Rangkuman materi Sejarah kelas 10 Kurikulum Merdeka semester 1 dan 2 yang meliputi ringkasan dari bab 1 hingga bab 4. Untuk mengembangkan pemahaman kamu mengenai ilmu sejarah, konsep berpikir sejarah diulas pada bab pertama. Kamu akan belajar mengenai asal-usul nenek moyang Indonesia sampai peradaban tertua di dunia semenjak Mesopotamia.
Mata pelajaran itu akan mengajak murid untuk kembali memandang kehidupan masyarakat dahulu kala yang hidup di zaman dahulu. Tidak cuma itu, murid pula akan mengerti seperti apa sistem kehidupan serta bertahan hidup di masa lalu yang telah jauh berbeda dengan masa kini.
Untuk membantu kamu memperoleh nilai yang memuaskan pada ujian semester selanjutnya, Edumaster melalui artikel ini akan memberikan materi dasar mengenai sejarah kelas sepuluh.
Rangkuman Materi Sejarah Kelas 10
Materi Sejarah Kelas 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka
Dalam materi semester 1 kelas 10 SMA, mata pelajaran sejarah memiliki 2 bab yang harus dikuasai siswa yakni pengantar ilmu sejarah dan penelitian sejarah. Materi pelajaran tersebut mengajak kamu untuk mengetahui pentingnya mempelajari ilmu sejarah serta penelitian sumber sejarah.
Berdasarkan materi sejarah kelas 10 SMA semester satu, berikut penjelasan lengkapnya yaitu
Materi Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah
Sejarah ialah suatu disiplin ilmu yang membutuhkan pengetahuan serta pemahaman tentang kehidupan manusia dan juga masyarakat pada masa lalu. Pada bab ini, kamu akan belajar secara singkat mengenai sejarah bangsa serta masyarakat Indonesia. Kamu pun akan belajar bagaimana melaksanakan penelitian sejarah.
Mengapa Perlu Mempelajari Ilmu Sejarah?
Dengan membaca riwayat sejarah SMA dan mengikuti beragam aktivitas manfaat belajar sejarah akan sungguh terasa. Sejarah ialah suatu disiplin ilmu yang mendalami peristiwa-peristiwa pada periode lampau serta bisa dipakai untuk menggambarkan dan meramalkan peristiwa-peristiwa pada periode sekarang serta periode yang akan datang. Masa lalu sering relevan. Berdasarkan berbagai sumber, manfaat sejarah antara lain:
- Jelaskan bagaimana faktor politik, ekonomi, atau geografis mempengaruhi orang dan perilaku mereka. Melalui pengalaman masa lalu, kita memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perilaku manusia dan prinsip-prinsip yang mendasari masyarakat. Kondisi ini membuktikan kalau orang-orang di masa lalu boleh jadi tidak mempunyai nilai-nilai yang selaras dengan kita.
- Menyadari masa lalu membantu kita menjauhi kelalaian sekarang serta di masa depan. Memahami siapa kita sebagai pribadi sebagai bagian dari komunitas serta sebagai bangsa. Rasa identitas mengarah pada kohesi sosial yang lebih besar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengetahui riwayat keluarga masing-masing, sehingga tumbuh semangat saling membantu dalam keluarga.
- Memahami kenangan dan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi.
- Menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta reflektif.
- Meningkatkan keterampilan ilmiah seperti mencari informasi (heuristik), mengorganisasikan informasi (verifikasi), dan menganalisis informasi masa lalu (interpretasi).
Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah
Pada bagian ini, kamu akan belajar mengenai manusia, ruang dan waktu. Pada pembahasan dibawah ini, kami akan membahas kenapa bagian ini begitu penting serta istimewa dalam pendidikan sejarah.
Manusia sebagai Penggerak, Pelaku, dan Saksi Sejarah
Pada tahun 1912, ketika belajar di Sekolah Kedokteran STOVIA Hindia Belanda, Ki Hadjar Dewantara bersahabat dengan Cipto Mangunkusumo serta Douwes Dekker, yang setelah itu jadi trio. Mereka mendirikan Liga India serta Ekspres sebagai peranti media untuk mengedarkan gagasan, memotivasi masyarakat Maori, serta menentang peraturan pemerintah kolonial. Seandainya Aku Orang Belanda karya Ki Hadjar Dewantara mengkritisi rezim Hindia Belanda sebagai salah satu karya serta gagasan yang mendorong patriotisme dan antikolonialisme. Ki Hadjar Dewantara dijatuhi vonis pengasingan sebab pemikiran yang disampaikan dalam bukunya. Akan tetapi perihal itu tidak menyurutkan antusiasnya untuk berjuang demi negaranya. Taman Siswa didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai bagian dari upayanya meningkatkan pendidikan. Salah satu tujuan Taman Siswa Pendidikan ialah menaikkan kualitas hidup bangsa dengan memberikan peluang serta peluang dalam bidang pendidikan.
