Usia dini adalah masa emas bagi perkembangan anak karena otak berkembang sangat cepat. Makanya sangat dianjurkan untuk mengajarkan anak banyak hal pada usia dini, terutama antara usia satu hingga lima tahun. Ketika perkembangannya bagus maka bisa dilihat dari ciri perkembangan anak usia dini, baik dari otak dan fisiknya begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan penelitian, yang dimaksud periode emas secara medis adalah 1000 hari usia anak mulai dari janin hingga setelah dilahirkan. Sedangkan usia dini adalah sejak anak sudah berusia tiga tahun hingga enam tahun, kebanyakan orang tua sudah mulai memasukkan anak ke taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ketika sudah masuk rentang usia tersebut.
Ciri Perkembangan Anak Usia Dini dan Otak Anak
Penelitian yang dilakukan ahli menyebutkan bahwa hal yang mempengaruhi perkembangan otak sangat banyak, mulai dari genetis, hal-hal yang dialami anak, hingga nutrisi yang diberikan sejak dia berada di dalam kandungan. Lantas seperti apa perkembangan otak anak tersebut?
- Usia 1 Tahun
Menginjak usia satu tahun, otak anak akan berkembang terutama saraf yang berkaitan dengan bahasa. Makanya di usia ini anak mulai suka mengoceh tidak jelas karena otaknya berusaha memahami bahasa, yang ada di sekitarnya termasuk meniru suara yang ada. Disarankan untuk intensif mengajarkan anak bicara di usia ini.
- Usia 2 Tahun
Ketika usia anak sudah masuk dua tahun, otak sudah berkembang hingga 75 persen. Pada kondisi ini anak mulai bisa memilih mana benda yang disukai dan tidak, makanya disarankan untuk mengajarkan anak membedakan bentuk, ukuran, hingga jenis mainan.
- Usia 3 Tahun
Otak anak pada usia tiga tahun sangat berkembang, terutama saraf untuk meningkatkan kemampuan berhitungnya. Ciri perkembangan anak usia dini khususnya pada otaknya adalah sudah bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan, misalnya ingin makan ketika lapar hingga menolak jika tidak ingin tidur.
- Usia 4 Tahun
Anak sudah cukup cerdas dalam berhitung dan membaca, namun imajinasinya masih terbatas. Bayangkan milyaran sel yang ada di otak, sebagian sudah terhubung namun sebagian lagi masih harus distimulasi agar bisa bekerja dengan maksimal. Peran orang tua sangat penting, terutama untuk membiarkannya bersosialisasi dengan lingkungan dan mencoba hal-hal baru.
- Usia 5 Tahun
Otak anak sudah berkembang hingga 90 persen, sudah semakin banyak hal yang dipahami dan diketahui anak. Otak juga sangat cepat menangkap informasi baru yang diterima dan memberi respon, terhadap hal tersebut. Misalnya anak belajar menulis angka dan huruf, Anda akan takjub karena hanya sekali atau dua kali dibantu, kemudian si kecil sudah bisa menulisnya dengan baik.
Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Sama halnya dengan ciri perkembangan anak usia dini pada otak, fisik juga mengalami perkembangan signifikan pada usia dini. Setiap tahunnya akan terjadi perubahan fisik yang sangat mengagumkan.
- Usia 1 Tahun
Perkembangan fisik anak usia satu tahun adalah bisa merangkak, duduk, berdiri hingga berlari tergantung kondisi tubuhnya masing-masing. Dampingi anak untuk mempelajari semua proses fisik tersebut, biarkan dia berusaha agar bisa melakukannya dengan baik. Ketika sudah bisa berjalan, mereka akan mencoba untuk melakukan banyak hal seperti memanjat.
- Usia 2 Tahun
Pada usia dua tahun anak akan mencoba kemampuannya pindah dari satu tempat ke tempat lain menggunakan cara merangkak, melompat, bahkan sambil menari. Kondisi tulang yang semakin kuat membuatnya semakin aktif bergerak misalnya menendang, melempar, atau menangkap bola. Keseimbangan tubuhnya juga lebih baik dari usia satu tahun.
