Apa sih perbedaan homeschooling dan sekolah formal? Sebelum Anda memilih homeschooling sangat penting untuk mempertimbangkan bahwa setiap anak maupun keluarga adalah unik. Karena itu manfaat homeschooling juga tergantung pada banyak hal, seperti kebutuhan, tujuan, dan dinamika keluarga.

Keputusan untuk menentukan atau mengadopsi homeschooling perlu dipertimbangkan secara cermat. Kita juga perlu memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap berbagai tantangan maupun keuntungan yang bisa kita dapatkan.

Pengertian Homeschooling

Secara umum, homeschooling adalah model pendidikan berbasis rumah dengan melibatkan orang tua yang mengambil tanggung jawab penuh atas pendidikan anak-anak. Baik di rumah maupun di luar lingkungan sekolah formal lainnya. Inilah perbedaan homeschooling dan sekolah formal yang utama.

homeschooling dan sekolah formal

Dalam homeschooling, orang tua menjadi pengajar utama, memilih kurikulum, merencanakan kegiatan pembelajaran, dan mengevaluasi kemajuan Pendidikan anak-anak mereka. Untuk lebih jelas, berikut ini pengertian homeschooling yang penting diketahui.

1.National Home Education Research Institute

Menurut National Home Education Research Institute (NHERI), homeschooling adalah suatu bentuk pendidikan di mana orang tua secara sengaja mengambil tanggung jawab penuh atas pendidikan anak-anak mereka, dan mengajar mereka di rumah atau di tempat lain selain di sekolah formal.

2.John Holt

Seorang pendidik terkenal dan pendukung homeschooling, John Holt, mendefinisikan homeschooling sebagai proses di mana orang tua, dengan atau tanpa bantuan orang lain, secara aktif mengajar anak-anak mereka di rumah atau di tempat lain di luar sekolah formal.

3.Fajar Nugraha

Dalam bukunya yang berjudul “Homeschooling: Membumikan Pendidikan di Rumah,” Fajar Nugraha mendefinisikan homeschooling sebagai proses pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua atau tutor di rumah, di mana kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak secara individual.

Keunggulan Homeschooling

Ada perbedaan homeschooling dan sekolah formal yang sangat nyata. Begitu juga meskipun homeschooling merupakan sistim pendidikan berbasis rumah namun dalam praktiknya bisa bervariasi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya.

Namun jika kita menggali lebih dalam, ada beberapa aspek penting maupun keunggulan homeschooling dibandingkan sekolah formal. Berikut penjelasannya.

1.Lingkungan Pembelajaran

Dalam homeschooling, pembelajaran bisa terjadi di rumah atau di luar rumah, seperti di perpustakaan, museum, atau tempat-tempat lain yang sesuai. Lingkungan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan personal.

2.Kurikulum

Orang tua memiliki kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak yang mencrminkan perbedaan homeschooling dan sekolah formal. Mereka dapat mengadaptasi kurikulum standar, menggunakan kurikulum nasional yang ada, atau bahkan merancang kurikulum sendiri.

Hal inilah yang memungkinkan fleksibilitas dalam menyesuaikan materi pelajaran dengan minat, bakat, dan tingkat perkembangan anak.

3.Metode Pengajaran

Homeschooling memungkinkan penggunaan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar anak. Metode tersebut mencakup diskusi, praktik langsung, eksperimen, kunjungan lapangan, pembelajaran online, dan berbagai strategi kreatif lainnya. Orang tua bisa menyesuaikan pendekatan ini sesuai dengan kebutuhan dan preferensi anak mereka.

homeschooling

4.Waktu Pembelajaran

Salah satu keuntungan homeschooling adalah fleksibilitas waktu. Anak dan orang tua dapat mengatur jadwal pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan lainnya, seperti kegiatan ekstrakurikuler, perjalanan, atau keterlibatan dalam komunitas lokal. Ini memungkinkan anak untuk belajar dalam suasana yang lebih santai dan menghindari tekanan waktu yang ketat.

5.Interaksi Sosial

Masalah interaksi sosial juga menjadi faktor perbedaan homeschooling dan sekolah formal. Meskipun homeschooling dilakukan di rumah, anak-anak masih bisa berinteraksi dengan sesama anak dan komunitas homeschooling di luar rumah.

Ada banyak organisasi homeschooling, kelompok komunitas, ataupun kegiatan ekstrakurikuler di mana anak-anak homeschooling bisa bertemu, belajar, dan bersosialisasi dengan teman sebaya mereka.

6.Sertifikasi dan Evaluasi

Persyaratan sertifikasi dan evaluasi dalam homeschooling bisa bervariasi tergantung pada negara atau yurisdiksi. Beberapa negara membutuhkan orang tua untuk memenuhi persyaratan tertentu sebelum mereka diizinkan untuk mengajar anak mereka di rumah.

Sedangkan untuk evaluasi kemajuan belajar anak dapat dilakukan melalui tes standar, portofolio kerja, atau penilaian lainnya yang disesuaikan dengan metode pengajaran yang digunakan.

