Berdasarkan Kurikulum Merdeka Belajar, pentingnya kemampuan literasi dan numerasi di PAUD untuk dikembangkan dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan. Literasi membentuk kombinasi wawasan dan potensi anak dalam membaca, menulis, berbicara, berhitung, dan keterampilan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lalu pada numerasi membentuk kemampuan dalam mengaplikasikan konsep angka dan kemahiran berhitung dalam kehidupan sehari-hari.
Mendukung anak sejak usia dini dalam belajar untuk membaca, menulis dan berhitung agar mereka dapat mandiri dan percaya diri meningkat. Termasuk bagi mereka yang telah menuntaskan pendidikan untuk anak usia dini (PAUD) dan mempunyai anak yang memasuki tingkat sekolah dasar (SD). Masa perubahan ini memerlukan perhatian yang lebih dari kedua orang tua dan guru mereka. Menurut Miftahul Hidayang yang merupakan narasumber Matematika SEAMEO QITEP mengenai berhitung menjelaskan bahwa berhitung ialah cara anak dalam menyelesaikan kehidupan mereka sehari-hari melalui matematika. Berhitung mendukung anak terus belajar dan bernalar. Literasi menumbuhkan pemikiran yang logis untuk kecerdasan anak. Literasi juga dapat mendukung anak menjadi lebih mandiri dan tertarik pada literasi.
Literasi dan numerasi merupakan keterampilan dasar untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai landasan untuk meneruskan ke tingkat pendidikan selanjutnya dan agar anak dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Seperti yang kita ketahui tingkat literasi di Indonesia sangat rendah, menurut data pada tahun 2017 dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 Negara yang memiliki tingkat literasi yang mempritahinkan yaitu hanya 0,001%. Ini artinya hanya satu dari 1000 orang yang ada di Indonesia yang rajin membaca.
Daftar Isi
Apa itu Literasi dan Numerasi di PAUD
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi ialah keterampilan untuk menulis dan membaca, sedangkan numerasi adalah keterampilan untuk memahami berbagai jenis angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar.
Literasi adalah wawasan dan keterampilan untuk membaca, menulis, memproses dan memahami informasi. Literasi merupakan salah satu proses paling penting dari kelima jenis keterampilan literasi. Pada anak usia dini, keterampilan literasi mampu dikembangkan melalui aktivitas seperti membaca dan menggambar. Di lain sisi, kemampuan numerasi mengacu pada keterampilan dan wawasan berhitung untuk memecahkan masalah praktis sehari-hari dengan menggunakan berbagai jenis angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika di PAUD, kemampuan berhitung tersebut dikembangkan melalui kegiatan sehari-hari contohnya seperti permainan berhitung, membaca jam dan pengenalan angka. Dengan cara ini, keterampilan berhitung anak akan meningkat seperti yang dianjurkan.
Pihak yang Terlibat dalam gerakan literasi pada anak usia dini yaitu orang tua, anak, pendidik dan masyarakat. Hal penting yang harus diketahui yaitu keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak usia dini yang didasarkan pada waktu anak yang dihabiskan saat di sekolah sangat terbatas, karena terbatasnya wawasan keluarga dan keterlibatan keluarga dalam memberikan pembelajaran. Guru dan orang tua mempunyai peran penting dalam peningkatan keterampilan literasi anak. Orang tua memiliki peran penting sebagai panutan, motivator, konselor dan pengawas bagi anak-anak mereka (Efastri & Suharni, 2020).
Guru dapat mempromosikan partisipasi mereka dalam pendidikan anak usia dini melalui berbagai aktivitas seperti pendidikan dalam pengasuhan anak, memberikan informasi mengenai pendidikan dan perkembangan anak, kunjungan ke rumah, dan partisipasi dalam kegiatan sekolah (Irma et al., 2020).
Literasi dapat mempersiapkan anak untuk belajar mengenal huruf dan tulisan yang bermanfaat untuk kehidupan. Numerasi mempersiapkan anak usia dini agar dapat berpikir cepat dan dinamis. Anak juga mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dalam kemampuan membaca dan menulis serta berhitung dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Literasi dan Numerasi
Dengan memiliki keterampilan literasi numerasi yang diperlukan anak diharapkan dapat membantu mereka untuk memecahkan masalah sejak usia dini. Literasi dan literasi numerik dapat diartikan secara sederhana sebagai kemampuan membaca angka yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan notasi, serta mengambil keputusan berdasarkan situasi dan permasalahan.
