Pada artikel kali ini kita akan membahas cara mendisiplinkan anak untuk belajar. Kedisiplinan adalah salah satu karakter yang perlu dibangun dalam diri anak sedini mungkin. Karakter ini bersama dengan kerja keras adalah faktor-faktor yang dapat mendorong kesuksesan individu di masa depan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk mengajarkan kedisiplinan pada anak. Sekolah telah mendirikan seperangkat aturan yang telah teruji selama bertahun-tahun.

Jam pelajaran, jam istirahat, serta jam makan siang dibedakan. Waktu antara pelajaran yang satu dengan yang lain pun sudah diatur sedemikian rupa. Kapan memakai pakaian A, B, C, D, dan E pun sudah ditentukan. Belum lagi tugas seperti PR yang juga sudah ditetapkan kapan harus dikumpulkan oleh siswa.

Sayang sekali, selama pandemi covid-19 yang resmi berusia satu tahun di Indonesia per tanggal 2 Maret 2020 sekolah-sekolah meskipun tidak semua memutuskan untuk mengadakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai pengganti Kegiatan Belajara Mengajar (KBM) langsung sebagaimana biasanya.

PJJ kini dimungkinkan sekali dengan hadirnya teknologi yang mungkin belasan tahun lalu belum ada, mulai dari internet yang semakin stabil koneksinya hingga beragam gadget dan aplikasi yang demikian canggih. Tanpa sekolah anak-anak tetap dapat belajar.

Cara Mendisiplinkan Anak Untuk Belajar Dengan Tertib Selama Pembelajaran Jarak Jauh

Beberapa artikel berita menunjukkan bahwa PJJ atau belajar dari rumah memunculkan satu tantangan baru, yakni permasalahan kedisiplinan pada anak. Secara umum, ada kecenderungan anak untuk menjadi lebih santai dan enggan untuk mengikuti jadwal sebagaimana biasanya di sekolah. Misalnya jadwal kapan pergantian mata pelajaran bahasa Inggris ke kesenian, matematika ke IPA, atau kapan harus belajar dan istirahat.

Mungkin ini disebabkan oleh ketiadaan sosok guru yang selama ini memiliki otoritas untuk mengawasi anak di sekolah, dan apabila perlu memberikan teguran dan hukuman. Hukuman dalam konteks ini bukan cuma hukuman fisik ya, hukuman yang bagi generasi 90an merupakan kenangan lucu dan konyol, tetapi saat ini dipandang bentuk keterbelakangan institusi pendidikan yang harus dihapuskan. 

cara melatih kedisiplinan anak ketika belajar

Ketiadaan sosok guru serta orang tua atau pengasuh yang mungkin tidak selalu ada untuk mendampingi belajar anak menyebabkan anak untuk cenderung menyepelekan jadwal dan terus bermain-main. Ketidakdisiplinan bukan hanya akan menjadi tantangan ketika anak tumbuh dewasa dan meniti pendidikan tinggi. Ketidakdisiplinan dapat membuat anak tertinggal dari rekan sebayanya.

Ketertinggalan ini ditambah dengan telah terbiasanya anak untuk tidak mematuhi jadwal setelah selama berbulan-bulan belajar dari rumah dapat menjadi bumerang saat anak mulai bersekolah kembali seperti sedia kala. Sekolah memiliki aturan-aturan yang tentu saja perlu untuk ditaati. 

Tidak semua anak sebenarnya mengalami masalah dengan PJJ. Bagi yang sudah terbiasa, PJJ akan menjadi rutinitas seperti biasa. Namun, bagi siswa usia pra-sekolah (anak TK) atau yang baru memasuki bangku SD, PJJ dapat membawa kebingungan. salah satu cara mendisiplinkan anak untuk belajar adalah memperhatikan penggunaan gadget. penggunaan gadget yang malah dapat menyita perhatian dan fokus anak sebelum anak mengerti menggunakan perangkat tersebut untuk belajar.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengenalkan kepada buah hati bahwa meskipun tidak pergi ke sekolah, mereka tetap belajar dan bukannya liburan. 

Terangkan bahwa belajar dari rumah adalah keharusan karena situasi yang tidak kondusif. Belajar dari rumah adalah bentuk pencegahan covid-19. Apabila anak kurang paham, orang tua dapat menggunakan analogi atau cerita-cerita seperti ada monster di udara yang tidak terlihat yang siap memangsa atau membuat sakit anak-anak yang tidak patuh dan tidak diam di rumah saja.

Orang tua pun harus disiplin untuk tidak keluar-keluar apabila tidak ada meeting atau hal yang urgent. Contoh yang baik akan memperdalam pemahaman anak terkait situasi yang ada serta membuat mereka percaya dengan orang tuanya.

Bentuk proaktif lain yang dapat dilakukan orang tua adalah aktif berkonsultasi dengan guru. Dalam konsultasi dua arah ini, orang tua dapat menceritakan perkembangan dan tantangan anak selama PJJ. Orang tua juga harus menanyakan materi apa saja yang harus dipelajari anak, metode pembelajaran yang efektif, dan tugas apa yang harus dikerjakan.

Diharapkan dari konsultasi tersebut, baik guru maupun orang tua memiliki persamaan persepsi terhadap anak dan perkembangannya, sehingga dapat mengantisipasi sesi pembelajaran berikutnya. Apa yang saja peralatan atau perlengkapan yang harus disiapkan dan sebagainya, sehingga saat hari H tiba, anak dan orang tua tidak kelimpungan.

