Saat orang tua mencintai anak mereka, mereka harus mempertimbangkan bagaimana cara mengatasi anak manja dan cengeng. Sebagai contoh, kamu dapat menuruti semua keinginan kamu tanpa mengetahui apa yang benar atau salah, dan kamu dapat membiarkan anak kamu melakukan kesalahan tanpa mencontohkan atau mengoreksi perilaku mereka. Orangtua dapat menyebabkan anak menjadi terlalu manja jika mereka salah langkah.
Cara Mengatasi Anak Manja
Pertumbuhan emosi seorang anak dalam cara mengatasi anak manja dan cengeng penting untuk ditangani ya moms. Hal ini membuatnya kesulitan untuk mengelola perasaan kecewa saat harapannya tidak tercapai. Ketika rasa kecewa itu datang, wajar jika si kecil mengekspresikannya melalui rengekan, tangisan, atau bahkan tingkah yang mungkin dianggap “berlebihan”. Ini adalah bagian alami dari proses tumbuh kembangnya. Namun, yang seringkali menjadi tantangan sebenarnya adalah bagaimana orangtua merespons perilaku tersebut.
Sayangnya, tak jarang orangtua menghadapi situasi ini dengan kurang tegas. Ketidakkonsistenan dalam menerapkan aturan atau sikap yang terlalu lunak justru dapat memperburuk keadaan. Anak yang terbiasa dimanja akan cenderung mencari cara apa pun untuk memenuhi keinginannya. Saat keinginan itu ditolak, reaksinya bisa berupa amukan, kemarahan, rengekan, atau bahkan tindakan fisik seperti menendang atau melempar barang.
Jika pola ini terus berlanjut, anak akan kesulitan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah saat ia dewasa nanti. Selain itu, ia juga mungkin akan tumbuh dengan keterampilan hidup yang kurang memadai, sehingga selalu bergantung pada orang lain dalam menghadapi berbagai situasi. Ini adalah tantangan yang perlu diatasi dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat dari orangtua.
Anak yang manja sering kali sulit menerima kata “tidak” dan cenderung mengandalkan orang lain untuk memenuhi keinginannya. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada perkembangan emosional dan sosialnya di masa depan. Tapi jangan khawatir, mengatasi anak manja dan cengeng bukanlah hal yang mustahil. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan penuh empati.
Berikut ini merupakan cara mengatasi anak manja dan cengeng yang kamu dapat terapkan.
Kenali Penyebab Anak Menjadi Manja
Setiap perilaku anak pasti ada penyebabnya. Anak manja dan cengeng biasanya terbentuk karena pola asuh yang terlalu permisif atau kurangnya batasan yang jelas. Coba evaluasi diri kamu sebagai orang tua: Apakah kamu sering menuruti semua keinginan anak? Apakah kamu terlalu protektif? Dengan memahami akar masalahnya, kamu bisa lebih mudah mencari solusi.
Misalnya, jika kamu selalu memberikan apa yang diinginkan anak tanpa menunggu usahanya, anak akan belajar bahwa ia bisa mendapatkan segalanya dengan mudah. Hal ini bisa membuatnya kurang menghargai proses dan cenderung merengek saat keinginannya tidak terpenuhi.
Tetapkan Batasan yang Jelas
Anak perlu memahami bahwa tidak semua keinginannya bisa dipenuhi. Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten. Misalnya, jika anak merengek minta mainan baru, jelaskan dengan lembut mengapa ia tidak bisa mendapatkannya saat ini. Konsistensi adalah kunci agar anak belajar menghargai batasan tersebut.
Contohnya, kamu bisa membuat aturan bahwa mainan baru hanya bisa dibeli pada hari ulang tahun atau saat ia mencapai prestasi tertentu. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa ada waktu dan kondisi tertentu untuk mendapatkan sesuatu.
Ajarkan Anak tentang Tanggung Jawab
Mulailah dengan memberikan tugas-tugas kecil sesuai usianya, seperti merapikan mainan atau membantu menyiapkan meja makan. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab dan tidak semua hal bisa dilakukan oleh orang lain.
Kamu bisa membuat daftar tugas harian atau mingguan untuk anak. Misalnya, setiap hari ia harus merapikan tempat tidurnya atau membantu menyiram tanaman. Berikan pujian saat ia berhasil menyelesaikan tugasnya, tetapi jangan lupa untuk mengingatkannya jika ia lalai.
Jangan Langsung Menuruti Semua Keinginan Anak
Saat anak merengek atau menangis, insting pertama orang tua mungkin adalah menuruti keinginannya agar ia tenang. Namun, kebiasaan ini justru akan membuat anak semakin manja. Cobalah untuk tidak langsung menyerah pada rengekannya. Berikan pengertian bahwa menangis bukan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu.