Perbedaan Homeschooling dan Sekolah Formal

Ada banyak perbedaan homeschooling dan sekolah formal. Baik dari segi kelembagaan, kurikulum, pola pembelajaran hingga interaksi yang ada. Perbedaan-perbedaan ini tentunya bisa berdampak dan memengaruhi pengalaman pendidikan anak.

Namun perbedaan ini juga tergantung pada kebijakan pemerintah, lembaga homeschooling, dan sekolah formal yang dipilih. Setiap pilihan ada kelebihan dan kekurangan, dan sangat penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi anak serta kemampuan keluarga dalam mengelola proses pendidikannya.

Perbedaan-perbedaan ini bisa memberikan pandangan lebih lanjut tentang aspek-aspek yang membedakan homeschooling dan sekolah formal. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini secara menyeluruh dan memilih pendekatan pendidikan yang paling sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan nilai-nilai keluarga agar hasilnya baik untuk anak-anak.

Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai perbedaan homeschooling dan sekolah formal yang penting untuk diperhatikan.

1.Struktur dan Lingkungan Pembelajaran

Homeschooling – Model pembelajarannya dilakukan di lingkungan rumah atau di luar kelas tradisional. Orang tua atau pengajar yang ditunjuk berperan sebagai pengajar utama, dan anak belajar dalam suasana yang lebih terkontrol dan intim.

perbedaan homeschooling dan sekolah formal

Sekolah Formal – Di sekolah formal, pembelajaran terjadi di lingkungan sekolah yang khusus dirancang untuk proses pendidikan. Terdapat jadwal dan aturan yang ketat, serta interaksi dengan guru dan teman sebaya di dalam kelas.

2.Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Homeschooling – Perbedaan homeschooling dan sekolah formal terletak pada pendekatan pembelajarannya yang tergantung pada pilihan keluarga. Orang tua bisa mengadaptasi metode dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak, serta memperhatikan minat dan gaya belajar individu anak.

Sekolah Formal – Di sekolah formal, pendekatan pembelajaran didasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan secara nasional atau regional. Metode pengajaran dan penilaian ditentukan oleh sekolah dan guru, dan lebih bersifat standar untuk semua siswa.

3.Fleksibilitas

Homeschooling – Homeschooling memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengatur jadwal pembelajaran. Keluarga bisa menyesuaikan waktu belajar dengan kegiatan lain, mengambil liburan atau cuti tambahan sesuai kebutuhan, dan menyesuaikan ritme pembelajaran sesuai dengan kecepatan dan minat anak.

Sekolah Formal – Sekolah formal mempunyai jadwal tetap yang harus diikuti oleh siswa. Kehadiran di sekolah dan kegiatan akademik mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Fleksibilitas jadwal terbatas dan kegiatan lain di luar sekolah perlu disesuaikan dengan jadwal sekolah.

4.Interaksi Sosial

Homeschooling – Dalam homeschooling, interaksi sosial anak dapat bervariasi. Anak bisa berinteraksi dengan anggota keluarga, teman sebaya di lingkungan sekitar, dan melalui kegiatan ekstrakurikuler di luar homeschooling seperti olahraga, seni, atau kelompok homeschooling lokal.

Sekolah Formal – Di sekolah formal, anak mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan teman sebaya secara langsung dalam lingkungan sekolah. Mereka terlibat dalam kegiatan kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan acara sosial di sekolah.

5.Penilaian dan Akreditasi

Homeschooling – Aspek penilaian juga ada perbedaan homeschooling dan sekolah formal. Orang tualah yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi kemajuan anak. Namun beberapa lembaga homeschooling mungkin juga menyediakan penilaian eksternal.

Sekolah Formal – Di sekolah formal, penilaian dilakukan secara terstruktur dan terstandarisasi. Guru memberikan penilaian dan penilaian periodik, serta ujian standar yang diimplementasikan dalam kurikulum sekolah. Hasil penilaian ini sering kali digunakan untuk menentukan kemajuan akademik siswa dan penghargaan seperti ijazah atau sertifikat.

6.Biaya dan Sumber Daya

Homeschooling – Biaya homeschooling tergantung pada pendekatan dan sumber daya yang digunakan. Biaya dapat mencakup pembelian bahan ajar, sumber daya pembelajaran online, pelatihan bagi orang tua, dan kegiatan ekstrakurikuler. Namun, homeschooling juga bisa menjadi pilihan yang lebih terjangkau jika orang tua bisa mengatur sendiri materi pembelajaran.

Sekolah Formal – Sekolah formal biasanya memerlukan biaya pendidikan tahunan, yang mencakup biaya pendaftaran, uang sekolah, dan biaya tambahan seperti seragam, buku, dan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah formal juga mempunyai akses ke sumber daya dan fasilitas seperti perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga yang mungkin tidak tersedia di rumah.

antara homeschooling dan sekolah formal

7.Pengawasan dan Pendampingan

Homeschooling – Perbedaan homeschooling dan sekolah formal juga terlihat pada faktor pengawasan. Orang tua atau tutor bertanggung jawab langsung dalam mengawasi dan mendampingi proses pembelajaran anak. Mereka dapat memberikan perhatian penuh, memahami kebutuhan dan kemajuan anak secara mendalam, dan memberikan bimbingan secara individual.