Mengutip Shandi Juniantoro dkk. (2021: 784) dalam Literasi Digital dalam Agenda Pendidikan Abad 21, literasi dasar berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk menggunakan kompetensi literasi dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi itu sendiri adalah kemampuan peserta didik untuk menghadapi tantangan yang kompleks.
Literasi yang menjadi fokus dalam upaya mengembangkan berbagai keterampilan literasi agar peserta didik dapat mewujudkan nilai-nilai pribadi mereka meliputi literasi sains, numerasi, literasi, keuangan, digital, budaya, dan kewarganegaraan.
Manfaat dan tujuan literasi numerasi bagi siswa di sekolah adalah
- Mengasah wawasan dan keterampilan berhitung siswa dalam memahami angka, data, tabel, grafik, dan diagram.
- Menerapkan pengetahuan dan keterampilan literasi numerasi untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan logis dalam kehidupan sehari-hari.
- Membentuk dan memperkuat sumber daya manusia yang mampu mengelola sumber daya alam (SDA) Indonesia yang melimpah dan mampu bersaing.
- Siswa akan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk merencanakan dan mengelola kegiatan sehari-hari dengan tepat.
- Anak-anak membutuhkan kemampuan berhitung untuk memecahkan masalah kehidupan.
Contoh Literasi dan Numerasi PAUD
Keterampilan kognitif pada anak usia dini sering kali hanya diterjemahkan sebagai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pada kenyataannya, proses belajar pada anak usia dini lebih didominasi oleh imajinasi dan intuisi. Oleh karena itu, tantangan bagi para guru di masa PJJ saat ini adalah bagaimana menyajikan permainan yang menarik dan tentunya dapat mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi.
Beberapa aktivitas permainan yang dapat dimasukkan dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi adalah
Mengenal Huruf
Mengenal huruf dan kata sederhana sebagai pengenalan literasi pada anak usia dini dapat dikenalkan oleh guru melalui kegiatan bermain yang bermakna dan kreatif. Di sini anak-anak belajar bermain dengan topik yang dipilih, mengintegrasikan kognisi, seni, motorik halus, dan kemampuan literasi dasar.
Dalam pelajaran kali ini, topik yang dibahas adalah kura-kura peliharaan. Topik ini sangat dekat dengan lingkungan anak-anak. Karena beberapa anak memiliki kura-kura dan hal ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi kura-kura secara langsung dan dengan cara yang lebih bermakna. Dalam topik kura-kura ini, guru mengajak anak-anak untuk mewarnai huruf dengan cat air melalui permainan jari. Permainan ini merupakan kegiatan yang mengintegrasikan berbagai aspek perkembangan.
Anak-anak menemukan warna dan bentuk sesuai dengan imajinasi mereka dalam proses belajar mengenal huruf yang disajikan oleh guru. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi anak-anak karena mereka mengeksplorasi ide-ide yang berbeda melalui konsep pencampuran warna yang mereka ciptakan sendiri dan mengembangkan kreativitas mereka dengan berani memilih warna yang akan dimainkan. Anak-anak kemudian membentuk huruf dan membuat kata-kata ‘kura-kura’ mereka sendiri. Anak-anak kemudian berbagi tentang apa yang telah mereka buat, warna-warna yang mereka temukan dan bentuk huruf ‘kura-kura’.
Bereksplorasi Melalui Buku Bergambar
Perkembangan literasi anak dapat dilakukan melalui kegiatan berbasis buku. Dalam hal ini, buku ‘kiwi untuk kamil’ karya Wahyu R. Utami yang diterbitkan oleh Leguty media diperkenalkan. Dalam kegiatan ini, anak-anak diperkenalkan dengan buku bergambar dan diminta untuk menyimak ketika guru membacakan buku tersebut. Berdasarkan isi buku, anak-anak membuat ide permainan yang berkaitan dengan pemahaman baru yang mereka dapatkan melalui buku bergambar.