Baca Juga : Mengungkap Asal Usul dan Sejarah Nama Benua di Dunia
Dalam penelitian sejarah, manusia ialah topik serta sasaran dengan kata lain, semua pemikiran serta tindakan manusia memiliki kekuatan sejarah buat mengubah masyarakat. Keadaan ini bersumber pada kisah Ki Hadjar Dewantara serta berbagai sosok besar ataupun pahlawan bangsa Indonesia. Kartodirjo (2017) pun mengungkapkan kalau biografi serta individu jadi satu kesatuan sejarah, serta individu harus memahami keadaan, lingkungan sosial, perilaku serta pandangan dunianya. Saat Kamu memahami orang-orang sebagai pemimpin, aktor, serta saksi sejarah, Kamu akan memahami perasaan serta pikiran hati orang tersebut. Kamu dapat belajar dari beragam biografi, termasuk profil orang-orang biasa yang berjasa dalam sejarah umat manusia. Seorang pun bisa dipahami melalui tempat ataupun lokasinya. Situasi sosial, budaya, geografis, serta ekonomi tempat ataupun daerah yang berhubungan sejarah manusia bisa dipahami dengan mencermati bagaimana manusia berevolusi, beralih bertahan hidup serta kembali.
Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu
Dulu sebutan dimensi ruang ataupun spasial merujuk pada tempat terjadinya peristiwa. Kejadian ditentukan oleh unit spasial. Sejarah bisa diukur dari sudut pandang lokal, nasional, ataupun global. Sejarah lokal terdapat dimanapun kamu tinggal. Event-event itu ada kaitannya dengan event nasional serta global, terlebih di tingkat lokal. Perkembangan patriotisme di Indonesia misalnya pada tahun 1908 sampai tahun 1945 dipengaruhi atau diilhami oleh beragam perlawanan melawan penjajahan serta imperialisme di seluruh dunia.
Titik terjadinya suatu kejadian dinamakan dimensi waktu. Untuk membuktikan bila suatu insiden terjadi, dimensi waktunya ialah detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, serta abad. Tak hanya itu, kejadian-kejadian lainnya terjadi bertepatan dengan kegiatan utama. Misalnya, beberapa orang memperingati ulang tahun dengan kejadian lain yang terjadi pada waktu bersamaan, seperti ledakan gunung berapi. Singkatnya, sejarah memakai dimensi waktu buat mempelajari insiden dan individu.
Menurut Kuntowijoyo (2013), mendalami sejarah dalam perspektif global memiliki empat tujuan:
- Perbaikan,
- Kestabilan,
- Ulangi,
- Berubah.
Sejarah ialah ilmu yang mendalami bagaimana kejadian tertentu berkembang serta bertahan selama bertahun-tahun, apakah kejadian itu terulang lagi serta bagaimanakah kejadian tertentu mengalihkan masyarakat ataupun negara. Ahli sejarah memakai waktu, maupun ruang, untuk menggambarkan aspek-aspek tertentu pada waktu tertentu.
Diakronis (Kronologi) dan Sinkronis dalam Sejarah
Sesuai dikatakan di atas, historiografi ialah bidang yang menekuni sejarah kronologis. Dalam bukunya yang terbit tahun 1966, Theory and Methods of Social Research, ilmuwan sosial John Galtung beranggapan kalau sejarah ialah ilmu diakronis serta ilmu-ilmu sosial lainnya ialah ilmu sinkronis.
Kuntowijoyo (2008) menggambarkan sejarah sebagai ilmu diakronis yang menekuni fenomena-fenomena yang bertahan lama namun terbatas secara spasial.
Materi Bab 2 Penelitian Sejarah
Studi ilmu sejarah memandang sejarah sebagai kejadian nyata, bukan dongeng. Sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu menggunakan metode penelitian ilmiah buat menyelidiki informasi mengenai insiden masa lalu. Penelitian ialah penemuan, penjelasan, pelacakan, serta analisis kejadian serta peristiwa dengan memakai metode ilmiah.
Saat Kamu mengerjakan penelitian sejarah, kamu seperti seorang detektif yang memakai beragam sumber untuk mengambil informasi sebanyak-banyaknya serta setelah itu mencoba mengolah serta menganalisa informasi itu untuk dipakai dalam laporan penelitian kamu.
