Mengenal Sistem Ekskresi Manusia dan Fungsinya

Table of Contents

Berbagai organ memiliki peran penting dalam sistem ekskresi manusia, antara lain kulit, paru-paru, ginjal, dan hati. Buat bertahan hidup, tubuh manusia mempunyai sistem ekskresi tak hanya sistem pernapasan serta pencernaan. Masing-masing organ dalam tubuh melaksanakan tugas serta prosesnya sendiri dalam proses metabolisme racun serta zat sisa. Zat-zat itu dapat mengakibatkan beragam permasalahan kesehatan bila tidak dikeluarkan dari tubuh.

Sistem Ekskresi Manusia

Pengertian Sistem Ekskresi Manusia

Ekskresi ialah proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh. Supaya tidak jadi toksin serta membahayakan organ, zat-zat itu perlu dikeluarkan. Sistem ekskresi yang terjadi pada manusia merupakan mekanisme yang digunakan tubuh untuk membuang limbah hasil metabolisme.

Terdapat organ yang bertugas untuk melaksanakan sistem tersebut, seperti sistem tubuh lainnya misalnya pernapasan serta pencernaan. Tak hanya itu, organ-organ ekskresi bertanggung jawab atas pengaturan homeostasis tubuh serta tingkat keasaman (pH) cairan tubuh.

Untuk memastikan bahwa limbah dikeluarkan secara efektif dari dalam tubuh, sistem ekskresi terdiri dari banyak organ yang bekerja sama. Ketahui apa saja organ ekskresi dan fungsi masing-masing di bawah ini!

Mengenal Organ dalam Sistem Ekskresi Manusia

Ginjal, ureter, serta kandung kemih ialah elemen penting dalam sistem ekskresi manusia. Organ ekskresi ini bekerja sama untuk membuang banyak produk limbah nitrogen tubuh, terutama urea, yang dikeluarkan melalui urin. Selain itu, ada organ ekskresi lain yang diperlukan untuk membuang sisa metabolisme tertentu. Ini termasuk hati, usus besar, dan kulit.

Sistem Ekskresi Manusia

Di bawah ini adalah organ-organ yang berperan dalam proses ekskresi beserta fungsi masing-masing yaitu:

Ginjal

Organ ginjal berfungsi sebagai sistem ekskresi manusia. Di sisi kanan dan kiri tubuh terdapat organ berwarna merah kecoklatan ini. Ginjal manusia berukuran sebesar kepalan orang dewasa, atau sekitar sepuluh hingga dua belas sentimeter.

Organ ini berada di area belakang perut bagian kanan dan kiri. Karena berada di dekat hati, ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri. Ginjal menyaring sisa makanan, obat, atau racun dalam darah. Ginjal juga bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Jika tubuh Anda kekurangan mineral atau garam, ginjal juga akan mengeluarkannya.

Sisa akan dialihkan jadi urine. Selama buang air kecil, urin mengalir dari ginjal ke kandung kemih melewati saluran yang dikenal ureter.

Berikut adalah tahapan dalam sistem ekskresi yang melibatkan ginjal.

  • Ginjal menyaring darah melalui struktur yang disebut nefron.
  • Sisa hasil filtrasi yang berupa urine primer berpindah ke tubulus proksimal.
  • Tubulus proksimal berperan untuk memfilter ulang urin primer akibatnya zat-zat yang boleh jadi masih diperlukan oleh tubuh, seperti glukosa, asam amino, serta ion kalium, bisa diserap balik
  • Sisa hasil filtrasi berikutnya berupa urine sekunder, yang setelah itu mengalir melewati lengkung Henle serta bersambung ke tubulus distal.
  • Tubulus distal melakukan filtrasi kepada urine inferior sampai menghasilkan urine yang asli
  • Sebenarnya, urine mengalir ke pelvis ginjal, setelah itu diteruskan ke ureter serta kandung kemih sebagai tempat terakhir buat menyimpan urine sebelum dibuang.
  • Ketika kandung kemih terisi penuh, ia mengirimkan tanda yang merangsang kontraksi otot-otot perut dan otot kandung kemih, yang membuat urine dikeluarkan dari tubuh lewat uretra.

Kulit

Manusia memiliki kelenjar keringat yang banyak sejumlah antara dua juta hingga empat juta. Kelenjar ini bisa dijumpai di berbagai bagian tubuh, tapi yang paling umum ialah di telapak tangan, kaki, wajah, serta ketiak. Kelenjar mereproduksi keringat yang mengontrol suhu tubuh serta melembapkan kulit dan rambut. Keringat, seperti urine, berperan untuk mengeluarkan racun dari tubuh.

