Nilai, norma, dan keteraturan sosial merupakan hal yang saling terikat satu sama lainnya. Seperti yang kita ketahui, ketenteraman, ketertiban dan juga keteraturan adalah pokok dari pemberlakuannya dalam lingkungan sosial. Pada pembentukannya juga terdapat keterikatan dari ketiganya untuk saling membangun dan juga memelihara.
Karena pentingnya pemahaman terkait norma maupun keteraturan sosial, Edumaster juga menjunjung tinggi nilai norma yang berlaku di masyarakat agar tercipta pribadi yang baik dan sopan. Tempat les terbaik ini tidak hanya fokus pada materi pembelajaran saja, tetapi juga nilai-nilai norma. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diulas secara detail tentang pengertian, ciri-ciri, jenis dan contohnya.
Pengertian Tentang Nilai
Dalam kehidupan bersosial sering dijumpai sebuah istilah yang disebut dengan “nilai”. Secara pemaknaan memiliki definisi yang cukup beragam akan nilai norma dan keteraturan sosial. Sedangkan secara bahasa memiliki dasar kata dari bahasa inggris yaitu “Valere” yang memiliki maksud “berguna”. Para ahli kemudian turut memberikan pemikirannya dalam beberapa penjabaran terkait pengertian nilai sebagai berikut.
Antony Giddens
Antony Giddens, seorang ahli dalam ilmu sosial memberikan pendapatnya terkait dengan apa itu pengertian nilai secara istilah. Baginya, makna dari kata tersebut berhubungan dengan sebuah gagasan yang dimiliki oleh suatu kelompok. Dimana di dalamnya berisi tentang apa yang dianggap layak dan dikehendaki atas apa yang baik atau buruk.
Nietzche
Seorang filosof terkenal Nietzche mengungkapkan pandangannya, bahwa pengertian nilai adalah sesuatu yang berkaitan dengan tingkatan atau derajat. Dimana kesemuanya ditentukan oleh manusia sebagai pengendali dan yang berkepentingan untuk itu. Guna mencapainya dibuatlah sebuah batasan yang dianggap sebagai standar hidup agar bisa dipenuhi dan diperjuangkan.
Kluckhon
Bagi Kluckhon, nilai menjadi sebuah bentuk dari konsepsi mengenai apa yang diinginkan. Kemudian mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau menentukan tindakan. Dimana hal tersebut berkaitan dengan cara dan tujuan awal yang akan dicapainya.
Alvin L. Bertand
Alvin memiliki pendapatnya sendiri terkait apa yang dimaksud dengan nilai. Baginya pemaknaan yang cocok yaitu sesuatu berkaitan dengan kesadaran atas sebuah gagasan dalam perbuatan yang seseorang lakukan. Pada pengertiannya memiliki posisi baik dan juga bisa buruk. Semua disandarkan bagaimana kemampuan masyarakat dalam menginterpretasikan kehidupannya.
Robert Lawang
Pada pendapatnya ditemukan definisi nilai sebagai sebuah gambaran atas apa yang seseorang inginkan dalam kelompok. Dianggap berharga, pantas, serta bisa memberikan pengaruh atas perilaku sosial dari setiap individu yang mempunyai nilai dimaksud. Baginya, hal ini berkaitan dengan cerminan menjadi pedoman akan tata tertib dalam kehidupan.
Danadjaja
Danadjaja hadir dengan pemikirannya terkait dengan definisi nilai dalam bentuk sebuah gagasan. Baginya maksud dari kata tersebut adalah sebuah pengertian oleh seseorang dimiliki untuk menggantikan apa yang dianggap tidak penting atau kurang penting. Dimana terdapat yang lebih baik dan juga kurang baik. Kemudian hal-hal lain dianggap lebih benar dan kurang benar.
Notonagoro
Menurut Notonagoro, nilai merupakan sebuah gagasan dalam berkehidupan masyarakat dan terdiri atas 3 pokok utama. Dimana ketiganya meliputi nilai materi, nilai vital, dan juga nilai rohani.
Kupperman
Bagi Kupperman, nilai merupakan sebuah Patokan atau landasan dalam bertindak. Sifatnya normatif dan memiliki pengaruh terhadap manusia dalam melakukan pilihan keputusan.