Misalnya, jika anak menangis karena ingin es krim padahal sudah waktunya makan malam, jelaskan bahwa es krim bisa dimakan setelah makan malam. Tetaplah konsisten dengan keputusan kamu, meskipun anak terus merengek.
Ajarkan Anak Mengelola Emosi
Anak cengeng sering kali kesulitan mengelola emosinya. Bantu anak mengenali emosinya dan ajarkan cara mengekspresikannya dengan sehat. Misalnya, jika anak marah, ajarkan ia untuk menarik napas dalam-dalam atau mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Kamu bisa menggunakan buku cerita atau permainan untuk mengajarkan anak tentang emosi. Misalnya, bacakan cerita tentang karakter yang sedang marah atau sedih, lalu diskusikan bagaimana karakter tersebut mengatasi emosinya.
Berikan Contoh yang Baik
Anak adalah peniru ulung. Jika kamu ingin anak tidak manja, tunjukkan sikap mandiri dan tangguh dalam keseharian kamu. Misalnya, saat menghadapi masalah, tunjukkan bahwa kamu bisa menyelesaikannya tanpa mengeluh atau menyerah. Contoh lainnya, jika kamu sedang sibuk bekerja, jelaskan pada anak bahwa kamu harus menyelesaikan tugas terlebih dahulu sebelum bisa bermain dengannya. Dengan begitu, anak akan belajar tentang pentingnya prioritas dan tanggung jawab.
Jangan Terlalu Sering Memuji Secara Berlebihan
Memuji anak memang penting untuk membangun kepercayaan dirinya, tetapi pujian yang berlebihan justru bisa membuat anak merasa selalu benar dan istimewa. Berikan pujian yang spesifik dan sewajarnya, misalnya, “Mama bangga kamu sudah merapikan mainan sendiri.”
Hindarilah pujian yang terlalu umum seperti, “Kamu adalah anak yang paling luar biasa!” sebab dapat membuat anak merasa bahwa ia tidak perlu berjuang lebih giat.
Ajarkan Anak tentang Konsekuensi
Anak perlu memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Misalnya, jika ia tidak mau makan tepat waktu, ia akan merasa lapar. Dengan memahami konsekuensi, anak akan belajar untuk lebih bertanggung jawab. Kamu bisa membuat sistem reward and consequence. Misalnya, jika anak menyelesaikan tugasnya dengan baik, ia bisa mendapatkan stiker atau waktu bermain tambahan. Sebaliknya, jika ia tidak mau mengerjakan tugasnya, ia tidak bisa menonton TV.
Latih Anak untuk Mandiri
Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan hal-hal sendiri, seperti memakai baju atau menyiapkan tas sekolah. Meskipun hasilnya tidak sempurna, yang penting adalah proses belajarnya. Semakin mandiri anak, semakin kecil kemungkinannya untuk menjadi manja. Kamu bisa mulai dengan tugas-tugas sederhana, seperti membiarkan anak memilih baju yang akan dipakai atau mengambilkan minum sendiri. Berikan bantuan hanya jika benar-benar diperlukan.
Jangan Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan saudara atau temannya hanya akan membuatnya merasa tidak dihargai. Fokuslah pada kelebihan dan usaha anak, bukan pada kekurangannya.
Beri Anak Waktu untuk Bermain dan Bereksplorasi
Bermain merupakan metode alami bagi anak untuk belajar dan tumbuh. Berikan waktu yang cukup bagi anak untuk bermain dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Aktivitas ini juga membantu anak mengembangkan kreativitas dan kemandirian. Kamu bisa mengajak anak bermain di taman atau melakukan kegiatan outdoor seperti bersepeda atau berkebun. Biarkan anak mengeksplorasi lingkungannya dengan aman dan nyaman.
Ajarkan Anak tentang Berbagi
Anak manja sering kali kesulitan berbagi dengan orang lain. Ajarkan anak tentang pentingnya berbagi, baik itu mainan, makanan, atau perhatian. Kamu bisa memulainya dengan mengajaknya berbagi dengan saudara atau teman-temannya. Misalnya, jika anak memiliki dua buah kue, ajarkan ia untuk memberikan satu kue kepada temannya. Berikan pujian saat ia berhasil berbagi dengan tulus.
Jangan Menghukum Anak secara Berlebihan
Menghukum anak secara berlebihan justru bisa membuatnya merasa tertekan dan tidak dihargai. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang lebih positif, seperti memberikan pengertian atau time-out. Misalnya, jika anak melakukan kesalahan, ajak ia berbicara tentang apa yang terjadi dan bagaimana ia bisa memperbaikinya. Hindari menghukum anak dengan cara yang kasar atau merendahkan.
