Homeschooling atau Sekolah Formal, Mana yang Lebih Cocok untuk Anak Anda?

Table of Contents

Homeschooling atau Sekolah Formal ? – Belajar di rumah dikenal homeschooling. Metode ini ditaksir memiliki kelebihan ketimbang sekolah formal. Di bagian lain, homeschooling pun memiliki kelemahan. Oleh sebab itu, pikirkan baik-baik untung ruginya sebelum memutuskan metode pendidikan ini. Sistem pembelajaran homeschooling membolehkan orang tua buat menentukan sistem pembelajaran yang cocok dengan kemampuan, minat, serta gaya belajar buah hatinya.

Homeschooling

Homeschooling atau Sekolah Formal

Metode belajar di rumah saat ini lagi menarik perhatian banyak orang tua sebab bisa mendukung perkembangan kognitif anak. Tak hanya itu, orang tua memiliki keleluasaan menentukan guru serta program pendidikan yang mereka kira sesuai buat anak mereka. Apabila Anda memilih sistem pembelajaran di rumah, tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya terletak di tangan Anda. Orang tua pun dapat menghadirkan guru ke rumah.

Tetapi apakah homeschooling sudah sesuai ketimbang sekolah formal buat anak anda? Perhatikan uraiannya sebagai berikut.

Apakah yang Dimaksud dengan Homeschooling?

Aktivitas belajar serta mengajar yang berlangsung di rumah dikenal homeschooling. Sistem pendidikan ini diakui dengan cara hukum di Indonesia begitu juga tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2014. 

Berdasarkan Undang-undang, homeschooling merujuk pada program pendidikan bermanfaat yang direncanakan serta dipikirkan oleh orang tua serta keluarga serta dilaksanakan di rumah ataupun di tempat lain. Tak hanya itu, pemerintah memperbolehkan orang tua yang mau menyekolahkan buah hatinya di rumah untuk mendaftar ke dinas pendidikan tingkat kabupaten atau kota. 

Walaupun anak-anak belum diperbolehkan kembali ke sekolah secara langsung, banyak orang tua yang yakin kalau homeschooling ialah metode terbaik buat belajar. Tetapi banyak orang tua yang beranggapan kalau sistem pembelajaran serta kurikulum homeschooling lebih unggul ketimbang sekolah formal.

Baca Juga :  Perbedaan Homeschooling dan Sekolah Formal, Ortu Wajib Tahu!

Sistem Pendidikan Homeschooling di Indonesia

Homeschooling ialah sistem pendidikan yang termasuk sistem pendidikan resmi di Indonesia. Ketentuan mengenai hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2014. Berdasarkan undang-undang, sekolah rumah ataupun homeschooling ialah sistem pendidikan yang direncanakan secara sadar oleh orang tua ataupun anggota keluarga serta dilaksanakan di tempat yang aman. 

Homeschooling

Bila orang tua berharap buah hatinya belajar mandiri, maka perlu mendaftar ke dinas pendidikan tingkat kabupaten ataupun kota. Homeschooling dapat jadi opsi untuk anak karna berbagai alasan. Keadaan ini meliputi kondisi medis tertentu yang menghalangi mereka untuk belajar di sekolah formal, ketidakpuasan kepada cara pendidikan yang ada serta agama bahwa sekolah negeri tidak memungkinkan mereka mengembangkan bakat, minat, serta kreativitas.

Perbedaan Homeschooling dan Sekolah Formal

Berikut ini merupakan beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui mengenai homeschooling dan sekolah formal yaitu:

Materi Pembelajaran

Sekolah formal ataupun full day school biasanya merujukkan materi pelajaran mereka pada kurikulum pemerintah. Tidak ada yang bisa kamu lakukan mengenai masalah itu. Anak-anak di sekolah formal kebanyakan hanya memperoleh petunjuk mata pelajaran supaya dapat menyelesaikan ulangan akhir dengan nilai bagus. 

Homeschooling membolehkan orang tua buat menentukan kurikulum yang cocok dengan usia anak mereka. Orang tua pun memiliki peluang untuk menambahkan materi pembelajaran dalam mata pelajaran yang diminati anak-anak mereka. Sistem belajar di rumah pun membutuhkan banyak latihan, jadi tidak hanya pertanyaan buku pelajaran saja.

Lingkungan Tempat Belajar

Anak-anak belajar di sekolah formal di lingkungan mendukung dengan sarana yang baik seperti laboratorium serta layar LCD. Anak-anak pun menaati peraturan yang berlaku serta bertemu dengan guru dan rekan sekelasnya. Keadaan ini sedikit banyak bisa berpengaruh pada pertumbuhan kepribadian anak. 