Louis O. Kattsof
Pemaknaan akan Nilai bagi Louis diuraikan dalam 2 macam yaitu intrinsik dan instrumental. intrinsik yang dimaksudkan adalah sebuah nilai sudah memiliki dasar pada mulanya. Kemudian, nilai instrumental berkaitan dengan hasil dari sesuatu yang diakibatkan oleh penggunaannya sebagai sarana untuk mencapai sebuah tujuan hidup.
Purwodarmito
Pada pandangannya, Purwodarminto membagi atas lima hal utama untuk menguraikan definisi dari nilai itu sendiri. Pertama yang dimaksudkan adalah harga akan sesuatu, kemudian ada juga harga sesuai yang ditaksirkan. Sedangkan 3 lainnya yaitu Angka kepandaian, sifat-sifat penting, dan juga kualitas.
Kontjaraningrat
Kontjaraningrat mendefinisikan nilai sebagai sebuah bentuk budaya dengan fungsi untuk dijadikan pedoman bagi setiap individu dalam sosial masyarakat. Bentuknya bisa berupa budaya yang dikehendaki secara umum ataupun yang dibenci, tergantung bagaimana penilaian atas baik dan buruknya dalam kesepakatan umum.
Ciri Ciri Nilai
Keberadaan nilai norma dan keteraturan sosial sangatlah penting di dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan beberapa pengertian secara istilah dan juga bahasa di atas maka disepakati setidaknya ada 4 ciri utama yang menjadi pembeda. Diantara ke empatnya, diuraikan secara jelas dan dalam informasi di bawah ini.
Cerminan Sikap
Ciri ciri nilai dalam perbedaan nilai norma dan keteraturan sosial diartikan sebagai sebuah cerminan yang dimiliki setiap individu. Dimana dalam pelaksanaannya dijadikan sebagai simbol akan sebuah interaksi yang terjadi dalam kehidupan sosial. Sehingga menjadi satu pedoman yang merefleksikan dan menjadi panduan untuk menentukan sikap baik ataupun buruk sesuai dengan pemaknaan yang berlaku.
Arti Beragam
Dalam pemaknaannya tentu sudah diketahui bersama bahwa setiap ahli sosial memberikan definisinya sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Kesemuanya didasarkan atas pengaruh dari pada budaya dan juga sebuah tradisi dengan sifat relatif. Kemudian muncul dan diterapkan dalam berkehidupan sosial.
Bentuknya Berbeda-beda
Karena jenis dan juga pemaknaannya berbeda-beda, maka ciri ciri nilai yang lain juga bisa dilihat dari keragaman bentuknya. Perbedaan terjadi karena sifatnya yang relatif dan didasarkan atas kebudayaan dan juga tradisi yang dianggap sesuai dan benar atau yang tidak sesuai serta tidak benar dalam sebuah lingkungan masyarakat. Namun, perannya sama pentingnya dalam menjalani dan mencapai tujuan hidup.
Memiliki sebuah keterkaitan
Pada penerapannya, nilai akan berkaitan dengan orang lain yang bersentuhan secara langsung terhadap pemberlakuannya. Mengapa demikian? karena keberadaannya berkaitan dengan bagaimana seorang individu bersikap dalam melakukan interaksinya dengan orang lain. Sehingga bentuknya pun berkaitan dengan individu lain yang juga memiliki tujuan sama dalam penerapannya di dalam interaksi sosial.
Jenis Nilai dan Contohnya
Nilai Sosial
dalam pembahasan ini Edumaster memberikan gambaran atas jenis dan juga contoh dari bentuk nilai dalam kehidupan secara praktis. Pertama yaitu Nilai Sosial, dimana definisi yang dimaksud dalam jenis nilai dan contohnya adalah suatu pemahaman yang ada dan juga melekat dalam lingkungan masyarakat. Di dalamnya terdapat kerterkaitan antara sikap dan juga tindakan seorang individu dengan individu lain.
Sikap dan tindakan yang dimaksud adalah segala hal yang memiliki keterkaitan dengan sikap individu sebagai makhluk sosial. Bentuknya bisa berupa tradisional, alternatif, dan sebagian ya. Contoh dari jenis nilai norma dan keteraturan sosial ini adalah kegiatan membantu dianggap sebagai tindakan baik, sedangkan menghina dianggap menjadi hal yang buruk, berlaku berlawanan.
