rambut yang panjang. Beberapa pengajar percaya bahwa penting untuk menghargai kebebasan pribadi siswa dalam mengekspresikan diri mereka dengan mengizinkan mereka memiliki rambut panjang. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri dengan cara yang unik bagi mereka.
Fokus pada Prestasi Akademik
Daripada memusatkan perhatian pada penampilan siswa, sekolah sebaiknya berupaya untuk meningkatkan kemampuan akademis mereka. Dengan mengizinkan rambut panjang, sekolah menunjukkan bahwa prestasi akademik lebih penting dibandingkan penampilan fisik. Beberapa sekolah lebih memberikan perhatian pada nilai-nilai perilaku dan prestasi akademik murid dibandingkan dengan aspek lainnya. Dipercaya bahwa panjang rambut tidak berpengaruh pada prestasi akademik siswa atau atmosfer belajar. Karena itu, sekolah menengah atas tidak melarang jenis gaya rambut tertentu.
Mengurangi Diskriminasi
Untuk siswa pria, ketentuan mengenai rambut pendek dapat dipandang sebagai sebuah diskriminasi yang berlandaskan gender. Sekolah yang memperbolehkan siswa memiliki rambut panjang menciptakan lingkungan yang lebih adil dan inklusif bagi semua siswa, tanpa memandang jenis kelamin. Jika aturan tidak didasari oleh alasan yang jelas atau objektif, maka ketentuan yang mewajibkan semua siswa memiliki gaya rambut seragam dapat dianggap sebagai tindakan diskriminatif. Dengan demikian, terdapat sekolah dan pendidik yang memilih untuk tidak melaksanakan peraturan ini.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Sekolah dapat berkontribusi pada peningkatan kepercayaan diri dan harga diri siswa dengan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri lewat penampilan. Beberapa guru berpendapat bahwa setiap siswa berhak memilih gaya rambut yang mencerminkan identitas diri mereka.
Demikianlah beberapa uraian lengkap yang dibahas Edumaster mengenai sekolah yang membolehkan rambut panjang. Semoga dapat menambah informasi baru untuk kamu. Apakah kamu pernah merasakan bahwa belajar secara mandiri itu kurang menarik dan tidak efisien? Bimbingan les privat SMA Edumaster menyediakan pengajaran oleh guru-guru profesional, yang tidak hanya pintar tetapi juga antusias dalam mengajar. Mereka tidak hanya menawarkan solusi, tetapi juga mendukungmu untuk memahami dengan lebih baik. Suasana belajar menjadi lebih menarik dan kaya akan interaksi. Dengan arahan dari Edumaster, pengalaman belajar tidak lagi terasa sulit, melainkan menjadi investasi yang berarti untuk masa depanmu.