- Usia 3 Tahun
Anda akan melihat perubahan fisik yang signifikan, dimana pola berjalan, berlari, atau melompat anak sudah lebih baik dan stabil. Anda tak perlu lagi mendampinginya saat berjalan, cukup memantau dari jauh saja. Kedua tangannya yang sudah semakin kuat, menjadikan kemampuan menangkap bola dengan dua tangan jadi lebih baik.
- Usia 4 Tahun
Kemampuan fisiknya yang semakin maksimal, memungkinkan anak sudah bisa melakukan gerakan lebih banyak. Seperti melempar, memantulkan bola, kemudian berlari tanpa menabrak karena intuisinya sudah baik. Anak usia ini juga sudah bisa berdiri dengan satu kaki karena kekuatan tulangnya, yang makin sempurna.
- Usia 5 Tahun
Tinggi badan anak sudah semakin cepat bertambah, dia juga bisa berlari sangat kencang lalu berbelok. anda juga bisa mulai mengajarkannya main sepeda karena kemampuan mengayuhnya, sudah baik. Dia juga sudah bisa fokus pada kecepatan, arah sehingga belajar sepeda akan menunjang kemampuan fisiknya.
Tahap Pertumbuhan Anak Usia Dini
Jika dilihat dari tahap pertumbuhan dan perkembangan anak, ada tiga hal yang dijadikan tolok ukur. Masing-masing bisa dipantau kondisinya, sesuai pertambahan usia dari si buah hati.
- Emosi
Emosi anak sebenarnya sudah terlihat sejak lahir, ketika dia menangis saat lapar atau sakit. Tapi saat memasuki usia dini, perubahan emosi akan semakin terlihat jelas. Di usia satu tahun anak sudah bisa menolak dengan cara menangis, kemudian meningkat dengan menolak dengan perkataan saat dia tidak suka dengan sesuatu.
Pada usia tiga tahun anak sudah memperlihatkan emosi yang bisa berubah, dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya dia senang ketika mendapat mainan, maka anak akan memeluk Anda atau sedih saat ada hal tidak baik terjadi. Kemudian di usia empat hingga lima tahun emosi anak cenderung pada keberaniannya, dalam mengemukakan pendapat.
- Motorik
Saraf motorik anak sudah mulai berkembang sejak lahir, namun jika ingin dilihat secara kasat mata Anda memantaunya saat anak usia satu tahun ke atas. Diantaranya kemampuan motorik kasar memegang benda di usia satu tahun, kemudian meremas dan melempar tanpa arah di usia dua tahun.
Ada juga kemampuan motorik halus yang bisa diasah mulai usia tiga tahun ke atas, misalnya mencubit dengan halus atau mengambil biji kacang hijau di dalam piring satu persatu.
- Sensorik
Berhubungan dengan respon anak terhadap apa yang dipegang dan dirabanya. Perkembangan saraf sensorik ini juga sudah dimulai sejak lahir dan semakin jelas, saat menginjak usia dua tahun. Ciri perkembangan anak usia dini terkait saraf sensoriknya, seperti menghindari panas dengan menjauhkan tangannya dari api atau merasakan dinginnya batu es.
Contoh Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Banyak contoh dari perkembangan fisik yang bisa dilihat dari anak usia dini. Beberapa diantaranya adalah:
- Berat Badan Anak
Berat badan anak usia satu hingga dua tahun akan bertambah sekitar 2,5 kilogram, sedangkan usia dua hingga lima tahun pertambahannya berkisar 2 kilogram.
- Kemampuan Tangan dan Kaki
Pada usia satu tahun anak baru bisa memegang benda, namun belum bisa menggenggamnya dengan erat. Di usia dua tahun anak sudah bisa menggenggam benda, sedangkan di usia tiga tahun ke atas kemampuan tangan semakin bagus. Seperti mengambil benda, melempar dengan akurasi yang cukup baik.
Sedangkan untuk kaki perkembangannya mulai dari kemampuan merangkak, duduk, berdiri, berjalan dan berlari. Peningkatannya berbeda pada tiap usia.
Itulah penjelasan tentang ciri perkembangan anak usia dini di tiap tingkatan usia, baik pada otak maupun fisik. Anda perlu mengetahuinya, agar dapat mendampingi tumbuh kembang anak dengan tepat sesuai usianya.