Nilai Moral
Jenis nilai dan contohnya selanjutnya yaitu nilai moral. Dimana dalam pemaknaannya sering terjadi kesalahpahaman presepsi akan arti sebenarnya nilai norma dan keteraturan sosial. Bentuk ini dianggap sebagai representasi dalam sebuah kebaikan yang berupa sistem akan penilaian pada diri seorang manusia. Pembentukannya didasarkan pada sebuah kemauan dan juga kehendak.
Keberhasilan interaksi antar seorang individu dengan individu yang lain ditentukan oleh moral yang ada dalam dirinya. Contoh praktis yang bisa dikategorikan dalam bentuk atau jenis ini yaitu dalam proses pembelajaran yang dilakukan di Edumaster. Disini, para siswa diajarkan untuk berbicara menggunakan kata sopan dan baik terhadap orang yang lebih tua, misalnya sopan kepada guru/pengajar ataupun orang tua.
Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran menjadi salah satu bentuk lain yang bermakna sebagai hal yang dikatakan mutlak karena dianggap dibawa sejak lahir. Sehingga banyak juga anggapan yang menyebutnya sebagai pandangan kodrati telah dirahmatkan oleh Tuhan sebagai pencipta makhluk. Pemaknaan tersebut didasarkan pada penentuan kebenaran dari akal dan juga pikiran manusia.
Nilai kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat dicontohkan dalam beberapa bentuk, diantaranya yaitu kebenaran berdasarkan hukum. Dimana ketika seorang melanggar aturan yang berlaku, maka pihak yang berwenang akan memberikan hukuman sesuai dengan kesepakatan dan juga kesalahan yang dilakukan.
Nilai Keindahan
Jenis nilai ini berkaitan dengan unsur rasa dan juga estetika. Karena setiap manusia memiliki definisi atas hal tersebut yang berbeda, maka berlaku juga ketentuan berbeda pada setiap bentuk yang diterapkannya. Mengapa demikian? karena semua didasarkan pada perasaan yang ada dalam diri seseorang, sehingga tidak heran jika kemudian bersifat relatif.
Bentuk dari nilai ini dalam kehidupan nyata atau contoh praktisnya adalah penilaian orang terhadap sebuah karya musik. Dimana sebagian mengatakan bahwa genre rock adalah karya terbaik dan dalam bentuk seni musik. Namun sebagian lagi mengatakan bahwa musik dengan genre Jazz lebih bagus dan juga elegan untuk didengarkan.
Nilai Agama
Pada jenis selanjutnya terdapat sebuah bentuk yang didasarkan atas sesuatu yang bersumber dari ajaran yang diberikan oleh Tuhan secara mutlak sehingga keberadaannya tidak bisa diganggu gugat. Dalam penerapannya dijadikan sebagai acuan atau tata cara untuk menjalani kehidupan yang dianggap lebih baik baik kepada Tuhan atau makhluk sesamanya.
Terdapat sebuah ketentuan kaku didalam jenis ini, dimana ketika dalam sebuah ajaran dikatakan salah maka itu adalah tidak benar untuk dilakukan pada khususnya oleh pengikutnya. Contohnya dalam islam dikenal istilah haram dan halal untuk setiap makan yang akan dikonsumsi begitupun minumannya, ketika dikatakan tidak boleh maka berlaku hukum berdosa dan juga sebaliknya.
Apa itu Norma?
Tahukah Anda apa itu norma? banyak sekali yang masih bingung membedakan antara nilai dan juga norma. Secara sepintas pemaknaannya terkesan sama, namun ternyata berbeda. Lalu bagaimana cara untuk membedakan keduanya? adakah suatu ketentuan yang paling utama? ini ulasan lengkap yang dapat menjelaskan.
Secara pemaknaan kata, norma yaitu sebuah aturan atas perilaku dalam suatu kehidupan masyarakat berupa perintah dan juga larangan. Dimana tujuan dari pembuatannya didasarkan pada pencapaian kehidupan yang tertib, aman dan juga nyaman.
Fungsinya dalam nilai norma dan keteraturan sosial adalah melakukan pengaturan akan tatanan sosial yang berlangsung dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga munculah pengertian lain terkait hal tersebut sebagai sebuah tatanan dan juga pedoman diciptakan oleh manusia merupakan makhluk sosial agar dapat melangsungkan kehidupan bersama secara damai dan juga teratur.