Sekolah Formal – Di sekolah formal, tanggung jawab pengawasan dan pendampingan anak lebih banyak dipegang oleh guru dan staf sekolah. Siswa belajar dalam kelompok yang lebih besar, dan pendampingan individual mungkin terbatas karena jumlah siswa yang harus diakomodasi oleh seorang guru.

8.Akses ke Kurikulum dan Materi Pelajaran

Homeschooling – Dalam homeschooling, keluarga mempunyai fleksibilitas dalam memilih dan mengadaptasi kurikulum serta materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Mereka bisa menyesuaikan pendekatan pembelajaran, menekankan pada topik tertentu, dan menggunakan berbagai sumber daya pendidikan.

Sekolah Formal – Sekolah formal memiliki kurikulum standar yang harus diikuti oleh semua siswa. Inilah perbedaan homeschooling dan sekolah formal dimana materi pelajaran ditentukan oleh kurikulum nasional atau regional. Sehingga pilihan untuk menyesuaikan kurikulum menjadi terbatas. Siswa mengikuti mata pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah dan mengikuti program akademik yang telah ditetapkan.

9.Keterlibatan Orang Tua

Homeschooling – Dalam homeschooling, orang tua terlibat secara langsung dalam proses pendidikan anak sehari-hari. Mereka berperan sebagai pengajar utama, memberikan materi pelajaran, mendampingi anak dalam pembelajaran, dan mengatur pengalaman belajar di luar kelas.

Sekolah Formal – Di sekolah formal, orang tua tetap terlibat dalam pendidikan anak, tetapi peran mereka lebih terbatas. Mereka mungkin terlibat dalam pertemuan orang tua-guru, mendukung pembelajaran di rumah, dan memantau kemajuan akademik anak, tetapi pendidikan sehari-hari dikendalikan oleh guru dan staf sekolah.

10.Fokus pada Kemandirian

Homeschooling – Perbedaan homeschooling dan sekolah formal juga terlihat pada kemandirian anak yang dilakukan secara lebih intensif. Anak belajar mengatur waktu, memotivasi diri sendiri, dan mengembangkan keterampilan belajar mandiri. Mereka mempunyai kesempatan untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.

Sekolah Formal – Di sekolah formal, kemandirian juga diajarkan, tetapi lingkungan dan jadwal yang lebih terstruktur akan memberikan lebih sedikit kesempatan bagi siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri.

11.Akses ke Sumber Daya dan Fasilitas

Homeschooling – Dalam homeschooling, akses terhadap sumber daya dan fasilitas pendidikan tergantung pada kemampuan dan upaya keluarga. Keluarga bisa menggunakan perpustakaan lokal, sumber daya online, komunitas homeschooling, dan fasilitas umum untuk mendukung pembelajaran anak.

Sekolah Formal – Sekolah formal mempunyai akses langsung ke berbagai sumber daya dan fasilitas pendidikan, seperti perpustakaan sekolah, laboratorium, studio seni, lapangan olahraga, dan peralatan khusus lainnya yang mungkin tidak tersedia secara luas di rumah.

12.Kegiatan Ekstrakurikuler

Homeschooling – Perbedaan homeschooling dan sekolah formal juga karena orang tua atau keluarga memiliki fleksibilitas untuk memilih dan menyesuaikan program ekstrakurikuler dengan minat dan kebutuhan anak. Mereka bisa menggabungkan kegiatan seni, musik, olahraga, kegiatan sosial, atau klub di luar pembelajaran akademik.

Sekolah Formal – Sekolah formal sering menawarkan beragam program ekstrakurikuler yang bisa dipilih oleh siswa. Program ini dapat mencakup klub, tim olahraga, band, paduan suara, dan kegiatan lainnya yang melibatkan siswa dalam pengalaman di luar kelas.

perbedaan homeschooling

perbedaan homeschooling

13.Regulasi dan Kebijakan

Homeschooling – Regulasi dan kebijakan homeschooling bervariasi di setiap negara atau yurisdiksi. Beberapa negara memiliki peraturan yang ketat untuk homeschooling, yang melibatkan pendaftaran, pengawasan, dan penilaian secara teratur. Di tempat lain, homeschooling bisa lebih bebas dengan sedikit regulasi yang diterapkan.

Sekolah Formal – Sekolah formal tunduk pada regulasi dan kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga pendidikan setempat. Mereka harus mematuhi kurikulum, pedoman pengajaran, jadwal akademik, dan persyaratan administratif lainnya yang telah ditetapkan.

Demikian ulasan mengenai perbedaan homeschooling dan sekolah formal yang orang tua perlu ketahui. Jika Anda membutuhkan pertimbangan lebih jauh, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan staf ahli lembaga les privat Edumaster sebelum memilih atau memutuskan pembelajaran berbasis rumah.