Kelenjar keringat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Kelenjar ekrin yang tersambung langsung ke permukaan kulit berfungsi untuk memproduksi keringat yang bersifat tidak berbau dan cair.
  • Kelenjar apokrin ialah kelenjar yang menghasilkan keringat dengan kandungan lemak yang kental, dan terletak di folikel rambut, seperti pada area ketiak dan kulit kepala.

Pada prinsipnya, keringat yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar tersebut berperan dalam mengatur suhu tubuh serta melembapkan kulit dan rambut. Namun, sebagai elemen dari sistem pengeluaran, kelenjar keringat juga berfungsi untuk mengeluarkan racun dari tubuh melalui keringat yang diproduksinya.

Inilah tahapan dalam proses ekskresi melalui kulit

  • Bagian pengatur suhu di otak, yang dikenal sebagai hipotalamus, menerima sinyal, seperti variasi suhu yang terjadi pada pembuluh darah.
  • Stimulus disalurkan melalui sistem saraf simpatetik menuju kelenjar keringat.
  • Kelenjar keringat mereproduksi keringat dengan metode menyerap air, ion, garam, serta urea yang bersumber dari kapiler darah.
  • Keringat yang diproduksi diarahkan ke permukaan kulit dan dikeluarkan melalui pori-pori.
  • Keringat yang menguap membantu menghilangkan panas, sehingga suhu tubuh kembali ke tingkat normal.

Zat metal bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, serta bikarbonat ialah beberapa jenis racun yang dikeluarkan dari kulit lewat kelenjar keringat. Selain mengeluarkan racun, kelenjar keringat yang ada di kulit juga berfungsi untuk membasmi bakteri.

Sistem Ekskresi Manusia

Usus Besar

Usus pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian: usus halus dan usus besar. Usus kecil menyerap sebagian besar nutrisi dan sembilan puluh persen air dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

Sementara itu, usus besar bertanggung jawab untuk menyerap air sisa dan nutrisi yang usus kecil tidak dapat mencerna. Saat makanan dan minuman diserap, mereka diubah menjadi feses dan dibuang melalui dubur saat buang air besar.

Bagian terakhir dari saluran pencernaan adalah usus besar, yang bertugas menyerap air dan mineral dari partikel makanan yang belum tercerna. Sebagian besar nutrisi dan energi telah diserap oleh tubuh saat makanan melewati usus kecil. Sebagian besar air dan serat yang tersisa dari proses ini akan dikirim ke usus besar untuk diproses lebih lanjut.

Reabsorpsi air adalah proses penting di usus besar yang melibatkan penyerapan kembali sebagian besar air dari sisa makanan agar tubuh tetap terhidrasi. Tubuh akan kehilangan banyak cairan dan rentan mengalami dehidrasi jika proses ini tidak dilakukan. Usus besar juga memainkan peran penting dalam penyerapan mineral seperti kalium dan natrium.

Feset adalah sisa makanan yang semakin padat setelah air diserap. Tubuh mengeluarkan zat berbahaya, sisa bakteri baik, sel epitel usus yang telah mati, dan serat yang tidak dapat dicerna selama proses ini. Untuk menyimpan feses ini hingga tubuh siap untuk membuangnya melalui proses buang air besar, usus besar berfungsi.

Asupan serat yang kita konsumsi dari makanan kita sangat memengaruhi pembentukan feses ini. Serat makanan mempercepat pergerakan usus, sehingga partikel makanan dapat dengan mudah melewati usus besar. Sembelit dan masalah pencernaan lainnya dapat dicegah dengan konsumsi serat yang cukup.

Hati (Liver)

Hati atau liver merupakan organ pada tubuh manusia yang berukuran kurang dari 1,5 kg dan terletak pada rongga perut kanan atas, tepatnya di bawah diafragma. Organ ini berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi.  Kerja hati dalam sistem ekskresi berhubungan dengan ginjal. Organ ini terlebih dahulu menyaring darah untuk memisahkannya dari limbah-limbah dalam tubuh.

Salah satu jenis kotoran yang dihasilkan oleh hati ialah amonia, yang muncul dampak proses pemecahan protein. Bila tubuh tidak dapat mengeluarkan amonia, senyawa ini bisa mengakibatkan penyakit ginjal, permasalahan pada fungsi otak, terlebih berpotensi mengarah pada koma. 