Berdasarkan buku cerita bergambar, anak-anak melakukan kegiatan yang disebut ‘Pansing Kata Kiwi’. Anak dikenalkan huruf yang dapat membentuk kata “kiwi” dalam buku bacaan bergambar “Kiwi untuk Kamil”. Anak-anak membuat kartu kata dan pancing sederhana menggunakan sumpit, tali, dan magnet. Anak-anak kemudian diberi waktu oleh guru untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Anak-anak kemudian menyebutkan dan menghitung jumlah kartu kata ‘kiwi’.
Kegiatan Mencocokan Gambar
Kegiatan berikutnya, yang juga dikembangkan dari buku bergambar, adalah permainan ‘menjodohkan pasangan’ yang dimainkan antara guru dan anak-anak. Permainan ini didasarkan pada bentuk buah kiwi yang ada di dalam buku cerita. Anak-anak diminta untuk mengingat, mencari, mencocokkan, dan menemukan pasangan bentuk kiwi yang dilambangkan dengan angka. Anak-anak menyebutkan dua angka dan menebak dua angka yang sesuai dengan gambar kiwi yang benar. Kegiatan ini mengembangkan daya ingat anak-anak sehingga mereka dapat mengingat simbol angka untuk menemukan pasangan gambar kiwi yang benar. Anak-anak menikmati dan mengulangi kegiatan ini karena ada banyak variasi gambar.
Mengembangkan Kemampuan Berhitung
Penyempurnaan kemampuan literasi di tahun-tahun awal tentu saja juga didukung oleh pengenalan konsep pra-matematika. Kegiatan pra-matematika yang dilaksanakan berkaitan dengan kemampuan mengasosiasikan dan mengenali bentuk dan simbol.
Salah satu kegiatan untuk mengembangkan kemampuan berhitung adalah permainan coding dengan menggunakan bentuk dan simbol sayuran. Anak-anak melihat dan mengenali bentuk dan simbol dari tiga jenis sayuran yang berbeda, bergerak sesuai petunjuk dan menemukan sayuran yang diinginkan.
Tiga jenis gerakan tersebut adalah berjalan, berlari dan melompat. Anak-anak mendengarkan lagu yang merupakan instruksi untuk ‘permainan coding’ ini. Anak-anak berjalan, berlari dan melompat sesuai dengan simbol dan huruf yang ada dalam lagu. Tiga tempo yang berbeda digunakan dalam permainan ini: tempo lambat, tempo sedang dan tempo cepat. Dengan kegiatan ‘permainan coding’ ini, anak-anak dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan mendengar serta pemahaman mereka terhadap simbol-simbol.
Permainan Lainnya
Melalui permainan di atas, anak-anak dapat mengembangkan berbagai keterampilan dalam membaca dan menulis, antara lain
- Mengembangkan kemampuan berbahasa seperti berbicara, mendengar dan melihat
- Anak-anak juga dapat belajar membaca dan menulis dengan berbagai cara, misalnya: kiwi, kacang-kacangan, sayuran, buah, kura-kura, jagung, sawi, dll.
- Mengenali buku, yaitu memahami cara membaca dan menerapkan isi buku saat bermain.
- Memahami huruf dan suara mengacu pada kemampuan anak untuk mengenali nama dan bentuk huruf serta suara yang digunakan untuk mengucapkannya.
Demikian pembahasan artikel mengenai literasi dan numerasi di PAUD. Semoga pembahasan artikel tersebut dapat bermanfaat untuk anda dan anak anak. Aktivitas dari kemampuan literasi dan numerasi dapat meningkatkan berbagai keterampilan seperti melatih daya pikir, melatih daya tangkap dan kreatifitas. Anak memerlukan kecakapan literasi numerasi untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan mereka. Pengetahuan anak-anak bertambah seiring bertambahnya umur. Anak-anak belajar tentang ukuran (besar dan kecil),tinggi (tinggi dan rendah), berat (berat dan ringan), kecepatan (cepat dan lambat), jarak (dekat dan jauh), dan urutan. Dengan mengikuti bimbingan Les Privat Edumaster, kami siap membantu anak-anak menguasai berbagai mata pelajaran, termasuk matematika, bahasa Inggris, dan sains, dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Komentar Terbaru