Beri Anak Pilihan
Anak manja sering kali merasa tidak memiliki kendali atas hidupnya. Berikan anak pilihan sederhana, seperti memilih baju yang akan dipakai atau menu makan siang. Dengan begitu, anak akan merasa lebih dihargai dan belajar mengambil keputusan.
Ajarkan Anak tentang Rasa Syukur
Anak manja cenderung kurang menghargai apa yang dimilikinya. Ajarkan anak untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup, seperti makanan yang enak atau keluarga yang menyayanginya. Kamu bisa memulai kebiasaan bersyukur dengan mengajak anak berdoa sebelum makan atau menulis jurnal syukur setiap malam.
Jangan Menyerah pada Tantrum
Tantrum adalah cara anak menguji batasan kamu. Jika kamu menyerah, anak akan belajar bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Tetaplah tenang dan konsisten dalam menghadapi tantrum. Misalnya, jika anak tantrum di supermarket karena ingin membeli permen, tetaplah tenang dan jelaskan bahwa permen tidak masuk dalam daftar belanja hari ini. Jangan menyerah meskipun anak terus menangis.
Beri Anak Perhatian yang Cukup
Terkadang, anak menjadi manja karena merasa kurang diperhatikan. Luangkan waktu berkualitas bersama anak, seperti membaca buku atau bermain bersama. Dengan begitu, anak akan merasa dicintai dan tidak perlu mencari perhatian dengan cara yang negatif. Misalnya, sisihkan waktu 30 menit setiap hari untuk bermain atau berbicara dengan anak tanpa gangguan gadget.
Ajarkan Anak tentang Kerja Sama
Anak manja sering kali kesulitan bekerja sama dengan orang lain. Ajarkan anak tentang pentingnya kerja sama, misalnya dengan mengajaknya membantu membersihkan rumah atau menyelesaikan puzzle bersama. Kamu bisa membuat permainan yang membutuhkan kerja sama, seperti membangun benteng dari bantal atau menyusun puzzle besar.
Jangan Lupa untuk Memberikan Apresiasi
Saat anak menunjukkan sikap yang baik, seperti tidak merengek atau membantu tanpa diminta, berikan apresiasi. Apresiasi tidak harus berupa hadiah, bisa juga dengan pujian atau pelukan. Misalnya, katakan, “Terima kasih ya, Nak, sudah membantu Mama merapikan meja. Mama sangat senang!”
Bersabar dan Konsisten
Mengubah kebiasaan anak yang sudah terbentuk memang tidak mudah. Dibutuhkan kesabaran dan konsistensi dari orang tua. Ingatlah bahwa proses ini adalah investasi untuk masa depan anak. Jangan menyerah jika anak masih sering merengek atau tantrum. Teruslah memberikan pengertian dan dukungan dengan penuh kasih sayang.
Memahami cara mengatasi anak manja dan cengeng memang membutuhkan usaha ekstra, tetapi hasilnya akan sepadan. Dengan menerapkan 20 cara mengatasi anak manja di atas, kamu tidak hanya membantu anak menjadi lebih mandiri dan tangguh, tetapi juga membangun hubungan yang lebih harmonis antara kamu dan anak. Ingat, setiap anak adalah individu unik yang membutuhkan pendekatan berbeda. Yang terpenting adalah memberikan kasih sayang dan dukungan yang tulus selama proses ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu dalam mendidik anak.
Cara mengatasi anak manja dan cengeng memang bukan perkara mudah loh moms. Sebagai orang tua, kita sering kali bingung antara ingin memanjakan dan mendidik mereka agar mandiri. Tapi jangan khawatir, setiap anak adalah berlian yang hanya perlu diasah dengan cara yang tepat. Memberikan perhatian penuh, mengajarkan tanggung jawab kecil seperti merapikan mainan, hingga melibatkan mereka dalam aktivitas sehari-hari bisa menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kemandirian. Ingat, proses ini butuh kesabaran dan konsistensi. Namun, terkadang kita juga membutuhkan panduan dari ahli untuk memastikan metode yang kita gunakan sesuai dengan tahap perkembangan si kecil.
Jika kamu merasa membutuhkan pendampingan lebih terarah, bimbingan toddler program Edumaster hadir sebagai solusi. Dengan pendekatan personal dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak, Edumaster Privat membantu anak kamu belajar kemandirian secara alami tanpa meninggalkan sisi kelembutan yang mereka butuhkan. Kunjungi website kami di edumasterprivat.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang program unggulan kami. Bersama Edumaster, mari wujudkan generasi mandiri yang bahagia dan percaya diri!