Anak Anda mungkin tidak kelimpungan nantinya apabila sesi pembelajaran berikut sudah dipersiapakn dengan baik. Namun, meski tidak kelimpungan, kita harus paham bahwa belajar secara virtual tidak 100% sama dengan belajar secara langsung. Anak akan menjadi lebih cepat bosan dan kehilangan fokus. Oleh sebab itu, orang tua harus siap untuk mendampingi anaknya belajar.

Apabila anak tinggal dengan pengasuh selama orang tua bekerja dari kantor, maka tugas untuk mendampingi harus didelegasikan kepada pengasuh. Orang tua harus membicarakan hal tersebut secara baik-baik dengan pengasuh sehingga pengasuh mampu memainkan perannya sebagai pendamping anak belajar. 

Bekerja Dekat Dengan Anak Yang Sedang Belajar

Ada pun orang tua yang bekerja dari rumah, disarankan untuk bekerja pada ruang yang sama dan dekat dengan anak mereka yang sedang belajar sebagai cara mendisiplinkan anak untuk belajar. Bahkan orang tua boleh berbagi meja yang sama dengan meja yang digunakan anak.

Dokumen dan gadget yang sekiranya diperlukan dapat didekatkan dengan material pendukung anak belajar. Dengan demikian, walaupun bekerja, orang tua masih tetap dapat mengamati sesi belajar anak mereka. 

Melalui bekerja dekat anak belajar,  orang tua dapat memperlihatkan bagaimana bentuk orang yang disiplin mengerjakan sesuatu. “Kedisiplinan” ini lambat laun akan diimitasi oleh anak. Jangan sampai orang tua meminta anaknya belajar, tapi mereka malah bergosip, menonton sinetron atau tayangan India yang membuat air mata berderai, atau malah asyik chatting dengan kawan-kawan semasa sekolah dulu yang mengundang decak dan gelak tawa.

Kompas.com dalam salah satu artileknya menyebutkan bahwa salah satu kunci kedisiplinan anak-anak Jepang adalah karena orang tua mereka memberikan contoh yang nyata dan dapat diikuti, dibandingkan sekadar nasihat-nasihat belaka. Orang tua Jepang percaya kalau contoh lebih kuat dan berdampak dibandingkan nasihat. 

Berikan Bantuan Penjelasan Ketika Belajar

Jika anak kesulitan dengan materi, orang tua dapat memberikan bantuan seperti menjelaskan yang diketahui kepada amak atau memberikan anak rumus dan pemahaman yang ia perlukan dalam belajar. Jika menemukan kesulitan dan atau tidak paham materi, orang tua hendaknya jangan ragu untuk kembali berkonsultasi dengan guru. Selain itu jika memang masih terdapat keterbatasan, orang tua dapat memanggil guru untuk datang ke rumah melalui jasa les privat seperti Edumaster.

Memberikan Dorongan Belajar

Ketika anak mulai kehilangan fokus, orang tua dapat mengajaknya berbicara. Coba untuk menawarkan kudapan atau air putih untuk membangkitkan kembali energi anak yang tersita oleh pembelajaran daring. Berikan sugesti seperti “Ayo, semangat belajarnya. Nanti kita bikin telur dadar enak pas jam istirahat” atau “Istirahat 10 menit lagi, abis itu kita nonton Spiderman” dan sebagainya. Sugesti orang tua dapat menghalau anak dari kebosanan dan ketidakfokusan. 

Selingi dengan Permainan

Saat jam istirahat benar-benar datang, ajak anak untuk menutup gadget dan menjauh sejenak dari perangkat-perangkat tersebut. Ajak anak berbicara atau ceritakan sesuatu yang lucu, joke mungkin, untuk mengembalikan mood anak. Jika memungkinkan ajak anak bergerak, dengan senam atau games yang melibatkan gerak tubuh, karena selama PJJ dan di rumah saja, anak Anda tidak berolahraga sama sekali.

Tantang anak untuk melakukan sejumlah challenge atau kuis. Apabila ia berhasil menyelesaikan challenge serta mampu menjawab kuis, berikan hadiah sebagai  wujud apresiasi.

cara mendisiplinkan anak belajar 2

Jadilah Orang Tua Kreatif

Terakhir, jadilah orang tua yang kreatif. Di luar pembelajaran virtual dengan guru dan siswa-siswa yang lain, orang tua dapat mengajak anak menonton atau belajar hal-hal ringan dari materi yang didapat dari media pembelajaran daring yang telah disediakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan Kemdikbud secara gratis.

Media pembelajaran ini sengaja dirancang untuk merangsang ketertarikan anak karena bentuknya yang menyenangkan dan tentu saja berbeda dengan materi konvensional yang biasa dibawakan guru.

Menanamkan kedisiplinan anak memang bukan barang mudah. Hal ini harus dimulai dari orang tua. Orang tua harus mendisiplinkan diri dan menjadikan diri mereka sebagai contoh.

Dengan sendirinya anak akan mengikuti suri teladan dari orang tua mereka dan selang 21 hari, boleh dikatakan bahwa gaya hidup disiplin mulai tertanam pada diri anak. Nantinya ketika sekolah sudah kembali dibuka, Anda tidak perlu khawatir karena anak yang dibekali dengan kedisiplinan akan mampu mengikuti KBM sebagaimana anak-anak yang lain dan kesuksesan akan menghampiri mereka.