Homeschooling berbeda dari sekolah formal sebab kamu mempunyai kontrol penuh atas lingkungan tempat anak-anak Kamu belajar, baik di sekolah ataupun dalam beberapa kasus di lokasi khusus yang disepakati. Homeschooling bisa menurunkan resiko ketidakmampuan belajar serta memberi anak kamu waktu bersosialisasi setelah kelas. 

Perhatian Terhadap Anak

Di sekolah formal, perhatian guru terfokus pada seluruh murid di kelas. Supaya anak yang memiliki karakter serta kemampuan yang berbeda bisa memahami materi, sehingga guru perlu menyampaikan materi dengan tepat. Anak-anak di pendidikan formal perlu belajar secara mandiri, mencari dukungan dari rekan seangkatan ataupun mencoba memperoleh pemahaman sendiri agar bisa mengimbanginya.

Dalam homeschooling, tidak seperti sekolah formal, hanya terdapat satu guru untuk tiap murid. Maksudnya guru ataupun pembimbing hanya berpusat pada anak kamu. Bila terdapat anak yang belum memahami sesuatu hal, dia bisa cepat memberitahukan pada gurunya biar ia memperoleh pengetahuan sampai benar-benar memahaminya.

Perkembangan Sosial Anak

Perkembangan sosial anak bisa ditingkatkan dengan pembelajaran sekolah formal. Anak pun belajar lebih mandiri serta menghormati orang lain. Dengan ini dia berjumpa banyak orang termasuk teman serta guru. Anak-anak pun diajarkan untuk bersaing di kelasnya serta bersaing buat memperoleh nilai terbaik. 

Akan tetapi akan lebih susah untuk anak-anak buat memperoleh pengalaman sosial ketika bersekolah di rumah. Bisa jadi rekan penelitiannya hanyalah seorang kerabat yang tinggal bersamanya. Itu sebabnya Kamu pun harus membantu anak kamu menambah keahlian sosialnya. Misalnya, izinkan anak kamu bergabung dengan kelompok sosial ataupun mengikuti les yang cocok dengan minatnya. 

Kesehatan dan Keamanan Anak

Karena orang tua mengantarkan anak mereka pergi bersekolah tiap hari, mereka harus bersiap menghadapi berbagai resiko kesehatan, termasuk kemungkinan terjangkit virus serta bibit penyakit dari orang lain. Sekalipun lingkungan sekolah kelihatan bersih, kita tidak ingat apakah anak-anak benar-benar memahami pentingnya menjaga kebersihan saat di luar rumah. 

Sekolah pun menempatkan anak pada resiko terjangkit influenza, cacar, serta infeksi masa kanak-kanak lainnya sebab berinteraksi dengan banyak orang. Kamu dapat lebih mengawasi kebersihan anak kamu ketika mereka tengah belajar ataupun homeschooling di rumah. Tak hanya itu, kamu senantiasa dapat mengingatkan anak kamu untuk selalu bersih seperti mengingatkan untuk membersihkan tangan sebelum makan. Bila kamu mengkhawatirkan kesehatan serta keamanan anak kamu ini dapat menjadi salah satu manfaat homeschooling. 

Apakah Biaya Homeschooling Lebih Mahal?

Banyak orang yakin kalau homeschooling memberikan pendidikan yang lebih bagus dari sekolah umum. Sayangnya, banyak orang tua yang mempertimbangkan untuk berpikir lebih dalam mendaftarkan homeschooling pada buah hatinya sebab biayanya yang relatif mahal. Sistem pendidikan homeschool berbeda dalam tiap aspek: tujuan, nilai, kecerdasan, keahlian materi, kurikulum, metode serta praktik pembelajaran.

Baca Juga : Tertarik untuk menjalankan program Homeschooling? Edumaster menyediakan program kurikulum homeschooling yang cocok untuk anak anda.

Tak hanya itu, homeschooling disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, serta kemampuan anak. Sistem pembelajaran ini didesain biar anak merasa nyaman, tenang serta terhindar dari paksaan serta ketegangan sehingga bisa mencapai hasil belajar terbaik.

Berapa Biaya Homeschooling?

Biaya homeschooling di setiap institusi berbeda-beda tergantung program dan jenjang pendidikan yang ditawarkan. Sebagai referensi, berikut kisaran rata-rata biaya homeschooling pada setiap jenjang pendidikan, yang diambil dari berbagai sumber: 

Uang pendaftaran

Homeschooling SD = 100 ribu hingga 300 ribu rupiah

Homeschooling SMP = 100 ribu hingga 300 ribu rupiah

Homeschooling SMA = 100 ribu hingga 300 ribu rupiah

Biaya Iuran Tahunan

Iuran Tahunan SD = 3,4 juta hingga 6 juta rupiah

Iuran Tahunan SMP = 4 juta hingga 6 juta rupiah

Iuran Tahunan SMA = 4,05 juta hingga 7 juta rupiah

Biaya SPP Bulanan

Biaya SPP SD = 250 ribu sampai dengan 1,2 juta rupiah

Biaya SPP SMP = 300 ribu sampai dengan 1,3 juta rupiah

Biaya SPP SMA = 350 ribu sampai dengan 1,4 juta rupiah

Kekurangan Homeschooling

Selain memiliki keuntungan, metode homeschooling juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari program homeschooling:

Homeschooling

Terbatasnya Jangkauan Anak

Kerugian mendasar dari homeschooling ialah anak tidak memiliki banyak teman ataupun lingkungan pergaulan. Metode ini membolehkan anak berinteraksi hanya dengan orang tua serta gurunya. 

Untuk menurunkan dampak sosial yang bisa terjadi pada anak yang belajar di rumah, orang tua harus meyakinkan anak tetap terhubung dengan orang-orang di sekelilingnya. Keadaan ini bisa dicapai dengan sekelompok murid homeschooling yang berkumpul buat belajar serta berinteraksi satu sama lain. 

Terbatasnya Kesempatan Belajar Anak

Anak-anak yang belajar di rumah umumnya tidak mempunyai sarana pendukung pembelajaran seperti di sekolah formal, semacam perpustakaan, laboratorium, serta peralatan olah raga. Orang tua harus mengeluarkan lebih banyak uang buat meyakinkan anak-anaknya bisa menikmati sarana itu.

Orang Tua Perlu Melakukan Upaya Khusus

Orang tua harus mengerjakan usaha ekstra buat terlibat langsung dalam pembelajaran buah hatinya, mulai dari menyiapkan materi sampai memahaminya serta mengembangkan metode pembelajaran yang digemari anak. 

Orang tua bertanggung jawab atas keberhasilan homeschooling mereka, jadi walaupun mereka mencari dukungan dari guru orang tua tidak dapat meninggalkan homeschooling. Situasinya berbeda bila orang tuanya bekerja ataupun mempunyai anak kecil.

Apakah Homeschooling Bisa Mendapatkan Ijazah?

Apakah Homeschooling Bisa Mendapatkan Ijazah?

Berdasarkan Jurnal Pendidikan Untuk Semua edisi 2020, metode pembelajaran di rumah sama saja, akan tetapi pembelajaran di rumah bisa dijalani di beragam lokasi, antara lain perpustakaan, museum, laboratorium, serta destinasi liburan dan sekitarnya. 

Bersamaan berjalannya waktu, metode homeschooling juga mulai meningkat. Orang tua saat ini bisa mengundang guru, mendaftarkan anak mereka ke kursus, memasukkan anak mereka ke magang, serta banyak lagi. 

Berdasarkan beberapa sumber, homeschooling diduga setara dengan sekolah biasa. Maksudnya anak yang belajar di rumah mempunyai ijazah yang membuktikan tingkat pendidikan yang dicapainya, ataupun ijazah sebanding yang memungkinkan mereka masuk sekolah menengah. Begitu juga didefinisikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, homeschooling ialah sekolah informal.

Anak-anak yang belajar di rumah dapat mengikuti pendidikan formal setelah mengikuti ujian kesetaraan nasional untuk Paket A sesuai standar sekolah dasar, Paket B sesuai standar sekolah menengah pertama, dan Paket C sesuai standar sekolah menengah atas. Hal ini termasuk mewajibkan siswa homeschooling untuk lulus tes kesetaraan atau ijazah Paket C sebelum melanjutkan ke pendidikan tinggi swasta atau negeri di Indonesia.

Demikian pembahasan artikel mengenai homeschooling atau sekolah formal, mana yang lebih cocok untuk anak anda? Semoga ulasan singkat artikel tersebut bermanfaat untuk anda yang sedang memilih tempat pendidikan yang bagus untuk anak. Edumasterprivat.com mendukung orang tua dalam memilih antara homeschooling dan pendidikan formal. Dengan menawarkan bimbingan khusus untuk siswa homeschooling, Edumasterprivat.com memberikan fleksibilitas kurikulum dan pembelajaran yang disesuaikan untuk membantu anak-anak berkembang sesuai kemampuan mereka. 

Table of Contents

Rekomendasi Les Privat

Les Privat SD

related Post

Ketika anak memasuki usia toddler, sudah waktunya untuk memahami gimana cara melatih toilet training pada anak umur 2-4 tahun. Sangat

Usia toddler sangat penting bagi anak sebab pertumbuhan serta perkembangan yang terjadi saat itu akan mempengaruhi serta menentukan tumbuh kembang

Ternyata ada beberapa cara mengatasi toddler tantrum. Saat dirinya marah, salah satunya ialah mengabaikan anak serta meninggalkannya seorang diri. Ketika