Bagaimanakah cara menjalani langkah heuristik (pengumpulan data) serta verifikasi data saat melaksanakan penelitian sejarah? Yang harus kamu kenali serta pahami ialah sumber sejarah.
Secara umumnya, terdapat dua jenis sumber sejarah yaitu
Sumber Sejarah Primer
Bahan sejarah yang didapat dari subjek ataupun objek penelitian diketahui sebagai sumber sejarah primer. Arsip ialah sumber utama penelitian sejarah. Lohanda (2011) mengatakan bahwa arsip adalah sumber informasi utama karna ada serta diciptakan pada waktu yang bersamaan. Arsip sebagai bukti dari sumber informasi mengenai peristiwa.
Baca Juga : Sejarah Demokrasi di Indonesia dan Pencetusnya
Sumber Sejarah Sekunder
Informasi tambahan pendukung yang ditulis ataupun dihasilkan seusai suatu kejadian usai dinamakan sumber sejarah sekunder. Riwayat hidup, penemuan penelitian, laporan riset, surat-menyurat serta surat kabar yang tidak semasa dengan peristiwa itu ialah contoh sumber sekunder.
Materi Sejarah Kelas 10 Semester 2 Kurikulum Merdeka
Materi sejarah kelas 10 semester 2 Kurikulum Merdeka yang diajarkan di sekolah mempunyai kesesuaian untuk murid SMA serta SMK. Pada kelas 10, murid akan diajarkan tentang penulisan sejarah (historiografi) serta sejarah dan teori sosial.
Berdasarkan materi sejarah kelas 10 SMA semester dua, berikut ini deskripsi lengkapnya yaitu
Materi Bab 3 Penulisan Sejarah (Historiografi)
Menulis sejarah ataupun historiografi adalah tahap berikutnya dalam riset sejarah. Pada titik ini, para ahli sejarah menarik kesimpulan dari beragam penafsiran pada peristiwa sejarah. Historiografi meliputi publikasi dan laporan riset sejarah.
Biar hasil historiografi bisa dipahami, maka harus diumumkan serta dikenal oleh beragam pemangku kepentingan. Lohanda (2011) menyampaikan kalau historiografi seorang sejarawan menentukan keberhasilannya. Salah satu fokus mengeksplorasi sejarah ialah historiografi.
Materi Bab 4 Sejarah dan Teori Sosial
Pada awal bab ini, kami sudah mendalami perbedaan antara sejarah serta ilmu sosial ditinjau dari penekanan diakronis serta sinkronis. Baik penelitian diakronis ataupun sinkronis terjadi. Ilmu-ilmu sosial serta humaniora kebanyakan bersifat sinkronis, sebaliknya ilmu-ilmu sejarah rata-rata bersifat diakronis. Tiap bidang sosial humaniora mempunyai perspektif, filosofi serta pendekatan istimewanya sendiri dalam mempelajari fenomena sosial.
Individu serta lingkungan hidup adalah sasaran kajian dalam ilmu-ilmu sosial serta humaniora. Baik perseorangan ataupun kelompok bisa dilihat sebagai manusia. Tiap bidang ilmu memiliki sejarahnya masing-masing. Dalam filsafat, kondisi ini disebut “ontologi”. Akan tetapi epistemologi ialah nama yang dipakai buat mengilustrasikan bagaimana ilmu ini dipelajari. Aksiologi ialah ilmu yang mendalami apa yang baik serta apa yang jelek Ketiganya mencirikan ilmu wawasan Dengan tutur lain, tiap aspek ilmu humaniora, termasuk aspek sosial, memiliki aspek filsafatnya masing-masing.
Ilmu-ilmu itu meskipun berbeda akan tetapi saling membutuhkan. Saat Kamu mempelajari lebih lanjut mengenai topik-topik yang diulas dalam buku ini—yang termasuk ilmu sejarah, sosiologi, ekonomi, serta geografi, yang ialah bagian dari agen ilmu sosial humaniora—anda akan menemukan kalau ilmu-ilmu itu saling mendukung serta saling membantu menggambarkan kejadian hidup yang kompleks.
Sejarah diajarkan tanpa teori sosial sebagai alat analisis. Keadaan yang sama berlaku buat aspek ilmu sosial lainnya. Penelitian sejarah mereka tidak nyata. Ketika membaca historiografi kontemporer seperti sejarah perkotaan, sebagian sejarawan memakai filosofi modernitas, struktur sosial, serta struktur ekonomi buat menjelaskan signifikansi sosial dari historiografi.
Demikian pembahasan artikel mengenai Materi Sejarah Kelas 10 Kurikulum Merdeka. Semoga ulasan singkat tersebut dapat bermanfaat untuk anda.