Sedangkan untuk perbedaan utama antara norma dan nilai yaitu:
- Sanksi yang Diterapkannya
Pada sebuah norma pemberian sanksi berupa hukum yang tertulis dan bersifat tegas serta jelas. Sedangkan pada nilai, bentuknya hanya berupa penilaian benar dan salah atau positif dan negatif saja. Sedangkan ketentuan yang dianutnya tidak seperti Norma yang berlaku bentuk yang pasti.
- Norma ada untuk Menjaga Nilai yang dianut
Jadi pada dasarnya Nilai hanya sebuah penentuan sikap yang dianggap baik dan buruk sesuai dengan sosial budaya dari masyarakat. Dalam penerapannya juga hanya berlaku hukum benar dan tidak benar saja. Sehingga dalam hal ini peran dari norma, sebagai hukum yang tertulis dan jelas dalam pemberlakuannya menjadi alat untuk menjaga nilai yang dimaksud untuk tetap terpelihara.
Keterkaitan Nilai, Norma, dan Keteraturan Sosial
Nilai norma dan keteraturan sosial memiliki sebuah keterikatan hubungan diantara keduanya dalam penerapan ataupun pembentukannya. Diman pada keberadaannya nilai bisa dijadikan sebagai sebuah pedoman utama dalam menentukan atau membuat ketentuan atas norma yang berlaku. Sehingga di dalamnya tercapai sebuah keteraturan kehidupan dan juga keamanan.
Keterkaitan Nilai, norma, dan keteraturan sosial juga berpengaruh dalam pembentukan dari cara pandang yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana di dalamnya bisa berupa bentuk dari apa saja hal yang dianggap boleh dilakukan ataupun dianjurkan serta hal-hal yang dilarang. Sebagai satu bentuk yang mengikat, norma memiliki sebuah sanksi tertulis dan jelas yang berlaku atas setiap pelanggaran.
Berkaitan dengan keterkaitan Nilai, norma, dan keteraturan sosial daya ikat yang dimilikinya juga ditentukan dengan besar kecilnya sanksi yang berlaku untuk ketentuan yang dibuat. Bentuknya dibagi menjadi 4 tingkatan, dari yang paling rendah hingga tertinggi:
Usage
Pada ketentuan nilai norma dan keteraturan sosial ini berlaku sebuah daya ikat atas suatu peraturan apabila ketentuan terkait tidak diterapkan maka akan muncul sebuah sanksi berupa celaan. Contohnya ketika seorang sedang berada di acara public bersama banyak orang kemudian kentut dan bersuara, akhirnya orang lain yang mendengar akan merasa jijik dan ilfil pada orang tersebut karena tidak sopan.
Folkways
Peraturan yang dimaksud adalah segala hal yang apabila tidak dikerjakan maka dianggap telah menyimpang. Contohnya adalah ketika seorang yang berasal dari daerah dengan kebudayaan timur berangkat sekolah tidak mencium tangan dan berpamitan kepada orangtuanya maka dianggap salah dan menyimpang.
Mores
Bentuknya bersifat memberikan control akan sebuah perilaku dengan sanksi yang mengikutinya . Seperti ketika seorang menggunakan sebuah obat-obatan terlarang, maka sesuai dengan hukum yang telah berlaku, dilakukan penangkapan dan penjeblosan ke dalam penjara sesuai dengan aturan sah.
Custom
Aturan ini menjadi satu pedoman dalam bertindak dalam bermasyarakat. Di dalamnya terdapat sebuah kesepakatan bersama yang telah disetujui dalam kelompok tertentu. Biasanya bentuk contoh kasusnya adalah aturan pelarangan pernikahan dalam satu suku di Kampar, Provinsi Riau. Dimana ketika terdapat pelanggar akan dikucilkan dan membayar denda sesuai hukum adat berlaku.
Begitulah nilai norma dan keteraturan sosial berlaku dalam sebuah keterikatan dari keduanya. Sebagaimana kaitannya dengan keteraturan sosial yang memiliki tujuan untuk sebuah kondisi kehidupan tentram, aman dan juga tertib. Di Edumaster, para siswa juga dibekali dengan ilmu-ilmu tentang nilai norma dan sosial. Sehingga para alumni yang dihasilkan tidak hanya pintar dalam bidang study saja, melainkan juga memiliki nilai norma yang baik sebagai bekal bermasyarakat.