Hati akan mengubah amonia jadi senyawa yang diketahui sebagai urea. Setelahnya, urea dimuat lewat pembuluh darah menuju ginjal untuk melaksanakan proses filtrasi berikutnya. Di samping itu, batin pun memproduksi zat sampingan yang berwujud cairan empedu. Cairan berwarna gulita ini akan  diletakkan untuk sementara waktu di dalam kantong empedu. 

Empedu akan dialirkan ke usus ketika Kamu memasak makanan yang mengandung lemak. Hati mempunyai andil yang penting dalam cara eliminasi racun ataupun detoksifikasi. Salah satu racun yang diperoleh serta diproses oleh hati ialah amonia, yang adalah produk limbah dari pemecahan protein. 

Bila amonia terhimpun di dalam tubuh, keadaan itu bisa mengakibatkan sebanyak permasalahan kesehatan, seperti gangguan pernapasan serta rumor pada fungsi ginjal. Hati ialah organ vital yang berfungsi besar dalam sistem pertahanan serta imunitas tubuh. 

Selain amonia, zat lain yang dikeluarkan atau disekresikan oleh hati adalah:

  • Senyawa berbahaya dalam aliran darah, misalnya akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.
  • Sel darah merah yang telah mengalami kerusakan.
  • Tingginya kadar bilirubin dalam tubuh dapat mengakibatkan munculnya kondisi yang dikenal sebagai penyakit kuning atau jaundice.

Paru-Paru

Paru-paru memiliki peranan yang krusial dalam sistem respirasi dan pengeluaran zat. Organ ini memproduksi limbah dalam bentuk gas, seperti karbon dioksida (CO2), uap air, serta berbagai gas sisa lainnya. Kebanyakan gas karbon dioksida dihasilkan dari proses pembakaran glukosa untuk menghasilkan energi. Darah menyerap glukosa dari makanan yang telah dicerna oleh usus, kemudian mendistribusikannya ke seluruh sel tubuh.

Sistem Ekskresi Manusia

Sel-sel tubuh akan menjalani proses pembakaran energi dengan menggunakan oksigen (O2) yang diperoleh dari paru-paru. Proses ini menghasilkan karbon dioksida yang kemudian akan dibawa kembali ke paru-paru melalui aliran darah. Darah yang mengandung CO2 mengalir menuju alveoli, yaitu kantong-kantong kecil di paru-paru yang berfungsi sebagai lokasi untuk pertukaran gas.

Setelah melakukan pertukaran dengan oksigen, gas karbon dioksida akan dikeluarkan dari tubuh ketika Anda mengeluarkan napas. Tubuh organisme perlu dalam kondisi homeostasis agar dapat beroperasi secara normal. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan bahwa proses pengeluaran zat sisa tubuh berjalan lancar. Dengan merawat kesehatan organ-organ dalam sistem ekskresi, Anda berkontribusi pada kelancaran fungsinya dan mengurangi kemungkinan terjadinya masalah dalam keseimbangan tubuh.

Batuk dan bersin adalah proses alami dari tubuh yang melibatkan paru-paru serta saluran pernapasan untuk menyingkirkan zat-zat kimia atau gas berbahaya, debu, mikroba, virus, dan benda-benda asing yang telah masuk ke sistem pernapasan.

Sistem ekskresi berfungsi penting bagi kesehatan Anda. Jika sistem ekskresi tidak bekerja dengan baik, akan ada sejumlah zat berbahaya yang bisa terakumulasi di dalam tubuh dan menimbulkan masalah kesehatan. Untuk mempertahankan fungsi sistem ekskresi pada manusia, sangat penting bagi Anda untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat.

Selain menjalani pola makan yang sehat dan seimbang, disarankan juga agar kamu banyak mengonsumsi air putih, menghindari rokok dan alkohol, serta memastikan waktu istirahat yang cukup.

Demikian pembahasan artikel mengenai sistem ekskresi manusia dan fungsinya untuk anda ketahui. Semoga pembahasan artikel tersebut dapat bermanfaat untuk anda. Anda kesulitan dalam belajar secara mandiri? Yuk ikuti bimbingan Les Privat Edumaster yang akan membantumu belajar lebih giat dan lebih baik. 

Table of Contents

Rekomendasi Les Privat

Les Privat SD

related Post

Ketika anak memasuki usia toddler, sudah waktunya untuk memahami gimana cara melatih toilet training pada anak umur 2-4 tahun. Sangat

Usia toddler sangat penting bagi anak sebab pertumbuhan serta perkembangan yang terjadi saat itu akan mempengaruhi serta menentukan tumbuh kembang

Ternyata ada beberapa cara mengatasi toddler tantrum. Saat dirinya marah, salah satunya ialah mengabaikan anak serta meninggalkannya seorang diri. Ketika